2. Mengapa Latief Hendraningrat disebut tanpa gelar Pahlawan nasional? Padahal pada tahun
1946-1949 dipilih menjadi komandan militer di yogyakarta?
Pahlawan Nasional adalah gelar penghargaan tingkat tertinggi di Indonesia. Gelar
anumerta ini diberikan oleh Pemerintahan Indonesia atas tindakan yang dianggap heroik –
didefinisikan sebagai "perbuatan nyata yang dapat dikenang dan diteladani sepanjang masa bagi
warga masyarakat lainnya" – atau "berjasa sangat luar biasa bagi kepentingan bangsa dan
negara". Kementerian Sosial Indonesia memberikan tujuh kriteria yang harus dimiliki oleh
seorang individu, yakni:
1. Warga Negara Indonesia[a] yang telah meninggal dunia dan semasa hidupnya
2. Telah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata atau perjuangan politik/perjuangan
dalam bidang lain mencapai/merebut/mempertahankan/mengisi kemerdekaan serta mewujudkan
persatuan dan kesatuan bangsa.
3. Telah melahirkan gagasan atau pemikiran besar yang dapat menunjang pembangunan bangsa
dan negara.
4. Telah menghasilkan karya besar yang mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat
luas atau meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia.
5. Pengabdian dan Perjuangan yang dilakukannya berlangsung hampir sepanjang hidupnya (tidak
sesaat) dan melebihi tugas yang diembannya.
6. Perjuangan yang dilakukan mempunyai jangkauan luas dan berdampak nasional.
7. Memiliki konsistensi jiwa dan semangat kebangsaan/nasionalisme yang tinggi.
8. Memiliki akhlak dan moral yang tinggi.
9. Tidak menyerah pada lawan/musuh dalam perjuangannya.
10. Dalam riwayat hidupnya tidak pernah melakukan perbuatan tercela yang dapat merusak nilai
perjuangannya.
Pemilihan dijalankan dalam empat langkah dan harus mendapatkan persetujuan pada
setiap tingkatan. Sebuah proposal dibuat oleh masyarakat di kota atau kabupaten kepada wali
kota atau bupati, yang kemudian harus membuat permohonan kepada gubernur di provinsi
tersebut. Gubernur kemudian membuat rekomendasi kepada Kementerian Sosial, yang kemudian
diteruskan kepada Presiden, yang diwakili oleh Dewan Gelar;[2] dewan tersebut terdiri dari dua
akademisi, dua orang dari latar belakang militer, dan tiga orang yang sebelumnya telah
menerima sebuah penghargaan atau gelar.[1] Pada langkah terakhir, pemilihan dilakukan oleh
Presiden, yang diwakili oleh Dewan, yang menganugerahi gelar tersebut pada sebuah upacara di
ibu kota Indonesia Jakarta
Mengapa latief hendraningrat belum mendapat gelar pahlawan ansional? Mungkin karena beliau
atau keluarganya tidak ada yang mendaftar atau menguusulkannya untuk masuk kedalam daftar
pahlawan nasional. Seperti dilansir dari buku Seputar Proklamasi Kemerdekaan: Kesaksian,
Penyiaran, dan Keterlibatan Jepang: Latief Hendraningrat tak pernah merasa berjasa bagi
indonesia, Latief menyebut, yang ia lakukan hanyalah memenuhi kewajiban moril terhadap
bangsa Indonesia. Walaupun latief hendraningrat belum mendapat gelar pahlawan nasional,
Pangkat kemiliteran Latief Hendraningrat dari Brigadir Jenderal dinaikkan menjadi Mayor
Jenderal.
Hal yang dapat diteladani;
1. Semangat nasionalisme yang tinggi untuk meraih kemerdekaan
2. Jiwa tanggung jawab, dibuktikan ia mejadi komando
3. Tokoh yang pintar, sempat menjadi rektor
4. Ia mencurahkan segala perhatian dan tenaganya bagi Yayasan Perguruan Rakyat &
Organisasi Indonesia Muda
5. Berjiwa pemimpin dan pemberani
6. Rela berkorban untuk Tanah Air
7. Banyak bertindak dibanding menuntut