Anda di halaman 1dari 2

Resume

Jamur merupakan salah satu mikroorganisme yang memiliki inti sel atau bisa
disebut eukariotik. Jamur tidak memiliki klorofil tetapi memiliki dinding sel yang
mengandung kitin, selulosa atau keduanya dan memiliki hifa. Jamur juga ada yang
uniseluler dan multiseluler, hidupnya dipengaruhi oleh ph tanah contohnya untuk
pengendalian Plasmodiophora brassicae. Jamur memiliki peran penting bagi makhluk
hidup dan perlu dipelajari lebih lanjut, jamur ada yang menguntungkan dan ada pula
merugikan. Salah satu contoh yang menguntungkannya yaitu jamur memiliki peranan yang
baik bagi dunia pertanian dan biokteknologi sedangkan kerugiannya yaitu jamur merupakan
patogen nomor satu sebagai penyebab penyakit pada tanaman.
Langkah pertama untuk mengidentifikasi jamur yaitu dengan mengisolasi jamur
agar mendapatkan biakan murninya. Biakan murni yaitu jamur yang akan diidentifikasi
dengan cara dipisahkan dari mikroorganisme lain termasuk dari jamur yang lain . jamur
harus bebas dari kotoran, dibebaskan dengan akuades steril, dicelupkan pada larutan
khlorox, dikeringkan dengan kertas saring hisap steril lalu ditempatkan pada media agar.
Ada 4 cara untuk mengidentifikasi jamur yang sudah menjadi biakan murni yang
pertama yaitu berdasarkan karakter morfologi, yang dibagi lagi menjadi dua yaitu secara
maksroskopis dan mikroskopik. Secara makroskopik jamur dapat dilihat dengan mata
langsung sedangan mikroskopik perlu bantuan mikroskop. Karakrer makroskopik yang
dapat dilahat yaitu miselium, lalu tubuh buahnya, warna biakan koloni, jenis media biakan
struktur pertahanan pada jamur, gejala yang ditimbulkan pada inangnya. Sedangkan yang
secara mikroskopis dapat dilhat bentuk,ukuran, karaktertistik spora, struktur tempat spora
dan konidia, bentuk dan ukuran miselium. Yang kedua indentifikasi berdasarkan fisiologi
yaitu apakah jamur mengonsumsi kitin dan senyawa apa yang menyusun dinding selnya.
Ketiga identifikasi berbasing tanaman inang yaitu dengan melihat gejala yang terjadi pada
tanaman inangnya lalu kita dapat mengidentifikasi jamurnya. Yang terakhir yaitu
identifikasi berdasarkan penanda genetic (molekuler) yaitu menggunakan kit yang sudah
ada dan biasanya telah dijual secara kormesial. Caranya yaitu masukan sampel pada
kantong plastic bawaannya, gerus dan test. Cara keduanya yaitu dengan menganalisi DNA
jamur , dibantu dengan PCR terus disekuens dan hasilnya dibandingan dengan data yang
ada.

Anda mungkin juga menyukai