Anda di halaman 1dari 9

KASIH SAYANG, KEWIBAWAAN DAN

TANGGUNG JAWAB
KELOMPOK 10
1. WENITA SARI 5017001
2. NOVITA ANGGRAINI 5017019
3. EMY FERANI 5017026

DOSEN PENGAMPU:
MONALISA GHERARDINI, M. P.d
A. KASIH SAYANG
Kasih sayang merupakan fitrah manusia, artinya setiap manusia
ditakdirkan oleh Allah memiliki kasih sayang terhadap
sesamanya. Dalam hal pendidikan, kasih sayang harus
mendasari semua upaya dalam membawa anak menuju
tujuannya, yaitu kedewasaan. Orang tua seharusnya
menumpahkan kasih sayang terhadap anaknya selama
mereka membimbingnya sampai mencapai kedewasaan.
Begitu juga guru sebagai pendidik, harus menyadari bahwa
kasih sayang merupakan mutlak dalam melakukan interaksi
dengan anak didiknya, baik di dalam kelas maupun diluar
kelas. Tanpa kasih sayang pendidikan tidak akan bermakna
apa-apa.
1. Makna Kasih Sayang
kasih sayang merupakan pola hubungan yang unik diantara
dua orang manusia atau lebih. Pola hubungan ini ditandai
oleh adanya perasaan sayng, saling mengasihi, saling
mmencintai, saling memperhatikan dan saling memberi.
2. Kasih Sayang yang Berlebihan dan Hidup Tanpa Kasih Sayang
a. Kasih Sayang yang Berlebihan
kasih sayang orang tua memang penting tapi kalau berlebihan
akan mendatangkan akibat yang tidak diharapkan.
b. Hidup Tanpa Kasih Sayang
anak yang hidup tanpa kasih sayang orang tuanya, pada masa
yang akan datang setelah ia dewasa akan menampakkan
kebenciannya terhadap masyarakat sekitarnyadan
menunjukkan ketidakpeduliannya terhadap orang lain.
2. Kasih Sayang di Sekolah
Dalam proses pendidikan di sekolah dimana peran
orang tua digantikan oleh guru, pola hubungan guru-
anak perlu dilandasi kasih sayang agar terjalin ikatan
perasaan yang dapat mendukung tercapainya tujuan
pendidikan. Banyak peran yang semestinya dilakukan
oleh seorang guru dalam menjalankan proses
pendidikan, diantaranya:
a. Guru sebagai pembimbing
b. Guru pembentuk kepribadian
c. Guru sebagai tempat perlindungan
d. Guru sebagai figur teladan
e. Guru sebagai sumber pengetahuan
B. KEWIBAWAAN DALAM PENDIDIKAN
Guru sebagai pendidikan harus memiliki kewibawaan, baik
dalam pembelajaran didalam kelas ataupun kegiatan lain
diluar kelas. Hal ini menunjukkan bahwa ada ikatan hakiki
antara pendidikan dan kewibawaan, yakni kewibawaan yang
diperlukan oleh pendidikan. Kewibawaan mempunyai
peranan penting dalam usaha menentukan dan merumuskan
tujuan hakiki dan arti pendidikan.
Tetapi ini bukan berarti bahwa pendidikan harus
melaksanakan kewibawaan secara ajeg kepada anak didik
sepanjang masa, melainkan harus selalu disesuaikan dengan
keselarasan bertambahnya kedewsaan anak didik.
1. Makna kewibawaan
kewibawaan hanya dimiliki oleh manusia yang sudah
dewasa, suatu kedewasaan rohaniah yang didukung
jasmaniah.
2. Awal penerimaan kewibawaan oleh anak
kewibawaan itu menentukan bentuk pelakuan yang
harus diikuti serta menghalangi atau menolak yang
tidak dikehendaki.
3. Kewibawaan dan penerimaan norma oleh anak
Kalau anak sudah dapat mengkaui kewibawaan pendidik,
maka dapatlah dimulai pendidikan yang sesungguhnya,
anak mulai dapat dikenalkan dengan norma yang
sesungguhnya.
4. Mempertahankan kewibawaan
Pendidk harus mempertahankan kewibawaan yang
dimilikinya, sehingga kewibawaan tersebut harus
dipelihara dan dibinanya.
5. Mengurangi kewibawaan dalam pendidikan
pendidik lama kelamaan harus mengurangi
kewibawaannya, hal ini berarti bahwa semakin lama
anak harus diberi kesempatan untuk berdiri sendiri.
C. TAANGGUNG JAWAB

1. Pengerrtian tanggung jawab


bertanggung jawab pada uumnya diartikan sebagai
berani menanggung risiko(akibat) dari suatu
perbuatan atau tindakan yang dilakukan.
Pengertian tanggung jawab tersebut belum cukup,
karena yang bersangkutan tidak pernah
memikirkan apakah perbuatan atau tindakannya
itu sesuai dengan nilai-nilai yang luhur.
2. Tindakan yang berkaitan dengan bertanggung
jawab
3. Tanggung jawab dalam pendidikan
a. Manusia sebagai makhluk tuhan
b. Manusia dala hubungannya dengan sesama
manusia dan alam

Anda mungkin juga menyukai