ABSTRAK
DESAIN TRAFO TEGANGAN TINGGI BERFREKUENSI TINGGI 40kHz/17,5kV UNTUK STT
COCKCROFT WALTON MBE LATEKS. Telah dilakukan desain trafo tegangan tinggi berfrekuensi tinggi
40kHz/17,5kV untuk sumber tegangan tinggi (STT) Cockcroft Walton. Mesin berkas elektron (MBE)
dirancangbangun pada 300kV/20mA, dengan mengasumsikan efisiensi pemercepatan berkas elektron 70 %,
efisiensi pelipat tegangan 90 % dan efisiensi trafo 90% maka trafo didesain dengan daya 15 kW pada
amplitudo masukan 7 kV. Desain trafo frekuensi tinggi(TFT) berdasarkan metode prosedur desain McLyman
sebagaimana diuraikan dalam buku panduan berjudul Transformer and Inductor Design Handbook. Untuk
memudahkan perhitungan desain dan simulasi digunakan program Excel. Hasil simulasi menunjukkan
bahwa faktor penggunaan jendela inti trafo sangat mempengaruhi keakuratan desain. Sedangkan frekuensi
trafo mempengaruhi rugi inti. Berdasarkan hasil perhitungan desain diperlukan 6 buah inti ferit bentuk
UU320/160/40 mm, jumlah kumparan primer dan sekunder 56 dan 216 lilit, panjang kabel primer dan
sekunder 29 dan 137 m, jumlah kawat serabut Cu diameter 0,3 mm yang dibentuk menjadi kabel untuk
primer dan sekunder 43 dan 18 biji, dan disipasi daya trafo sebesar 619,08W. Isolasi antar belitan
menggunakan plastik PTFE, isolasi enkapsulasi menggunakan minyak trafo dan bahan koker menggunakan
plexiglass.
Kata kunci : Disain, Trafo frekuensi, tegangan tinggi, Cockcroft Walton, dan MBE.
ABSTRACT
DESIGN OF A HIGH VOLTAGE, HIGH FREQUENCY TRANSFORMATOR 40kHz/17.5Hz FOR HIGH
VOLTAGE SUPLAY OF COCKCROFT WALTON EBM LATEX. A High voltage, high frequency
transformator 40kHz/17.5kV for high voltage supply of Cockcroft Walton has been designed. The electron
beam machine (EBM) designed for 300kV/20mA, by assumption the efficiency of beam transport 70%, the
efficiency of voltage multiplier 90%, the efficiency of transformator 90% therefore the power of
transformator must be designed for 15kW at amplitude input 7kV. The transformator design used McLyman
procedure methode which is described in Transformer and Inductor Design Handbook. To ease doing
simulation and calculating design of transformator the Excel programe was used. The result of simulation
shows that the window utilization factor of transformator core affects to the accuracy of design result.The
frequency of transformator affects to core loss. Based on the calculating design result, it needs 6 ferrite core
of type UU320/160/40 mm, primier and secondary coils of 56 and 216 turns, premier and seconday cable
lengths of 29 and 137 m, number of Cu wire with 0,3 mm diameter to form cable for premier and seconday
coils of 43 and 18 pieces, power dissipation of transformator of 619.08W. Winding insulation uses PTFE
plastic, encapsulation insulation uses oil transformator, and bobbin material uses flexiglass.
Keyword : Design, HV/HF,transformator, HV-Cockcroft Walton, EBM
adalah koefisiensi volume, Ks adalah koefisien luas Kebanyakan bahan ferit yang sudah siap ada
permukaan. Dari hasil perhitungan Ap, Vc, At. dipasaran dari fabrikan TDK Jepang berdimensi
maka dimensi inti trafo yang optimum dapat kecil, sedangkan bahan ferit yang mempunyai
ditentukan, sedangkan dari perhitungan rapat arus J dimensi besar yang sudah siap ada dipasaran adalah
akan menentukan diameter kawat tembaga dari buatan China. Pada desain trafo disini
kumparan primer dan sekunder. menggunakan bahan inti trafo ferit buatan Cina
dengan dimensi dan spesifikasi seperti ditunjukkan
pada Tabel 1 dan Gambar 2.
Faktor pemanfaatan jendela inti trafo dapat eksperimen dengan menentukan nilai S1,S2,S3 dan
ditentukan menggunakan persamaan berikut.[5] S4.
b) Rugi-rugi inti
Ku = S1.S2.S3.S4 (1)
Rugi-rugi inti adalah salah satu sifat trafo
dengan S1 adalah nisbah area konduktor tembaga AC yang paling penting. Beberapa energi tidak
terhadap area kabel, S2 adalah nisbah area dapat dipulihkan karena magnetisasi bahan inti dan
gulungan terhadap area jendela yang digunakan, S3 energi dirubah ke panas. Hal ini teramati sebagai
adalah nisbah area jendela yang digunakan histerisis dari kurva B-H. Fluks AC di dalam inti
terhadap area jendela, S4 adalah nisbah area jendela menyebabkan arus yang proposional dengan
yang digunakan terhadap jumlahan area jendela frekuensi eksitasi, sehingga rugi-rugi inti naik
yang digunakan dan area insulasi. Untuk sebagai kuadrat frekuensi untuk bahan inti
memperoleh desain trafo optimum maka dilakukan mempunyai resistivitas murni. Fabrikan bahan
simulasi pengaruh perubahan nilai Ku terhadap magnet biasanya memberikan informasi rugi daya
perubahan nilai area product Ap. Dalam desain spesifik dari jenis bahan ferit. Berdasarkan
trafo ini besarnya nilai Ku ditentukan secara eksperimen dari bahan ferit besarnya rugi-rugi inti
dapat dihitung berdasarkan persamaan berikut.[5]
c) Koker
PL = af c Bm
d
Dimensi koker menyesuaikan dengan
dimensi inti trafo. Karena inti trafo bentuk U-core
dengan f adalah frekuensi operasi (kHz), Bm adalah maka dimensi koker berbetuk balok dengan pada
densitas fluks magnet (kgauss), a,c dan d adalah kedua ujung balok diberi kupingan. Bahan yang
koefisien dari kurva rugi spesifik bahan magnet. digunakan bisa menggunakan flexiglass atau
Untuk bahan ferit MnZn pada frekuensi 10 vertinex.
kHz<f<100 kHz besarnya koefisen a, c dan d
masing-masing adalah 0,0717; 1,72 dan 2,66. C. Desain Isolasi
Untuk mengetahui pengaruh densitas fluks magnet
terhadap rugi inti trafo dilakukan simulasi untuk Isolasi memiliki peranan yang sangat
berbagai nilai Bm yaitu 0,15T, 0,20T dan 0,25T. penting dalam sistem tenaga listrik. Isolasi sangat
Jika data karakteristik inti trafo dari fabrikan diperlukan untuk memisahkan dua atau lebih
lengkap maka dapat pula dihitung rugi inti pada penghantar listrik yang bertegangan sehingga
suhu lebih tinggi dari suhu kamar menggunakan antara penghantar tersebut tidak terjadi lompatan
prosedur desain langkah ke 19. listrik atau percikan. Ada tiga jenis isolasi tegangan
tinggi yaitu bentuk solid (misal kertas, nylon,
B. Desain Kumparan Trafo flexiglass), gas (misal SF6, CO2+N2), dan cair
(misal oli trafo,oli silicon).
a) Jumlah lilitan primer dan sekunder
Kumparan trafo terdiri dari koker, lilitan Dalam merancang trafo frekuensi tinggi
kabel, dan insulasi antar lilitan kabel. Banyak bertegangan tinggi, isolasi merupakan hal yang
lilitan kabel primer Np maupun sekunder Ns sangat diperhatikan sbb:
dihitung berdasarkan prosedur desain trafo 1. Isolasi antara lilitan kabel, Adanya skin
McLyman langkah ke 8 dan 9. Perhitungan Np dan effect pada frekuensi tinggi mengakibatkan
Ns menggunakan data yang sama pada perhitungan arus mengalir dipermukaan konduktor
desain Ap dengan tambahan data nilai luas tampang sehingga isolasi antara lilitan kabel harus
lintang inti trafo Ac nilai tegangan primer Vp dan baik. Dalam prakteknya kabel untuk
tegangan sekunder Vs. frekuensi tinggi menggunakan kabel khusus
yang terdiri dari beberapa kawat konduktor
b) Diameter kabel dan konduktor Cu Cu diameter kecil dan diparalel dengan
Besarnya diameter kabel dihitung masing-masing kawal terisolasi atau dengan
berdasarkan prosedur desain trafo McLyman plat konduktor sehingga diperoleh
langkah ke 10 dan 11, dengan menggunakan data perbandingan keliling dibagi penampang
hasil perhitungan rapat arus trafo J pada langkah ke konduktor lebih besar dibanding kawat
6 dan daya spesifikasi trafo yang didesain yaitu Po tunggal berpenampang sama. Dalam hal ini
adalah 15 kW. menggunakan nylon sebagai pengikat
kemudian dilapisi insulator dari fiberlateks.
Mengingat trafo beroperasi pada frekuensi 2. Isolasi antara belitan (winding), pada trafo
tinggi maka harus diperhitungkan skin effect. Pada tegangan tinggi khususnya pada kumparan
frekuensi tinggi rapat arus pada permukaan sekunder bisa mencapai orde 5 kV. Untuk
konduktor lebih tinggi dari bagian dalam konduktor trafo isolasi oli umumnya isolasi antara
dengan kata lain arus cenderung mengalir pada belitan menggunakan diamond paper,
permukaan. Hal ini akan menyebabkan tahanan prespan atau , dalam hal ini menggunakan
konduktor naik dikarenakan kedalaman penetrasi plastik mika (PTFE) .
medan magnet dalam bahan mengecil. Tahanan 3. Isolasi kumparan sekunder dan primer,
konduktor yang membesar ini akan menyebabkan beda tegangan ini bisa mencapai puluhan kV
rugi konduktor yang tinggi. Untuk mengeliminasi tergantung trafo yang dibuat. Isolasi yang
rugi konduktor maka diameter kabel konduktor baik bisa pakai minyak trafo dialab B,
dibuat dari sejumlah kawat tembaga yang kecil isovoltine atau gas SF6, dalam hal ini
(<0,3mm) dibentuk kabel konduktor. Besarnya menggunakan minyak trafo.
diameter kabel dihitung berdasarkan prosedur 4. Isolasi kumparan dengan inti trafo, pada
desain trafo McLyman langkah ke 11 dengan trafo tegangan tinggi khususnya pada daerah
jumlah konduktor Cu tiap kabel (bundel Cu) sekunder mempunyai electrical field stress
menggunakan prosedur desain langkah ke 12. yang sangat tinggi. Bobin (kumparan)
Panjang kawat primer dan sekunder yang umumnya menggunakan bahan flexiglass
diperlukan menggunakan prosedur langkah ke 13. karena mempunyai banyak pilihan tebal
yang sesuai dengan kebutuhan dibandingkan
menggunakan vertinex, dalam hal ini untuk kumparan dibuat sendiri. Oleh karena itu
menggunakan flexiglass. sebelum melakukan perhitungan detail paramater
inti trafo pelu diteliti parameter dominan dalam
D. Disipasi Daya Trafo
perhitungan. Hasil simulasi evaluasi geometri inti
Disipasi daya trafo terdiri dari rugi inti trafo magnet trafo menggunakan prosedur langkah ke 4
dan rugi konduktor Cu. Rugi pada konduktor Cu dan 6 dari Gambar 1 disajikan pada Tabel 2.
dapat dihitung berdasarkan prosedur desain trafo
McLyman langkah ke 15 dengan terlebih dahulu 磁芯总损耗 50KHz Cor e l oss
menghitung tahanan primer dan sekunder
menggunakan prosedur desain langkah ke 14. 500
Kenaikan suhu dapat dihitung menggunakan Gambar 3. Pengaruh suhu terhadap rugi inti
prosedur desain langkah ke 21, karena untuk berbagai fluks densitas
menggunakan suhu pendinginan minyak trafo maka magnet.
akan dihitung tersendiri yang merupakan bagian
dari desain casis trafo. Dari Tabel 2 terlihat bahwa parameter
dominan desain yang sangat mempengaruhi hasil
perhitungan adalah faktor pemanfaatan jendela Ku.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari Tabel 2 terlihat bahwa harga Ku sangat
Desain Inti Trafo menentukan optimalisasi desain karena dengan
perubahan harga Ku dari 0,01 menjadi 0,02
Perhitungan desain trafo frekuensi tinggi besarnya harga Ap berubah sangat drastis lebih dari
berdasarkan prosedur desain McLyman seperti 50%.
pada diagram alir Gambar 1 dilakukan
menggunakan program Excel. Sebagai input Lebih detail pengaruh Ku pada besarnya
perhitungan adalah tegangan primer Vp = 7 kV, nilai Ap yang akan menentukan dimensi trafo
tegangan sekunder Vs = 17,5kV, daya trafo Po = 15 disajikan pada Gambar 3 . Terlihat pada Gambar 4
kW, frekuensi osilator f = 40kHz sesuai dengan bahwa penyimpangan nilai Ku 10% akan
user reguirement, koefisien untuk gelombang sinus menyebabkan penyimpangan nilai Ap sekitar 20%.
k = 4,4, koefisien lain yang diperlukan pada Jadi untuk mendapatkan hasil desain yang optimum
perhitungan, dan fluks magnet inti. Pada desain maka penentuan harga Ku harus benar hati-hati dan
trafo digunakan inti trafo bentuk U maka koefisien teliti.
yang diperlukan pada perhitungan yaitu[4,5] : Besarnya nilai paramter Ku dapat
koefisien densitas arus Kj = 323, koefisiens volume ditentukan dari jenis kabel yang akan digunakan
U-core Kv = 17,9, koefisien luas permukan U-core untuk primer dan sekunder. Dalam hal ini kabel
Ks = 39,2. Koefisien pemanfaatan jendela inti trafo dibuat menggunakan kawat serabut Cu diameter
Ku ditentukan berdasarkan jenis kabel yang 0,3 mm yang diberi isolasi nylon dan isolasi bakar.
digunakan sedangkan fluks magnet inti Bm Untuk primer menggunakan 42 biji kawat Cu
ditentukan berdasarkan karakteristik inti trafo. dengan diameter 2,142 mm yang mampu
Spesifikasi inti ferit trafo fabrikan Cina seperti mengalirkan arus 2 A. Sedangkan untuk sekunder
diperlihatkan pada Gambar 3[6]. Dengan menggunakan 20 biji kawat Cu dengan diameter
mempertimbangkan faktor desain ditentukan fluks 1,642 mm yang mampu mengalirkan arus 0,8A.
medan magnet maksimum Bm = 0,15T. Setelah kawat serabut dipilin menggunakan nylon
Dimensi trafo sangat ditentukan dari dan diikat menggunakan isolator bakar diameter
perhitungan area product Ap = WaAc sedangkan bundle Cu (kabel) primer menjadi 8 mm sedangkan
area product ditentukan oleh nilai Ku. Besarnya diameter kabel sekunder menjadi 6,5 mm. Dengan
nilai Ku ditentukan oleh jenis kabel yang menggunakan bahan inti ferit dari fabrikan Cina
digunakan, dalam hal ini kabel yang digunakan
Tabel 2. Hasil simulasi pengaruh Ku pada parameter geometri inti trafo dan rapat arus.
Persyaratan desain Parameter geometri inti
Ap (cm4) Vc (cm3) At (cm2) J (A/cm2)
B=0,15 T, Vp=7 kV,
Vs=17,5kV 12993(Ku=0,01) 21784(Ku=0,01) 4468 (Ku=0,01) 143,3(Ku=0,01)
Po=15 kW, f=40kHz 5814 Ku=0,02) 11919 (Ku=0,02) 2989 (Ku=0,02) 158,3 (Ku=0,02)
Efisiensi=90% 2008 (Ku=0,05) 5370 (Ku=0,05) 1756 (Ku=0,05) 180,8 (Ku=0,05)
Toleransi kenaikan
temperatur ∆T=50oC
yang mempunyai window area 57600 mm2 dan perhitungan. Hal ini akan menyebabkan trafo
persamaan (1) maka besarnya variabel Ku dapat menjadi panas dan insulasi gulungan menjadi
ditentukan seperti pada Tabel 3. stress. Idealnya inti trafo yang dipilih yang
mempunyai spesifikasi Ap, Vc, dan At seperti data
350 perhitungan pada Tabel 4. Namun realitanya
300 memilih inti magnet trafo yang sesuai dengan hasil
D eviasi Ap(%)
kHz menggunakan kabel serabut justru memberi konduktor diameter A tidak terdistribusi
kerugian ruang lilitan dan biaya. Mengapa merata, tetapi arus bagian kulit lebih rapat
desain trafo Bapak, tidak mengacu pada dibandingkan bagian tengah. Justru dengan
nilaiekonomi yang maksimum ? memakai kabel serabut “copper loss” sangat
rendah sehingga trafo lebih efisien sehingga
Darsono
menjadi ekonomis.
• Skin effect tidak hanya frekuensi orde MHz,
tapi berlaku untuk sumber AC orde Hz. Pada
sumber AC arus yang mengalir pada
LAMPIRAN
Gambar 1. Diagram Alir Prosedur Desain Trafo Frekuensi Tinggi
Tentukan Input A
Disain:Vp, Vs,f,Po ,k,
Ku ,η dan ∆T
Tentukan lilitan
primer
Pilih bahan magnet sesuai
⎛ V p .10 4 ⎞
f=>range f, Bm, specific N p = ⎜⎜ ⎟
⎟
loss curve. ⎝ k .Bm f . Ae ⎠
B
Rugi inti empiris
PL = af c Bmd
Hitung Panjang kawat Untuk 10kHz<f<100 kHz
primer & sekunder Îa=0,0717; c=1,72 dan d=2,66.
l P = MLTP N P
l S = MLTS N S
W = PFe + PCu
SELESAI