Makalah Tandon Air
Makalah Tandon Air
Abstrak
Pengisian air secara otomatis ini dapat mempermudah kerja manusia. Dengan sistem kerja
otomasi sehingga tidak memerlukan pemantauan yang terus menerus ketika mengisi tandon air
ataupun mematikan pompa ketika tandon air sudah terisi penuh.
Secara keseluruhan alat ini dibagi kedalam blok rangkaian yaitu, masukan , unit pemrosesan, dan
keluaran. Masukan terdiri dari push button, elektroda sebagai sensor air yang memerintahkan
bagian kontroler untuk bekerja . Unit Pemrosesan terdiri dari Mikrokontroler ATMega8 dan Relay
driver. Keluaran terdiri dari pompa dan LED. Cara kerjanya keseluruhannya adalah jika air dalam
tandon kosong, maka pompa motor akan bergerak dan indikator LED warna Hijau akan menyala.
Jika air dalam keadaan setengah , maka indikator LED warna Oranye akan menyala. Dan jika air
dalam tandon telah terisi penuh, maka indikator LED merah yang akan menyala dan pompa akan
mati.
I. PENDAHULUAN
I.2 Permasalahan
a. Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita lupa untuk mengisi bak air ketika kosong
atau mematikannya ketika bak air sudah terisi penuh karena kita menyalakan (ON) dan
mematikan (OFF) saklar secara manual.
b. Terjadinya pemborosan air ketika bak air sudah terisi penuh dan kita lupa untuk
mematikan saklarnya, sehingga air tumpah dan terbuang.
I.3 Solusi
Seiring berkembangnya teknologi, kini digunakan sistem otomatisasi untuk mengatasi
permasalahan diatas. Dibuat alat untuk mengontrol level (kepenuhan) air dalam tandon
(bak) air. Dengan menggunakan teknologi, kita dapat membuat sensor untuk PENGISIAN
TANDON (BAK) AIR SECARA OTOMATIS yang dapat memudahkan pekerjaan manusia.
II. METODOLOGI
#include <mega8.h>
#define pompa PORTD.0
#define ind_pompa PORTD.5
#define ind_max PORTD.7
#define ind_min PORTD.6
#define min PINB.0
#define max PINB.1
if (min==0)//penuh
{
pompa=1;
ind_pompa=0;
kondisi=1;
}
}
if (kondisi==1)
{
if (min==1)
{
kondisi=0;
}
}
}
voidindikator()
{
if (max==0) ind_max=1;
elseind_max=0;
if (min==0) ind_min=1;
elseind_min=0;
}
void main(void)
{
DDRD=0xff; //inisialisasi port mikro
PORTD=0xff;
DDRC=0x00;
PORTC=0xff;
while (1)
{
// Place your code here
{
otomatis();
indikator();
}; //akhir while
}//akhir program
}
c. Pengumpulan Komponen
Mencari dan mengumpulkan komponen-komponen yang akan digunakan untuk
membuat Alat Pengisian air secara otomatis berbasis Mikrokontroler ATMega8.
d. Pembuatan Alat
Membuat Alat sesuai dengan skema rangkaian yang telah di buat sebelumnya
dan memasukkan programnya ke dalam Mikrokontroler ATMega8.
e. Pengujian Alat
Setelah selesai proses pembuatan, maka dilakukan pengujian untuk mengetahui
hasil dari yang dibuat. Apakah alatnya berjalan sesuai dengan yang diharapkan
atau tidak.
ATmega8 memiliki 28 Pin, yang masing-masing pin nya memiliki fungsi yang
berbeda-beda baik sebagai port maupun fungsi yang lainnya. Berikut akan
dijelaskan fungsi dari masing-masing kaki ATmega8.
VCC : Merupakan supply tegangan digital.
GND :Merupakan ground untuk semua komponen yang membutuhkan
grounding.
Port B (PB7...PB0)
Didalam Port B terdapat XTAL1, XTAL2, TOSC1, TOSC2. Jumlah Port B adalah 8
buah pin, mulai dari pin B.0 sampai dengan B.7. Tiap pin dapat digunakan
sebagai input maupun output. Port B merupakan sebuah 8-bit bi-directional I/O
dengan internal pull-up resistor. Sebagai input, pin-pin yang terdapat pada port
B yang secara eksternal diturunkan, maka akan mengeluarkan arus jika pull-up
resistor diaktifkan. Khusus PB6 dapat digunakan sebagai input Kristal (inverting
oscillator amplifier) dan input ke rangkaian clock internal, bergantung pada
pengaturan Fuse bit yang digunakan untuk memilih sumber clock. Sedangkan
untuk PB7 dapat digunakan sebagai output Kristal (output oscillator amplifier)
bergantung pada pengaturan Fuse bit yang digunakan untuk memilih sumber
clock. Jika sumber clock yang dipilih dari oscillator internal, PB7 dan PB6 dapat
digunakan sebagai I/O atau jika menggunakan Asyncronous Timer/Counter2
maka PB6 dan PB7 (TOSC2 dan TOSC1) digunakan untuk saluran input timer.
Port C (PC5…PC0)
Port C merupakan sebuah 7bit bi-directional I/O port yang di dalam masing-
masing pin terdapat pull-up resistor. Jumlah pin nya hanya 7 buah mulai dari
pin C.0 sampai dengan pin C.6. Sebagai keluaran/output port C memiliki
karakteristik yang sama dalam hal menyerap arus (sink) ataupun mengeluarkan
arus (source).
RESET/PC6
Jika RSTDISBL Fuse diprogram, maka PC6 akan berfungsi sebagai pin I/O. Pin ini
memiliki karakteristik yang berbeda dengan pin-pin yang terdapat pada port C
lainnya. Namun jika RSTDISBL Fuse tidak diprogram, maka pin ini akan berfungsi
sebagai input reset. Dan jika level tegangan yang masuk ke pin ini rendah dan
pulsa yang ada lebih pendek dari pulsa minimum, maka akan menghasilkan
suatu kondisi reset meskipun clock-nya tidak bekerja.
Port D (PD7…PD0)
Port D merupakan 8bit bi-directional I/O dengan internal pull-up resistor.
Fungsi dari port ini sama dengan port-port yang lain. Hanya saja pada port ini
tidak terdapat kegunaan-kegunaan yang lain. Pada port ini hanya berfungsi
sebagai masukan dan keluaran saja atau biasa disebut dengan I/O.
AVcc
Pin ini berfungsi sebagai supply tegangan untuk ADC. Untuk pin ini harus
dihubungkan secara terpisah dengan VCC karena pin ini digunakan untuk analog
saja. Bahkan jika ADC pada AVR tidak digunakan tetap saja disarankan untuk
menghubungkannya secara terpisah dengan VCC. Jika ADC digunakan, maka
AVcc harus dihubungkan ke VCC melalui
low pass filter.
AREF
Merupakan pin referensi jika menggunakan ADC.
II.2.3 Dioda
Dioda adalah komponen elektronik yang terbuat dari unsur semikonduktor. Bahan
ini adalah silikon atau germanium. Dioda silikon bekerja pada tegangan 0.6 VDC
dan dioda germanium bekerja pada tegangan 0,2 VDC. Dioda ebrfungsi sebagai
penyearah dan sebagai pengamban rangkaian dari kemungkinan terbaliknya
polaritas. Contoh dioda : IN 4148, IN4002, IN 4003, IN4004 dll.
Sifat dioda :
Jika diberi arah maju (tegangan positif => anoda dan tegangan negatif =>
katoda) akan menghantarkan arus dan sebaliknya,
Jika diberi arah mundur (tegangan positif => katoda dan tegangan negatif =>
anoda) tidak akan menghantarkan arus.
II.2.4 Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang terbuat dari arang yang bersifat
sebagai tahanan / penghambat. Satuan Resistor adalah Ohm (Ω).
Resistor memiliki gelang warna yang merupakan kode ukuran dari resistor tersebut.
Resistor terbagi menjadi :
a. Fixed resistor ( resistor biasa ) adalah resistor yang ukurannya tetap.
b. Variable resistor adalah resistor yang ukurannya dapat dirubah.
II.2.5 Kapasitor
Nama lainnya adalah kondensator yang berfungsi sebagai perata arus dan
penyimpan arus listrik. Adalah komponen yang terdiri dari 2 pelat logam yang
dipisahkan dengan isolator. Sifat kapasitor adalah dapat menerima arus listrik dan
menyimpannya dalam waktu yang relatif. Terdapat beberapa jenis kapasitor
diantaranya adalah Kapasitor Keramik, Kapasitor Mika, dll.
Dalam pembuatan rangkaiain untuk alat pengisian air secara otomatis, kami
menggunakan Kapasitor Elektrolit (Elco). Kapasitor jenis ini menggunakan elektrolit
sebagai dielektriknya. Umumnya oksida aluminium. Memiliki kaki positif maupun
negatif, jadi usahakan jangan sampai terbalik. Digunakan sebagai perata denyutan
listrik DC. Di badan kapasitor ini terdapat tanda untuk mengetahui mana kaki
minus.
II.2.6 Transistor
Rancangan komponen yang terdiri dari 3 komponen diode tipe P (+) dan tipe N (-).
Komponen penyusun transistor adalah Emitor sebagai pembawa muatan, Basis
sebagai Pengatur gerak pembawa muatan dari emitor ke collector, dan Collector
sebagai Pengatur gerak pembawa muatan dari emitor ke output. Transistor
berfungsi sebagai penguat arus, penguat tegangan atau penguat getaran,
pembangkit getaran, Saklar IC (Integrated Circuit) → merupakan kombinasi dari
beberapa komponen elektronika yaitu diode, resistor, dan kapasitor kecil. JENIS IC :
IC MONOLITHIK, IC HYBRIDA (IC LINEAR, IC TTL, IC CMOL).
II.2.7 Relay
II.2.8 Crystal
Fungsi Kristal pada Sistem Minimum (Sismin) adalah sebagai pembangkit/
pemompa data yaitu bersifat timer (semacam clock)/pulsa digital, oleh karena itu
kristal memiliki sebuah frekuesi, untuk standart pemakaian kali ini saya memakai
yang tipe kristal berfrekuensi 12 MHz, atau bisa lebih detail 11.0592 MHz.
II.2.9 LED
Light-Emitting Diode (LED) adalah suatu semikonduktor yang memancarkan cahaya
monokromatik yang tidak koheren ketika diberi tegangan maju. LED pada rangkaian
ini digunakan sebagai sebagai lampu indikator.
IV. KESIMPULAN
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan:
1. Dapat membantu dan mempermudah pekerjaan manusia dalam pengisian tandon air,
karena pengguna tidak perlu mematikan dan menghidupkan pompa air ketika air penuh
dan habis.
2. Sistem ini menggunakan sistem otomatis bila air penuh pompa mati sendiri dan ketika air
habis pompa akan menyala dengan sendirinya.
3. Penggunaan LED digunakan untuk mengetahui dan menampilkan keadaan level air
sehingga mempermudah proses pembacaan hasil pengamatan.
V. DAFTAR PUSTAKA
[1] Yudhanto, Danang Saktyo . (2012) . Tandon Air Otomatis Berbasis Mikrokontroller
ATMega16 . Skripsi Strata -1 pada STMIK-AUB Surakarta : tidak terbitkan.
[2] Marsudi . (2009) . Desain Pengaturan Otomatis Pompa Air Listrik Mikrokontroller
AT89S51 . Skripsi Strata -1 pada Universitas Mercu Buana Yogyakarta : tidak terbitkan.