Anda di halaman 1dari 3

“MENJAGA KEHALALAN HARTA”

“Sesungguhnya Allah adalah sebaik-baik Pemberi rezeki” 1. Allah menjamin pembagian rezeki setiap hamba-
(Q.S Al Hajj (22): 58) Nya.
“Dari Amru bin Al Ash R.A, Nabi shalallahu’alaihi wa “Tidak ada suatu binatang melatapun di bumi
sallam berkata kepadanya, “Ya Amru! Sebaik-baik harta ini, melainkan Allah memberi rezekinya. Dia
bersama orang saleh”.” (H.R Imam Ahmad) mengetahui tempat berdiam binatang itu dan
tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis
 Syariat Mencari Harta Halal dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz).” (Q.S
1. Mencari harta halal untuk nafkah adalah WAJIB. Hud (11):6)
Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda: Q.S An Nisaa (4) : 100
“Cukuplah seseorang bedosa jika menyia-nyiakan 2. Jalinan rezeki yang ada menuntut kita saling
orang yang harus diberi makan.” (H.R Imam Abu berbagi dan lebih peduli untuk dimanifestasikan
Dawud dan Imam Muslim) dalam bentuk nyata sesuai dengan tuntunan
2. Mencari harta halal dengan tujuan menambah Islam.
harta, kedudukan, kesenangan, kenikmatan, dan 3. Berpikir akan siklus hidup tidak saja merupakan
membantu orang lain yang diiringi dengan kewajiban dan kerja akal
menjaga kaidah agama, jiwa dan kehormatan Q.S Al Mulk (67) : 21
adalah SUNNAH (dibolehkan) 4. Meyakini bahwa Allah adalah zat dan penyebab
segala sumber. Nikmat rezeki yang diperoleh
 Hakikat Harta menyadarkan kita untuk selalu bersyukur.
Harta adalah rezeki (anugerah) dari Allah ‘azza Q.S Al Baqarah (2) : 172
wa jalla. Masing-masing makhluk Allah telah
diberikan jalan untuk meraih dan menjemput rezeki  Tujuan Mencari Harta
yang sudah dipersiapkan apapun makhluk itu. Allah- 1. Untuk pemenuhan nafkah
lah zat yang merupakan sebaik-baik pemberi rezeki . Rasulullah shalallu’alaihi wa sallam bersabda:
4 hal siklus pembagian rezeki halal atas kehendak Dari Anas RA, Nabi shalallu’alaihi wa sallam
Allah ‘azza wa jalla: bersabda, “Makhluk adalah tanggungan Allah.
Sebaik-baik makhluk adalah yang paling Bukan dengan cara curang
bermanfaat untuk tanggungannya.” (H.R Imam  Q.S Al Baqarah (2) : 188
Thabrani dan Imam Ibnu Mardawih dan lainnya, Asas Manfaat
sanadnya dha’if)  Q.S Al Maidah (5): 90 – 91
2. Bukan untuk bermegah-megahan 2. Menginfakkan harta
Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda: Jika manusia telah meraih harta dengan cara yang
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah shalallahu’alaihi baik dan halal sesuai dengan kriteria yang
wa sallam bersabda, “. . .siapa saja mencari dunia ditetapkan, maka kewajiban selanjutnya adalah
dengan cara halal untuk bermegah-megahan, ia bagaimana cara membelanjakannya,
akan bertemu Allah dengan wajah yang marah.” menggunakannya, dan menginfakkannya. Adapun
(Hadits hasan dan makhul, perawi haditsnya tidak kriterianya adalah:
pernah mendengar dari Abu Hurairah RA) a. Digunakan untuk beribadah dan taat kepada
3. Untuk mendekatkan diri kepada Allah ‘azza wa Allah ‘azza wa jalla.
jalla dan taat kepada-Nya  Q.S Ibrahim (14) : 7
4. Untuk menjalin tali silaturrahim b. Diinfakkan untuk memberi nafkah anak dan
isteri
 Menjaga Kehalalan Harta c. Diinfakkan dijalan Allah, seperti sedekah, jihad,
“Tidak akan tegak kedua kaki seorang hamba pada dan lain-lain
hari kiamat hingga ia ditanya tentang empat  Q.S Al Baqarah (2): 177
perkara: untuk apa umurnya dihabiskan,  Q.S Ash Shaf (61) : 10 - 11
bagaimana masa mudanya dijalani, untuk apa d. Tidak boros
ilmunya, dari mana hartanya didapat, dan  Q.S Al A’raf (7) : 31
kemana diinfakkannya.” (H. R Imam Muslim) e. Tidak tabdzir
1. Asal Harta  Q.S Al Isra (17) : 26 - 27
Kriteria dalam usaha manusia mencari nafkah: f. Tidak bakhil
Halal dan baik  Q.S Al Isra (17): 29
 Q.S Al Baqarah (2): 168  Q.S Al Furqon (25) : 67
Dilakukan dengan cara yang sah dan g. Tidak melalaikan dzikir dan beribadah kepada
atas dasar ridha Allah
 Q.S An Nisa (4): 29-30
h. “Hai orang beriman! Janganlah hartamu dan
anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat
Allah. Siapa saja yang berbuat demikian,
mereka itulah orang-orang yang merugi.” (Q.S
Al Munafiqun (63) : 9)
i. Tidak berfoya-foya

Anda mungkin juga menyukai