Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH KELOMPOK

Mata Kuliah Kesehatan Lingkungan Dan Kesehatan Kerja Lanjut


Dosen : dr. Hasanuddin Ishak, M.Sc.Ph.D

GLOBAL WARMING ( EMISI CO2) DAN PENYAKIT EMERGENCY DI UDARA


“MYCTOBACTERIUM TUBERCOLOSIS (TBC)”

OLEH :

KELOMPOK 3

JELVIA DEBBY PALI K012192024


NUR HUSNUL KHATIMAH K012192027
NURSYAMSI AMALIA K012192033
WA ODE FIFIN ANNUR K012192035
NURILMULIANI K012192036
M.SADRY BUDIAWAN K012192025

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Fakta Masalah
Aktifitas kehidupan manusia melibatkan banyak kegiatan, dari kegiatan kecil seperti
merokok, merebus air untuk membuat kopi, pergi bekerja menggunakan kendaraan,
menggunakan energy untuk melihat TV sampai dengan proses yang lebih besar yaitu
industry ternyata memberi dampak pada lingkungan. Pengaruh aktifitas manusia tersebut
terhadap fenomena alam yang terjadi belum banyak di kenal karena masih begitu asing
dan masih ada silang pendapat dari banyak ahli.
Aktivitas manusia pada dasarnya adalah sebuah proses pengubahan zat atau energi
dari suatu bentuk ke bentuk lainnya. Setiap proses tersebut tidak didapat sepenuhnya
mampu diubah, melainkan selalu ada sisa atau disebut entropy yang kemudian menjadi
sampah atau limbah yang masuk atau dimasukkan ke lingkungan, sampah atau limbah ini
kemudian akan menurunkan kualitas lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Sisa
atau entropy berbagai kegiatan manusia tersebut ada yang dibuang ke wilayah-wilayah
perairan, ke permukaan tanah dan ke udara. Sehingga pencemaran dapat dibedakan
menjadi pencemaran air, udara dan tanah.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 pasal 1 ayat 12 mengenai
Pencemaran Lingkungan yaitu pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia
seperti pencemaran yang berasal dari pabrik, kendaraan bermotor, pembakaran sampah,
sisa pertanian, dan peristiwa alam seperti kebakaran hutan, letusan gunung api yang
mengeluarkan debu, gas, dan awan panas, Lebih lanjut, substansi tersebut dapat berasal
dari sifat alami atau aktivitas manusia maupun campuran diantara keduanya yang dapat
berdampak pada kesehatan manusia.
Pemanasan global atau global warming adalah suatu proses meningkatnya suhu
rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi yang disebabkan oleh peningkatan jumlah emisi
gas rumah kaca di atmosfer. Pemanasan global akan diikuti dengan perubahan iklim.
Pemanasan global yang berakibat pada perubahan iklim disebabkan oleh aktivitas
manusia, terutama yang berhubungan dengan penggunaan bahan bakar fosil (minyak
bumi dan batu bara) serta kegiatan lain yang berhubungan dengan hutan, pertanian, dan
peternakan. Aktivitas manusia dengan kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung
menyebabkan perubahan komposisi alami atmosfer, yaitu meningkatnya jumlah gas
rumah kaca secara global khususnya CO2.
Dengan meningkatnya emisi gas CO2 memberikan dampak terhadap perubahan iklim
yang sangat ekstrim di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan
ekosistem lainnya sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbondioksida
di atmosfir. Selain itu juga dapat memberi dampak terhadap kesehatan manusia sehingga
banyak terkena penyakit akibat kenaikan suhu di bumi yang mana dapat meningkatkan
intensitas wabah penyakit seperti penyakit yang perkembang saat ini yaitu penyakit TBC
penyakit yang disebabkan karena penyebaran virus yang diduga karena vektor binatang
seperti, kelelawar dan ular.
Dari uraian di atas kami tertarik membahas dampak global warming terhadap
kesehatan kerja serta promotif sebagai penanggulangan masalah tersebut.

B. Pertanyaan Masalah
1. Bagaimana dampak pemanasan global terhadap intensitas penyakit TBC?
2. Bagaimana efek CO2 terhadap kapasitas paru-paru pekerja?
3. Bagaimana dampak konsentrasi CO2 di dalam ruangan ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dampak perubahan iklim terhadap intensitas demam berdarah.
2. Untuk mengetahui efek CO2 terhadap kapasitas paru-paru pekerja.
3. Untuk mengetahui dampak konsentrasi CO2 di dalam ruangan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. TABEL REKAP HASIL PENELITIAN & KESIMPULAN TABEL


Tabel 1
Tabel Rekapan Hasil Penelitian
“Dampak Global Warming Terkait Emisi CO2 dan Penyakit Emergency”
Tahun 2018-2020

Aspek
No Nama Cara Pengendalian Aspek Kesehatan
Pengelompokkan
1. Jelvia Debby Pali  

2 Nur Husnul

Khatimah

3 Nursyamsi Amalia 

4 Wa Ode Fifin 

Annur
5 Nurilmuliani pemanasan Karena suhu bumi Efek dari pemanasan
(A brief review of meningkat dari 1,5 menjadi lebih hangat, global yaitu meningkat
o
health-related C ke 2 oC, dapat mempengaruhi dan meluasnya
issues occurring in jumlah gelombang kekeringan kurangnya
kesehatan manusia
urban areas related panas di daerah air selama masa
perkotaan dan meluasnya kekeringan
to global warming
meningkat lebih penyakit yang berlangsung,
of 1.5 oC )
cepat sekitar mereka hadapi. menghalangi pertanian
dua kali lipat dari Dengan peningkatan dan mencegah
curah hujan, penyakit produksi pangan.
daerah pedesaan. yang terbawa air Kekeringan juga
menyebabkan
cenderung
terjadinya kebakaran
menyebar, seperti hutan. Kekeringan
penyakit malaria yang juga
menyebabkan gagal
panen dapat
menyebabkan
malnutrisi

6 M. Sadry 

Budiawan

B. Faktor penyebab
Indonesia Climate Change Sectoral roadmap (ICCSR) (2009) melaporkan suhu di Indonesia
pada periode 2020- 2050 diproyeksikan akan meningkat rata-rata 0,8-1,0oC. Peningkatan suhu
udara di wilayah Jawa-Bali 20C, 2,50 C dan 30C masing-masing untuk skenario B1, A1B, dan A2.
Berdasarkan hasil penelitian menggunakan GCM dan skenario RCP, suhu udara di Indonesia
meningkat dibandingkan periode 1980-2010 dimana pada periode 2011-2040 dengan scenario
RCP 8,5 suhu udara diproyeksikan meningkat 0.8-0.6 0 C, dan pada tahun 2041 sekitar 1,6-1,8 0C.
Rata-rata. temperature global meingkat 1,1-6,4oc pada abad 21dan diperkirakan pada
abad 2100 suhu meningkat naik menjadi 3,30c (kisaran 22-4,40c). Global warming adalah
masalah yang timbul terutama akibat terlalu banyak gas rumah kaca di atmosfer, sehingga
gas ini menyelimuti bumi dan memantulkan radiasi panas kembali ke permukaan bumi.
Kehadiran gas rumah kaca di atmosfer menjadi terlalu berlebih karena adanya pembakaran
bahan bakar fosil seperti batu bara, gas dan minyak bumi atau pembukaan lahan dan
pembakaran hutan. Banyak gas dari efek rumah kaca yang lain seperti methana hingga uap
air, namun CO2 memiliki resiko yang paling besar dalam perubahan iklim karena gas ini
terus terakumulasi di atmosfer dalam jumlah yang besar. Ada dua alasan utama mengapa
CO2 menjadi gas rumah kaca yang paling krusial dalam perubahan iklim.
CO2 menjadi penyebab utama kenaikan suhu bumi dan efeknya akan terus berlanjut.
Penyakit demamberdarah sangat berpengaruh terhadap kenaikan suhu dan kelembaban di
karenakan dapat mempengaruhi perkembang biakan nyamuk Aedes Aegypti yang
merupakan perantara dari penyakit demam berdarah, selain penyakit demam berdarah
ternyaa emisi CO2 dapat meningkat akibat dari polusi udara . Dimana polusi udara sangat
berpengaruh terhadap kapasitas paru-paru manusia.
C. Aspek kesehatan
Perubahan iklim memilki risiko yang tinggi terhadap peningkatan suhu dan kelembaban
yang dimana berpengaruh dalam intensitas perkembang biakan nyamuk Aedes Aegypti
yang memicu terjadinya demam berdarah. Selain itu juga berpengaruh pada kapasitas
paru-paru yang mana bersumber dari emisi gas buang alat transportasi.

D. Solusi
Hal yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi dampak global warming terhadap
kesehatan kerja serta promotif sebagai penanggulangan masalah, dengan melakukan strategi
pengendalian sebagai berikut :
a. Strategi pengendaliannya dilakukan dengan memperbaiki design bangunannya seperti
memasang jendela kaca, penyaringan serangga, dan memasang AC/kipas angin.
Fasilitas ini dapat mengurangi kontak manusia dengan vektor nyamuk. Serta dilakukan
dengan inisiatif dalam peningkatan akses dana ke negara-negara yang berisiko tinggi
terhadap penularan demam berdarah.
b. Strategi pengendalian terkait dampak kesehatan petugas parkiran yaitu dengan
meminimalkan sumber pencemaran udara yang berasal dari alat transportasi dengan
melakukan penataan kota yang baik seperti tata ruang industri dipisahkan dengan
pemukiman.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN & SARAN


1. Kesimpulan
a. Dampak emisi gas rumah kaca terutama CO 2 dapat memicu terjadinya penyakit demam
berdarah (DBD) dikarenakan meningkatnya suhu dan kelembapan memiliki peranan
penting dalam proses perkembangbiakan vektor nyamuk penyebar penyakit DBD.
Saat terjadi perubahan suhu dan kelembapan dapat mempengaruhi kepadatan vektor
dan potensi transmisi penyakit dimana nyamuk Ae. Aegypti memerlukan lingkungan
yang baik untuk berkembangbiak.
b. CO2 merupakan pemicu terjadinya global warming,selain memicu global warming, CO 2 juga
dapat mengakibatkan penyakit infeksi pada pekerja.
c. Untuk mempertahankan konsentrasi CO2 maka direkomendasikan jendela otomatis dan
sensor CO2 diruangan kelas.
2. Saran
Agar memahami pengaruh antara global warming serta dampak terhadap masalah DBD
untuk mempersiapkan dengan baik kesehatan masyarakat dalam penanggulangan penularan
demam berdarah dan antisipasi terhadap perubahan iklim.
DAFTAR PUSTAKA

Teguh Dwi, dkk Analisis Spasial Persebaran Kasus Tuberkulosis Paru Di Kota Semarang
Tahun 2018. 2019.

Haruna, dkk. Pencemaran Udara Akibat Gas Buang Kendaraan Bermotor Dan Dampaknya
Terhadap Kesehatan . 2019 .

Basaria Talarosha. Jendela dan Dampaknya Terhadap Kosentrasi CO 2 di Dalam Ruangan


Kelas, 2018.

Servin Yeli. Climate Change Impact and Adaptation Srategy for Vegetable and Fruit Crops
in the Tropic Region. 2019

Anda mungkin juga menyukai