Anda di halaman 1dari 5

5 INNOVATOR’S DNA

Untuk Memenuhi Tugas Ekonomi Bisnis dan Digital


yang diampu oleh Magistyo Purboyo Priambodo, S.E., M.E.

Arranged By:
Karmila Sari 180431600146
Jesti Susanto 180431624537
Martha Ayu Devitasari 180431624514

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
EKONOMI PEMBANGUNAN
MARET 2020
A. Penjelasan

1. Associating adalah kemampuan untuk menghubungkan berbagai pertanyaan, masalah, dan


ide yang berkecamuk di dalam pikiran dari berbagai disiplin ilmu untuk menghasilkan sebuah
ide kreatif atau ide yang benar-benar baru. Proses berbagi pengetahuan merupakan aktivitas
yang disarankan agar selalu mendapatkan ide baru. Semakin banyak ide baru yang didapat,
kian banyak asosiasi ide yang bisa dibangun dalam pikiran kita, dan mengumpulkan ide
sebanyak mungkin, dari berbagai sumber, menciptakan landasan yang kuat untuk berinovasi.

2. Questioning adalah kemampuan bertanya atau mempertanyakan sesuatu yang memancing


wawasan, koneksi, kemungkinan, dan aturan baru. Inovator memiliki kemampuan untuk
bertanya yang jauh lebih banyak daripada non-inovator. Mereka menyelidiki dengan
menggunakan pertanyaan “what if?” dan “what is?”. Namun kemampuan untuk mengajukan
pertanyaan ini seringkali tidak dimiliki oleh orang dewasa, dan lebih sering dimiliki oleh
anak-anak. Dua hal yang menjadi penghambat untuk mengajukan pertanyaan provokatif
adalah rasa takut terlihat bodoh dan tidak ingin terlihat tidak kooperatif atau tidak
menyenangkan. Tetapi inovator berbeda. Mereka adalah anak-anak yang tumbuh dewasa,
tetapi tidak pernah belajar untuk berhenti bertanya, dan tidak pernah memiliki rasa takut
untuk bertanya.

3.

4.

5.
B. Mind Mapping
Narasi Mind Mapping:

Urutan: Questioning-Association-Networking-Observing-Experiment-Questioning.

-. Sebuah gagasan baru(inovasi), muncul dari sebuah pertanyaan yang memancing wawasan atau kemungkinan-kemungkinan baru (questioning).

-. Kemudian pertanyaan tersebut dikumpulkan menjadi satu beserta ide-ide dan masalah yang ada untuk dicari keterkaitannya (association).

-. Untuk menjawab pertanyaan, ide-ide, maupun masalah, diperlukan pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu, dan pengetahuan ini akan lebih
mudah didapat ketika memiliki sebuah jaringan atau relasi (networking).

-. Setelah pengetahuan baru yang didapatkan dari orang-orang yang berada dalam sebuah jaringan, maka untuk menciptakan sebuah inovasi
perlu dilakukan pengamatan mengenai informasi yang tersedia di sekitarnya (observing)

-. Informasi yang telah didapat melalui sebuah pengamatan, maka akan dilakukan uji coba keterkaitan antara keadaan sebenarnya yang terjadi,
informasi yang ada, dengan ide inovasi baru yang telah dipikirkan seorang inovator. Nantinya, hasil uji coba ini akan lebih akurat ketika
mendapat kesesuaian antara ide yang telah dipikirkan dengan keadaan di lapangan (experimenting).

-. Dari keberhasilan sebuah uji/eksperimen, maka timbullah inovasi baru. Namun, secara perlahan akan timbul pertanyaan-pertanyaan baru
apakah inovasi tersebut tetap sesuai dengan perkembangan zaman yang ada, apakah perlu dilakukan penyesuaian, dll. Dari pertanyaan-
pertanyaan itulah akan menimbulkan re-inovasi atau akan menimbulkan inovasi baru lagi ( questioning).

Anda mungkin juga menyukai