Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH APLIKASI KOMPUTER

"TEKNOLOGI TERBARU DI BIDANG FARMASI"

DISUSUN OLEH:

Khusnul khotimah Alwaajidah

1911102415123

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN
TIMUR
2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di Era Globalisasi sekarang ini kemajuan teknologi sangat berkembang dengan begitu pesat. Salah satu
kemajuan teknologi tersebut ialah teknologi informasi (TI) yang telah merambah keberbagai bidang
kehidupan manusia. Defenisi Teknologi Informasi itu sendiri adalah Studi atau penggunaan peralatan
elektronika, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja melalui berbagai
media (seperti internet, termasuk kata-kata, bilangan dan gambar.

Salah satu kemajuan teknologi informasi merambah pada bidang kesehatan. Kemajuan dalam bidang
kesehatan ini sangat berkembang dengan begitu pesat, sehingga banyak temuan-temuan yang
didapatkan dengan bantuan Teknologi Informasi baik dalam bidang pengorganisasian rumah sakit,
pengobatan, maupun penelitian pengembangan dari ilmu kesehatan itu sendiri. Pelayanan kesehatan
berbasis teknologi informasi tengah mendapat banyak perhatian dunia. Terutama disebabkan oleh janji
dan peluang bahwa teknologi mampu meningkatkan kualitas kehidupan manusia.

Sekarang ini berbagai penyakit semakin berkembang. Pada zaman dulu, penyakit yang tersebar mungkin
hanya beberapa macam saja dan tidak terlalu parah dan tidak teralu penting untuk ditindaklanjuti. Para
nenek moyang kita pun mungkin hanya menggunakan ramuan tradisional dari dedaunan untuk
mengobati sakitnya. Namun, jika dibandingkan dengan zaman sekarang, tentu sangat jauh berbeda.
Penyakit pada zaman sekarang sangat bermacam-macam dan harus ditindaklanjuti. Karena kalau tidak,
maka akan menjadi lebih parah lagi. Dan tentunya untuk memprediksi maupun mengobati penyakit-
penyakit tersebut, diperlukan alat-alat kedokteran yang semakain canggih dan obat-obatan yang
semakin manjur.

Dalam hal ini teknologi farmasi pun sangat berperan dalam menghasilkan obat-obatan yang sesuai
dengan penyakit tersebut. Selain kemajuan di bidang teknologi, para penemu atau ilmuan-ilmuan dalam
bidang kedokteran dan farmasi pun sangat berperan dalam membantu menyembuhkan berbagai
penyakit yang telah menyebar. Selain itu, juga terdapat berbagai kendala dalam perkembangan
teknologi kedokteran dan farmasi, terutama di Indonesia.

B. RUMUSAN MASALAH

Berbagai masalah yang kami rumuskan dalam makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah sejarah perkembangan teknologi farmasi?

2. Siapakah ilmuan-ilmuan yang berjasa dalam perkembangan teknologi farmasi?


3. Apa yang dimaksud dengan informatika farmasi?

4. Bagaimana fungsi dan manfaat informatika farmasi?

5. Apa saja contoh teknologi atau penemuan terbaru dalam bidangfarmasi?

6. Apa saja kendala-kendala yang yang menghambat perkembangan teknologi kedokteran dan farmasi,
terutama di Indonesia?

C. TUJUAN MAKALAH

1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan teknologi farmasi

2. Untuk mengetahui ilmuan-ilmuan yang berjasa dalamperkembangan teknologi farmasi

3. Untuk mengetahui contoh teknologi atau penemuan terbaru dalambidang farmasi

4. Untuk mengetahui apa itu informatika dalam bidang farmasi

5. Untuk mengetahui fungsi dan manfaat informatika dalam farmasi

6. Untuk mengetahui kendala-kendala yang yang menghambat perkembangan teknologi farmasi,


terutama di Indonesia.

D. MANFAAT MAKALAH

Manfaat pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Bagi Mahasiswa Penyusun Menambah pengetahuan dan pengalaman mahasiswa penyusun makalah
dalam melakukan studi pustaka tentang teknologi farmasi.

2. Bagi Pembaca Menambah wawasan bagi pembaca tentang sejarah, ilmuan, kemajuan, dan kendala-
kendala dalam bidang farmasi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembangan Teknologi Farmasi

Pada awalnya, sebagian besar kebudayaan dalam masyarakat awal menggunakan tumbuh-tumbuhan
herbal dan hewan untuk tindakan pengobatan. Ini sesuai dengan kepercayaan magis mereka yakni
animisme, sihir, dan dewa-dewi. Masyarakat animisme percaya bahwa benda mati pun memiliki roh
atau mempunyai hubungan dengan roh leluhur.

Ilmu kedokteran berangsur-angsur berkembang di berbagai tempat terpisah yakni Mesir kuno, Tiongkok
kuno, India kuno, Yunani kuno, Persia, dan lainnya. Sekitar tahun 1400-an terjadi sebuah perubahan
besar yakni pendekatan ilmu kedokteran terhadap sains. Hal ini mulai timbul dengan penolakan –karena
tidak sesuai dengan fakta yang ada– terhadap berbagai hal yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh pada
masa lalu (bandingkan dengan penolakan Copernicuspada teori astronomi Ptolomeus. Beberapa tokoh
baru seperti Vesalius (seorang ahli anatomi) membuka jalan penolakan terhadap teori-teori besar
kedokteran kuno seperti teori Galen, Hippokrates, dan Avicenna. Diperkirakan hal ini terjadi akibat
semakin lemahnya kekuatan gereja dalam masyarakat pada masa itu.

Ilmu kedokteran yang seperti dipraktekkan pada masa kini berkembang pada akhir abad ke-18 dan awal
abad ke-19 di Inggris (oleh William Harvey, abad ke-17), Jerman (Rudolf Virchow) dan Perancis (Jean-
Martin Charcot, Claude Bernard). Ilmu kedokteran modern, kedokteran "ilmiah" (di mana semua hasil-
hasilnya telah diujicobakan) menggantikan tradisi awal kedokteran Barat, herbalisme, humorlasime
Yunani dan semua teori pra-modern. Pusat perkembangan ilmu kedokteran berganti ke Britania
Rayadan Amerika Serikat pada awal tahun 1900-an (oleh William Osler, Harvey Cushing).

Kedokteran berdasarkan bukti (evidence-based medicine) adalah tindakan yang kini dilakukan untuk
memberikan cara kerja yang efektif dan menggunakan metode ilmiah serta informasi sains global yang
modern.

Kini, ilmu genetika telah mempengaruhi ilmu kedokteran. Hal ini dimulai dengan ditemukannya gen
penyebab berbagai penyakit akibat kelainan genetik, dan perkembangan teknik biologi molekuler. Ilmu
herbalisme berkembang menjadi farmakologi. Masa modern benar-benar dimulai dengan penemuan
Heinrich Hermann Robert Koch bahwa penyakit disebarkan melalui bakteria (sekitar tahun 1880), yang
kemudian disusul penemuan antibiotik (sekitar tahun 1900-an). Antibiotik yang pertama kali ditemukan
adalah obat Sulfa, yang diturunkan dari anilina. Penanganan terhadap penyakit infeksi berhasil
menurunkan tingkat infeksi pada masyarakat Barat. Oleh karena itu dimulailah industri obat.

Sedangkan istilah farmasi (arab) ataupun lebih khusus lagi dikenali sebagai saydanah merupakan satu
bentuk profesi yang mulanya agak asing dari dunia kedokteran. Pada abad ke-9, dunia Arab dan Islam
telah berhasil membangun jembatan ilmu yang menghubungkan antara sumbangan Yunani dengan
dunia farmasi moderen sekarang ini. Malah tahap ilmu yang diperoleh daripada Yunani khususnya terus
ditingkatkan dan usaha ini diteruskan hingga ke abad ke-13 melalui berbagai karya, terjemahan ataupun
peningkatan ilmu pada zaman-zaman berikutnya. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, farmasi
dipraktekkan secara terpisah dari profesi medis yang lain. Puncak sumbangan dunia Arab-Islam dalam
farmasi dicapai dengan siapnya satu panduan praktikum farmasi pada tahun 1260.

Sayangnya, kurang daripada satu abad selepas al-Attar, praktek farmasi mulai beku dan kaku, dan terus
merosot dengan jatuhnya peradaban Arab pada abad ke 19. Sejak dari itu, farmasi mula berkembang
dengan pesatnya di Eropah khususnya dan Barat umumnya

B. Beberapa Ilmuan yang Berjasa dalam Bidang Farmasi

1. Ibnu Al-Baitar

Lewat risalahnya yang berjudul Al-Jami fi Al-Tibb (Kumpulan Makanan dan Obat-obatan yang
Sederhana), Ibnu Al-Baitar turut memberi kontribusi dalam farmakologi dan farmasi. Dalam kitabnya itu,
Al-Baitar mengupas beragam tumbuhan berkhasiat obat yang berhasil dikumpulkannya di sepanjang
pantai Mediterania antara Spanyol dan Suriah. Tak kurang dari seribu tanaman obat dipaparkannya
dalam kitab itu. Seribu lebih tanaman obat yang ditemukannya pada abad ke-13 M itu berbeda dengan
tanaman yang telah ditemukan ratusan ilmuwan sebelumnya. Tak heran bila kemudian Al-Jami fi Al-Tibb
menjadi teks berbahasa Arab terbaik yang berkaitan dengan botani pengobatan. Capaian yang berhasil
ditorehkan Al-Baitar sungguh mampu melampaui prestasi Dioscorides. Kitabnya masih tetap digunakan
sampai masa Renaisans di Eropa.

2. Ibnu Sina

Dalam kitabnya yang fenomenal, Canon of Medicine, Ibnu Sina juga mengupas tentang farmakologi dan
farmasi. Ia menjelaskan lebih kurang dari 700 cara pembuatan obat dengan kegunaannya. Ibnu Sina
menguraikan tentang obat-obatan yang sederhana.

3. Al-Zahrawi

Bapak ilmu bedah modern ini juga ikut andil dalam membesarkan farmakologi serta farmasi. Dia adalah
perintis pembuatan obat dengan cara sublimasi dan distilasi

C. Contoh Teknologi Terbaru dalam Bidang Farmasi

1. Isolator

Penggunaan teknologi isolator yang bertujuan untuk memperkecil resiko pencemaran mikroorganisme
oleh manusia, hewan dan dari lingkungan dengan signifikan untuk produk yang akan dibuat secara
aseptis. Isolator dan lingkungan sekitarnya dibuat dan didesain sedemikian rupa sehingga mutu yang
dijadikan syarat untuk produksi obat tersebut dapat dicapai.
Isolator tersebut dibuat dari bahan-bahan yang tahan terhadap kerusakan dan kebocoran untuk
menjamin mutunya. alat transfer bervariasi dari desain satu pintu, dua pintu sampai ke sistem tertutup
secara sempurna yang disatukan dengan mekanisme sterilisasi. Untum transfer bahan ke dalam dan ke
luar unit merupakan sumber kontaminasi yang paling berpotensi.

Adapun area di dalam isolator merupakan zona lokal untuk melakukan manipulasi yang beresiko tinggi,
meskipun laminar air flow (LAF) bisa tidak ada di area kerja. Kelas udara yang diperlukan untuk
lingkungan latar belakang tergantung pada desain isolator tersebut serta dari cara penggunaannya
sendiri.

Isolator dapat diterapkan setelah dilakukan validasi sesuai prosedur termasuk mempertimbangkan
faktor kritis dari teknologi isolator misalnya mutu udara di dalam dan di luar isolator, sanitasi isolator,
proses transfer dan kekedapan isolator. Selain itu, pemantauan harus dilakukan secara rutin dan
mencangkup uji kebocoran isolator dan sistem sarung tangan/lengan.

2. Nanoteknologi

Perkembangan industri farmasi yang menggunakan teknologi nano saat ini sudah tumbuh semakin
pesat. Nanoteknologi merupakan teknologi yang memungkinkan sebuah benda dipecah dalam skala
nanometer atau satu per semiliar meter dan merupakan salah satu teknologi yang diusung mampu
meningkatkan pertumbuhan industri dan ekonomi di seluruh bidang.

Dalam dunia farmasi sendiri, nanoteknologi berperan dalam meningkatkan kualitas keamanan dan
produksi. Nanoteknologi farmasi diharapkan mampu mengatasi permasalahn yang ada dalam formulasi
obat, protein, asam nukleat, dan peptida yang menghasilkan bioavailabilitas dan efek klinis yang
cenderung rendah. Saat ini perkembangan nanoteknologi bukan hanya di farmasi, melainkan juga di
bidang lainnya seperti mengalami perkembangan seperti di bidang kosmetik, dan kecantikan.

Yang harus diperhatikan pula dalam produksi obat adalah cara pembuatan obat yang baik, dimana hal
ini harus diterapkan pada seluruh produksi obat untuk menjamin obat yang produsen buat memenuhi
persyaratan yang sudah ditetapkan, penerapan cara pembuatan obat yang baik dilakukan untuk
pengendalian mutu, pengendalian mutu sangat penting untuk menjamin bahwa obat yang diproduksi
betul-betul terjamin mutunya dan tidak sekedar melalui pengujian standar.

Dalam rangka pembuatan obat yang baik maka diperlukan teknologi yang canggih dan modern untuk
menunjang dalam pembuatan industri farmasi perlu diperhatiakannya ruangan yang bersih, sirkulasi
ruangan yang baik, bahan-bahan yang akan melalui proses pengolahan harus melalui pross pemanasan
untuk mensterilkan, serta meminimalisir kontak dengan manusia, sehingga pengerjaan yang dilakukan
lebih banyak dikerjakan oleh mesin yang telah di kemdalikan oleh sistem computer secara otomatis.
Serta setelah produksi melalui pengecekan yang akurat.

3. RFID (Radio-frequency identification )

RFID Identifikasi Frekuensi Radio adalah sebuah metode identifikasi dengan menggunakan sarana yang
disebut label RFID atau transponder untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh. Label atau kartu
RFID adalah sebuah benda yang bisa dipasang atau dimasukkan di dalam sebuah produk, hewan atau
bahkan manusia dengan tujuan untuk identifikasi menggunakan gelombang radio. Label RFID berisi
informasi yang disimpan secara elektronik dan dapat dibaca hingga beberapa meter jauhnya. Sistem
pembaca RFID tidak memerlukan kontak langsung seperti sistem pembaca kode batang (bahasa Inggris:
barcode). Jadi keunggulan RFID adalah dapat membaca label dalam jarak beberapa meter TANPA perlu
kontak langsung dengan labelnya, berbeda dengan barcode atau QR code yang mengharuskan scanner
tegak lurus. Jadi misal label lolos uji dalam box terletak dibawah box, asal box tersebut melewati gate
RFID pasti terbaca. Di dalam label bisa kita masukkan informasi-informasi yang cukup banyak misalnya
nomer bacth, maufacturing date, letak koordinat dalam gudang dan lain-lain.

4. 3D Print

Beberapa tahun ini sedang berkembang 3D print, digunakan untuk mencetak berbagai material.
Material didesain di dalam komputer kemudian dicetak dalam bentuk 3 dimensi. Revolusi ini
memungkinkan pabrik farmasi dapat membuat komponen-komponen kecil sparepart untuk mesin
dalam jumlah, bentuk sesuai kebutuhan pabrik. Misalnya, terdapat bagian mesin yang bekerja
menggunakan seal plastik.

Dari 5 seal terdapat 1 seal rusak, pabrik tinggal mendesain seal existing untuk dicopy dan dicetak 3 D.
Pabrik hanya perlu membuat 1 seal saja atau sesuai kebutuhan. Dibandingkan dengan membeli ke
supplier dimana harus ada minimum order, misal minimum order 10 seal. Selain harganya akan kena
lebih mahal juga akan memperberat inventory dimana 9 seal yang tidak terpakai menjadi beban
inventory. Belum waktu pengiriman, administasi membuat purchase order kemudian membayar pajak
dan lain-lain. Info yang saya dapat harga 3D Print ini juga tidak terlalu mahal tidak kurang dari 20 juta
rupiah untuk skala kecil (belum harga material “tinta”). Sayangnya di Indonesia belum banyak supplier
yang menjualnya.

Untuk aplikasi pada sediaan sendiri 3D print sudah disetujui oleh FDA pada bulan Agustus 2015. Printing
3D lapis per lapis dapat memproduksi produk obat secara 3D. Selama ini pembuatan obat padat (tablet)
dengan penimbangan, granulasi dan pencetakan. Proses ini sudah dikuasai oleh perusahaan farmasi
akan tetapi membutuhkan waktu yang lama. Adanya 3D print memungkinkan perusahaan farmasi
membuat sedikit obat untuk percobaan. Perusahaan dapat membuat model tablet dengan modifikasi
lapis per lapis untuk mengatur pelepasan obat. Akan tetapi aplikasi ini belum digunakan secara luas di
industri farmasi karena berbagai kendala misalnya, bahan apa yang digunakan untuk mencetak lapis-
lapis tersebut dan sesuai dengan karakteristik tablet? Biasanya 3D print digunakan untuk membuat
prototipe alat kecil dimana sejenis plastik dilelehkan dalam mesin kemudian dicetak berbentuk 3D.
Bagaimana dengan obat tablet?apakah menggunakan sejenis plastik juga?saya rasa tidak, karena dalam
obat terutama untuk modified release terdiri dari beberapa bagian seperti zat aktif, adherent/glidant,
filler, pH modifier dan lain-lain. Setahu saya zat-zat peyusun tablet tersebut tidak bisa dilelehkan dan
dicetak secara 3D. Nampaknya aplikasi 3D dalam membuat sediaan farmasi akan terus berkembang
sampai titik dimana akan bisa diaplikasikan.

5.BIODISC
Merupakan penemuan teknologi kesehatan baru dari jerman, dengan menggunakan teknologi resonansi
nano (bagian terkecil dari atom), dengan sertifikasi prognos, jerman. Biodisc ditemukan oleh dr.Ian
Lyons, dengan penelitian yang dilakukan selama 25 tahun sebelum memproduksi biodisc, dr. Ian sudah
mencobakan alat ini ke anaknya yang terkena leukimia (kanker darah) dan kondisinya sembuh dengan
treatment dalam waktu 13 bulan. Biodisc dapat mengeluarkan energi-energi negatif pada tubuh, dengan
menggunakan air putih biasa yang sudah di treatment oleh biodisc sebagai media untuk menyehatkan
yang sudah kita biasa minum sehari-hari. Hidup kita bisa lebih sehat dan mengeluarkan racun/penyakit
negatif yang ada pada tubuh dengan hanya meminum air yang sudah di treatment oleh biodisc kamun
air berenergi yang membentuk struktur kristal yang bagus adalah salah satu therapy kesehatan yang
paling baik. Sudah banyak sekali kesaksian-kesaksian dari pengguna biodsic dan air treatmentnya
(beberapa kesaksian bahkan menyebutkan air yang sudah di treatment oleh biodisc efeknya lebih bagus
daripada air hexagonal yang marak ada di pasaran).

6.Qi Bio Dis (Moving Towards Vitality)

Mineral-mineral alami yang telah direkayasa teknis telah di ikat terstruktur dalam gelas, pada tingkat
molekular, dengan menggunakan beberapa metode fusi panas tinggi. Kombinasi dari teknik-teknik ini
menyebabkan sebuah konversi energi katalis yang menimbulkan resonansi Nano spesifik yang tahan
lama dalam Qi Bio Disc. Menyalurkan "Frekuensi Energisasi Nano" ke dalam atau melalui cairan
mempengaruhi nano-nano di dalam cairan. Saat nano-nano mineral berinteraksi dengan frequensi
tertentu, mereka bertindak sangat berbeda dengan atom aslinya. Energi yang dihasilkan dapat
memperbaharui struktur molekul yang terdapat dalam semua cairan. Sebagai contoh: mereka menjadi
lebih mudah mendidih, lebih ringan dan membiaskan lebih banyak cahaya. Resonansi asli ini memiliki
kemampuan menciptakan struktur molekul dalam semua cairan atau sayur mayur dan juga produk
olahan buatan pabrik.

7. Apotek Online

Dengan melesatnya perkembangan teknologi informasi, para dokter dan tenaga kesehatan lainnya juga
dapat dengan mudah mengetahui perkembangan obat-obatan. Selain itu, internet juga memungkinkan
dokter untuk menuliskan resep dan mengirimkannya kepada apoter tertentu. Hal ini akan meminimalisir
kesalahan pemberian obat oleh apoteker karena apoteker kadang tidak bisa membaca tulisan dokter
pada kertas resep.

Selain itu, perkembangan teknologi informasi juga memungkinkan pasien untuk mendiagnosis
penyakitnya sendiri. Saat ini banyak software maupun situs online yang dapat membantu pasien
mendiagnosis penyakit dan menentukan obat yang akan digunakan berdasarkan gejala-gejala yang
dirasakan pasien. Hal ini diperkuat oleh adanya apotek online. Contohnya adalah apotek online Kimia
Farma. Dalam situs ini, pasien dapat mengetahui tentang informasi obat, dosis penggunaan, cara
menggunakan, dan kandungan-kandungan obat, sampai dengan efek samping yang akan timbul dan
harga obat itu sendiri. Hal ini tentunya akan memudahkan pasien dalam penggunaan obat yang benar
dan meminimalisir kesalahan dalam penggunaan obat.

8. Smart Card
Tidak usah ditanya dan tidak usah diragukan lagi bahwa peranan teknologi informasi dalam bidang
farmasi sangat banyak banyak banyak banyak sekali banget. Sebagai contohnya adalah penggunaan
komputer, mesin-mesin canggih, dan penggunaan robot dalam proses pembuatan obat di pabrik.
Dengan adanya komputer, mesin canggih, dan robot tadi akan mempermudah kerja para farmasis
menjadi lebih efektif dan efisien serta mengurangi tingkat kesalahan.

Selain itu, peranan teknologi informasi dalam bidang farmasi adalah hal-hal yang berhubungan dengan
resep. Hal inilah yang akan saya bahas lebih mendalam.

Di masa lalu (dan sampai sekarang masih terjadi), dokter akan memberi resep obat untuk pasien dengan
terlebih dahulu melihat catatan medis pasien (di atas kertas). Dokter akan memeriksa apakah pasien
memiliki alergi tertentu ataupun pasien memiliki resistensi pada obat-obat tertentu. Hal ini tentunya
akan memakan banyak waktu. Selain itu banyak juga faktor-faktor lain yang dapat mengakibatkan
dokter salah mendiagnosis dan memberi obat kepada pasien. Tentunya hal ini akan berpengaruh pada
kesembuhan pasien. Selain itu, catatan medis pada kertas pun akan rawan hilang.

Namun sekarang hal itu dapat diatasi dengan berkembangnya teknologi informasi. Salah satu contohnya
adalah resep yang dapat dicetak dari komputer dan dapat diakses secara elektronik. Dokter dapat
menggunakan fitur online untuk menemukan obat yang paling baik untuk pasien dan dapat dengan
tepat menghitung dosis sesuai dengan keadaan pasien. Hal ini didukung oleh fitur bernama Smart Card.
Smart Card adalah catatan medis pasien yang disimpan dalam bentuk kartu. Kartu ini berisi biodata
pasien, riwayat penyekit, dan alergi obat. Dengan adanya smart-card ini dapar meminimalisir kesalahan
dalam diagnosis penyakit dan penentuan obat yang akan digunakan pasien.

9. Cairan Obat Dalam (COD)

Untuk mencapai mutu yang baik baru-baru ini telah di dirikan sebuah pabrik Cairan Obat Dalam atau
yang biasa disingkat COD yang telah dilengkapi dengan berbagai peralatan modern dengan teknologi
yang modern pula, pabrik tersebut merupakan milik salah satu perusahaan obat herbal atau jamu yang
cukup terkenal di dalam negeri, pabrik ini juga didirikan untuk menambah kapasitas produksi jamu, juga
untuk meminimalisir berbagai kesalahan selama proses pembuatan produk jamu tersebut dengan
digukanannya teknologi yang lebih canggih, serta produksi jamu dapat dilakukan secara otomatis
dimana produksinya dapat diprogram oleh computer sehingga dapat meminimalisir factor kesalahan
yang disebabkan oleh manusia atau human error.

Proses produksinyapun dilakukan secara tertutup demi menjga kesterilan produknya, serta bahan baku
yang digunakan harus melewati proses sterilisasi terlebih dahulu sebelum digunakan. Proses pembuatan
produknyapun mengususng konsep ramah lingkungan, yang diharapkan mengurangi emisi buangan ke
lingkungan.

10. BPOM Online

Salah satu bentuk lain dari perkembangan teknologi yang seperti di luncurkan oleh badan pengawasan
obat dan makanan yaitu aplikasi untuk mengecek informasi dari berbagai jenis produk seperti makanan,
minuman, obat, bahkan barang-barang kosmetik beserta tanggal kadaluarsanya, aplikasi ini bernama
BPOM mobile. Adanya aplikasi ini adalah bentuk upaya untuk meningkatkan pengawasan obat dan
makanan dengan menciptakan aplikasi ini.

Diharapkan masyarakat dapat mengecek sendiri produk-produk yang mereka gunakan apakah aman dan
terdaftar di BPOM , dengan adanya terobosan ini kiranya dapat membuat masyarakat lebih mudah
dalam mengetahui informasi mengenai produk yang mereka pakai. Dari keterangan produk obat dan
makanan tersebut juga dapat dilakukan ceklebih lanjut untuk mengetahui detil produknya mulai dari
nomor registrasi, nama produk, nama dagang, tanggal kadaluarsa, bentuk kemasan dan yang terpenting
izin edarnya serta informasi tentang produsen produk tersebut. Aplikasi ini juga menyedikan fitur
pengaduan, sehingga masyarakat bisa melaporkan dan bisa segera diketahui lokasinya, fitur ini
diharapkan dapat menekan produk-produk illegal yang beredar dipasaran. Sehingga, BPOM dan
masyarakat dapat bersama-sama melakukan pengawasan.

D. Informatika Farmasi

Informatika farmasi adalah ilmu yang berfokus pada obat sebagai data dan ilmu pegetahuan yang
menjamin kesinambungan sistem pelayanan kesehatan termasuk pengembangan, penyimpanan,
analisis, penggunaan dan deseminasi dalam penyaluran obat yang optimal terkait pelayanan pasien dan
keluaran kesehatan.

Informatika farmasi berfokus pada penerapan teknologi untuk apoteker dalam mendukung,
merampingkan, meningkatkan alur kerja, meningkatkan keselamatan pasien dengan praktik terbaik dan
sistem yang handal. Setelah adanya pengakuan tentang peran apoteker yang meningkat pesat dalam
penggunaan informasi kesehatan dan sistem manajemen.

Farmasi informatika (PI), juga disebut sebagai pharmaco informatics, adalah aplikasi komputer untuk
pengambilan, penyimpanan dan analisis informasi obat. Informatika farmasi bekerja dengan sistem
informasi manajemen farmasi yang membantu apoteker membuat keputusan yang sangat baik tentang
terapi obat pasien sehubungan dengan catatan asuransi kesehatan, interaksi obat, serta informasi resep
dan pasien.

Tugas Informatika Farmasi adalah untuk fokus pada penerapan teknologi untuk apoteker. Teknologi ini
akan membantu dalam mendukung, merampingkan, meningkatkan alur kerja, dan meningkatkan
keselamatan pasien. Informatika Farmasi dapat dianggap sebagai sub-domain dari disiplin profesional
yang lebih besar dari informatika kesehatan. Beberapa definisi informatika farmasi mencerminkan
hubungan ini untuk informatika kesehatan. Sebagai contoh, Informasi Kesehatan Manajemen Sistem
Masyarakat (HIMSS) mendefinisikan informatika farmasi sebagai, "bidang ilmiah yang berfokus pada
pengobatan yang berhubungan dengan data dan pengetahuan dalam sistem kesehatan, termasuk
akuisisi, penyimpanan, analisis, penggunaan dan pengembangan obat serta pengiriman obat yang
optimal terkait perawatan pasien dan hasil kesehatan”.
E. Fungsi dan Manfaat informatika farmasi

Fungsi informatika farmasi yaitu dapat membantu praktisi farmasidalam beberapa cara. Baik desain
sistem dan manajemen database dapat merampingkan proses sehingga personil yang digunakan lebih
efisien dan informasi yang tersedia secara tepat waktu. Informatika farmasi mempelajari tentang :

1. Interaksi antara manusia, proses kerja dan

2. Rekayasa sistem dalam perawatan kesehatan dengan fokus pada perawatan farmasi dan

3. Keamanan membaik pasien.

Ada sejumlah manfaat untuk menggunakan informatika farmasi untuk meningkatkan komunikasi antara
apoteker, dokter, tenaga kesehatan lainnya, serta pasien. Selain mampu meningkatkan kecepatan
diagnosis dan memeriksa interaksi obat mungkin atau alergi sebelum resep diisi, farmasi informatika
memungkinkan pasien untuk memiliki pemahaman yang lebih baik dari obat-obatan yang mereka
diberikan dan memungkinkan mereka menjadi aset penting dalam pengobatan penyakit mereka sendiri.
Apoteker juga mungkin dapat membantu dokter dan orang lain dalam menemukan resep/pengobatan
yang tepat untuk kondisi tertentu, yang dapat mengurangi kebutuhan untuk beberapa kunjungan
kekantor dokter untuk menerima diagnosa yang tepat dan pengobatan. Hal ini, dikombinasikan dengan
biaya rendah obat generik, dapat sangat mengurangi biaya sakit bagi pasien.

F. Kendala-Kendala dalam Pengembangan Teknologi Farmasi di Indonesia

Diantara kendala-kendala dalam pengembangan teknologi farmasi di Indonesia adalah sebagai berikut.

1) Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang kefarmasian di Indonesia masih dapat
dikatakan lamban

2) Dana untuk penelitian alat dan obat baru dan paten memakan biaya yang sangat banyak

3) Kontribusi kalangan industri farmasi dalam penelitian dan pengembangan iptek di Indonesia masih
kecil

4) Bidang industri farmasi kurang begitu dilibatkan dalam pengembangan iptek di bidang kedokteran
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Informatika farmasi adalah ilmu yang berfokus pada obat sebagai data dan ilmu pegetahuan yang
menjamin kesinambungan sistem pelayanan kesehatan termasuk pengembangan, penyimpanan,
analisis, penggunaan dan deseminasi dalam penyaluran obat yang optimal terkait pelayanan pasien dan
keluaran kesehatan. Manfaat mempelajari informatika farmasi yaitu :

1. Meningkatkan komunikasi antara apoteker, dokter, tenaga kesehatan lainnya, serta pasien

2. Memungkinkan pasien untuk memiliki pemahaman yang lebih baik tentang obat-obatan dan
memungkinkan mereka menjadi aset penting dalam pengobatan penyakit mereka sendiri.

3. Apoteker dapat membantu masyarakat/pasien dalam menemukan resep/pengobatan yang tepat


untuk kondisi tertentu. Hal ini, dikombinasikan dengan biaya rendah obat generik sehingga dapat
mengurangi biaya sakit bagi pasien.

Ilmuan-ilmuan yang berjasa dalam bidang kedokteran dan farmasi antara lain adalah Ibnu Al-Baitar, Ibnu
Sina, dan Al Zahrawi. Contoh penemuan teknologi farmasi terbaru adalah teknologi Biodisc dan Qi Bio
Disc. Sedangkan diantara kendala-kendala dalam pengembangan teknologi kedokteran dan farmasi di
Indonesia adalah sebagai berikut.

1. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran dan kefarmasian di Indonesia
masih dapat dikatakan lamban

2. Dana untuk penelitian alat dan obat baru dan paten memakan biaya yang sangat banyak

3. Kontribusi kalangan industri farmasi dalam penelitian dan pengembangan iptek di Indonesia masih
kecil

4. Bidang industri farmasi kurang begitu dilibatkan dalam pengembangan iptek di bidang kedokteran

Anda mungkin juga menyukai