Anda di halaman 1dari 3

Rinduku Dibalik Virus Corona

Pandemi Covid 19? Itu hal pertama yang terlintas dipikiran ku. Aku masih ingat pada saat
penguasa negeri ini mengumumkan telah masuknya penyakit yang dinamakan covid 19 .
sebagian masyarakat mencari tahu apa itu penyakit covid 19 dan sebagian lagi ya seperti
tidak menghiraukan hal tersebut . aku sempat berfikir kalau ini terlalu mejadi hal yang termat
dibesar-besarkan karena negeri ini mempunyai cukup banyak rumah sakit dan memiliki
fasilitas cukup baik untuk mengatasi penyakit .

Kejadian setiap kejadian disampaikan terus dimedia , semakin hari aku semakin paham
bahwa pemikiran dangkal ku tentang penangangan virus ini harus memang bener-bener serius
dan butuh kerjasama yang baik dengan masyarakat di negeri ini .

“nah, lantas bagaimana agar tidak terkena virus covid19 ? dan kerjasama semacam apa yang
dapat membantu ?” .

Pertanyaan itu selalu mondar-mandir dipikiranku . Dengan menonton televisi dan membaca
artikel tentang covid 19 aku mendapatkan jawabannya, hal yang harus aku dan kalian semua
lakukan yaitu dengan “Di Rumah Saja dan menjaga kesehatan” atau trend nya sekarang
social distancing . Saat itu kemudian pemerintah mengumumkan untuk menjaga jarak , dan
melarang masyarakat untuk keluar rumah .

Maret 2020 virus Covid 19 seperti menjadi monster yang teramat jahat mengintai dan
menghantam tubuh manusia . semua masyarakat takut dan khawatir jika virus ini mengenai
pasti tamatlah hidup seseorang . Aku pun takut dan berhalusinasi tidak karuan . Pemerintah
negeri ini tak hentinya memberi himbuan untuk tetap tenang dan melakukan social
distancing agar tetap aman berada di rumah .

Hal yang paling aku cemaskan yaitu tidak bisa bertemu dan berkumpul dengan sahabat
terkasihku . karena, suatu hal yang teramat berat untuk kami jika tidak bertemu walau hanya
membicarakan hal konyol yang mengundang tawa , bertukar fikiran dan tak ketinggalan
debat kecil yang membuat suasana riuh .

Disisi lain aku mempunyai ketakutan yaitu tidak bisa menatap wajah manis kekasihku .
sebelum kecemasan virus covid 19 mondar- mandir dipikiranku , wajahnya yang selalu
mengisi pikiranku , hal yang biasa dirasakan ketika jatuh hati . terkadang itu obat yang
menghilangkan rasa ketakutanku dengan mengingatnya saja sudah cukup .

Saat ini selain LDR karena #dirumahaja kita semakin sulit untuk ketemu . tidak sama dengan
pasangan yang lain dapat berbincang-bincang menghabiskan waktu dengan tiap waktu
berkabar . kita tidak . kekasihku sedang menjadi garda terdepan penanganan covid 19 . aku
harus memahaminya . aku selalu mengirim pesan untuknya,

“jika kamu lelah maka istirahatlah , karena kamu juga harus menjaga kesehatan”

Kemudian dia membalas dengan jangka waktu cukup lama . isi pesan yang membuat aku
tersenyum seakan menjadi wanita beruntung di dunia .

“kamu jangan terlalu mengkhawatirkanku. Walau hari-hari saya padat dan lelah, saya pasti
istirahat. Istirahat saya mungkin mendengarkanmu tentang hari ini dan kebahagiaan.”

Hari-harinya tidak lepas untuk mengingatkan aku untuk #dirumahaja dan bercerita,

“aku senang melihat orang-orang mengikuti saran untuk di rumah , karena mengurangi
kenaikan pasien yang terkena virus ini , dan membuat sedikit beristirahat”

Curahan hati nya membuat aku semakin sadar , betapa lelahnya diposisi itu . aku yang
dirumah aja masih mengeluh tidak bisa keluar rumah , tidak bisa melakukan kegiatan
bersama orang lain .

Dia banyak menasehatiku untuk jangan terlalu takut atas kematian pada virus ini dan tetap
harus waspada sebagaimana berusaha menghindarinya.

“tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan
dan kebaikan sebagi ujian atau cobaan(yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada kami-lah
kamu dikembalikan(QS.AL-Anbiyaa’21:35)”

“iya”

hanya itu jawabku karena hati ini masih cemas , lalu dia kembali menenangkan ku,

“intinya semua atas kehendak tuhan, sekalipun itu penyakit mematikan. Sekarang yang harus
kita lakuin hanya bertawakal, karena allah mencintai orang-orang yang bertawakal. Dan
menerima kehendaknya”
Ku balas ucapanya dengan senyuman . Tidak terasa tetes bening membasahi sudut netra.
Karena kerinduan begitu dalam pada dirinya . dan mengkhawatirkan hidupnya yang rela
mempertaruhkan nyawa demi orang lain .

“Terimakasih, telah memberiku semangat dan menjadi penenang saat kecemasanku datang.
Semangat menangani pasien covid 19 ya kekasihku , jadilah dokter yang luar biasa, Semoga
kebaikanmu dibalas dengan kebaikan yang lebih baik oleh Allah, sempatkan istirahat walau
sebentar dan jaga kesehatan.”

“maaf tidak bisa selalu ada waktu untuk kamu apalagi untuk bertemu . banyak berdoa dan
kesabaran semoga kita segera ketemu , saat ini kita rindu dulu . dan jaga hati kamu ketika
jauh dari aku . terimakasi sudah menunggu”

Sesejuk itu mendegarkan dia berbicara . setenang itu ketika dia memberikan nasihat . Apapun
itu, semoga virus covid 19 segera berakhir . agar tidak ada keterbatasan dalam melakukan
kegiatan bekerja, sekolah , kuliah , dan melakukan kegiatan lainnya . karena dengan di rumah
aja saat ini, setidaknya aku membantu tim medis mengurangi angka pasien positf covid19
dan memutus penyebaran virus covid 19 . Sekarang aku diberikan lebih banyak waktu
bersama keluarga dengan di rumah, dan memperbanyak waktu mendekatkan diri kepada
tuhan . semoga segera berakhir wabah covid 19 ini .

Dan aku bisa kembali ketemu dengan pahlawanku.

Anda mungkin juga menyukai