Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejak ditemukan pertama kali pada tahun 1907, penggunaan plastik dan
barangbarang berbahan dasar plastik semakin meningkat. Permasalahan sampah di
Indonesia merupakan masalah yang belum terselesaikan hingga saat ini, Sementara
itu dengan bertambahnya jumlah penduduk maka akan mengikuti pula
bertambahnya volume timbulan sampah yang dihasilkan dari aktivitas manusia.
Komposisi sampah yang dihasilkan dari aktivitas manusia adalah sampah organik
sebanyak 60-70% dan sisanya adalah sampah non organik 30-40%, sementara itu
dari sampah non organik tersebut komposisi sampah terbanyak kedua yaitu sebesar
14% adalah sampah plastik. Sampah plastik yang terbanyak adalah jenis kantong
plastik atau kantong kresek selain plastik kemasan.(Pramiati,2016).
Jambeck, 2015 menyatakan bahwa Indonesia masuk dalam peringkat kedua
dunia setelah Cina menghasilkan sampah plastik di perairan mencapai 187,2 juta
ton. Hal itu berkaitan dengan data dari Kementrian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan yang menyebutkan bahwa plastik hasil dari 100 toko atau anggota
Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) dalam waktu 1 tahun saja, telah
mencapai 10,95 juta lembar sampah kantong plastik. Jumlah itu ternyata setara
dengan luasan 65,7 hektar kantong plastik. Permasalahan sampah plastik tersebut
apabila semakin banyak jumlahnya di lingkungan maka akan berpotensi mencemari
lingkungan. Mengingat bahwa sifat plastik akan terurai di tanah dalam waktu lebih
dari 20 tahun bahkan dapat mencapai 100 tahun sehingga dapat menurunkan
kesuburan tanah dan di perairan plastik akan sulit terurai. (Purwaningrum, 2016)
Jumlah perkiraan sampah plastik dari tahun ke tahun di Indonesia dapat
dilihat pada tabel berikut:

1
2

Tabel 1.1 Perkiraan prosentase sampah di indonesia (Sahwan, 2005)


Tahun
Komponen Unit
1997 1998 1999 2000 2001 2002
Organik % 74,6 75,38 75,18 74,99 74,60 74,22
Kertas % 10,18 10,50 10,71 10,93 11,15 11,37
Kayu % 0,98 0,39 0,20 0,02 0,02 0,02
Tekstil % 1,57 1,20 1,13 1,06 1,00 0,93
Karet % 0,55 0,41 0,39 0,37 0,35 0,33
Plastik % 7,86 8,11 8,30 8,50 8,69 8,88
Logam % 2,04 1,89 1,89 1,90 1,90 1,90
Gelas % 1,75 1,93 1,99 2,05 2,10 2,16
Batere % 0,29 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
Lain-lain % 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18

Plastik adalah suatu material organik sintetik atau material organik semi
sintetik yang berasal dari minyak bumi dan gas alam. Dari produk plastik,
dihasilkan polyethylene terephthalate (PET), high density polyethylene (HDPE),
polyvinyl chloride (PVC), low density polyethylene (LDPE), polypropylene (PP),
polistirena (PS), polyurethane dan polifenol, menghasilkan limbah plastik yang
kira-kira terdiri dari 50-60% jenis PE, 20-30% dari PP, 10-20% PS dan, 10% PVC
(Sarker, 2013).

Gambar 1.1 Nomor kode plastik (Pramiati, 2016).


3

Tabel 1.2 Jenis plastik, kode dan penggunaannya (Kurniawan, 2012)

No kode Jenis Plastik Penggunaan


1 PET (polyethylene terephthalate) botol kemasan air mineral, botol
minyak goreng, jus, botol sambal,
botol obat, dan botol kosmetik
2 HDPE (High-density botol obat, botol susu cair, jerigen
Polyethylene) pelumas, dan botol kosmetik
3 PVC (Polyvinyl Chloride) pipa selang air, pipa bangunan,
mainan, taplak meja dari plastik,
botol shampo, dan botol sambal.
4 LDPE (Low-density kantong kresek, tutup plastik,
Polyethylene) plastik pembungkus daging beku,
dan berbagai macam plastik tipis
lainnya.
5 PP (Polypropylene atau cup plastik, tutup botol dari
Polypropene) plastik, mainan anak, dan
margarine
6 PS (Polystyrene) kotak CD, sendok dan garpu plastik,
gelas plastik, atau tempat makanan
dari styrofoam, dan tempat makan
plastik transparan
7 Other (O) jenis plastik lainnya selain dari no.1
hingga 6 botol susu bayi, plastik
kemasan, gallon air minum, suku
cadang mobil, alat-alat rumah
tangga, komputer, alat-alat
elektronik, sikat gigi
Semakin meningkatnya sampah plastik ini akan menjadi masalah serius bila
tidak dicari penyelesaianya . Penanganan sampah plastik yang populer selama ini
adalah dengan metode 3R (Reuse, Reduce, Recycle). Reuse adalah memakai
4

berulang kali barang-barang yang terbuat dari plastik. Reduce adalah mengurangi
pembelian atau penggunaan barang-barang dari plastik,terutama barang-barang
yang sekali pakai. Recycle adalah mendaur ulang barang barang yang terbuat dari
plastik.
Alternatif lain penanganan sampah plastik yang saat ini banyak diteliti dan
dikembangkan adalah mengkonversi sampah plastik menjadi bahan bakar minyak.
Cara ini sebenarnya termasuk dalam recycle akan tetapi daur ulang yang dilakukan
adalah tidak hanya mengubah sampah plastik langsung menjadi plastik lagi.
Dengan cara ini dua permasalahan penting bisa diatasi, yaitu bahaya menumpuknya
sampah plastik dan diperolehnya kembali bahan bakar minyak yang merupakan
salah satu bahan baku plastik.
Namun bagaimanakah cara untuk mengkonversi sampah plastik ini dan
faktor-faktor serta kondisi apa yang berpengaruh pada proses konversi plastik
campuran jenis LDPE dan PP menjadi bahan bakar alternatif. Bersumber dari latar
belakang inilah maka dibuatlah tugas akhir dengan judul:
“PENGUJIAN ALAT PENGOLAH SAMPAH PLASTIK CAMPURAN
JENIS LDPE (Low-Density Polyethylene) DAN PP (Polypropylene) MENJADI
BAHAN BAKAR ALTERNATIF”.

1.2 Rumusan Masalah


Dari beberapa metode pengolahan limbah plastik yang ada didapat pirolisis
merupakan salah satu metode pengolahan limbah sampah plastik yang mana hasil
dari pengolahannya dapat dijadikan salah satu bahan bakar alternatif. Dalam
pengolahan limbah plastik secara pirolisis terdapat beberapa variable antara lain:
1. Suhu yang digunakan dalam proses pirolisis.
2. Massa bahan plastik serta hasil dari proses yang didapatkan dan bahan
bakar yg diperlukan.
3. Minyak pirolisis yang dihasilkan, Densitas Nilai kalor, Nilai Oktan, dan
viskositas hasil pirolisis yang diperoleh yang dapat digunakan sebagai
bahan bakar alternatif.
5

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui suhu optimum pada proses pirolisis
2. Mengetahui minyak yang dihasilkan dan konsumsi lpg dalam proses
pirolisis tersebut.
3. Mengetahui densitas, nilai kalor, nilai oktan dan viskositas dari minyak
hasil proses pirolisis.

1.4 Batasan Masalah


Beberapa batasan masalah yang diambil pada tugas akhir ini adalah:
1. Jenis sampah plastik yang digunakan dua jenis yaitu Plastik LDPE (Low-
Density Polyethylene) dan plastik PP (Polypropylene).
2. Menggunakan metode pirolisis.
3. Massa bahan baku yang digunakan yaitu 500 gram.
4. Variasi yang digunakan selama proses yang dilakukan diantaranya dan variasi
komposis adalah 1:3, 1:1, 3:1 dengan temperatur 350 dan 450 derajad celsius.
5. Waktu proses selama pengujian yaitu 30 menit.
6. Adapun analisa pengujian yang dilakukan sebagai berikut:
a. Analisa sifat fisis: Densitas
b. Analisa sifat kimia: Nilai Kalor
c. Analisa Nilai oktan
d. Viskositas
6

1.5 Metode Penelitian


Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penulisan tugas akhir ini
adalah:
1. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah suatu metode yang dipergunakan dalam penelitian
ilmiah yang dilakukan dengan membaca dan mengolah data yang diperoleh dari
literatur. Data yang dibaca dan diolah adalah data yang berhubungan dengan hasil-
hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya. Penelitian ini
dimulai dengan studi pustaka dan pembahasan terhadap hasil-hasil penelitian dan
literatur yang sudah ada sebelumnya agar permasalahan yang ada dapat dipahami
dengan baik dan untuk menjadi referensi untuk mencari solusi bagaimana
memecahkan permasalahan tersebut.
2. Bimbingan
Bertujuan untuk mendapatkan tambahan pengetahuan dan masukan dari
dosen pembimbing serta koreksi terhadap kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam
penyusunan laporan tugas akhir.
3. Pembuatan Alat
Alat ini menggunakan prinsip pirolisis, dimana limbah plastik Plastik LDPE
(Low-Density Polyethylene) dan plastik PP (Polypropylene) akan dipanaskan
dalam reaktor. Setelah limbah plastik campuran Plastik-LDPE (Low Density
Polyethylene) dan plastik PP (Polypropylene) dipanaskan, maka akan menjadi uap
yang melewati pipa pendinginan dan terjadilah proses kondensasi sehingga
menghasilkan minyak pirolisis yang bisa digunakan sebagai bahan bakar alternatif.
4. Pengujian
Pada tahap pengujian atau percobaan dilakukan di laboratorium thermofluida,
Departemen S-1 Teknik Mesin, Universitas Diponegoro. Pengujian terhadap alat
yang sudah ada dan menganalisis hasil dari proses pyrolysis limbah limbah plastik
campuran Plastik LDPE (Low-Density Polyethylene) dan plastik PP
(Polypropylene)
7

5. Penyusuanan Laporan
Pada tahap ini, seluruh data percobaan dan literatur-literatur dirangkum dan
diformulasikan ke dalam bentuk tulisan, sebagai bentuk laporan hasil penelitian

1.6 Sistematika Penulisan


Pada bab I menjelaskan tentang latar belakang, tujuan, rumusan masalah,
pembatasan masalah, metodologi penelitian, penyelesaian masalah, dan sistematika
penulisan. Dilanjutkan dengan bab II yang berisikan tentang landasan teori yang
berkaitan dengan proses pirolisis yang mendasari penelitian ini. Teori ini dikutip
dari buku, paper atau website internet yang berhubungan dengan pirolisis yang
meliputi potensi energi, kuantitas hasil, serta kualitas minyak dari beberapa aspek
dan lain-lain menggunakan metode analitik dan perhitungan.
Bab III berisikan langkah-langkah pengerjaan penelitian. Langkah-langkah
ini terdiri dari pengolahan limbah plastik menggunakan metode pirolisis serta
pengujian hasil sari minyak yang dihasilkan lalu mengolahnya menggunakan
Microsoft Excel. Dan pencarian data tambahan menggunakan buku yang
selanjutnya dilakukan analisa pembanding.
Bab IV berisikan tentang perhitungan efisiensi dari alat pengolah limbah
sampah yang digunakan, menghitung potensi energi yang dapat dihasilkan serta
komposisi dari hasil pirolisis lalu analisa terhadap hasil perhitungan tersebut. Dan
yang terakhir pada bab V berisikan tentang kesimpulan dan saran yang diambil dari
hasil analisis bab-bab sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai