Anda di halaman 1dari 8

FILSAFAT PEND.

10

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
UPT-MKU/MKDK

NASKAH UJIAN BERSAMA SEMESTER GANJIL TA 2017/2018

MATA KULIAH : FILSAFAT PENDIDIKAN


SKS : 2 SKS
JUMLAH SOAL : 50 SOAL
WAKTU : 60 MENIT

Petunjuk:
1. Tulislah Identitas anda di tempat yang telah ditentukan pada lembar jawaban dengan
menggunakan pensil 2B
2. Sebelum mengerjakan soal, telitilah kelengkapan nomor dalam berkas soal ini.
3. Bacalah dengan cermat aturan dan tata cara menjawab setiap tipe soal.
4. Tulislah jawaban anda pada Lembar jawaban ujian yang tersedia sesuai dengan petunjuk yang
diberikan.
5. Selama ujian berlangsung, Anda tidak diperkenankan menggunakan alat komunikasi dalam
segala bentuk.
6. Selama ujian berlangsung, Anda tidak diperkenankan bertanya atau meminta penjelasan
kepada siapapun tentang soal-soal ujian, termasuk kepada pengawas ujian.
7. Selama ujian berlangsung, Anda tidak diperkenankan keluar masuk ruang ujian.
8. Harap diperhatikan agar lembar jawaban tidak kotor, tidak terlipat, tidak basah, tidak robek.
9. Setelah ujian selesai, Anda diminta tetap duduk sampai pengawas selesai mengumpulkan
lembar jawaban ujian. Anda diperkenankan keluar ruang setelah mendapat isyarat dari
pengawas meninggalkan ruang.
10. Naskah soal ini tidak diperkenankan dicoret atau ditulis dengan cara apapun dan harus
dikembalikan kepada dosen pengasuh.
11. Jangan lupa menandatangani DPNA dan mengisi Daftar Hadir dengan jelas (huruf kapital)

Soal

1. Memahami hakikat filsafat dapat ditelusuri secara etimologi dan terminologi. Secara
etimologi filsafat berarti :
a. cinta kebijaksanaan
b. keutuhan pengetahuan
c. mendalami pengetahuan secara radikal
d. berani mengambil resiko

2. Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya
ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi politik, dan estetika (filsafat
keindahan). Pengertian filsafat secara terminologi yang dikemukan oleh:
a. Socrates
b. Aristoteles
c. A-Faribi
d. Plato

Page 1 of 8
FILSAFAT PEND. 10
3. Ada tiga hal yang mendorong manusia untuk berfilsafat, kecuali:
a. keheranan,
b. kesangsian,
c. kesadaran akan keterbatasan.
d. Merasa kekurangan

4. Fisafat telah membawa manusia dari berpikir tidak teratur dan tidak jernih kearah berpikir
secara sistematis dan logis, adalah merupakan peran filsafat sebagai:
a. Pendobrak
b. Pembebas
c. Pembimbing
d. Penentua

5. Analisis kritis dan komprehensif tentang pendidikan dan konsep-konsep psikologi


pendidikan yang berkaitan dengan teori-teori belajar, pengukuran pendidikan, prosedur-
prosedur sistematis tentang penyusunan kurikulum, dan sebagainya yang akhirnya dapat
menjadi teori pendidikan, merupakan pengertian filssafat pendidikan dalam arti:
a. Luas
b. Sempit
c. Khusus
d. Kontemporer

6. Kedudukan filsafat pendidikan dalam jajaran ilmu pendidikan adalah sebagai bagian dari
fondasi-fondasi pendidikan. Artinya:
a. filsafat pendidikan perlu mengetengahkan tentang konsep-konsep dasar pendidikan
b. Filsafat pendidikan hanya memerlukan mengetangahkan konsep-konsep dasar ilmu
pengetahuan
c. Filsafat pendidikan hanya perlu mengetengahkan tentang konsep-konsep dasar
pesychologi
d. Filsafat pendidikan hanya perlu mengetengahkan konsep-konsep sosilogi

7. Roh dan Jiwa Undang-Undang dasar 1945 harus mendasari landasan praksis dan praktik
pendidikan. Untuk menjamin terlaksananya roh dan jiwa dimaksud dalam praksis dan
praktik pendidikan, maka dibuatlah undang-undang pendidikan sebagai pedoman
pelaksanaan pendidikan. Tujuan pendidikan dalam undang-undang pendidikan mencakup,
kecuali:
a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. berbudi luhur dan berakhlak mulia,
c. serta cerdas
d. berpenghasilan tinggi

8. Antara filsafat dengan filsafat pendidikan memiliki hubungan yang sangat erat, hubungan
tersebut terlihat pada, kecuali
a. Filsafat pendidikan bukan merupakan penerapan metode dan pandangan filsafat dalam
bidang pengalaman manusia sebagai bentuk pendidikan.
b. Filsafat dalam arti filosofisme rupakan satu cara pendekatan yang dipakai dalam
memecahkan problematika pendidikan dan menyusun teori-teori pendidikan oleh para
ahli.
c. Filsafat berfungsi memberi arah bagi teori pendidikan yang telah ada menurut aliran
filsafat tertentu yang memilikirelevansidengankebutuhan yang nyata.
d. Filsafat dalam hal ini filsafat pendidikan, mempunyai fungsi untuk memberikan petunjuk
dan arah dalam mengembangkan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan.

9. Aliran Filasafat pendidikan yang memfokuskan pada pengalaman-pengalaman individu,


adalah aliran filsafat pendidikan:
a. Perenialisme
b. Eksistensialisme
c. Progresivisme
d. Esensialisme
Page 2 of 8
FILSAFAT PEND. 10
10. Jiwa atau rohani yang disebut mind adalah hakekat manusia. Jiwa atau rohani manusia
merupakan suatu wujud yang mampu menyadari dunianya, dan sekaligus sebagai pendorong
dan penggerak semua aktivitas manusia; badan atau jasmani tanpa jiwa atau rohani tidak ada
apa-apanya, adalah merupakan pandangan aliran filsafat:
a. Realisme
b. Pragmatieme
c. Idealisme
d. Materialisme

11. Pendidikan bukan menjejalkan pengetahuan dari luar ke dalam diri seseorang, melainkan
memberi kesempatan untuk membangun atau mengkonstruksi pengetahuan dan pengalaman
dalam diri seseorang, adalah pandangan aliran filsafat:
a. Realisme
b. Pragmatieme
c. Materialisme
d. Idealisme

12. “Bahwa manusia selalu berusaha untuk mencapai tujuan hidup berupa; pertama keselamatan
dan kebahagian hidup yang abadi dan kedua adalah kehidupan dunia yang sejahtera dan
damai”, adalah pandangan dari tokoh pendidikan:
a. John Amos Comenius
b. John Locke
c. Plato
d. Rene Descartes

13. Sumber pengetahuan manusia adalah apa yang manusia alami, adalah merupakan pandangan
dari aliran filsafat:
a. Realisme
b. Pragmatieme
c. Materialisme
d. Idealisme

14. Menurut John Dewey, pendidikan perlu didasarkan pada tiga pokok pemikiran, kecuali;
a. Pendidikan merupakan kebutuhan untuk hidup
b. Pendidikan sebagai pertumbuhan
c. Pendidikan sebagai fungsi sosial
d. Pendidikan sebagai empowerment

15. Lingkungan merupakan syarat bagi pertumbuhan, dan fungsi pendidikan merupakan suatu
proses membimbing dan mengembangkan. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka:
a. Melalui kegiatan pendidikan, masyarakat membimbing peserta didik yang masih belum
matang menurut susunan sosial tertentu.
b. Dalam keadaan yang belum matang peserta didik tidak selalu berinteraksi dengan
lingkungan,
c. Peserta didik tidak selalu berhubungan dengan individu lainnya.
d. Dalam aktivitas pendidikan selalu ada interaksi yang tidak mempengaruhi peserta didik
dalam mengembangkan diri.

16. Dalam praktik pelaksanaan pendidikan sangat dianjurkan agar guru dalam menghadapi
peserta didik dalam kelas memperhatikan saran-saran berikut, kecuali;
a. Guru tidak boleh memaksakan sesuatu yang tidak sesuai dengan minat dan kemampuan
peserta didik
b. Peserta didik tidak harus dihadapkan pada suatu kondisi yang memungkinkan mereka
merasakan adanya suatu masalah yang harus diselesaikan
c. Guru harus mengenal peserta didik dan dapat membangkitkan minat mereka dalam
pembelajaran
d. Guru harus menciptakan interaksi pembelajaran yang dapat menimbulkan kerjasama
antara peserta didik dengan peserta didik, peserta didik dengan guru dan sebaliknya.

Page 3 of 8
FILSAFAT PEND. 10
17. Pandangan“bahwa Zaman yang mengalami gangguan kebudayaan, kebingungan dan
kesimpang siuran”, adalah merupakan ciri dari aliran filsafat pendidikan:
a. Esensialisme
b. Eksistensialisme
c. Progresivisme
d. Perenialisme

18. Berikut adalah pandangan esensialisme tentang prinsip pendidikan, kecuali:


a. Pendidikan dialkukan dengan usaha keras, tidak timbul dengan sendirinya dalam diri
perseta didik
b. Inisiatif pelaksanaan pendidikan datang dari guru, bukan dari peserta didik
c. Inti proses pendidikan adalah asimilasi dari mata pelajaran yang telah ditetntuan
d. Tujuan akhir pendidikan adalah ilmu pengathuan.

19. Guru menegang peranan penting dalam pendidikan di sekolah, akan tetapi dalam
pelaksanaan tugasnya harus selalu memperhatikan prosedur yang demokratis, adalah
merupakan teori pendidikan yang dikemukakan oleh aliran filsafat pendidika
a. Perenialisme
b. Progresivisme
c. rekonstruksionisme
d. realisme

20. Pendidikan dalam praksis dan praktek pelaksanaannya harus memperhatikan kodrati manusia
yang monopluralis. Monopluralis berrati bahwa manusia terdiri dari:
a. jasmani-rohani, individu-sosial, berdiri sendiri-makhluk Tuhan yang religius
b. Jasmani-rohani, individu, sosial dan homofaber
c. Individu-sosial, ber-Tuhan yang religius
d. Berperi kemanusiaan, ber-Tuhan dan makhluk sindividual-sosial

21. Manusia Indonesia dituntut saling memiliki kewajiban menghargai orang lain dalam
memanfaatkan sarana yang diperlukan bagi peningkatan taraf kehidupan yang lebih baik.
a. Ada dalam sila ke 2 dari Pancasila
b. Ada dalam sila ke 3 dari Pancasila
c. Ada dalam sila ke 4 dari Pancasila
d. Ada dalam sila ke 5 dari Pancasila

22. Paulus Wahana, yang dikutip Tilaar mengemukakan salah satu ciri manusia Pancasila
sebagai berikut, kecuali
a. Manusia adalah otonom dan memiliki harkat dan martabat yang luhur
b. Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang tertinggi yang dikaruniakan memiliki
kesadaran dan kebebasan dalam menentukan pilihannya.
c. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan dapat tidak menentukan sikapnya dalam
hubungannya dengan Penciptanya.
d. Sila pertama mnunjukkan bahwa manusia perlu menyadari akan kedudukannya sebagai
ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa dan oleh sebab itu harus mampu menentukan sikapnya
terhadap hubungannya dengan Penciptanya.

23. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pengertian
pendidikan ini termuat dalam:
a. UU Guru dan dosen
b. UU NO. 20 tahun 2003
c. UUD 45
d. UU N0. 2 Tahun 2003

Page 4 of 8
FILSAFAT PEND. 10
24. Aktualisasi nilai filsafat Pancasila dalam membangun diformulasikan dalam konsep
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, hal ini berarti, kecuali:
a. bahwa manusia Indonesia mulai dari sabang sampai merauke adalah satu yang diikat
oleh nilai-nilai Pancasila.
b. satu secara mutlak dan tidak dapat terbagi,
c. rakyat Indonesia adalah keseluruhan jumlah semua orang, warga dalam lingkungan
negara Indonesia
d. Perlu penyeragaman, sehingga terbangun keseragaman dapat dijadikan modal untuk
membangun kebhinekaan menuju masyarakat adil, makmur dan berdaulat.

25. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa; Silaini menempatkan manusia di alam semesta bukan
sebagai pusatnya, melainkan sebagai bagian yang sistematik dari alam yang diolahnya.
Pengolahan bukan berarti mengeksploitasi alam sesuai dengan kebutuhan, akan tetapi harus
diimbangi dengan pelestarian alam, adalah merupakan sila:
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Kemanusiaan Yang Adil Beradab
c. Persatuan Indonesia
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan

26. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang, adalah bunyi UUD 45 pada pasal:
a. Pasal 31 ayat 1
b. Pasal 33 ayat 3
c. Pasal 31 ayat 2
d. Pasal 33 ayat 2

27. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab adalah sila ke dua dari Pancasila sebagai dasar negara.
Nilai-Nilai yang disandang manusia Indonesia berkaitan Sila tersebut adalah:
a. Nilai-nilaiEtika
b. Nilai-nilai estetika
c. Nilai-nilai sains
d. Teknologi

28. Paedagogiek atau ilmu pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang menyelidiki, merenungkan
tentang gejala-gejala perbuatan mendidik. Paedagogie artinya adalah pendidikan.
a. Futurologi
b. Paedagogiek
c. Aestrologi
d. Filosofi

29. Pendidik perlu paham, bahwa setiap pendidik harus menyadari dan memahami masing-
masing tujuan pendidikan mulai dari tingkatan yang paling tinggi/umum sampai pada
tingkatan yang paling khusus/spesifik, maksud dari tujuan yang paling spesifik;
a. indikator dirumuskan dengan mengacu pada kompetensi dasar
b. kompetensi dasar tidak mengacu mengacu pada pencapaian kompetensi inti
c. kompetensi inti boleh tidak berdasar pada standar kompetensi lulusan
d. standar kompetensi lulusan mengacu pada pencapaian tujuan masing-masing lembaga
pendidikan.

30. Pendidikan tidak hanya mencakup nalar atau intelektual saja, melainkan mencakup, kecuali:
a. pengembangan moral atau kepribadian,
b. karakter
c. kecerdasan
d. Semua benar

Page 5 of 8
FILSAFAT PEND. 10
31. Tujuan pendidikan yang tercantum di dalam kurikulum sekolah/lembaga pendidikan yang
menggambarkan perilaku atau performance yang harus dimiliki peserta didik setelah selesai
belajar di sekolah tersebut, adalah:
a. Kompetensi Dasar
b. Kompetensi Inti.
c. Standar Kompetensi Lulusan.
d. Indikator capaian pembelajaran

32. Salah satu alasan tujuan pendidikan harus dirumuskan dengan jelas adalah:
a. Pendidik akan dapat memilih dan merancang bahan pembelajaran
b. pendidik belum dapat dengan tepat menentukan alat,
c. ketidak tegasan pendidik dalam menentukan metode dalam pendidikan atau
pembelajaran
d. Ketidak tepatan pendidik dalam melaksanakan K-B-M

33. Tujuan pendidikan yang berlaku untuk seluruh lembaga pendidikan yang diselenggarakan
oleh negara, merupakan tujuan pendidikan :
a. Tujuan pendidikan nasional
b. Standar Kompetensi Lulusan,
c. Kompetensi inti,
d. Kompetensi Dasar,

34. Lingkungan pendidikan adalah semua lingkungan yang memberikan pengaruh terhadap
perkembangan kepribadian seseorang. Lingkungan keluarga adalah lingkungan pendidikan
yang pertama, hal ini dikarenakan, kecuali:
a. Orang tua sebagai pendidik yang pertama dan utama;
b. Orang tua sekaligus sebagai pendidik terhadap anak-anaknya.
c. Cinta kasih dan rasa kasih sayang pertama-tama diterima dan dirasakan anak adalah di
tengah keluarga.
d. Pada hakekatnya kedudukan orang tua sebagai pendidik terhadap anak-anaknya dapat
digantikan oleh guru.

35. Yang menjadi lingkungan kedua dalam pelaksanaan pendidikan anak adalah:
a. Masyarakat
b. Sekolah
c. Lembaga swadaya Masyarakat
d. Tempat-tempat kursus dan pelatihan

36. Pendidikan moral berkaitan dengan baik dan buruk atau benar salah, sementara pendidikan
karakter berhubungan dengan bagaimana penanaman kebiasaan (habit) tentang hal-hal yang
bik dalam kehidupan. Artinya adalah sebagai berikut:
a. Pendidikan moral memiliki arti lebih tinggi dari pendidikan karakter
b. Pendidikan moral berarti sama dengan pendidikan karakter
c. Pendidikan karakter mempunyai arti lebih tinggi dari pendidikan moral
d. Antara pendidikan moral dan pendidikan karakter tidak beririsan satu sama lain

37. Perilaku seorang anak seringkali tidak jauh berbeda dari perilaku orang tuanya. Hal ini
berarti, bahwa karakter:
a. Terlepas dari pengaruh lingkungan
b. Ditentukan oleh faktor hereditas saja
c. Ada sumbangan dari lingkungan dan hereditas
d. Pilihan a, b, dan c tidak ada yang benar

38. Bangsa yang menjunjung Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dirikan oleh, kecuali:
a. Dalam perbuatan saling hormat menghormati
b. Perlakuan dan pengakuan atas kesamaan derajat
c. Terpanggil utnuk melakukan kegiatan kemanusiaan
d. Sikap diskriminatip

Page 6 of 8
FILSAFAT PEND. 10
39. Karakter rela berkorban demi perkembangan dan kemajuan bangsa di atas kepentingan
pribadi, kelompok atau golongan, adalah merupakan aspek karakter yang dijiwai oleh:
a. Ke-Tuhanan Yang Maha Esa
b. Kemanusiaan yang adil dan Beradab
c. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
d. Persatuan Indonesia

40. Manusia adalah mahluk animal education, artinya:


a. Manusia dapat dididik
b. Manusia makhluk suka berkawan
c. Manusia makhluk yang menemukan akunya
d. Manusia yang dilahirkan persis sama

41. Pendidikan, membantu anak utnuk menjadi dirinya sendiri, adalah merupakan
pengembangan dimensi manusia dalam proses pendidikan:
a. Pengembangan diri sebagai makhluk individu
b. Pengembangan mansuai sebagai makhluk susila
c. Pengembangan manusia sebagai makhluk relegius
d. Pengembangan maanusia sebagai makhluk suka berkawan

42. Perkembangan manusia telah ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa manusia sejak lahir.
Lingkungan tidak mempunyai peran apa, pembawaan yang menentukan. Pandangan ini
merupakan intisari dari aliran pendidikan:
a. Naturalisme
b. Nativisme
c. Emprisme
d. Konvergensi

43. Dalam pelaksanaan pendidikan sebaiknya disadari setiap pelaksana pendidikan hal-hal
sebagai berikut;
a. Subyek didik atau peserta didik memiliki potensi dan kebutuhan, baik fisik maupun
psikologis, yang berbeda-beda
b. Subyek didik memerlukan pembinaan individual serta perlakuan yang manusiawi
c. Subyek didik pada dasarnya merupakan insan yang aktif
d. Subyek didik merupakan tanggung jawab pendiddik atas pendidikan peserta didikknya

44. Guru yang tidak sukses adalah guru yang memiliki pandangan sebagai berikut:
a. Memandang bahwa pekerjaan mendidik/ mengajar sebagai sesuatu yang menarik dan
menantang; sesuatu yang memerlukan tanggung jawab pribadi untuk membelajarkan
siswa
b. Bersedia bekerja atau melayani siswa yang lambat
c. Suka melakukan hubungan antar pribadi dengan siswa
d. Menganggap diri sendiri sebagai pengganti orang tua dan bertugas menegakkan disiplin

45. Proses belajar menimbulkan perubahan, perubahan dimaksud dicirikan oleh, kecuali:
a. adanya perubahan atau kemampuan baru
b. berlangsung menetap dan dapat disimpan
c. terjadi karena adanya usaha
d. hanya timbul karena adanya pertumbuhan.

46. Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui
penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Untuk memperoleh hasil
tersebut, pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan scientific.Unsur-unsur pendekatan
scientific dimkasud adalah sebagai berikut, kecuali:
a. Observing(mengamati), Questioning (menanya),
b. Associating(menalar),
c. Experimenting (mencoba), Networking (membentuk Jejaring).
d. Implementing- disruption

Page 7 of 8
FILSAFAT PEND. 10
47. Kedudukan hidup dan kehidupan manusia dihadapan Tuhan Yang Maha Kusa adalah sama,
tidak membedakan ras, suku, golongan, tua ataupun muda, kaya ataupun miskin. Nilai ini
harus menjiwai pelaksanaan proses kegiatan pendidikan, dimana peserta didik adalah sama
di hadapan pendidiknya, dan mendapatkan hak dan kesempatan yang sama dalam pelayanan
pendidikan bagi setiap warga negara, adalah nilai-nilai dalam landasan pendidikan, yaitu:
a. Landasan Filsafat
b. Landasan agama
c. Landasan sosiologis
d. Landasan hukum

48. Filsafat dan pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan, karena:
a. kegiatan pendidikan merupakan kegiatan yang bersifat normative
dan kegiatan yang bertujuan
b. Perbuatan mendidik merupakan unrealisasi dari nilai-nilai yang dimiliki dan dijunjung
tinggi oleh suatu masyarakat-bangsa dan negara.
c. Perbuatan mendidik adalah mengajar
d. Kegiatan mendidik hanya dilakukan oleh guru di sekolah

49. Berdasarkan landasan sosiologis, pendidikan berlangsung dalam pergaulan atau interaksi
antara pendidik dengan peserta didik, antara guru dengan murid dan staf sekolah lainnya,
sedangkan landasan filsafat berpandangan:
a. pandangan seseorang tentang sesuatu terutama berkenaan dengan arti kehidupan
b. Pendidikan merupakan keharusan bagi manusia
c. Tinggi rendahnya kualitas reaksi manusia terhadap lingkungannya sangat dipengaruhi
oleh kadar dan bobot etika serta moral yang melekat pada diri manusia yang
bersaangkutan.
d. Ajaran, norma, dan nilai agama menjadi patokan, mengarah serta menetapkan terbinanya
kehidupan.

50. Dalam proses pelaksanaan kegiatan pendidikan terjadi interaksi antara peserta didik dan
pendidik, peserta didik dengan peserta didik, pendidik dengan staf lainnya di sekolah.
Interaksi tersebut harus dibangun di atas dasar:
a. keteralienasian
b. kasih sayang
c. Keimanan
d. Keluwesan

SELESAI
PERHATIAN :
1. JANGAN LUPA MENANDATANGANI DPNA DAN MENGISI DAFTAR HADIR. DENGAN JELAS (HURUF KAPITAL)
2. JANGAN MENINGGALKAN TEMPAT UJIAN SEBELUM WAKTUNYA.
3. PASTIKAN LJU ANDA MASUK DALAM AMPLOP LJU.
4. LJU DISUSUN SESUAI URUTAN PADA DPNA DAN DIMASUKKAN DALAM AMPLOP LJU BERSAMAAN DENGAN
DAFTAR HADIR.

Page 8 of 8

Anda mungkin juga menyukai