Anda di halaman 1dari 4

Fachryan Naufal Fadillah

180511625503

Pengambilan isi keputusan kurikulum

Identifikasi Hambatan yang Berkaitan dengan Isi Kurikulum

Fokus identifikasi hambatan ditetapkan dengan mengkaji sebab-sebab yang membatasi

tercapainya sasaran instruksional. Pendekatan identifikasi hambatan akan lebih produktif

apabila langsung dikaitkan dengan empat aspek  kurikulum:

1.       Peserta didik

Pertimbangan pertama adalah pada karakteristik siswa baru yang mencakup tingkat

kematangan siswa, motivasi dan minat untuk melanjutkan ke pendidikan teknologi dan

kejuruan, kesanggupan belajar dan informasi lain yang dianggap perlu bahan

pertimbangan.

2.       Pendidik dan Staf Pendukung

Ketersediaan guru yang profesional yang sesuai dengan program studi yang

diselenggarakan bisa menjadi pendukung utama bagi keberhasilan sekolah. Sementara staf

pendukung yang dimaksud adalah:

a.       Guru bimbingan dan konseling yang sewaktu waktu dapat membantu siswa dalam

memecahkan masalah yang di alaminya.

b.      Asisten instruktur yang membantu pelaksanaan praktik/pratikum di

bengkel/laboratorium.

3.       Pengaturan Kurikulum

Pengaturan kurikulum pada dasarnya berkaitan dengan:

a.       Cakupan kurikulum.
b.      Ketersediaan sarana dan prasaraba pembelajaran dan pelatihan.

c.       Waktu pembelajaran dan pelatihan untuk mencapai tingakat kompetensi lulusan yang di

persyaratkan.

4.       Tatanan Ketenagakerjaan

Tatanan ketenagakerjaan berkenaan dengan pengaturan stratifikasi tenaga kerja dan

persyaratan kompetensi dan pengalaman untuk setiap jenjang pekerjaan.

Pengkajian Isi Kurikulum Versus Hambatan

Bagi sekolah kejuruan yang telah ada, pengkajian itu dapat dilakukan oleh para guru mata

pelajaran, selanjutnya hasil kajian itu secara berkala dibahas dalam forum komite

sekolah, Dewan Sekolah atau Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).  Apabila terdapat

hambatan baru yang dinilai menjadi kendala pencapaian kompetensi lulusan, misalnya

kurangnya sarana pratikum maka kepala sekolah dan komite sekolah wajib mengajukan

kebutuhan tersebut kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota  untuk dianggarkan.

Kesuitan tersebut juga dapat diatasi dengan menjalin kerjasama dengan sekolah sejenis

yang memiliki dasilitas lengkap.

Kerangka Stuktur Kurikulum

Kerangka struktur kurikulum dikembangkna untuk menjebatani kesenjangan pnngertian

kurikulum dalam arti yang luas dengan terpembelajaran dala artian yang terbatas seperti

yang tetuang dalam silabus atau Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) menurut

istilah lama. Kerangka kurikulum disebut dengan Acuan Operasional Penyusun KTSP.

Pengambilan Keputusan Isi Kurikulum


Fokus awal dalam pengambilan keputusan isi kurikulum hendaknya diawali dengan

mengkaji kompetensi minimum yang dibutuhkan oleh dunia industri dan atau dunia usaha.

Dalam pengambilan keputusan isi kuriklum dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu:

a.       Pendekatan DACUM

DACUM adalah singkatan dari Developing A Curiculum yang memberikan gagasan-gagasan

dasar berkaitan dengan introspeksi. Kalau semula pengggunaan DACUM terbatas pada

program pelatihan, saat ini telah banyak digunakan untuk pengembangan kurikulum

program pendidikan, khusus dalam bidang pendidikan teknologi dan kejuruan.

b.      Analisis Pekerjaan

Analisis pekerjaan banyak digunakan dalam perindutrian untuk mengkaji secara simpatik

aspek prilaku yang berkaitan dengan persyaratan pekerjaFormat Struktur Kurikulum

Format struktur kurikulum biasanya telah diformatkan oleh kemendiknas dari setiap

Negara. Begitu juga di Indonesia, kerangka struktur kurikulum dari setiap satuan

pendidikan wajib mengacu pada buku panduan penyusun kurikulum tingkat satuan

pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah yang disusun oleh BSNP.

kesimpulan

Pengambilan keputusan muatan atau isi kurikulum yang selaras dengan kebutuhan dunia

industry dan dunia usaha merupakan langkah penting dalam proses pengembangan

kurikulum pendidikan menengah teknologi dan kejuruan. Proses pengambilan keputusan

itu dilakukan dengan mengkaji muatan pontensial dan hambatan-hambatannya untuk

menentukan muatan secara oprasional dapat dimasukkan kedalam kurikulum. Hambatan-

hambatan dalam pemilihan kurikulum mencakup empat kelompok sumber, yakni: peserta

didik, tenaga pendidik dan kependidikan, pengaturan kurikulum dan peta ketenagakerjaan

yang potensial yang potensial dapat menetima lulusan dari suatu satuan pendidikan. Untuk
mengkaji mutan kurikulum yang potensial bagi sekolah menegah kejuruan, lazimny

menggunakan pendekatan DACUM. Kerangka struktur kurikulum merupakan dokumen yang

digunakan sebagai dasar untuk perencenaan pembelajaran dan pemilihan materi

pembelajaran oleh peserta didik.


DAFTAR PUSTAKA

Syafarudin dan Anzizhan, Sistem Pengambilan Keputusan Pendidikan, Jakarta: PT.Raja Grafindo


Persada, 2003

DR. AbdullahIdi. M.Ed, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik, Jogjakarta: Ar-Ruzz, 2007

Subandijah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 1993

Anda mungkin juga menyukai