Anda di halaman 1dari 16

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................1

PENDAHULUAN....................................................................................... 2

I.1 Latar Belakang................................................................................ 2

PERMASALAHAN..................................................................................... 3

II.1 Identifikasi Masalah..........................................................................3

PEMBAHASAN......................................................................................... 3

III.1 Pengertian Plafon............................................................................4

III.2 Fungsi Plafon..................................................................................4

III.3 Jenis-Jenis Plafon............................................................................5

III.4 Konstruksi Plafon............................................................................. 9

PENUTUP.............................................................................................. 14

IV. 1 Kesimpulan................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................15

KATA PENGANTAR

0
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat saya selesaikan
sesuai yang diharapkan.

Dalam makalah ini saya membahas “Plafon Sang Langit-Langit


Rumah”, dimana plafon menjadi salah satu bahan konstruksi yang ada.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman tentang
plafon dan unsur unsur terkait yang ada di dalamnya.

Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya saya mendapatkan


bimbingan, arahan, koreksi dan saran. Tidak lupa dalam kesempatan ini
saya menyampaikan terima kasih atas bantuan dan dukungan semua
pihak, semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.

PENDAHULUAN

1
I.1 Latar Belakang.

Dalam sejarah, plafon berasal dari bahasa belanda yang merujuk


pada makna garis batas biasanya horizontal antara lantai dengan atap.
Agar ruangan menjadi lebih rapi, kehadiran plafon sebagai pembatas atap
cukup berperan. Tinggi plafon juga tergantung pada berbagai faktor
pertimbangan, yaitu iklim, desain rumah, dan selera pemilik rumah
tersebut.

Plafon yang tinggi memberikan kesejukan yang lebih baik didalam


ruangan dibandingkan plafon yang rendah. Di daerah yang panas, plafon
biasanya dibuat lebih tinggi daripada beriklim dingin.

Dari apa yang diuraikan tersebut di atas, menarik bagi penulis


untuk melakukan evaluasi dan mengenal jenis-jenis plafon dan aplikasinya
sesuai pengetahuan dan kemampuan penulis.

PERMASALAHAN

2
II.1 Identifikasi Masalah.

1. Mengapa plafon dibutuhkan dalam suatu konstruksi?


2. Apakah pengertian plafon itu?
3. Apa fungsi dari plafon?
4. Apa saja jenis-jenis plafon?
5. Bagaimana konstruksi plafon?

PEMBAHASAN

III.1 Pengertian Plafon.

Plafon adalah bagian dari konstruksi bangunan yang merupakan


lapis pembatas antara rangka bangunan dengan rangka atapnya, atau
dapat dikatakan tinggi bangunan dibawah rangka atap. Plafon memiliki
jenis yang beraneka ragam, oleh karena itu pemilihan jenis plafon harus

3
disesuaikan dengan kebutuhan agar desain dan fungsi yang direncanakan
dapat tercapai.

III.2 Fungsi Plafon.

Adapun fungsi dari plafon sebagai berikut:

1. Plafon merupakan bagian dari interior yang harus di desain


sehingga ruangan menjadi sejuk dan enak dipandang.

2. Plafon sebagai tempat untuk menggantungkan lampu, dan


atasnya untuk meletakkan kabel kabel listrik.

3. Plafon sebagai tempat untuk menahan kotoran yang jatuh dari


bidang atap melalui celah celah genteng.

4. Plafon sebagai batas tinggi suatu ruangan atau ketinggian


bangunan tersebut. Tentunya ketinggian dapat diatur dan
disesuaikan dengan fungsi ruangan yang ada.

5. Plafon berfungsi juga sebagai isolasi panas yang dating dari


atap atau sebagai penahan perambatan panas dari atap
(alumunium foil).

6. Plafon dapat juga meredam suara air hujan yang jatuh diatas
atap, terutama pada penutup atap dari bahan logam.

III.3 Jenis-Jenis Plafon.

Plafon merupakan salah satu interior yang memiliki jenis beragam.


Sebelum memilih model dan bahan dasar plafon rumah yang akan anda
pakai, ada baiknya anda mempelajari keunggulan dan kelemahan dari tiap
jenis plafon. Seperti sebagai berikut:

1. Plafon Triplek

Plafon berbahan tripleks merupakan jenis penutup plafon


yang sering dipakai. Ukuran tripleks dipasaran adalah 122 cm

4
x 244 cm dengan ketebalan 3 mm, 4 mm dan 6 mm.
Pemasangan plafon ini dapat dipasang lembaran tanpa
dipotong-potong maupun dapat dibagi menjadi empat bagian
supaya lebih mudah dalam penataan dan pemasangannya.
Rangka plafon dapat menggunakan kasau 4/6 atau 5/7 dengan
ukuran rangka kayu 60 cm x 60 cm.
Keunggulan jenis plafon tripleks proses pengerjaannya lebih
mudah dan dapat dilakukan oleh tukang kayu sehingga Anda
tidak kesulitan dalam pengerjaannya. Material tripleks mudah
didapatkan di pasaran dengan harga yang relatif murah dan
bahan yang ringan memudahkan pengguna dalam perbaikan
apabila terjadi kerusakan untuk menggantinya.
Kelemahan bahan tripleks tidak tahan terhadap api sehingga
mudah terbakar dan apabila sering terkena air atau rembesan
maka akan mudah rusak.

2. Plafon Eternit atau Asbes

Plafon asbes sedapat mungkin dihindarkan, karena berisiko


tinggi terhadap penyakit paru-paru yang berbahaya. Partikel
asbestos yang sangat halus bila terhirup akan mengendap di
paru-paru dan memicu asbesklorosis. Dalam pasaran ukuran
plafon eternit adalah 1.00 m x 1.00 m dan 0.50 m x 1.00 m.
Cara pemasangan pun sama dengan plafon tripleks. Anda
dapat menggunakan kasau 4/6 atau 5/7 dengan ukuran rangka
kayu 60 cm x 60 cm untuk rangka plafon.

5
Keunggulannya selain mudah didapat dipasaran, proses
pengerjaan pun mudah sehingga tidak menemui kendala.
Bahannya yang ringan memudahkan pengguna untuk dapat
mengganti apabila terjadi kerusakan.
Kelemahan bahan dari eternit atau asbes tidak tahan terhadap
goncangan dan benturan sehingga harus berhati-hati dalam
proses pemasangan plafon supaya tidak patah atau retak.

3. Plafon GRC (Glassfiber Reinforced Cement)

Saat ini, fiber sudah banyak digunakan walaupun belum


semua wilayah dijual bahan jenis ini. Dalam aplikasi
untuk plafon, sering disebut dengan GRC (Glassfiber
Reinforced Cement) Board. Harganya relatif murah
dibandingkan dengan tripleks. GRC Board mempunyai ukuran
60 cm x 120 cm dengan ketebalan standar 4 mm. Rangka
plafond dapat mengunakan kaso 4/6 atau 5/7 maupun besi
hollow 20 mm x 40 mm atau 40 mm x 40 mm. Plafond GRC
lebih tahan terhadap api dan air, lebih kuat, ringan dan luwes
serta proses pengerjaannya cukup mudah. Hanya, GRC tak
tahan benturan sehingga mudah patah atau pecah. Saat ini,
juga ada plafond jenis fiber, yaitu Kalsi Board. Ukurannya
adalah 1200 mm x 2400 mm dengan ketebalan standart 4 mm.
Yang membedakan GRC dengan Kalsi Board pada proses

6
pengeringannya. Jika GRC dan Kalsi Board sama-sama
dijemur pada terik matahari selama 1 hari, maka GRC akan
lebih kelihatan melengkung karena menyerap kelembaban
dibanding dengan Kalsi Board.

4. Plafon Gypsum

Plafon gypsum merupakan salah satu jenis bahan yang


disukai masyarakat saat ini untuk menutup langit-langit rumah.
Hal ini dikeranakan pada saat terpasang, plafon gypsum
cenderung memiliki permukaan yang terlihat seperti tanpa
sambungan. Salah satu faktor utama yang mendongkrak
kepopulerannya adalah sangat banyaknya variasi aksesori dan
hiasan, mulai dari lisplang, hiasan tengah, hiasan sudut dll.

Ukuran untuk plafond gypsum adalah 122 cm x 244 cm. Untuk


rangka, dapat menggunakan kaso maupun besi hollow 20 mm
x 40 mm atau 40 mm x 40 mm. Tetapi, plafon gypsum ini tidak
tahan terhadap air sehingga mudah rusak ketika terkena air
atau rembesan air. Dan tidak semua tukang dapat memasang
plafon dengan bahan ini sehingga diperlukan keahlian khusus.

5. Plafon Akustik

7
Plafon akustik merupakan salah satu solusi untuk meredam
kebisingan karena plafon akustik merupakan plafon yang tahan
terhadap batas ambang kebisingan tertentu. Biasanya plafon
jenis ini cenderung digunakan untuk studio rekaman atau
pabrik-pabrik agar suara bising yang dihasilkan tidak sampai
mengganggu masyarakat sekitarnya. Ukuran yang tersedia
adalah 60 cm x 60 cm dan 60 cm x 120 cm. Plafon akustik
dapat dipasang dengan rangka kayu atau bahan metal
pabrikan yang sudah jadi. Akan tetapi, plafon akustik termasuk
bahan yang jarang ditemui dan harganya yang lebih mahal
dibanding dengan bahan lainnya serta untuk pemasangan
plafon akustik memerlukan tukang yang ahli dalam
mengerjakannya.

III.4 Konstruksi Plafon.

Bahan untuk pembuatan plafon dapat dibuat dari kepang


(anyaman bambu / bilik), papan kayu, asbes semen, tripleks, hardboard,
selotex, acustek tile, particle board, jabar wood dan pada saat ini banyak
digunakan papan gipsum dan lain-lain. Karena bahan – bahan tersebut
meruapakan lembaran – yang relatif tipis, maka pemasangannya
memerlukan suatu konstruksi yang khusus dan dari bahan lain sebagai

8
penggantung dimana bahan tadi ditempelkan. Bentuk pemasangan plafon
dapat dibuat bermacam – macam sesuai selera pemilik rumah seperti
misalnya; langit-langit datar / rata, melengkung, kesan bertingkat dan
langit-langt berventilasi. Bahan yang mudah didapat dan mudah
dikerjakan yaitu dari balok – balok kayu yang dipasang saling bersilangan
sehingga membentuk petak-petak dengan ukuran tertentu sesuai dengan
bahan plafon tersebut.

Bagian-bagian dari konstruksi plafon adalah:

a. Balok induk yang dipasang / ditanam pada tembok atau


digantungkan dengan kuda-kuda.

b. Balok anak ukuran lebih kecil dari balok induk yang


dipasangkan bersilangan dengan balok induk.

c. Balok pembagi yang ukuran bisa sama dengan balok anak atau
bisa lebih kecil sedikit dan dipasang bersilangan dengan balok
anak.

d. Langit-langit atau sering disebut pyan yang bahannya seperti


tersebut di atas dan dipasang pada balok tadi.

Ukuran yang biasa dipakai sebagai balok penggantung langit-


langit seperti daftar di bawah ini :

Jenis Perletakkan(CM) Lebar Balok (CM) Tinggi Balok (CM)

100 -200 5 7

200 -300 6 8

300 -400 6 10

9
400 -500 6 12

Jarak pemasangan maupun cara pemasangan penggantung


plafon berbeda-beda, tergantung dari jenis dan ukuran dari bahan langit-
langit yang dipakai.

Untuk dapat menetapkan pola dari langit-langit maka perlu


memperhatikan:

- Bentuk dari ruangannya akan mempengaruhi pola yang


digunakan

- Bahan yang digunakan sebagai penutup dapat asbes, triplek


ataupun jenis lainya

- Tinggi rendahnya penutup

- Menggunakan lis atau tidak

- Pembagian jalur penutup langit-langit menggunakan modul 100 x


100 cm , 60 x 60 cm atau 60 x 80 cm

Agar lebih mudah untuk mempelajari cara pemasangan plafon, di bawah


ini diberikan contoh konsruksi plafon dengan bahan dari asben semen
yang mempunyai ukuran 100 x 100 cm.

10
Keterangan :

 Balok induk ukuran 6/12 cm

 Balok anak ukuran 5/7 cm

 Balok pembagi ukuran 5/7 atau 4/5 cm

Cara pemasangan balok penggantung plafon

Hubungan antara balok induk dengan tembok

a. Lubanglah tembok tembok pada ketinggian yang telah


ditentukan sedalam kurang lebih 2/3 x tebal tembok.

b. Masukkan ujung balok induk ke dalam tembok, agar balok


tembok stabil pada celah – celah dimasuki spesi.

11
Hubungan antara balok induk dengan balok anak

a. Pada balok induk terlebih dahulu dipasang klos dari reng kayu
ukuran 2/3 cm, panjang 15 cm dipakukan pada balok induk

b. Ujung balok anak dibuat coakan sesuai dengan tebal dan lebar
klos

c. Ujung balok anak yang telah dicoak ditumpangkan menempel di


atas klos dan dipaku.

Hubungan balok anak dengan balok pembagi

a. Pada balok anak terlebih dahulu dipasang klos dari reng kayu
ukuran 2/3 cm, panjang 15 cm dipakukan pada balok induk

b. Ujung balok pembagi dibuat cowakan sesuai dengan tebal dan


lebar klos

12
c. Ujung balok pembagi yang telah dicowak ditumpangkan
menempel di atas klos dan dipaku.

PENUTUP

IV.1 Kesimpulan.

Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah :

13
1. Plafon adalah bagian dari konstruksi bangunan yang merupakan
lapis pembatas antara rangka bangunan dengan rangka atapnya,
atau dapat dikatakan tinggi bangunan dibawah rangka atap.

2. Plafon memiliki banyak fungsi, salah satunya sebagai batas tinggi


suatu ruangan atau ketinggian bangunan tersebut. Maka dari itu
plafon sangatlah penting dalam suatu konstruksi bangunan.

3. Jenis plafon bermacam macam, dan memiliki karakteristik yang


berbeda. Dan konstruksi tiap jenis plafon pun berbeda satu sama
lain.

DAFTAR PUSTAKA

Jenis-Jenis Plafon - http://aryapersada.com/jenis-jenis-plafon-rumah-


keunggulan-dan-kelemahannya.html

14
Konstruksi Plafon - http://bestananda.blogspot.com/2012/07/konstruksi-
plafon.html

15

Anda mungkin juga menyukai