Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KULIAH

HUKUM PERDATA
SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM SULTAN ADAM

NAMA : ANGGI NATALIA


NIM : 219.01.09261
MATA KULIAH : HUKUM PERDATA
DOSEN : RUDY HABIBIE,S.H.MH.

TUGAS
1. Jelaskan sejarah ringkas Hukum Perdata zaman Hindia Belanda, zaman
kemerdekaan dan terbentuknya BW ?
2. Jelaskan kedudukan BW pada waktu sekarang ?

JAWAB
1. Hukum Perdata zaman Hindia Belanda
Hukum perdata pertama kali di bawah oleh belanda ke Indonesia dan di
terapkan di Indonesia pada saat belanda sedang menjajah Indonesia, kemudian
hkum tersebut di kenal dengan KUHPerdata , KUHPerdata di harapkan dapat
sesuai dengan hukum di Indonesia. Kemudian belanda membentuk Panitia
Mahkama Agung di angkatlah Mr. C.C Hagemann sebagai ketua Mahkama
Agung pada masa Hindia Belanda
( Hoogerechtshof ), Dia di beri tugas untuk mempersiapakan Kodifikasi di
Indonesia. Kemudian Mr. C.C Hegemann di anggap tidak berhasil, sehingga
tahun 1836 kemudian ia di pulangkan kembali ke belanda. Setelah itu
Kedudukannya sebagai Ketua MA di gantikan oleh Mr. C.J Scolten Van Oud
Haarlem. Hukum Perdata terus berlangsung dan berkembang setelah berganti
kepanitiannya, akhirnya KUHPerdata Belanda di contoh KUHPerdata
Indonesia , selanjutnya KUHPerdata tersebut di umumkan pada tanggal 30
April 1847 melalui Statsblad No.23/ Lembaran Negara No.23 dan mulai
diberlakukan Januari 1948.
Hukum Perdata Pada Masa Kemerdekaan :
Setelah merdeka KUHPerdata masih berlaku sebelum di gantikan oleh UU
Baru, yang dimaksudkan dengan Hukum Perdata Indonesia adalah Hukum
perdata yang berlaku untuk seluruh masyarakat Indonesia dan di seluruh
wilayah Indonesia. Hukum perdata yang berlaku di Indonesia adalah hukum
perdata barat( Belanda) yang pada walnya berakar pada KUHPerdata atau di
kenal B.W ( Burgrlijk Wetboek). Namun seiring perkembangan zaman
Sebagian materi BW telah diganti dgn UURI.

Sejarah Hukum Perdata


Hukum perdata Belanda berasal dari hukum perdata Perancis yaitu yang
disusun berdasarkan hukum Romawi ‘Corpus Juris Civilis’yang pada waktu itu
dianggap sebagai hukum yang paling sempurna. Hukum Privat yang berlaku di
Perancis dimuat dalam dua kodifikasi yang disebut (hukum perdata) dan Code
de Commerce (hukum dagang). Sewaktu Perancis menguasai Belanda (1806-
1813), kedua kodifikasi itu diberlakukan di negeri Belanda yang masih
dipergunakan terus hingga 24 tahun sesudah kemerdekaan Belanda dari
Perancis (1813)
Pada Tahun 1814 Belanda mulai menyusun Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata (Sipil) atau KUHS Negeri Belanda, berdasarkan kodifikasi hukum
Belanda yang dibuat oleh MR.J.M. KEMPER disebut ONTWERP KEMPER
namun sayangnya KEMPER meninggal dunia 1824 sebelum menyelesaikan
tugasnya dan dilanjutkan oleh NICOLAI yang menjabat sebagai Ketua
Pengadilan Tinggi Belgia. Keinginan Belanda tersebut terealisasi pada tanggal
6 Juli 1880 dengan pembentukan dua kodifikasi yang baru diberlakukan pada
tanggal 1 Oktober 1838 oleh karena telah terjadi pemberontakan di Belgia
yaitu :
 BW [atau Kitab Undang-Undang Hukum Perdata-Belanda).
 WvK [atau yang dikenal dengan Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang]
Kodifikasi ini menurut Prof Mr J, Van Kan BW adalah merupakan terjemahan
dari Code Civil hasil jiplakan yang disalin dari bahasa Perancis ke dalam
bahasa nasional Belanda.

2. Secara yuridis formil kedudukan BW tetap sebagai undang-undang sebab BW


tidak pernah dicabut dari kedudukannya sebagai undang-undang. Namun, pada
waktu sekarang BW bukan lagi sebagai Kitab Undang-undang Hukum Perdata
yang bulat dan utuh seperti keadaan semula saat diundangkan. Beberapa bagian
daripadanya sudah tidak berlaku lagi, baik karena ada sesuatu peraturan
perundang-undangan yang baru dalam lapangan perdata yang
menggantikannya, maupun karena disingkirkan dan mati oleh putusan-putusan
hakim yang merupakan yurisprudensi karena dipandang sudah tidak sesuai lagi
dengan perkembangan masyarakat yang sudah sangat jauh berubah
dibandingkan dengan keadaaan masyarakat pada saat BW dikodifikasikan.

Anda mungkin juga menyukai