PERCOBAAN VI
UJI KARAKTERISTIK SENYAWA KELOMPOK NITROGEN
(AMINA, AMIDA DAN NITRO)
OLEH:
LABORATORIUM KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu kimia merupakan ilmu yang secara luas mempelajari suatu bahan dan
senyawa. Diantara banyaknya hal yang dipelajari dalam ilmu kimia tersebut tentu
kita mengenal bagiannya yang disebut kimia organik di mana cabang ini
karbon, hydrogen, oksigen dan nitrogen. Senyawa nitrogen merupakan salah satu
golongan senyawa dimana didalamnya terdapat senyawa amina, amida dan nitro
sebagai bagian dari kelompok senyawa tersebut. Golongan senyawa amina, amida
dan nitro memiliki gugus fungsi yang berbeda satu dengan yang lainnya.
dapat memiliki dua pengertian. Jenis pertama adalah gugus fungsional organik
yang memiliki gugus karbonil (C=O) yang berikatan dengan suatu atom nitrogen
(N) atau suatu yang mengandung gugus fungsional ini. Jenis kedua adalah suatu
senyawa kelompok nitrogen (amina, amida dan nitro) yang bertujuan untuk
mengetahui metode yang digunakan dalam mengenal dan mempelajari salah satu
secara kimia senyawa golongan amina, amida dan nitro dengan uji reaksi oksidasi
dengan asam karbonat, uji karakteristik amida dan uji karakteristik nitro.
B. Rumusan Masalah
senyawa kelompok nitrogen (amina, amida dan nitro) dan adalah sebagai berikut:
fungsi?
C. Tujuan
D. Manfaat
gugus fungsi.
dan nitro.
II. TINJAUAN PUSTAKA
tidak dapat dihindari. Nitrogen tidak hanya meningkatkan hasil tetapi juga
secara kimia. Reaksi antara amina primer dengan suatu aldehida akan
reaksi terhadap kitosan dalam larutan asam asetat 2%. Hasilnya dalam bentuk
hidrogel yang kemudian diuji sifat adsporbsi ion logam (II). Mensintesis basa
Schiff kitosan dengan aldehida yang digunakan adalah isatin kemudian dibentuk
Gugus karbonil amida biasanya memiliki pita khusus pada 1650 cm-1.
yang terbentuk antara ovalbumin dan OTA. pembentukan amida di antara gugus
amina antibodi dengan gugus karboksilat asam sitrat pada larutan nanopartikel.
Senyawa amida dapat disintesis dengan beberapa cara yaitu dengan dehidrasi
kelarutan yang abstrak dan kompleks. Karakteristik abstrak dari bahan ini adalah
kimia tertentu, zat terlarut (solute), untuk larut dalam suatu pelarut (solvent)
Kelarutan dinyatakan dalam jumlah maksimum zat terlarut yang larut dalam
suatu pelarut pada kesetimbangan. Larutan hasil disebut larutan jenuh. Zat-zat
aktivator sintesis geopolimer, dari kedua prekursor flyash dan metakaolin adalah
karena biaya rendah, kelimpahan dan viskositas rendah Selanjutnya, pelindian ion
Al3+ dan dan Si4+ umumnya tinggi dengan larutan NaOH dibandingkan dengan
lebih cepat. Sodium hidroksida menyediakan keduanya anion hidroksida (OH -),
yang bertindak sebagai katalis untuk pelarutan aluminosilikat pada tahap pertama
dan kation natrium (Na+) yang bertindak sebagai elemen pembentuk struktur,
nitro) dilaksanakan pada hari Senin, 23 september 2019 pukul 12.45-15.00 WITA
1. Alat
kelompok nitrogen (amina, amida dan nitro) ini adalah 5 buah tabung reaksi,
gegep, batang pengaduk, pipet tetes, 2 buah gelas kimia 250 mL, gelas kimia 50
mL, gelas ukur 100 mL, penagas air, rak tabung, kaki tiga, bunsen, korek dan
spatula.
2. Bahan
kelompok nitrogen (amina, amida dan nitro) ini adalah H2O (akuades), CO(NH2)2
(urea), C6H5NH2 (anilin), H2SO4 (asam sulfat), kertas lakmus merah, NaOH
sulfat).
C. Prosedur Kerja
a. Uji CuSO4
CuSO4 10 %
- dipipet sebanyak 2 mL
- dimasukkan dalam tabung reaksi
- ditambahkan 10 tetes analin (C6H5NH2)
- dihomogenkan
- diamati
Urea (CO(NH2)2 )
Urea (CO(NH2)2 )
Urea (CO(NH2)2 )
Urea (CO(NH2)2 )
A. Hasil Pengamatan
1. Tabel Pengamatan
- Uji CuSO4
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Sebelum Sesudah
2 mL CuSO4 + 10
tetes anilin
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Sebelum Sesudah
1 gram urea + 2 mL
akuades (didiamkan
selama lima menit)
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Sebelum Sesudah
1 gram urea + 2 Ml
akuades+ 2 mL
NaOH (didimkan
selama 5 menit)
diuji dengan kertas
lakmus biru
Belum larut, berwarna pink Lakmus biru tetap menjadi
bening biru
- Hidrolisis dengan asam
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Sebelum Sesudah
1 gram urea + 2
mL akuades+ 2 mL
H2SO4 (didiamkan
selama 5 menit)
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Sebelum Sesudah
1 gram urea, +
2 mL NaOH +
1 mL NaNO3 +
5 tetes H2SO4
- UJi CuSO4
NH2 H N H
O O
+ O S O Cu + O S O Cu
O O
N H
NH
O O
HO
+HO S O Cu Cu2+ + + S O
O O
O O O
-
+ NH3 + Na N O C + NO3 + NH3
C Na
H2N ONa H2N O
O
H Na
B. Pembahasan
Analisis kualitatif dari senyawa organik yaitu identifikasi gugus
sifat tertentu bergantung pada gugus fungsi yang dimiliknya. Senyawa organik
yang memiliki gugus fungsi yang sama secara umum memiliki sifat yang sama.
Analisis kualitatif ini menggunakan pereaksi kimia yang dapat bereaksi secara
endapan, perubahan warna, dihasilkan gas dan lain sebagainya Uji karakterisasi
senyawa kelompok nitrogen yang cukup banyak jenisnya, antara lain golongan
amina, amida dan nitro. Perbedaan gugus fungsi dari golongan senyawa tersebut
Reaksi oksidasi dengan asam kromat dilakukan pada perlakuan yaitu uji
CuSO4. Pada uji ini menunjukkan bahwa suatu amina primer yaitu anilin ketika
Cu+. Cu+ inilah yang merupakan endapan berwarna hijau. Jadi dapat kita ketahui
bahwa anilin termasuk senyawa amina primer yang bertindak sebagai ligan atau
basa Lewis. Perubahan warna yang terjadi dari biru menjadi hijau dan terdapat
perlakuan untuk mengetahui ketiga sifat umum dari amida. Pertama, uji kelarutan
dengan air. Dimana Pengujian ini dilakukan untuk melihat salah satu sifat secara
teori dari amida bahwa amida tersebut bersifat polar. Untuk uji ini, digunakan
CO(NH2)2 (urea) yang kemudian direaksikan dengan H2O (air). Berdasarkan
mekanisme reaksinya, terlihat bahwa air mampu melarutkan urea. Menurut teori
like dissolve like, zat yang bersifat polar akan larut pada pelarut polar dan zat non
polar pun akan larut pada pelarut yang non polar. Jadi, jika suatu senyawa
memiliki momen dipol maka senyawa tersebut termasuk polar. Air memiliki
momen dipol 1,85 D sedangkan urea memiliki momen dipol 1,62 D maka urea
dapat larut dalam air. Hal ini menunjukkan bahwa urea atau amida ini termasuk
dalam senyawa polar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa urea bersifat polar.
urea yang direaksikan dengan basa yaitu natrium hidroksida. Uji ini dilakukan
untuk mengetahui sifat dari amida yang secara teori bersifat sebagai basa lemah.
menimbulkan bau anyir dan kertas lakmus biru tidak berubah warna, ini
menandakan bahwa urea bersifat basa. Urea ini termasuk basa lemah namun
meningkat. Ketiga, uji hidrolisis dengan asam dimana digunakan urea yang
direaksikan dengan asam sulfat. Uji karakteristik ini dilakukan bertujuan sama
dengan hidrolisis pada alkali yaitu untuk menentukan apakah amida bersifat asam
atau basa, akan tetapi secara teori amida ini bersifat basa. Berdasarkan mekanisme
reaksi, pada saat penambahan asam sulfat dalam reaksinya akan mengasilkan
ammonia dan HSO4-, yang kini mengubah reaksi menjadi dalam suasana asam.
Dimana produk yang dihasilkan inilah yang menimbulkan bau anyir yaitu amonia
dan kertas lakmus biru berubah warna menjadi berwarna merah, yang
digunakan urea yang direaksikan dengan basa dan asam serta natrium nitrat. Uji
ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana sifat dari senyawa nitro melalui tes
merah putih biru. Dari reaksi reaksi tersebut terjadi perubahan warna dari warna
merah muda menjadi warna putih, selain itu larutan menjadi dingin dan terbentuk
gelembung. Hal tersebut menandakan bahwa terdapat gugus nitro dalam larutan,
fungsi, dimana gugus fungsi ini yang memberikan ciri khas dari masing-masing
senyawa.
V. KESIMPULAN
baik fisik maupun kimia karena adanya gugus fungsi yang berbeda-beda dari
masing-masing senyawa.
misalnya melalui uji karakteristik amida dengan hidrolisis asam dan basa
Kresnawati, I., Marhayam R., Suharyanto., dan Hudiyono S., 2015, Sintesis
reagen imunokimia untuk deteksi okratoksin dengan metode
imunkromatografik nanopartikel emas, Menara Perkebunan. 82(1).
Leghari, S. J., Niaz A.W., Ghulam M. L., Abdul H., Ghulam M., Khalid H. T.,
Tofique A. B., Safdar A. W., dan Ayaz A. I., 2016, Role of Nitrogen for
Plant Growth and Development: a Review, Aensi Journals, 10(9).
Sani, N A M., Zdakaria M., Rashid M., Syamsuddin., Khairun A. A., dan Ku
Zilati K S., 2016, Determination of Excess Sodium Hydroxide in
Geopolymer by Volumetric Shaari, Elsevier Journal, 148(1).
Sitanggang, B. C., Basuki W., dan Mimpin G., 2016, Preparationof Fe-Chitosan
Schiff Base Complex, Jurnal Pendidikan Kimia, 8(3).
Widyastuti, F., Helsy I., Farida I., dan Irwansyah F. S., 2019, Implementation of
PDEODE (Predict, Discuss, Explain,Observe, Discuss, Explain) Supported by
PhET Simulation on Solubility Equilibrium Material, Journal of Physics,
DOI.10.1088.
TUGAS SETELAH PRAKTIKUM
Soal :
1. Jelaskan mengapa uji karakteristik kimia khas untuk masing-masing
golongan ?
Jawaban :
1. Setiap golongan memiliki sifat-sifat atau karakteristik berbeda-beda karena
memiliki susunan atom serta nomor atom yang berbeda. Jadi dilakukanlah
1. UJi CuSO4