BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.Untuk mengetahui sifat-sifat perbedaan common cathode dan common anode seven
segment
2. Untuk mengetahui aplikasi seven segment
LABORATORIUM ELEKTRONIKA LANJUTAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Display LED Dot Matrix pada umumnya terbentuk oleh beberapa LED (berbentuk “Dot”)
yang disusun membentuk matriks 5 kolom dan 7 baris (5x7) dan 8 kolom dan 8 baris (8x8)
atau dengan ukuran yang lain. Kolom berfungsi sebagai katoda (Common Chatode) dan baris
sebagai anoda (Common anode) atau sebaliknya. Sistem minimum mikrokontroler adalah
rangkaian elektronik minimum yang diperlukan untuk mengoperasikan IC Mikokontroler.
Sistem Minimum ini dapat dihubungkan dengan rangkaian lain untuk menjalankan fungsi
tertentu. Dengan kata lain sistem minimum mikrokontroler adalah suatu rangkaian yang
dirancang dengan menggunakan komponen-komponen seminimum mungkin untuk
mendukung kerja mikrokontroler sesuai dengan yang diperlukan. ED Dot Matrix bertujuan
untuk mengetahui unjuk kerja dari perangkat keras yang telah dirancang dengan antarmuka
IDM yang telah dibuat pada penelitian ini.
Sebelum pengujian aplikasi IDM, terlebih dahulu hubungkan perangkat keras Display
LED Dot Matrix dengan antarmuka IDM. Caranya adalah pastikan perangkat keras Display
LED Dot Matrix telah dihubungkan dengan Power Supply sebagai sumber tegangan DC
(Gambar 3.1). Kemudian hubungkan kabel USB tipe A ke Port USB komputer dan kabel USB
tipe B ke Connector USB tipe B pada perangkat keras. Setelah antarmuka IDM dihubungkan
dengan perangkat keras melalui kabel USB dan perangkat Display LED Dot Matrix telah
dihubungkan dengan sumber tegangan DC, buka aplikasi IDM. Sehingga akan terlihat status
Disconnect yang menunjukkan aplikasi IDM belum terhubung dengan perangkat Display
LED Dot Matrix. Untuk menghubungkan aplikasi dengan perangkat Display LED Dot Matrix
klik tombol Connect pada aplikasi IDM, sehingga status Disconnect pada Data Report akan
berubah menjadi Connect dan tombol Connect akan berubah menjadi Disconnect. Status
aplikasi yang telah terhubung atau Connect. Rangkaian Running Led adalah animasi lampu
yang bergerak dari satu led ke led yang lainnya, dan running led ini juga bisa dibuat sesuai
dengan keinginan kita contohnya papan nama kita yang dibuat dari beberapa led, sehingga
dapat memberikan kesan yang indah. Seven Segment Display (7 Segment Display) dalam
Bahasa Indonesia disebut dengan Layar Tujuh Segmen adalah komponen Elektronika yang
dapat menampilkan angka desimal melalui kombinasi-kombinasi segmennya. Seven Segment
Display pada umumnya dipakai pada Jam Digital, Kalkulator, Penghitung atau Counter
Digital, Perancangan Running Led with 7 Segment ini dirancang secara miniatur. Dalam hal
pemrogramannya, digunakan bahasa pemrograman yaitu dengan Bahasa basic, dengan
menggunakan Aplikasi CodeVision AVR. Dari hasil pembahasan dan pengujian “Rangkaian
animasi led berdasarkan 7 segment yang di input menggunakan tombol”. Program yang
LABORATORIUM ELEKTRONIKA LANJUTAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155
dirancang sebelum dimasukkan ke mikrokontroler terlebih dahulu dilakukan uji simulasi dan
telah sesuai dengan apa yang diperlukan. Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan bahwa,
alat ini bekerja sesuai dengan instruksi. (Sutrisno,1985)
Mikrokontroller adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Di
dalamnya terkandung sebuah inti prosessor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program,
atau keduanya), dan perlengkapan input output. Mikrokontroller merupakan computer
didalam chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan
efisiensi dan efektifitas biaya. Secara harfiahnya bisa disebut „pengendali kecil” dimana
sebuah sistem elektonik yang sebelumnya banyak memerlukan komponen-komponen
pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta
dikendalikan oleh mikrokontroller ini. Mikrokontroller dapat diartikan lain yaitu sebuah versi
mini atau mikro dari sebuah komputer karena mikrokontroller sudah mengandung beberapa
peripheral yang langsung bisa dimanfaatkan, misalnya port parallel, port serial, komparator,
konversi digital ke analog (DAC), konversi analog ke digital (ADC) dan sebagainya hanya
menggunakan sistem minimum yang tidak rumit atau kompleks. Secara teknik, hanya ada 2
macam mikrokontroller. Pembagian ini didasarkan pada kompleksitas instruksi-instruksi yang
dapat diterapkan pada mikrokontroller tersebut. Pembagian itu yaitu RICS (Reduce
Instruction Set Computer) yaitu instruksi yang dimiliki terbatas, tetapi memiliki fasilitas yang
lebih banyak contohnya mikrokontroller keluarga MCS51 yaitu AT89S52. CISC (Complex
Instruction Set Computer) yaitu instruksi bisa dikatakan lebih lengkap tapi dengan fasilitas
secukupnya.
Saat menggunakan komputer digital untuk mengoperasikan perangkat lain atau
prosesnya, diperlukan untuk memasukkan peralatan konversi analog-ke-digital (ADC) dan
peralatan konversi digital-to-anal (DAC). Di pabrik pengolahan, misalnya, sinyal yang
diterima oleh sistem komputer mungkin termasuk tegangan dc dan posisi poros dari beberapa
bagian mesin atau dial, sinyal-sinyal ini analog dalam bentuk. Karena komputer digital hanya
beroperasi pada bilangan biner, Anda perlu mengubah data analog ini menjadi data digital.
Konversi dari analog ke digital dilakukan oleh unit ADC. Setelah komputer telah melakukan
kalkulasi terprogramnya. Nilai digital yang harus diberi makan karena output mungkin harus
melalui konversi digital-ke-analog untuk menyediakan jenis sinyal analog yang diperlukan
untuk mengoperasikan perangkat output (yang dikendalikan). Dalam sistem besar satu
komputer digital seringkali cukup cepat untuk menangani sejumlah input dan output.
Bergantung pada laju perubahan sinyal input, satu unit ADC dapat digunakan
LABORATORIUM ELEKTRONIKA LANJUTAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155
denganmultiplexing (beralih ing antar input) input ke unit ADC tunggal atau unit ADC
terpisah mungkin diperlukan untuk setiap masukan. Berbagai skema akan dipertimbangkan
nanti dalam menyampaikan informasi tersebut kepada manusia
Dua faktor impor konversi adalah akurasi dan resolusi. Sedangkan akurasi
menunjukkan seberapa dekat nilai yang terukur adalah nilai sebenarnya, resolusi
menunjukkan seberapa dekat jarak antara dua voltase. Ketepatan satu persen berarti bahwa
100 volt mungkin benar-benar 99 volt sampai 101 volt, dan Anda tidak dapat membedakan
yang lebih halus. Resolusi 100 mv berarti Anda tidak bisa membedakan antara tegangan
kurang dari 100 mv (0,1 volt). Tegangan 10,6 volt dan 10,65 volt (50 mv terpisah) akan
tampak sama, karena berbeda dari pada resolusi komparator tegangan. Seringkali tidak jelas
bahwa operasi dapat dilakukan dengan resolusi lebih besar dari pada akurasi yang ada. Hal ini
dimungkinkan untuk menyelesaikan antara 10,1 dan 10,2 volt, namun voltase sebenarnya
mungkin 10,5 volt. Keakuratan di sini lebih buruk dari pada resolusi. Tampaknya masuk akal
untuk memiliki resolusi hanya sebaik keakuratan membuat nilai itu bermakna. Di sisi lain,
akurasi yang tinggi dan resolusi rendah juga buruk, karena Anda mungkin sangat dekat
dengan voltase sebenarnya tapi tidak bisa membedakan operasi Anda di antara perbedaan
kecil. Ingatlah perbedaan antara akurasi dan resolusi di bidang pekerjaan lainnya juga, karena
terkadang cenderung membingungkan. Waktu konversi adalah waktu yang dibutuhkan oleh
sirkuit konverter AD untuk mengubah sinyal analog menjadi hitungan digital setara. Dalam
sistem apapun ini tergantung pada baik laju jam yang digunakan dan jumlah hitungan
maksimum (atau jumlah tahap kontra Ketika mengkonversi dari tegangan dc analog ke
hitungan digital, misalnya, untuk membandingkan tegangan dc yang tidak diketahui input ke
tegangan referensi tegangan referensi kemudian meningkat secara bertahap dengan cara yang
sama sampai sama dengan atau melebihi tegangan yang tidak diketahui. Meningkatkan
hitungan digital setiap kali tegangan referensi ditingkatkan satu langkah voltase memberikan
nilai hitungan digital yang diinginkan.
Dalam contoh ini waktu konversi bergantung pada clock rate yang digunakan lebih
cepat dalam jam semakin cepat hitungannya bertambah. Waktu konversi juga tergantung pada
jumlah tahap yang digunakan, karena membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai jumlah
yang lebih tinggi. Pada tingkat jam yang lebih rendah atau untuk jumlah yang lebih besar,
jumlah konyeksi per detik akan berkurang. (Sutanto,2010)
Jumlah tahap counter yang digunakan bergantung pada konversi yang diinginkan.
karena dimungkinkan untuk memiliki langkah-langkah voltase yang lebih kecil pada geng
LABORATORIUM ELEKTRONIKA LANJUTAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155
voltase yang ditentukan dengan menggunakan lebih banyak hitungan atau lebih banyak
langkah. Tingkat jam kemudian menentukan waktu. Dalam prakteknya ada clock rate yang
lebih tinggi mungkin tergantung pada kecepatan operasi dari rangkaian counter. Keakuratan
konversi bergantung pada komparator de tegangan.
Teknik konversi lainnya dapat memperoleh hitungan digital tanpa prosedur
penghitungan, dalam hal ini tidak ada waktu konversi yang mungkin terjadi. Sebuah encoder
kode abu-abu, misalnya, memberikan nilai digital langsung yang bisa dibaca baik secara serial
maupun paralel oleh komputer digital. Salah satu teknik untuk mengubah voltase dc ke
bilangan digital menggunakan counter biner yang menggerakkan jaringan tangga R-2R, yang
berkembang pada tegangan dc output yang sebanding dengan hitungan digital. Tingkat clock
dan perubahan voltase disinkronisasi dalam pengaturan ini. Resolusi tergantung pada jumlah
tahap counter yang digunakan, yang menentukan jumlah langkah pada tegangan yang
dikembangkan oleh tangga jaringan, dan tegangan referensi, yang menentukan kisaran
tegangan yang dikembangkan oleh jaringan tangga. Dengan menggunakan lebih banyak
langkah perhitungan menghasilkan perubahan voltase lebih sedikit per langkah atau pada
resolusi yang lebih tinggi. Di sisi lain, lebih banyak langkah penghitungan menghasilkan
waktu hitung yang lebih lama dan dengan demikian waktu konversi lebih lambat. Akurasi
konversi masih bergantung pada keakuratan rangkaian komparator tegangan. Beberapa contoh
pada waktu dan resolusi konversi harus membantu menekankan poin utama yang perlu
dipertimbangkan dalam pengukuran tersebut.
Konversi analog-digital dapat dilakukan di kedua arah - dari sinyal analog menjadi nilai
digital atau dari nilai digital menjadi analog. Sinyal input analog dikonversi menggunakan
berbagai jenis sirkuit analog-to-digital converter (ADC), nilai digital yang tersedia untuk
sistem digital, biasanya komputer. Setelah pemrosesan komputer, nilai digital yang dihasilkan
dapat diubah menjadi sinyal analog dengan menggunakan salah satu dari berbagai sirkuit
pengubah digital-ke-analog (DAC). Konversi dari nilai digital menjadi sinyal analog dapat
dilakukan dengan menggunakan jaringan tangga rangkaian op amp summing, atau konverter
posisi poros kode biner ke abu-abu sebagai contoh tipikal. Konversi dari sinyal analog
menjadi nilai digital dapat dilakukan dengan menggunakan jaringan tangga dengan
komparator, konverter dualslope, atau kode abu-abu ke kode biner posisi poros Seven
Segment Display – Seven Segment Display (7 Segment Display) dalam bahasa Indonesia
disebut dengan Layar Tujuh Segmen adalah komponen Elektronika yang dapat menampilkan
angka desimal melalui kombinasi-kombinasi segmennya. Seven Segment Display pada
LABORATORIUM ELEKTRONIKA LANJUTAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155
umumnya dipakai pada Jam Digital, Kalkulator, Penghitung . Mikrokontroller adalah sebuah
sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti
prosessor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan
input output. Mikrokontroller merupakan computer didalam chip yang digunakan untuk
mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan efisiensi dan efektifitas biaya. Secara
harfiahnya bisa disebut „pengendali kecil” dimana sebuah sistem elektonik yang sebelumnya
banyak memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat
direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroller ini.
Mikrokontroller dapat diartikan lain yaitu sebuah versi mini atau mikro dari sebuah komputer
karena mikrokontroller sudah mengandung beberapa peripheral yang langsung bisa
dimanfaatkan, misalnya port parallel, port serial, komparator, konversi digital ke analog
(DAC), konversi analog ke digital (ADC) dan sebagainya hanya menggunakan sistem
minimum yang tidak rumit atau kompleks. Secara teknik, hanya ada 2 macam
mikrokontroller. Pembagian ini didasarkan pada kompleksitas instruksi-instruksi yang dapat
diterapkan pada mikrokontroller tersebut. Pembagian itu yaitu RICS (Reduce Instruction Set
Computer) yaitu instruksi yang dimiliki terbatas, tetapi memiliki fasilitas yang lebih banyak
contohnya mikrokontroller keluarga MCS51 yaitu AT89S52. CISC (Complex Instruction Set
Computer) yaitu instruksi bisa dikatakan lebih lengkap tapi dengan fasilitas secukupnya.
Saat menggunakan komputer digital untuk mengoperasikan perangkat lain atau
prosesnya, diperlukan untuk memasukkan peralatan konversi analog-ke-digital (ADC) dan
peralatan konversi digital-to-anal (DAC). Di pabrik pengolahan, misalnya, sinyal yang
diterima oleh sistem komputer mungkin termasuk tegangan dc dan posisi poros dari beberapa
bagian mesin atau dial, sinyal-sinyal ini analog dalam bentuk. Karena komputer digital hanya
beroperasi pada bilangan biner, Anda perlu mengubah data analog ini menjadi data digital.
Konversi dari analog ke digital dilakukan oleh unit ADC. Setelah komputer telah melakukan
kalkulasi terprogramnya. Nilai digital yang harus diberi makan karena output mungkin harus
melalui konversi digital-ke-analog untuk menyediakan jenis sinyal analog yang diperlukan
untuk mengoperasikan perangkat output (yang dikendalikan). Dalam sistem besar satu
komputer digital seringkali cukup cepat untuk menangani sejumlah input dan output.
Bergantung pada laju perubahan sinyal input, satu unit ADC dapat digunakan Setelah
komputer telah melakukan kalkulasi terprogramnya. Nilai digital yang harus diterima.
(https://www.google.com/search?
LABORATORIUM ELEKTRONIKA LANJUTAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155
q=jurnal+display+digital&oq=jurnal+display+digital&aqs=chrome..69i57.7147j0j7&sourc
eid=chrome&ie=UTF-8)
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
+ -
multimeter
LED 1
+ -
g f GND a b
multimeter
a
f g b 1
e c
d
dp + -
GND
e d GND c dp
3. Dihubungkan seven segment Gnd negatif (-) kaki 3 seven segmen katoda dengan kaki 8 seven
segment katoda
4. Dihubungkan jumper pada seven segment a, b, c, d, e, f, g dan dp.
LABORATORIUM ELEKTRONIKA LANJUTAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155
5. Dihubungklan seven segment Gnd negatif(-) dengan multimeter negatif (-) dan seven segment
a dengan multimeter positif (+).
6. Dilihat apa yang terjadi pada seven segment
7. Diulangi cara ke lima, dengan menggantikan hubungan multimeter (-) terhadap jumper b, c, d,
e,f, g, dan dp.
8. Dicatat lampu mana yang menyala pada seven segment.
g f VCC a b
multimeter
a
f g b 1
e c
d
dp VCC + -
e d VCC c dp