NIM : 1700024121
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bekasi menjatuhkan vonis hukuman mati kepada
Harris Simamora atas kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi yang menjeratnya. Harris
terbukti bersalah, sesuai Pasal 340 KUH Pidana dan Pasal 363 ayat (1) ke 3 KUH Pidana tentang
tindak pidana pembunuhan berencana dan pencurian dalam keadaan memberatkan.
"Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Harry Aris Sandigo alias Harris alias Ari dengan pidana
mati," kata Ketua Majelis Hakim Djuyamto saat membacakan vonis di Pengadilan Negeri
Bekasi, Kota Bekasi, Rabu (31/7/2019).
Hukuman hakim ini, sesuai dengan tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) yang juga
menuntut hukuman mati kepada Harris. Jaksa menilai Harris telah melanggar Pasal 340 KUH
Pidana dan Pasal 363 Ayat (1) Ke-3 KUH Pidana dengan kualifikasi pembunuhan berencana dan
pencurian dengan pemberatan setelah dia membunuh empat anggota keluarga Daperum
Nainggolan pada November 2018.
Adapun dalam kasus ini, Harris didakwa membunuh satu keluarga Daperum Nainggolan
di Jalan Bojong Nangka II, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa
Barat, pada 12 November 2018. Dia juga mengaku telah membunuh Daperum beserta istrinya
dengan sebuah linggis. Sementara itu, dua anak Daperum, yaitu Sarah Marisa Putri Nainggolan
(9) dan Yehezkiel Arya Paskah Nainggolan (7), dicekik hingga tewas.
C. Menentukan posisi advokat dalam permasalahan hukum
Hariss Simamora dijatuhi hukuman mati atas kasus pembunuhan berencana terhadap keluarga
Daperum Nainggolan, disini Hariis meminta hak haknya untuk membela dirinya sesuai dengan
pasal 54 KUHP “. Tersangka diancam pidana 5 tahun atau lebih, penasihat hukum mendampingi
tersangka bukan semata-mata hak tersangka, tetapi telah berubah sifatnya menjadi kewajiban
penyidik untuk diberi kepada tersangka baik diminta atau tidak diminta oleh tersangka. Penasihat
hukum mendampingi dan memberi bantuan hukum jenis ini diberikan cuma-cuma.”
Pasal 340 KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) berbunyi “Barangsiapa dengan sengaja
dan dengan direncanakan lebih dahulu menghilangkan nyawa orang lain, dihukum karena
pembunuhan direncanakan (moord), dengan hukuman mati atau penjara seumur hidup atau
penjara sementara selama-lamanya dua puluh tahun.”
Sesuai ilustrasi kasus yang dijelaskan diatas, Hariis dengan sengaja dan melakukan perencanaan
untuk mencuri barang2 yang ada dirumah korban, namun dengan sengaja juga melakukan
pembunuhan demi melancarkan rencananya untuk mencuri isi rumah korban.
Apa ( what )
Kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi divonis hukuman mati
Siapa ( who )
1. Harry Aris Sandigo ( terdakwah )
2. Daperum Nainggolan dan Istrinya ( korban )
3. Sarah Marisa Putri Nainggolan ( korban )
4. Yehezkiel Arya Paskah Nainggolan ( korban )
Kapan ( when )
12 November 2018
Kenapa ( why )
Terdakwah melakukan pembunuhan satu keluarga dan mengambil harta benda dan isinya
di rumah korban, sehingga terdakwah divonis hukuman mati sesuai pasal 304 KUHP
Dimana ( where )
Di Bekasi
Bagaimana ( how )
Disini Harry Aris Sandigo (terdakwah) melakukan aksi pembunuhannya dengan cara
direncanakan terdahulu.
F. Analisa Penyelesaian Masalah Hukum menggunakan data dan dasar hukum yang telah
ada
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bekasi menjatuhkan vonis hukuman mati kepada
Harris Simamora atas kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi yang menjeratnya. Harris
terbukti bersalah, sesuai Pasal 340 KUH Pidana dan Pasal 363 ayat (1) ke 3 KUH Pidana tentang
tindak pidana pembunuhan berencana dan pencurian dalam keadaan memberatkan.
"Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Harry Aris Sandigo alias Harris alias Ari dengan pidana
mati," Jaksa menilai Harris telah melanggar Pasal 340 KUH Pidana dan Pasal 363 Ayat (1) Ke-3
KUH Pidana dengan kualifikasi pembunuhan berencana dan pencurian dengan pemberatan
setelah dia membunuh empat anggota keluarga Daperum Nainggolan
Harris didakwa membunuh satu keluarga Daperum Nainggolan di Jalan Bojong Nangka
II, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada 12
November 2018. Dia juga mengaku telah membunuh Daperum beserta istrinya dengan sebuah
linggis. Sementara itu, dua anak Daperum, yaitu Sarah Marisa Putri Nainggolan (9) dan
Yehezkiel Arya Paskah Nainggolan (7), dicekik hingga tewas.
Melihat dari kasus tersebut, dalam melakukan penyelesaian terhadap masalah tersebut,
disini saya menggunakan dasar hukum sebagai berikut :
Pasal 340 KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) berbunyi “Barangsiapa dengan
sengaja dan dengan direncanakan lebih dahulu menghilangkan nyawa orang lain,
dihukum karena pembunuhan direncanakan (moord), dengan hukuman mati atau penjara
seumur hidup atau penjara sementara selama-lamanya dua puluh tahun.”
Pembunuhan secara yuridis diataur dalam pasal 338 KUHP yang menyatakan
“Barangsiapa dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain, karena bersalah telah
melakukan “pembunuhan” dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya lima belas
tahun”
Pasal 365 KUHP “ pencurian yang didahului disertai atau diikuti dengan kekerasan atau
ancaman kekerasan, terhadap orang dengan maksud untuk mempersiapkan atau
mempermudah pencurian atau dalam hal tertangkap tangan untuk memungkinkan
melarikan diri sendiri untuk tetap menguasai barang yang dicuri, diancam dengan pidana
penjara paling lama Sembilan tahun”.
Dalam kasus tersebut, untuk melakukan penyelesaiannya dilakukan dengan proses pidana
dan juga diselesaikan melalui proses litigasi (persidangan).
Dalam kasus pembunuhan tersebut yang dilakukan oleh Harris kepada keluarga
Dapperum, hal tersebut terjadi setelah Haris melakukan perencanaan pembunuhan dan diikuti
mencuri barang dan harta milik keluarga Dapperum. Menanggapi hal tersebut, saya selaku
mahasiswa hukum setuju atas hukuman yang dijatuhkan oleh hakim kepada Harris. Karna sudah
ada pengaturan hukum yang mengatur atas kasus tersebut.