NIM : 1900606
KELAS : PJKR B
EPISTEMOLOGI ISLAM
Pada episode ke 4 ustaz Fahrudin Faiz menjelaskan tentang Epistemologi Islam. Sebelumnya
di episode 2 ustaz Fahrudin Faiz menjelelaskan apa itu Epistemologi sendiri. Epistemologi adalah
cabang dari filsafat tentang ilmu pengetahuan. Sedangkan Epistemologi Islam adalah teori tentang
memahami kebenaran ilmu pengetahuan dalam islam.
Dalam Epistemologi Islam terdapat tingkatan pemahaman ilmu pengetahuan untuk setiap
individu yang berbeda – beda. Tingkatan pemahaman ini di sebut hirarki dalam islam adalah susunan
tahu (paham) dalam islam. Hirarki dalam islam dibagi menjadi 3, yaitu :
A. JAHL
Kosongnya jiwa atau diri dalam ilmu pengetahuan (tidak mengetahui suatu pengetahuan),
contohnya mempercayai sesuatu tetapi tidak paham mengapa mempercayai sesuatu tersebut.
B. TAQLID
Mengikuti pendapat orang lain tanpa mengetahui asal – usulnya, contohnya mempercayai sesuatau
tetapi mengikuti pendapat orang lain tanpa mengetahui asal usul sesuatu tersebut.
C. ZANN
Percaya melakukan sesuatu sudah berfikir sendiri tetapi masih menebak – nebak, contohnya
mempercayai sesuatu tetapi kita masih ragu dan menebak nebak karena belum mendapatkan bukti
yang jelas dan masih keliru.
D. ILM (MA’RIFAH)
Mempercayai sesuatu tanpa ragu dan sudah pasti. ILM (MA’RIFAH) dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Ala Ma Huwa Bihi (Korespondensi)
Mempercayai sesuatu berdasarkan bukti yang benar adanya tetapi belum memiliki ketenangan
jiwa.
2. Sukun Al-Nafs (Tenangnya Jiwa)
Mempercayai sesuatu tanpa ragu dengan bukti yang jelas nyata dan juga meyakinkan atau
menenangkan jiwa.
B. Mudrakat (Empiris)
Mudrakat adalah sumber pengetahuan yang diperoleh dari observasi atau percobaan dengan
adanya bukti fisik atau nyata.
C. Khabar Otoritatif
Khabar adalah Segala berita yang disampaikan dari mulut ke mulut. Khabar dibagi menjadi 3, yaitu :
1. Meniscayakan Pengetahuan Langsung (pasti)
Ciri – cirinya :
- orang yang memberitahu yakin dan pasti.
- jumlah yang meriwayatkannya lebih dari 4 orang.
2. Kebenarannya Diketahui Melalui Inferensi (Istidlal)
Ciri – cirinya :
- Sumbernya diyakini tidak keliru
- Dinyatakan oleh yang ahli dalam bidangnya.
- Syarat-syarat khusus bukti kontekstual terpenuh.
3. Khabar Wahid
Ciri – cirinya :
- kabar dari seseorang ke seorang yang derajatnya masih sampai level zann.
Epistemologi Islam terdapat beberapa mode pengetahuan. Mode pengetahuan adalah cara
atau bagaimana kita dapat memperoleh ilmu pengetahuan. Dalam islam terdapat berbagai macam
mode pengetahuan. Ada 3 aspek penting mode pengetahuan dalam islam, yaitu :
1. BAYANI
Mode pengetahuan bersumber dari teks. Sumber teks dalam bayani dapat dikelompokkan menjadi
dua, yaitu teks nash (Al-Qur`an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW) dan teks non-nash berupa karya
para ulama (Al-Khabr).
Fungsi dari mode Irfani adalah berperan partisipatif. Al-Hads wa al-wijdan Bila washithah; bila hijaab,
yaitu siap menampung pengetahuan tanpa halangan dan memiliki tipe Argumen atifiyyah –
wijdaniyyah, yaitu lebih kepada spiritual.
3. BURHANI
Realitas / al-Waqi’ (alam, sosial, Human) Al-’Ilm al-Hushuli, yaitu ilmu yang memiliki sifat deskriptif
dan tidak ada jaminan relevan dengan hidup diri kita yang nyata.