Anda di halaman 1dari 6

1

Judul : Sistem Perkandangan untuk Koloni Jalak Bali


(Leucopsar rothschildi) di Bali Bird Park
Pemrasaran/NIM : Rahmatiaqmara/J3P115024
Pembahas : Drh. Heryudianto Vibowo
Hari/Tanggal : Sabtu/ 07 Oktober 2017
Waktu : 13:00
Ruangan : GG Klinik
Dosen Pembimbing : Dr. Drh. Gunanti, M.S

Menyetujui,

Dr. Drh. Gunanti, M.S

ABSTRAK
Sistem perkandangan merupakan salah satu aspek penting dari usaha
penangkaran satwa. Kandang adalah sebuah tempat yang didisain atau
dikonsepkan khusus bertujuan untuk dibuat sesuai habitat yang sesungguhnya,
dan berfungsi sebagai habitat buatan (artificial habitat) atau tempat hidup satwa.
Praktik Kerja Lapangan 1 bertujuan untuk memberikan informasi mengenai
sistem perkandangan untuk koloni jalak bali (Leucopsar rothschildi) di Taman
Burung Bali (Bali Bird Park). Kegiatan ini dilaksanakan dari tanggal 18 Juli
sampai 18 Agustus 2017. Data yang diperoleh pada Praktik Kerja Lapangan 1
terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang
diperoleh dari pengamatan (observasi) secara langsung di lapangan, wawancara
atau diskusi dengan zoo keeper. Data sekunder merupakan data pendukung yang
diperoleh dari studi pustaka. Data primer yang diperoleh adalah struktur bangunan
kandang, ukuran kandang, pengayaan dalam kandang dan proses sanitasi kandang.
Ukuran kandang peraga (display) adalah sisi 3 m, tinggi 8 m dan tinggi atap 3,7
m. Kadang peraga (display) dilengkapi dengan pengayaan berupa vegetasi, kolam
dan dilakukan sanitasi rutin pada kandang.
2

Kata kunci: Jalak bali (Leucopsar rothschildi), sistem perkandangan, taman


burung bali (Bali Bird Park)
1 PENDAHULUAN dalam daerah teritorialnya selain
pasangannya.

1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan

Jalak bali (Leucopsar Praktik Kerja Lapangan 1


rothschildi) adalah salah satu jenis bertujuan untuk memberikan informasi
burung endemik Bali yang mengenai sistem perkandangan untuk
dikategorikan sebagai jenis burung koloni Jalak Bali (Leucopsar
yang terancam punah karena rothschildi) di Taman Burung Bali
populasinya yang sangat kecil di alam. (Bali Bird Park).
Dalam International Union for
Conservation of Nature (IUCN) status
jalak bali Critically Endangered dan 2 METODE KAJIAN
pada Convention on International
Trade in Endangered Species (CITES)
status jalak bali termasuk dalam
Appendix I (Stresemann 1912 dalam 2.2 Lokasi dan Waktu
Nurana 1989). Berdasarkan data yang
didapatkan oleh Gunawan (2010), Praktik kerja Lapangan I
tahun 1910 diperkirakan populasi jalak dilaksanakan di Taman Burung Bali
bali sekitar 300-900 ekor hidup di alam (Bali Bird Park) Singapadu, Sukawati,
liar tetapi pada tahun 1990 akibat Gianyar, Bali. Praktik Kerja Lapangan
penangkapan secara liar. Untuk I berlangsung dari 18 Juli sampai 18
menjaga kelestarian populasi jalak bali Agustus 2017.
perlu dilakukan pelestarian dengan cara
melakukan penangkaran di lembaga
konservasi. 2.3 Teknik Pengumpulan Data
Penangkaran diartikan sebagai
suatu kegiatan untuk Data yang diperoleh pada Praktik
mengembangbiakkan jenis-jenis satwa Kerja Lapangan 1 terdiri dari data
liar dan tumbuhan alam yang bertujuan primer dan data sekunder. Data primer
untuk memperbanyak populasinya merupakan data yang diperoleh dari
dengan mempertahankan kemurnian pengamatan (observasi) secara
jenisnya. Penangkaran dilakukan langsung di lapangan, wawancara
dengan pembuatan kandang sesuai dengan dokter hewan, paramedis dan
dengan habitat aslinya. Kandang adalah zoo keeper. Data primer yang diperoleh
tempat bagi satwa untuk tumbuh dan adalah struktur bangunan kandang,
berkembangbiak. ukuran kandang, pengayaan dalam
Jalak bali mempunyai kandang. Data sekunder merupakan
kebiasaan hidup dalam koloni kecil data pendukung yang diperoleh dari
yang diisi sekitar 6 ekor. Pada saat studi pustaka.
musim kawin jalak bali akan sangat
agresif dalam mempertahankan daerah
teritorialnya, hewan ini akan
menyerang burung lain yang masuk
3

2.4 Teknik Analisis Data jalak bali di penangkaran Taman


Burung Bali (Bali Bird Park). Kandang
Data primer dan data sekunder peraga (display) adalah kandang yang
yang diperoleh selama Praktik Kerja dipergunakan sebagai kandang untuk
Lapangan 1 akan di analisa secara koloni jalak bali. Hasil pengamatan
deskriptif dengan merujuk pada menunjukan bahwa jalak bali dapat
pustaka yang mendukung. mengekspresikan perilaku alaminya,
seperti dapat terbang bebas, dapat
menjangkau tempat pakan dan minum,
3 KEGIATAN PRAKTIK mandi, bertengger, membuat sarang,
bertelur, mengeram, dan
KERJA LAPANGAN I
berkembangbiak. Sanitasi kandang
peraga perlu dilakukan agar burung
terhindar dari berbagai penyakit
3.1 Sistem Perkandangan untuk patogen.
Koloni Jalak Bali Bali Bird Park

3.2 Struktur Kandang Peraga


Kandang merupakan salah satu (Display)
faktor utama dalam kegiatan
penangkaran. Menurut Masy’ud dan
Ginoga (2016), kandang adalah tempat Kadang peraga (display) adalah
hidup satwa dengan ukuran tertentu kandang yang berfungsi untuk
(terbatas, beberapa meter atau puluhan memperlihatkan satwa kepada
sampai ratusan meter persegi) yang pengunjung. Jumlah awal jalak bali 21
diberi batas berupa pagar dan dinding, ekor pada kandang peraga (display)
atap, baik tertutup semua atau namun setelah diberi pakan beberapa
sebagian, dan kebutuhan air serta jalak bali berkelahi karena kompetisi
pakannya selalu terpenuhi. pakan sehingga beberapa burung perlu
Sistem perkandangan merupakan dipindahkan. Kandang peraga (display)
salah satu aspek penting dari usaha jalak bali di Bali Bird Park berbentuk
penangkaran satwa. Kandang adalah prisma segi delapan hal ini agar
sebuah tempat yang di disain atau kandang koloni jalak bali dapat dilihat
dikonsepkan khusus sesuai dengan dari segala suduh pandang, lebih
habitat aslinya, dan berfungsi sebagai mudah dalam menata komponen
habitat buatan (artificial habitat) atau sebagai isi kandang. Kandang yang
tempat hidup satwa. Kandang sebagai ideal untuk satu pasang jalak bali
tempat hidup satwa harus memenuhi adalah memiliki panjang 2,5 m, lebar
semua kebutuhan hidup satwa seperti 1,5 m dan tinggi 2 m. Kandang koloni
luas kandang yang cukup untuk jalak bali di Bali Bird Park dibangun
pertumbuhan hidup satwa, suhu, dengan luas 43,46 m2, panjang sisi 3 m,
kelembaban serta sirkulasi udara yang tinggi 8 m dan atap kandang jalak bali
cukup dan tersedianya komponen berbentuk limas dengan tinggi atap 3,7
penunjang lainnya, seperti tempat m dengan jumlah jalak bali 11 ekor.
berlindung, bertengger, dan Agar kandang koloni jalak bali terlihat
berkembangbiak serta terjaganya lebih luas maka atap kandang dibangun
sanitasi dari serangan penyakit. dengan bentuk limas. Sebagian atap
Kandang merupakan faktor utama diberi lapisan berupa lapisan talang
penentu keberhasilan penangkaran dengan ukuran 3 m x 1,5 m yang
4

berfungsi sebagai pelindung dan agar satu rumpun pohon bambu dan dua
cahaya dapat masuk. Cahaya yang pohon mahoni, air terjun dan kolam.
dapat masuk pada kandang koloni jalak Kandang jalak bali juga tersedia enam
bali yaitu 80%. Prahara (1999) kotak sarang (nest box) untuk
menyatakan bahwa minimal 70% meletakan dan mengerami telur. Kotak
bagian kandang harus dapat ditembus sarang (nest box) terbuat dari kayu
sinar matahari. Cahaya di pagi hari dengan ukuran lebar 15 cm, tinggi 20
penting bagi kesehatan burung sebagai cm, dengan diameter lubang 10 cm.
sumber provitamin D (Masy’ud 2010). Kotak sarang (nest box) satu, dua dan
Kandang terbuat dari kawat mesh tiga memiliki jarak 1 m, nest box
dengan luas ruas tiap kotak kawat empat, lima dan enam memiliki jarak 3
idealnya adalah 2x1 mm, pada Taman m. Jalak bali lebih sering menggunakan
Burung Bali (Bali Bird Park) hal ini nest box tiga karena jarak nest box
sudah diterapkan, karena ukuran ruas antara satu, dua dan tiga terlalu dekat.
kawat adalah 1 x 1 mm. Hal ini Jarak ideal setiap nest box adalah 3 m.
Pada musim kawin, jalak bali
bertujuan untuk menghindari kandang
jantan sering mengejar betina dan
dimasuki predator yang dapat
mencoba mengusir jantan yang lain.
membahayakan satwa, seperti ular dan Menurut Masy’ud dan Ginoga (2016)
tikus dapat memasuki lubang ruas pada bahwa beberapa sarana atau fasilitas
ukuran lebih dari 2x2 mm. Dinding pendukung yang perlu disediakan
kandang bagian timur dilapisi dengan dalam kandang yaitu tempat pakan dan
kayu. Kandang koloni jalak bali air, tempat berteduh, tempat bertengger
beralaskan tanah hal ini bertujuan agar dan sarang. Tempat pakan untuk koloni
vegetasi tumbuhan dapat tumbuh dan jalak bali berbahan alumunium, koloni
alas tanah sesuai dengan habitatnya di jalak bali menggunakan air terjun
alam. Pintu kadang jalak bali terbuat sebagai tempat minum. Tempat pakan
dari besi dengan ruas 1x1 m dan tinggi diletakan di tempat yang terjangkau
oleh hewan yaitu di samping pohon
2,5 m, pada bagian belakang pintu
majapahit. Enrichment pakan yang
terdapat tirai besi yang bertujuan agar
terdapat pada kandang koloni jalak bali
jalak bali tidak keluar ketika pintu yaitu beberapa potongan buah pepaya
dibuka. dengan ukuran 5 cm x 5 cm dan dua
3.3 Pengayaan Kandang Peraga buah pisang yang terlebih dahulu
(Display) dikupas sebagian kulitnya. Pisang dan
pepaya diberikan pada jalak bali
dengan cara digantungkan pada ranting
Pegayaan dalam kandang koloni pohon majapahit . Jalak bali berteduh
jalak bali salah satu bagian terpenting dibawah atap yang dilapisi dengan
dalam sistem perkandang, karena talang dan bertengger pada vegetasi
pengayaan berkaitan dengan salah satu tumbuhan yang terdapat pada kandang
prinsip kesejahteraan hewan yaitu koloni jalak bali. Pada kandang koloni
bebas mengekspresikan perilaku jalak bali juga disediakan bahan untuk
alamiah (Freedom to express normal membuat sarang berupa ranting-ranting
behaviour). Pengayaan yang ada di kecil. Selain itu, fasilitas kandang yang
dalam kandang peraga (display) adalah sesuai dapat menunjang perilaku alami
beberapa vegetasi tumbuhan yaitu tiga satwa. Pengamatan yang dilakukan
pohon majapahit, satu pohon pakis haji, pada tanggal 9 Agustus hingga 15
5

Agustus 2017 diperoleh hasil burung Bird Park, setiap kandang Aviary yang
banyak bertengger pada pohon besar dan di Avian kitchen. Untuk
majapahit hal ini dikarenakan pohon mencegah serangan bakteri patogen,
maja pahit memiliki banyak penyemprotan desinfektan juga
percabangan, terdapat pakan, dekat dilakukan 4 kali dalam sebulan.
dengan sumber air dan terlindung dari
sinar matahari.

3.4 Sanitasi Kandang Peraga


4.1 Simpulan
(Display)

Kandang peraga (display) adalah


Sanitasi adalah upaya menjaga kandang yang digunakan untuk koloni
kesehatan dengan cara memelihara dan jalak bali. Kandang peraga (display)
menjaga kebersihan lingkungan dari jalak bali di Bali Bird Park berbentuk
suatu infeksi penyakit baik bakteri, prisma segi delapan dengan ukuran sisi
virus dan parasit. Kegiatan sanitasi dan 3 m, tinggi 8 m dan tinggi atap 3,7 m
pembersihan penting dilakukan karena dengan jumlah jalak bali 11 ekor.
memiliki pengaruh penting terhadap Pengayaan yang diterapkan pada
kondisi kesehatan satwa (Setio dan kandang peraga (display) adalah
Takandjandi 2006). Sanitasi kandang di vegetasi tumbuhan berupa 3 pohon
Bali Bird Park dilakukan setiap pagi maja pahit, 2 pohon mahoni, 1 pohon
hari. Pembersihan kandang koloni nangka, 1 rumpun pohon bambu, 1
meliputi pembersihan kandang bagian pohon pakis haji, kotak sarang (nest
luar, pembersihan kandang bagian box) yang terbuat dari kayu dengan
dalam dan pembersihan tempat pakan. ukuran lebar 15 cm, tinggi 20 cm,
Kandang dibersihkan dengan disapu dengan diameter lubang 10 cm dan
untuk membersihkan sisa pakan dan kolam. Sanitasi yang dilakukan pada
kotoran yang terjatuh ke tanah, kandang peraga (display) secara rutin
kemudian kolam dikuras dan air adalah menyapu kandang, menyirami
diganti, setelah itu kandang disiram kandang dan tumbuhan yang ada di
dengan air. Tujuan dari penyiramanan dalam, untuk membersihkan kotoran,
ini untuk membersihkan kotoran yang memotong rumput liar dan
menempel di daun dan pohon. membersihkan kawat mesh dari sarang
Pemotongan rumput liar juga dilakukan laba-laba. Biosekuriti yang sudah
agar kandang terlihat lebih rapi dan diterapkan pada kandang peraga
tertata. Tempat pakan dan minum (display) adalah foot dipping.
dibersihkan dengan cara dicuci lalu
digosok sampai bersih. Pembersihan
kawat mesh dari jaring laba-laba,
menggunakan alat khusus pembersih 4.2 Saran
sarang laba-laba yaitu Rakbool. Perlu
adanya foot dipping sebelum masuk ke Saran yang diberikan kepada
kandang peraga (display) untuk Taman Burung Bali (Bali Bird Park)
menghindari terjadinya kontaminasi perkandangan untuk koloni jalak bali
penyakit. Taman Burung Bali sudah perlu memperhatikan jarak antara
menerapkan foot dipping berupa karpet nestbox agar tidak terlalu dekat.
yang diletakkan di pintu masuk Bali
6

5 DAFTAR PUSTAKA Kehutanan dan Konservasi Alam.


Hlm 47-61.

[CITES] the Convention on


International Trade in
Endangered Species of Wild
Fauna and Flora. 2017.
Appendieces I, II, and III
[internet]. Tersedia pada:
https://www.cites.org/eng/app/ap
pendieces.php.
Gunawan. 2010. Kilas Iptek Jalak Bali
[internet]. (diunduh pada 2012
April 09). Tersedia pada:
http://www.burung.org/Artikel/kila
siptek- jalak-bali.html.
[IUCN] International Union for
Concervation of Nature and
Natural Resources. 2016. The
IUCN red List of theratned
species [internet]. [diunduh 2017
Ags 04]. Tersedia pada:
http://www.redlist.org
Masy’ud, Ginoga LN. 2016.
Penangkaran Satwa Liar. Bogor
(ID): IPB Press
Nurana K. 1989. Studi Teknik
penangkaran jalak bali
(Leocopsar rothschildi
Stresemann 1912) di Taman
Nasional Bali Barat dan Kebun
Binatang Surabaya [skripsi].
Bogor (ID): Jurusan Konservasi
Sumberdaya Hutan Fakultas
Kehutanan Institut Pertanian
Bogor.
Prahara W. 1999. Pemeliharaan,
Penangkaran dan Penjinakan
Kakatua. Jakarta (ID): Penebar
Swadaya
Setio P, Takandjandji M. 2006.
Konservasi ek-situ burung
endemic langka melalui
penangkaran. Prosiding Ekspose
Hasil-hasil Penelitian; Padang, 20
September 2006. Bogor: Pusat
Penelitian dan Pengembangan

Anda mungkin juga menyukai