Analisa KDB KLB PDF
Analisa KDB KLB PDF
doc 1
Minggu 5
ANALISA TAPAK
CAKUPAN ISI
Membuat analisa pada tapak, mencakup orientasi matahari, lingkungan, sirkulasi dan
entrance, kontur. Analisa Zoning, mencakup zona public, semi public dan private serta
zona kebisingan. Membuat kesimpulan berupa konsep tanggapan.
TUJUAN PEMBELAJARAN
KRITERIA PENILAIAN
METODE PENILAIAN
Tugas Mingguan
Presentasi
Penguasaan Materi
ANALISA TAPAK
PENGERTIAN TAPAK
Tapak adalah lahan atau tempat dimana bangunan yang direncanakan akan didirikan.
Untuk meletakkan bangunan atau kelompok bangunan pada tapak yang ditentukan
dengan tepat, maka perlu dilakukan analisis terhadap kondisi existing tapak, kelebihan
dan kelemahannya. Setelah melakukan analisis terhadap tapak maka dapat
diidentifikasi respons ataupun tanggapan perancang untuk dapat meletakkan bangunan
dengan tepat.
LOKASI
PETA
AKSES KE KOTA SEKITAR
FASILITAS TERDEKAT
0 10 20 40
M
Lokasi menunjukkan letak tapak terhadap lingkungan yang lebih besar. Akses
menunjukkan jalan-jalan menuju ke tapak.
SIRKULASI &
PENCAPAIAN
0 5 10 20
M
Sirkulasi mencakup sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki. Dalam menganalisis sirkulasi
hal yang penting diperhatikan adalah sirkulasi kendaraan di sekeliling tapak, baik itu lalu
lintas kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Kendaraan umum sebagai sumber
datangnya pejalan kaki dan arus lalu lintas kendaraan pribadi akan menentukan letak
pencapaian (jalan masuk/entrance) ke dalam tapak baik bagi pejalan kaki maupun bagi
kendaraan pribadi. Dalam menentukan letak jalan masuk, juga perlu diperhatikan
kemudahan pencapaian, baik secara fisik maupun secara visual.
Dari gambar di atas dapat dianalisis bahwa alternative perletakan entrance adalah dari
ke2 sisi tapak yang dibatasi oleh jalan. Dari besaran jalan dapat diketahui mana jalan
yang lebih utama dan mana yang sekunder. Panah Hijau merupakan alternative I
perletakan Main Entrance (Akses) ke tapak dari arah Jalan Utama. Akses dari jalan
utama ada kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya adalah secara visual mudah
dikenali, secara fisik juga mudah dicapainya. Kekurangannya dapat menimbulkan
kemacetan pada jalan utama. Sedangkan pada laternatif II (Panah Kuning)dari arah
jalan sekunder, secara visual kurang menguntungkan, terutama karena kendaraan lebih
banyak melewati jalan Utama, apalagi kendaraan umum. Tetapi dari segi keamanan dan
kelancaran lalu lintas jauh lebih baik dari pada alternative pertama. Mengingat masing-
masing jalan memiliki kelebihan dan kekurangan, mahasiswa harus dapat menentukan
berdasarkan berbagai pertimbangan, ataupun memberikan alternative solusi agar
mendapat pilihan terbaik.
ZONING
IKLIM
0 10 20 40
M
Letak Pintu Masuk (Entrance) menentukan pembagian Zoning. Entrance berada pada
Zona Public karena Zona public adalah area dimana dapat diakses oleh semua orang
(public). Mengingat Entrance merupakan jalan masuk ke dalam tapak yang dapat
dimasuki oleh semua orang maka daerah sekitar entrance termasuk dalam Zona Public.
Semakin menjauh dari daerah masuk, maka berangsur-angsur sifat zona berubah
menjadi Zona semi private, yaitu zona dimana tidak semua orang dapat masuk, dan
zona Private hanya dapat dimasuki atau diakses oleh orang-orang tertentu, misalnya
pemilik ruang tersebut. Contoh ruang/fungsi yang termasuk zona Public adalah hall,
ruang tunggu. Contoh ruang/fungsi yang termasuk zona semi private adalah ruang
belajar bersama pada rumah kost mahasiswa, sedangkan contoh ruang/fungsi yang
bersifat private adalah kamar tidur pada rumah kost mahasiswa, kelas-kelas pada
sekolah.
Penzoningan juga dapat dianalisis secara vertical. Pada tapak yang berkontur apabila
entrance berada pada kontur yang tinggi, maka zona semi privat dan private dapat
berada di kontur yang lebih rendah, sepanjang letaknya semakin menjauh dari entrance.
Pada bangunan yang lebih dari 1 lantai, maka penzoningan juga dapat dilakukan secara
vertical.
ZONING KEBISINGAN
Pada tapak dapat diidentifikasi zona-zona yang bising maupun yang tenang. Pengaruh
kebisingan adalah akibat aktifitas yang terjadi di sekliling tapak. Kebisingan akibat
ramainya lalu lintas pada jalan didepan tapak mempengaruhi kebisingan zona tapak
yang terletak di tepi jalan tersebut. Zona yang semakin jauh letaknya dari sumber
kebisingan maka berangsur-angsur menjadi zona sedang kebisingannya dan akhirnya
menjadi zona tenang.
ORIENTASI MATAHARI
TAUTAN LINGKUNGAN
PERANCANGAN
ANALISA
TAUTAN
LOKASI
TATA LETAK & WILAYAH
SUASANA LNGKUNGAN
KONSULTAN
ARSITEK
0 5 10 20
M
Lingkungan sekeliling tapak juga berpengaruh pada perletakan bangunan. Tapak yang
terletak di sudut jalan akan sangat berbeda responsnya dengan tapak yang hanya satu
sisinya menghadap jalan. Bangunan yang terletak di sudut jalan harus memberikan
perlakuan khusus pada „sudut‟ sebagai penghargaan terhadap „sudut‟ tersebut.
KONTUR
Drainase merupakan hal penting pada lahan berkontur, terutama jika terdapat ruang-
ruang di bawah tanah (seperti contoh dalam gambar). Aliran air dari level yang lebih
tinggi harus dialirkan melalui saluran-saluran yang dirancang agar tidak membanjiri
ruang yang terletak di bawahnya.
Air buangan dari air hujan maupun talang juga dapat dialirkan menuju sumur-surmur
resapan. Hal ini sangat membantu dalam pelestarian lingkungan alam. Sumur resapan
air hujan sebaiknya tidak berdekatan dengan septic tank dan berisi batu karang, ijuk,
pasir dan kerikil. Sumur reapan dapat dirancang secara harmonis dengan penataan
taman serta landscape.
PERATURAN PEMERINTAH
Dalam perencanaan kota, biasanya telah ditetapkan zona-zona dalam kota yang antara
lain terdiri dari zona tinggal (hunian), zona karya (perkantoran), zona komersial, zona
industri dsb. Dalam zona-zona tersebut telah ditentukan fungsi bangunan yang
diperbolehkan dibangun pada lahan dimaksud. Jadi tidak diizinkan membangun
perkantoran di lingkungan (zona) hunian. Sehingga dalam mencari lahan perlu dicari
informasi tentang Tata Guna Lahan yang telahbditentukan oleh Pemda setempat.
KDB atau Koefisien Dasar Bangunan adalah angka (dalam bentuk persentase) yang
digunakan untuk menghitung luas lantai dasar bangunan maksimum yang diizinkan
didirikan di atas lahan dimaksud. Tujuan dari ditentukannya KDB ini adalah untuk
menjaga daerah resapan air. Pada wilayah-wilayah yang telah ditetapkan sebagai
wilayah resapan air biasanya KDB nya rendah. Cara menghitung luas lantai dasar
maksimum yang diizinkan adalah sebagai berikut :
Misalnya ditentukan :
KDB : 20%
Luas Lahan : 5000 m2
Maka Luas Lantai Dasar Maksimum yang diizinkan adalah :
20% x 5000 m2 = 1000 m2
KLB atau Koefisien Lantai Bangunan adalah angka yang digunakan untuk menghitung
Luas Maksimum Lantai Bangunan yang diizinkan pada lahan dimaksud. Tujuan dari
ditetapkannya KLB ini adalh untuk mengendalikan kepadatan (density) pada sebuah
area (wilayah). Cara menghitung Luas Maksimum Lantai Bangunan yang diizinkan,
adalah sebagai berikut:
Misalnya ditentukan :
KLB :2
Luas Lahan : 5000 m2
Maka Luas Maksimum Lantai Bangunan yang diizinkan adalah :
2 x 5000 m2 = 10.000 m2.
GSB atau Garis Sepadan Bangunan adalah Batas dinding (kolom) terluar bangunan
yang diizinkan. Tujuan dari ditetapkannya GSB adalah untuk menjaga dan
mengendalikan wajah kota. GSB biasanya ditentukan setengah lebar jalan yang berada
pada lahan yang dimaksud. Misalnya sebuah lahan berada ditepi jalan selebar 10 m,
maka dinding terluar bangunan yang menghadap jalan tersebut maksimum berjarak 5 m
dari batas lahan dengan jalan (dari Pagar).
PENUTUP