WHAT ARE THE EFFECTS OF HIGH PTH LEVELS? APA EFEK DARI KADAR HPT
YANG TINGGI?
Kadar HPT yang tinggi memicu tulang untuk melepas/mengeluarkan kalsium (dalam jumlah
yang meningkat) ke darah jadinya kadar kalsium darah meningkat di atas normal. Hilangnya
kalsium dari tulang tersebut dapat melemahkan tulang, sehingga jadi osteoporosis.
Usus halus dapat mengabsorbsi kalsium dari makanan, jadinya kelebihan kalsium dalam darah
bertambah deh.
Sebagai respon terhadap kadar kalsium darah yang tinggi, ginjal mengekskresikan kalsium
lebih lewat urin, dan hal itu bisa menyebabkan batu ginjal
Kadar kalsium darah yg tinggi dapat berkontribusi pada masalah lain, seperti penyakit jantung,
tekanan darah tinggi, dan sulit berkonsentrasi. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan agar
kita ngerti bagaimana hiperparatiroid primer mempengaruhi sistem kardiovaskular (jantung &
pembuluh darah) dan sistem saraf pusat (otak & saraf tulang belakang)
Kalsium berperan penting dalam perkembangan tulang dan gigi; kalsium dan fosfor
memperkuat tulang dan gigi
Kalsium juga membantu kontraksi otot dan nerves transmit signals (transmit sinyal ke saraf)
B. Hiperparatiroid Primer
Merupakan kelainan/penyakit yang berasal dari kelejar paratiroid.
Kelenjar paratiroidnya overaktif, mengeluarkan HPT terlalu banyak.
Kelainan/penyakit ini mencakup: semua masalah yang terjadi di tubuh sebagai akibat dari
terlalu banyaknya HPT (contoh: osteoporosis).
Di United States (Amerika), 100000 orang mengalami hiperparatiroid primer tiap tahunnya;
kebanyakan orang berumur 50 dan 60 tahun, dan wanita terkena hiperparatiorid primer 3x lebih
banyak dari pria.
2. Medications (Obat-obatan)
- Calcimimetics (Kalsimimetik) adalah obat kelas baru yang
menurunkan sekresi HPT oleh kelenjar paratiroid
- Kalsimimetik Cinacalcet (Sensipar) telah disetujui oleh U.S. FDA
sebagai pengobatan untuk hiperparatiroid sekunder yg disebabkan oleh
dialisis dan untuk hiperparatiroid primer yang disebabkan kanker
paratiroid.
- Cinacalcet juga disetujui sbg management (pengendalian)
hiperkalsemia yang diasosiasikan (dihubungkan) dgn hiperparatiroid
primer
- Sejumlah obat-obatan lain seperti biphosphonates (bifosfonat) dan
selective estrogen receptor modulator (modulator reseptor estrogen
selektif) sedang diteliti
6. Pendekatan farmakologis
a. Oestrogens dan SERMs (Selective Estrogen Receptor Modulator)
- Terapi oestrogens punya efek bermanfaat, tapi risko yg dihubungkan
dgn penggunaan oestrogens jg sudah dipublikasikan. (Oestrogens
bermanfaat tp ada risikonya jg)
- Jumlah oestrogens yg diperlukan lebih banyak drpd yg jumlah yg bisa
ditoleransi wanita. Tapi ada penelitian positif yg menggunakan dosis
lbh kecil
- Wanita postmenopause yg gak mengalami pembedahan atau menolak
pembedahan, oestrogens bisa jadi pilihan untuk mereka
- Raloxifene (suatu SERM) berpotensial sebagai alternatif untuk
estrogen. Dalam percobaan jangka pendek (8 minggu) pada 18 wanita
postmenopause, raloxifene (60 mg/hari) mengurangi kalsium serum
hingga 0,5 mg/dL dan penurunan penanda pergantian tulang.
b. Biphosphonates (bifosfonat)
Bifosfonat dapat mengurangi kadar kalsium serum dan urin dengan
cara mengurangi pergantian tulang tanpa mempengaruhi depresi HPT
secara langsung
Alendronate menyebabkan peningkatan densitas (kepadatan) tulang
pinggul dan tulang lumbar secara substansial, tp tidak mengubah kadar
kalsium dan HPT.
Risedronate. Pada percobaan dgn risedronate secara akut (7 hari) pada
19 penderita hiperparatiroid primer, kadar kalsium serum & urin
jatuh/turun/berkurang secara signifikan.
c. Kalsimimetik
menghambat proses2 yg dihubungkan dgn sintesis dan sekresi HPT
(merupakan pendekatan terhadap hiperparatiroid primer yg paling
spefisik)
molekul obat ini berinteraksi dengan reseptor kalsium di sel paratiroid,
jadi dia mengubah afinitas kalsium
kalsimimetik pertama, yaitu (R)-N(3-metoksi-a-feniletil)-3-(2-
klorofenil)-1-propilamin alias R-568, telah digantikan oleh cinacalcet
(ligand generasi kedua)
cincacalcet menormalkan kalsium serum pada kebanyakan pasien dgn
hiperparatiroid ringan.
menariknya, konsentrasi HPT turun tapi bukan ke kadar yg normal
data2 yg sudah disebutkan di atas menunjukkan bahwa obat ini bisa
jadi alternatif (yg berguna) untuk paratiroidektomi pada pasien
hiperparatiroid primer.
C. Osteoporosis
Terapi Anabolik
1. Teriparatide
-produk rekombinan yg merepresentasikan 34 asam amino pertama dlm HPT manusia
-mekanisme: meningkatkan pembentukan tulang, meningkatkan laju pembentukan ulang
tulang, meningkatkan jumlah dan aktivitas osteoblast
-teriparatide disetujui FDA untuk wanita postmenopausal dan pria dgn risiko tinggi
fraktur/retak tulang
-kandidat terapi ini: pasien dengan riwayat retak osteoporosis, faktor risiko ganda utk retak
tulang, pasien dgn kepadatan tulang yg sangat rendah (contoh: T-score < -3.5) atau pasien
yang intoleran terhadap terapi bifosfonat atau terapi bifosfonat gagal pada pasien itu.
-Teriparatide mengurangi risiko fraktur/retak pd wanita postmenopausal. Tapi ga ada data ttg
fraktur pada pria. BMD (bone mineral density) tulang lumbar meningkat lebih tinggi
dibanding terapi osteoporosis lainnya. BMD pergelangan tangan menurun, tapi retak
pergelangan tangan tidak meningkat.
-pemberhentian terapi teriparatide menyebabkan penurunan BMD tapi efek antifrakturnya
tetap ada. Pemberian teriparatide dilanjutkan dgn agen antiresorptive seperti bifosfonat
dilakukan utk menjaga peningkatan BMD
-Dosisnya adalah 20 mg diberikan secara subkutan di paha atau daerah abdomen. Dosis awal
diberikan pada pasien dalam posisi berbaring atau duduk, jaga2 kalo hipotensi ortostatik
terjadi. Tiap alat isi ulang menghantarkan dosis 20 mcg per hari hingga 28 hari. Alat itu
disimpan di lemari pendingin.
-hiperkalsemia transien jarang terjadi. A trough serum calcium concentration is recommended
1 month after initiation of therapy.
-Teriparatide dikontraindikasikan pada pasien dgn risiko osteosarcoma (contoh: paget's bone
disease, peningkatkan alkalin fosfatase yg tidak bisa dijelaskan, pasien pediatrik, pasien
dewasa muda dgn epifisis terbuka, atau pasien yg sebelumnya terapi radiasi dg melibatkan
kerangka)
D. Hiperparatiroid sekunder
Hiperparatiroid sekunder atau hiperparatiroid reaktif dapat terjadi bila masalah seperti
gagal ginjal menyebabkan kelenjar paratiroid jadi overaktif.
Saat penyakit ginjal berlangsung, aktivasi ginjal terhadap vitamin D melemah, sehingga
mengurangi absorpsi kalsium oleh usus. Konsentrasi kalsium darah (kalsium dalam
darah) yg rendah menstimulasi sekresi HPT.
Saat fungsi ginjal menurun, keseimbangan kalsium serum hanya bisa dijaga dgn
peningkatan resorpsi tulang, sehingga menyebabkan osteodistrofi ginjal.
3. Kalsimimetik