PLASTIK DI INDONESIA
DOSEN PEMBIMBING
Drs. Moh. Muzakka, M.hum.
DISUSUN OLEH
Elan Patria Nusadi (21030119190081)
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK KIMIA ANGKATAN 2019
LEMBAR PENGESAHAN
1.Judul Karya Tulis : Mereduksi Pencemaran Sampah Plastik Indonesia
2.Identitas Penulis :
b.NIM :21030119190081
d.Angkatan :2019
3.Dosen Pembimbing :
b.NIP : 132095632
Menyutujui,
Pembimbing Penyusun
NIP.132095632 NIM.21030119190081
ABSTRAK
Kondisi pencemaran sampah di indonesia dirasa telah berada dalam kondisi yang
memprihatinkan, masyarakat mulai merasakan sendiri akibat pencemaran ini di
kehidupan mereka sehari-hari. Maka tujuan kajian ini adalah untuk memaparkan
dampak dan solusi permasalahan lingkungan sampah plastik di indonesia, juga
memberikan masukan atas usaha yang telah dilakukan oleh pemerintah karena
dirasa kurang optimal. Untuk mengkaji hal tersebut dilakukan pendekatan melalui
analisa kualitatif berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Analisa dititik
beratkan dalam mencari benang merah dari mulai kondisi saat ini, penyebab,
dampak dan solusi sebagai pencapaian akhir. Hasil analisis menunjukkan aspek-
aspek pencemaran sampah di indonesia memiliki keterkaitan satu sama lain,
sehingga menangani permasalahan ini tidak cukup menuntaskan satu aspek
permasalahan semata.
Setengah abad yang lalu masyarakat belum banyak mengenal plastik. Mereka
lebih banyak menggunakan berbagai jenis bahan organik. Pada dekade
tujuhpuluhan orang masih menggunakan tas belanja dari rotan, bambu, wadah
makan dan membungkus makanan dengan daun jati/ daun pisang. Sedangkan
sekarang kita berhadapan dengan barang-barang sintetis sebagai pengganti bahan
organik yaitu bahan-bahan dari plastik. Hal ini didasar oleh perkembangan
teknologi global yang bertujuan untuk mempermudah kehidupan manusia
Plastik adalah salah satu bahan yang dapat kita temui di hampir setiap barang.
Mulai dari botol minum, alat makanan (sendok, garpu, wadah, gelas), kantong
pembungkus/kresek, TV, kulkas, pipa pralon, plastik laminating, gigi palsu, sikat
gigi, compact disk (CD), kutex (cat kuku), mainan anak-anak, mesin, alat-alat
militer hingga pestisida. Dari mulai produk yang dikonsumsi maupun yang
digunakan hampir semuanya menggunakan plastik baik untuk wadah maupun
bungkus. Sifat plastik yang ringan dan mudah dibentuk, serta harganya murah
membuat industri lebih memilih menggunakan nya daripada bahan lain. dalam
peredaran nya di kehidupan sehari hari, plastik diolah dalam berbagai bentuk
dengan fungsi dan tujuan pemakaian yang berbeda beda. Namun dibalik kelebihan
nya, ternyata plastik memiliki dampak besar bagi kerusakan lingkungan yang ada.
Jambeck, 2015 menyatakan bahwa Indonesia masuk dalam peringkat kedua dunia
setelah Cina menghasilkan sampah plastik di perairan mencapai 187,2 juta ton.
Hal itu berkaitan dengan data dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
yang menyebutkan bahwa plastik hasil dari 100 toko atau anggota Asosiasi
Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) dalam waktu 1 tahun saja, telah mencapai
10,95 juta lembar sampah kantong plastik.Jumlah itu ternyata setara dengan
luasan 65,7 hektar kantong plastik.
Rumusan Masalah
Penulis disini akan di hadapkan pada masalah yang menjadi batasan
pembahasan di tulisan penelitian ini. Terdapat beberapa masalah yang harus di
pertimbangan, antara lain :
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian penulisan ini antara lain :
Manfaat Penelitian
Berikut adalah manfaat dari penelitian ini :
1. Memberikan edukasi dan kesadaran akan dampak lingkungan pencemaran
plastik
2. Memberikan ajakan persuasi agar masyarakat mau untuk hidup dengan
menjaga lingkungan
3. Menjadi pengingat terhadap diri sendiri agar selalu menjaga lingkungan
Landasan Teori
Plastik adalah material terbuat darinafta yang didapatkan dari produk turunan
minyak bumi yang diperoleh melalui proses penyulingan. plastik memiliki ikatan
kimia yang sangat kuat. Namun material plastik tidak bisa terdekomposisi secara
alami (non biodegradable) sehingga setelah digunakan, material yang berbahan
baku plastik akan menjadi sampah yang sulit diuraikan oleh mikroba tanah dan
akan mencemari lingkungan.
Diperkirakan saat ini mikroplastik yang ada di air laut Indonesia jumlahnya ada di
kisaran 30 hingga 960 partikel/liter. Keberadaan mikroplastik di dalam air laut
Indonesia, jumlahnya sama dengan jumlah mikroplastik yang ditemukan di air
laut Samudera Pasifik dan Laut Mediterania. Namun, lebih rendah dibandingkan
di pesisir Tiongkok, Pesisir California, dan Barat Laut Samudera Atlantik. Dan
industri-industri minuman di Indonesia merupakan salah satu sektor yang
pertumbuhannya paling pesat sehingga akan terus menyumbang produksi sampah
plastik.
Hasil Pembahasan
Limbah plastik menyumbat saluran air dan menyebabkan banjir, memicu masalah
pernapasan saat terbakar, memperpendek rentang hidup hewan saat dikonsumsi,
dan mencemari badan air saat dibuang ke kanal dan lautan3. Di lautan, plastik
terakumulasi dalam pilinan yang berputar-putar yang lebarnya bermil-mil. Di
bawah sinar ultraviolet dari matahari, plastik terdegradasi menjadi “mikroplastik”
yang hampir tidak mungkin terurai dan cenderung mencemari rantai makanan dan
habitat alami4. Diperkirakan bahwa jika tidak ada tindakan korektif yang
dilakukan, akan ada lebih banyak plastik di lautan dibandingkan dengan ikan pada
tahun 2050.5
Dari segi kesehatan pun plastik ternyata memiliki pengaruh berbahaya, antara lain
lastic seperti PVC, agar tidak bersifat kaku dan rapuh ditambahkan dengan suatu
bahan pelembut. Penggunaan bahan pelembut ini dapat menimbulkan masalah
kesehatan, sebagai contoh, penggunaan bahan pelembut seperti PCB dapat
menimbulkan kamatian pada jaringan dan kanker pada manusia (karsinogenik).
Plastik yang sulit terurai, alhasil sering dibakar agar tidak memakan tempat
namun ternyata hal ini tetapi proses pembakaran justru akan mengeluarkan asap
toksik yang apabila dihirup dapat menyebabkan sperma menjadi tidak subur
dan terjadi gangguan kesuburan (Karuniastuti, 2013).
Adapun permalahan yang timbul dari mikroplasti, ahli ekotoksikologi di IMDEA
Water Institute di Spanyol, Marco Vighi menemukan bahwa jumlah plastik mikro
di danau dan tanah dapat menyaingi lebih dari 15 triliun ton partikel yang
diperkirakan mengambang di permukaan laut saja. Hal ini bila dikonsumi oleh
manusia lewat ikan yang terkontaminasi akan menyebabkan kerusakan hati,
gangguan hormon, masalah reproduksi dan mengancam organ tubuh beserta aliran
darah (Haryanti F, 2017)
Tentunya permasalahan ini tidak bisa dianggap sebelah mata, perlu solusi yang
konkret dan realistis untuk menyelesaikan hal ini. Mengatasi pencemaran plastik
tidak bisa hanya mengandalkan tindakan masyarakat, banyak pihak yang
diharapkan mau untuk bekerja sama demi memperbaiki lingkungan yang sudah
rusak karena sampah ini. Karena dirasa solusi yang ada masih tidak efektif, seperti
kampanye go green yang dirasa hanya menguntungkan industri lain, seperti
totebag. Padahal produksi totebag sendiri menghasilkan emisi yang lebih besar
daripada plastik.
Berdasarkan data yang telah tersaji dan melalui proses analisa, maka dapat
disimpulkan bahwa pencemaran sampah plastik di indonesia yang menyebabkan
berbagai macam kerugian baik dari segi kesehatan maupun lingkungan mampu
dikurangi melalui perbaikan berbagai aspek yaitu mentalitas masyarakat dengan
menumbuhkan tradisi dan budaya peduli lingkungan, regulasi pemerintah dalam
mengatur plastik dari mulai produksi maupun setelah menjadi limbah, dan
teknologi dengan mendayagunakan kaum intelektual dalam menciptakan inovasi
pengolahan sampah plastik. Meskipun aspek tersebut beberapa diantaranya telah
dicoba untuk dilakukan, namun realisasinya terasa kurang maksimal sehingga
kerugian dari pencemaran sampah plastik masih terjadi di indonesia. Harapan nya
dengan kajian ini, dapat menjadi saran dan masukan untuk berbagai pihak terkait
urgensi dalam menangani permasalahan sampah plastik di indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Haryanti, F. (2017). Dari Ikan ke Manusia, Mikroplastik Bisa Merusak Organ Tubuh.
Diambil kembali dari liputan6.com:
https://www.liputan6.com/health/read/3947275/dari-ikan-ke-manusia-
mikroplastik-bisa-merusak-organ-tubuh#