Jawab :
Atase pertahanan atau militer bekerja merupakan perwira militer yang ditugaskan di kedutaan besar
negaranya di negara lain. Ia bertugas untuk melakukan hubungan dengan angkatan bersenjata negara
lain di mana ia ditugaskan dan melaporkan situasi keamanan negara di mana ia ditempatkan kepada
negara asalnya.
Pangkat ini berada di bawah pangkat tertinggi pribumi ketika itu yaitu Daidanco atau komandan
batalion.
Dalam masa pendudukan Jepang, Abdul Latief Hendraningrat aktif dalam Pusat Latihan Pemuda (Seinen
Kunrenshoo), selanjutnya dia menjadi anggota pasukan Pembela Tanah Air (PETA). Karier militer Latief
Hendraningrat di PETA pun berjalan cukup baik, hingga akhirnya PETA dibubarkan pada 18 Agustus
1945, pangkat terakhir Latief adalah Chudancho (sudanco) alias Komandan Kompi, satu tingkat di bawah
pangkat tertinggi untuk pribumi saat itu, yakni Daidanco atau Komandan Batalyon.[1]
Masa setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Abdul Latief Hendraningrat terlibat dalam berbagai
pertempuran. Kemudian menjabat sebagai komandan Komando Kota ketika Belanda menyerbu
Yogyakarta (1948). Saat itu, Yogyakarta sebagai ibu kota RI menjadi area pertempuran yang paling
genting. Latief juga berhubungan baik dengan Panglima Besar Jenderal Soedirman. Ia juga ikut
merumuskan taktik gerilya dan perencanaan Serangan Umum 1 Maret 1949.[1]
Setelah penyerahan kedaulatan, Abdul Latief Hendraningrat awalnya ditugaskan di Markas Besar
Angkatan Darat, kemudian ditunjuk sebagai atase militer Rl untuk Filipina (1952), lalu dipindahkan ke
Washington hingga tahun 1956. Setelah kembali ke Indonesia ia ditugaskan memimpin Sekolah Staf dan
Komando Angkatan Darat (SSKAD) yang kini menjadi Seskoad. Jabatannya setelah itu sebagai Rektor IKIP
Jakarta (1965). Pada tahun 1967 Hendraningrat memasuki masa pensiun dengan pangkat Brigadir
Jenderal. Sejak itu, ia mencurahkan segala perhatian dan tenaganya bagi Yayasan Perguruan Rakyat dan
organisasi Indonesia Muda.[2]
1. giat dalam Pusat Latihan Pemuda (Seinen Kunrenshoo), kemudian menjadi anggota pasukan Pembela
Tanah Air (Peta).prajurit PETA berpangkat Sudanco (pangkat tertinggi orang indonesia). Dalam masa
setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Abdul Latief Hendraningrat terlibat dalam berbagai
pertempuran.