Anda di halaman 1dari 24

PRAKTIKUM II

A. Judul
Struktur dan Perkembangan Aves (Ayam)
B. Tujuan
1. Mengenal struktur morfologi serta organ-organ penyusun tubuh ayam
2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi tahapan-tahapan perkembangan
embrio pada ayam
3. Mahasiswa dapat mengamati proses-proses perkembangan embrio pada
ayam
C. Dasar Teori
Kelas Aves adalah kelas hewan vertebrata yang berdarah panas dengan
memiliki bulu dan sayap. Tulang dada tumbuh membesar dan memipih, anggota
gerak belakang beradaptasi untuk berjalan, berenang dan bertengger. Mulut sudah
termodifikasi menjadi paruh, punya kantong hawa, jantung terdiri dari empat
ruang, rahang bawah tidak mempunyai gigi karena gigi-giginya telah menghilang
yang digantikan oleh paruh ringan dari zat tanduk dan berkembang biak dengan
bertelur. Kelas ini dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber makanan, hewan
ternak, hobi dalam peliharaan. Dalam bidang industri bulunya dapat
dimanfaatkan contohnya baju, hiasan dinding, dan lainnya (Mukayat, 1990).
Anggota kelas aves memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap
lingkungannya, sehingga hewan ini mampu bertahan dan berkembang biak pada
suatu tempat. Struktur dan fisiologi burung diadaptasikan dalam berbagai cara
untuk penerbangan yang efisien. Yang paling utama di antara semuanya adalah
sayap. Meskipun sekarang sayap itu memungkinkan burung untuk terbang jauh
mencari makanan yang cocok dan berlimpah, mungkin saja sayap itu dahulu
timbul sebagai adaptasi yang membantu hewan ini lolos dari pemangsanya
(Kimball, 1999).
Layaknya seorang bayi dalam perut ibunya, embrio anak ayam dalam telur
juga mengalami perkembangan yang signifikan dari hari ke hari. Embrio di
dalam telur sebagai awal mula kehidupan seekor anak ayam ternyata memiliki
keunikan pertumbuhan di dalamnya. Pengetahuan tentang perkembangan embrio

1
di dalam telur perlu diketahui di Hatchery namun tidak ada salahnya jika kita
sebagai mahasiswa biologi turut serta mengetahuinya. Secara umum embrio telur
ayam mengalami perkembangan dari hari ke hari yang dimulai dengan asal mula
lempengan embrio pada tahap blastodermal (Hardi, 1993).
Pada hari pertama ini Nampak ada rongga segmentasi yang berada di
bawah area pelusida, terdapat cincin yang berwarna lebih gelap dari sekitarnya.
Hari ke dua jalur pertama pada pusat blastoderm mulai muncul, membran vitelum
mulai muncul yang merupakan organ yang berperan dalam penutrisi makanan
embrio. Hari ketiga embrio telah berada disisi kiri dan mulai muncul system
peredaran darah, struktur jantung sudah mulai nampak berdenyut. Hari keempat
rongga amniotik mulai berkembang mengelilingi embrio yang berisi cairan
amniotik yang berfungsi untuk melindungi embrio dan memperbolehkan embrio
bergerak. Nampak pula tunas-tunas anggota badan yang akan berkembang seperti
tunas anggota badan bagian depan dan tunas badan bagian belakang. Hari kelima,
embrio mengalami peningkatan ukuran dan mulai membentuk huruf C dengan
kata lain calon bakal kepala bergerak mendekati ekor (Kimbal, 1992).

2
D. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Dissecting set
b. Mangkuk plastik/gelas
c. Alat peneropong telur (Senter)
d. Gelas arloji
e. Kertas saring
f. Pipet Tetes
g. Kaca objek
h. Mikroskop
2. Bahan
a. Ayam jantan dan betina
b. Telur ayam fertil yang telah diinkubasi (dieramkan) dalam
inkubator selama 24, 33, 48 dan 72 jam
c. Alkohol 70%

3
E. Prosedur Kerja
1) Struktur Morfologi

Ayam Jantan

Memperhatikan bentuk luar dari ayam yang terdiri


atas caput, truncus, dan extremitas.

Menggambar bentuk luar dari ayam

4
2) Sistem Integumen

Ayam Jantan

Mengambil bulu ayam pada bagian sayap, dada dan


ekor.

Memperhatikan bentuk dan letaknya

Menggambar masing-masing bulu tersebut dan


menentukan bagian-bagiannya.

Menggunting bagian dari rami kemudian mengamati


dengan loupe atau mikroskop bagian-bagiannya dan
menggambar bagian-bagian tersebut

3) Sistem Otot

5
3. Sectio

Ayam Jantan

Mencabut bulu-bulu dari ventral tubuh. Kemudian


memotong kulit dada pada garis tengah mulai dari
dada ke lubang anus dan paruh.

Melepas otot dada, kemudian memotong rusuknya


yang menempel pada tulang dada sampai organ
dalamnya terlihat.

Menggambar tofografi dan menentukan bagian-


bagiannya pada masing-masing sistem

6
4) Sistem Cardiovaskular

Jantung Ayam
Memperhatikan letak dan bentuk Cor
(Jantung) serta bagian-bagiannya

Menggambar Cor dan bagian-bagiannya

5) Sistem Respirasi

Organ Respirasi Ayam

Menyisihkan sistem Cardiovaskuler,


kemudian memperhatikan letak, bentuk dan
bagian-bagiannya

Menggambar sistem ini dan bagian-


bagiannya

7
6) Sistem Digestorium

Organ-organ
Digestorium Ayam

Memperhatikan letak, bentuk dan


bagian-bagian organ digestorium

Menggambar Sistem Digestorium

7) Sistem Urogenital

Organ Urogenital

Memperhatikan letak, bentuk dan


bagia-bagian organ urogenital

Menggambar Sistem Urogenital

8
8) Perkembangan Embrio Ayam

Telur Ayam

Meletakkan telur ayam dalam inkubator dan


menginkubasi selama 24 jam, 33 jam, 48 jam dan 72
jam

Setelah meginkubasi telur, kemudian mengambil telur


dari dalam inkubasi dan meletakan telur di tempat yang
benar agar tidak goyang

Mengambil satu per satu telur yang akan diamati,


kemudian memecahkan telur dengan ujung pentul yang
tajam, kemudian menggunting cangkangnya dengan
hati-hati

Dengan hati-hati memisahkan kuning dan putih telur,


setelah didapat kuningnya kemudian diamati
perkembangan embrio yang terjadi

Dengan hati-hati mengangkat zona perkembangan


yang berwarna putih menggunakan kertas saring

Setelah mendapat selaput tipis putih dari zona


perkembangan tersebut, kemudian mengamatinya di
bawah mikroskop dan mengamati bagian-bagianya

9
Hasil Pengamatan
1) Morfologi Ayam

Gambar
4

2
1 3

6
7 5

Gambar Tangan

Keterangan :
1.Paruh, 2. Mata, 3. Cuping Telinga, 4. Pial/Jengger, 5. Sayap
(Extremitas anterior), 6. Bulu ekor, 7. Tungkai Kaki (Extremitas
Posterior)

10
2) Sistem Integumen (Bulu Ayam)
Gambar Gambar Tangan
Bulu Sayap
Vane

Rachis

Calamus
Perbesaran 10x10

Bulu Ekor

Calamus Perbesaran 10x10

Bulu Dada

Calamus Perbesaran 10x10


3) Sistem Cardiovaskular

11
Gambar Gambar Tangan

Atrium kanan Arteri

Atrium kiri

Bilik kanan Bilik kiri

4) Sistem Respirasi
Gambar Gambar Tangan

Trakea

Bronkus

Lung Kanan Lung Kiri

5) Sistem Digestorium

12
Gambar Gambar Tangan
Tractus Digestivus
Ampela
Usus halus
Tembolok

Proventriculus
Kloaka

Usus halus Esophagus

Glandula Digestivus
Hepar
Empedu

Pankreas

6) Sistem Urogenital
Gambar Gambar Tangan

Testis

Ureter

Kloaka

7) Perkembangan embrio Ayam

13
No. Lama Inkubasi Hasil Pengamatan

1. 24 jam

2. 33 jam

3. 48 jam Tidak didapatkan hasil pengamatan


karena telur sudah rusak.

4. 72 jam

G. Pembahasan
Klasifikasi ilmiah Ayam adalah sebagai berikut:

14
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub Phylum : Vertebrata
Divisi : Carinathae
Kelas : Aves
Ordo : Galliformes
Famili : Phasianidae
Genus : Gallus
Spesies : Gallus gallus
1.    Morfologi ayam
Tubuh ayam dapat dibedakan atas:
a.    Caput (kepala)
Pada caput terdapat alat-alat berikut:
1) Rostrum (paruh), terbentuk dari maxilla pada ruang atas dan mandibula
pada ruang bawah. Bagian dalam paruh dilapisi oleh lapisan yang disebut
cera, sedangkan sebelah luar dilapisi oleh pembungkus selaput zat tanduk.
2) Nares (lubang hidung), terdapat dibagian lateral dari paruh bagian atas,
nares interna pada sebelah dalam dan nares eksterna pada sebeleh luar.
3) Cera, merupakan suatu tonjolan kulit yang lemah dan terdapat pada rostum
bagian atas.
4) Organon visus (alat penglihat), pada ayam relatif besar dan terletak
sebelah lateral pada kepala dengan kelopak mata yang berbulu. Iris
berwarna kuning atau jingga kemerah-merahan, sedangkan pupil jika
dibandingkan dengan besarnya mata relatif besar. Pada sudut medila mata
terdapat membrana nictitans yang dapat ditarik untuk menutupi mata.
5) Porus acusticus externus (lubang telinga luar), terletak di sebeleh dorso-
caudal mata, sedangkan membrana tymphani yang terdapat disebelah
dalamnya untuk menangkap getaran suara.
b. Cervix (leher)
Pada ayam, leher ini biasanya panjang.

c. Truncus (badan)

15
Truncus pada ayam dibungkus oleh kulit yang seolah-olah tak melekat
pada otot. Dari kulit akan muncul bulu dari hasil pertumbuhan epidermis
menjadi bentuk ringan, fleksibel dan berguna sebagai pembungkus tubuh yang
sangat resisten. Pada uropygium berpangkal bulu-bulu ekor, sedangkan pada
facies dorsalis uropygium ada papilla yang mempunyai lubang sebagai muara
kelenjar minyak, minyak ini berguna untuk meminyaki bulu-bulunya dan
kelenjar minyak disebut glandula uropyglalis.
d. Caudal (ekor)
Ayam mempunyai bulu-bulu ekor yang berpangkal di uropygium.
e. Extremitas/membran liberi
1) Extremitas anterior, berupa ala (sayap) yang skeletonnya terdiri atas
humerus (lengan atas), radius (tulang pengumpil), ulna (tulang hasta) dan
ossa carpalia (tulang pergelangan tangan). Pada aves tinggal 2 buah, yaitu
os scaphoideum yang menempel pada radius dan os cunieforme menempel
pada ulna. Persatuan antara ossa carpalia (tulang pergelangan tangan)
dengan ossa metacarpalia (tulang telapak tangan) sebagai tempat
melekatnya digiti yang ada 3 yaitu jari I, II, III yang nomor-nomornya
sesuai dengan banyaknya ruas jari (phalanges) yang ada.
2) Extremitas posterior, terdiri atas femur, patella, crus yang terdiri fibula
yang pendek dan tibio-tarsus yang merupakan persatuan dari tulang tibia
dan tarsalia. Pes (tulang cakar) terdiri atas meta-tarsus dan digiti yang
mempunyai ruas phalanx (jari-jari). Pada ujung jari terdapat falcula yaitu
kuku untuk mencakar, 4 jari itu ada 3 yang mengarah ke muka dan 1 yang
mengarah ke belakang.
2. Struktur anatomi bulu ayam
Bulu-bulu ini berfungsi untuk melindungi kulit terhadap cuaca yang tidak
cocok dan untuk terbang.Menurut stuktur anatomisnya ada 3 bulu yaitu:
a.    Plumae (contour-feathers)
Terdiri atas bagian-bagian:
1) Calamus (quill) adalah tangkai bulu.

16
2) Rachis (shaft) adalah lanjutan dari calamus yang menjadi sumbu dari
vexillum dan di dalamnya tidak berongga.
3) Umbilicus inferior, merupakan lubang pada pangkal calamus.
4) Umbilicus superior, merupakan lubang di bagian distal calamus yang
melanjutkan diri sebagai sulcus pada rachis. Saat masih muda bulunya
kedua umbilicus dilalui pembuluh darah untuk memberi makanan pada
bulu muda tadi.
5) Vexillum (vane), terbentuk dari barbae yaitu suatu cabang ke arah lateral
dari rachis, tiap barbae mempercabangkan lagi banyak barbulae.
b.    Plumulae (down-feather)
Biasanya terdapat pada ayam yang masih muda, atau yang sedang
mengerami telurnya. Plumulae mempunyai bagian-bagian seperti calamus
pendek, rachis agak mereduksi, barbae yang panjang dan fleksibel, serta
barbulaeyang pendek.
c.    Filoplumae (hair-feather)
Fungsinya belum diketahui, berbentuk sebagai rambut yang ujungnya
bercabang-cabang pendek halus, tumbuh dengan jarak yang jarang di seluruh
tubuh, mempunyai tangkai yang panjang dan pada puncaknya terdapat
beberapa barbae.
3. Anatomi ayam
Ayam memiliki alat-alat dalam seperti cor, esophagus, ingluvies,
proventriculus, ventriculus, intestinum tenue, caecum, rectum, hepar, pancreas,
ren, pulmo, trachea yang membentuk sistem organ yang secara umum akan
dibahas berikut ini:
a.    Sistem Cardiovasculare
Sentralnya adalah cor yang ada di linea mediana, yang berbentuk kerucut,
dibungkus oleh oleh pericardium. Pada aves tidak ada sinus venosus, pembuluh
darahnya adalah venae dan arteriae yang keluar dari ventriculum sebanyak 3 buah
yaitu :
1)      arteri anonima sinistra menuju ke kiri.
2)      arteri anonima dextra menuju ke kanan.

17
Masing-masing arteri anonima bercabang menjadi arteri carotis communis
yang menuju ke kepala, arteri pectoralis yang besar menuju ke musculus
pectoralis mayor, arteri sublavia yang menuju ke ketiak menjadi arteri axillaris
dan yang menuju ke anggota muka menjadi arteri branchialis.
3)      aorta, merupakan sisa dari archus aorticus yang menuju ke kanan, sedangkan
archus aorticus yang menuju ke kiri telah hilang. Archus aortae itu melingkari
bronchus dextrum lalu membelok ke caudal menjadi aorta dorsalis.
Dari ventriculum dextrum yang keluar hanya sebuah arteri yaitu arteri
pulmonalis yang selanjutnya pecah menjadi ramus dextrum menuju ke pulmo
kanan dan ramus sinistrum menuju ke pulmo kiri.
b.    Sistem Digestorium
Sistem pencernaan pada ayam terbagi atas :
1)   Trachus Digestivus.
Terdiri atas cavum oris yang di dalamnya ada lingua kecil runcing yang
dibungkus oleh lapisan zat tanduk, pharynx yang pendek, esophagus yang
panjang dan melebar menjadi ingluvies (tembolok) sebagai tempat
penimbunan bahan makanan sementara dan pelunakan.
Dari ingluvies masuk dalam proventriculus/ lambung kelenjar yang
menghasilkan cairan lambung (asam), ventriculus yang berdinding tebal
berlapis jaringan epitel yang keras di sebelah dalam dan menghasilkan sekresi,
intestinum yang terbagi atas bagian halus dan bagian akhir adalah rectum, lalu
yang terakhir adalah kloaka. Pada ayam terdapat saluran pencernaan berupa
Ampela untuk menghancurkan makanan, karena ayam tidak mengunyah
makanannya, maka biji-bijian yang masuk ke saluran ini akan dicerna bahkan
dengan bantuan butiran pasir.
2)   Glandulae Digestoria
Terdiri atas glandulae buccalis/ glandulae salivales (kelenjar ludah). Hepar
sebagai salah satu kelenjar pencernaan yang relatif besar, berwarna merah
coklat dengan beberapa lobus, yaitu lobus dexter dan sinister, tiap lobus
memiliki satu ductus hepaticus yang bermuara pada duodenum, vesica fellea
sebagai penampung billus (empedu).Pancreas terletak antara pars ascendens

18
dan pars descendens doudeni. Biasanya mempunyai 3 saluran yang bermuara
pada pars ascendens doudeni.
c.    Sistem Urogenital
Organa genitalia pada ayam meliputi :
1)   Organa uropoetica terdiri atas :
a) Ren (metanephros), berjumlah sepasang dan masing-masing terdiri atas 3
lobi.
b) ureter, berjumlah sepasang, menuju ke caudal dan bermuara langsung
dalam kloaka.
c) kloaka adalah suatu ruangan yang tunggal, dimana bermuara saluran-
saluran kelamin, kencing dan makanan.
d) bursa fabricli, terletak pada dinding kloaka sebelah dorsal, tunggal, besar
dan makin mengecil untuk kemudian manghilang sama sekali.
2) Organa Genitalia jantan terdiri atas :
a) Sepasang testis, berfungsi untuk menghasilkan hormon atau kelenjar
kelamin berupa sperma.
b) Ureter, merupakan saluran penghubung antara ginjal dan kloaka maupun
antara testis dan kloaka.
d.   Sistem Respirasi
Sistem Respirasi pada ayam bagian-bagiannya adalah :
a) Nares (lubang hidung), berjumlah sepasang, terdapat pada pangkal rostrum
bagian dorsal.
b) Nares posteriores, merupakan lubang pada palatum.
c) Larynx, terdiri atas tulang rawan, membatasi suatu ruangan yang disebut
glottis, dihubungkan dengan rongga mulut dengan perantaran celah yang
disebut rima glottidis.
d) Trachea, berupa suatu pipa, mempunyai cincin-cincin tulang yang disebut
annulus trachealis, tersusun sepanjang trachea tadi ke arah caudal lalu
bercabang menjadi bronchus dexter dan sinister dimana tempat
percabangannya disebut bifurcatia trachea.

19
e) Pulmo, berjumlah sepasang, relatif kecil, hanya dapat mengembang sedikit
dan melekat pada dinding dorsal thorax. Pulmo dibungkus oleh selaput
yang disebut pieura.
f) Syrinx (alat suara), terdapat pada bifurcation tracheae, tersusun dari
beberapa annulus trachealis yang paling caudal dan annulus branchialis
yang paling cranial.
e. Perkembangan Embrio Ayam
Pertumbuhan dan perkembangan embrionik adalah pertumbuhan dan
perkembangan selama masa embrio. Pertumbuhan dan perkembangan masa
embrio melalui suatu tahap tertentu yang sistematik dan teratur. Pertumbuhan dan
perkembangan embrionik diawali dengan pertemuan sel telur (ovum) dengan
sperma sehingga menghasilkan sebuah sel yang disebut zigot. Zigot selanjutnya
mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan melalui tahap-tahap yaitu
pembelahan zigot, gastrulasi dan organogenesis. Adapun hasil pengamatan dari
praktikum ini yang menggunakan preparat embrio ayam pada usia 24, 33, 48, dan
72 jam adalah sebagai berikut:
a) Preparat embrio ayam 24 jam
Pada usia 24 jam, lima buah somit terbentuk di bagian kanan dan kiri atau
pada bagian lateral notochord. Pada tahap ini terbentuk penebalan yang disebut
vesicular optic. Darah dan pembuluh darah yang tumbuh dari pulau pulau darah
(area apaca vasculora) mengalami pertumbuhan, sedangkan pulau pulau darah
yang berasal dari sel-sel mesoderm yang dapat berdiferensiasi menjadi berbagai
jenis sel dan jaringan yang terdapat di mesenkim. Somit ini nanti akan
berkembang menjadi otot-otot penting dalam tubuh.
preparat 24 jam dapat dibedakan antara daerah intra embrional dengan daerah
ekstraembrional. Epiblast bagian tengah yang lebih terang disebut area pelusida,
bagian tepi yang lebih gelap disebut daerah opaca. Daerah intra embrional yakni
terdiri dari daerah pellusida dan daerah opaka. Daerah kepala akan mengalami
perkembangan yang cepat, namun karena adanya daerah batas pertumbuhan (zone
over growth), terjadi lipatan kepala (head fold), mula-mula ke ventral. Setelah ke
ventral daerah agak terangkat melipat ke posterior.

20
b) Preparat embrio ayam 33 jam
Pada preparat 33 jam sudah terbentuk sebelas somit. Pada embrio ayam 11
pasang somit, jantung mulai terbentuk da membelok ke kanan. Bagian ujung
terdapat vesikulla yaitu perubahan di daerah mesencephalon. Sistem saraf mulai
berdiferensiasi dan lateral prosencepalon menunjukkan penebalan yang disebut
vesiculla opticus. Bagian posterior bumbum neciral masih berupa penebalan
keping yang disebut sinus noboidalis. Namun, saat praktikum, praktikan tidak
berhati-hati dalam mengamati bentuk embrio, sehingga embrio yang di dapat
menjadi rusak.
c) Preparat embrio ayam 48 jam
Embrio ayam pada fase ini mengalami perubahan yang sangat besar dan jelas.
Terbentuknya lensa mata, optic cup dan otak. Selain itu Menurut Syahrum (1994),
Preparat embrio ayam umur 48 jam, kepala embrio mengalami pelekukan
(chepalic flexure) sehingga mesenchepalon  tampak di sebelah dorsal dan
prosenchepalon dan rhombenchepalon tampak sejajar. Badan embrio memutar
sepanjang sumbunya sehingga pandangan dari dorsal tampak kepala bagian
kanan; badan bagian posterior masih menunjukkan bagian dorsal (tampak sebelah
atas). Bagian badan sebelah tengah telah menunjukkan adanya lipatan lateral
(lateral body fold) sedangkan di daerah ekor telah terjadi pula tail fold (lipatan
yang akan menyelubungi daerah ekor). Lama-kelamaan, seluruh bagian badan
embrio berada dalam selubung amnion, setelah semua lipatan-lipatan bertemu.
Pada akhir perkembangan embrio ayam umur 48 jam , terbentuk dua membran
ekstra embrional yaitu amnion dan khorion. Saat melakukan praktikum, praktikan
tidak mendapatkan hasil dari embrio umur 48 jam karena telur yang akan diamati
telah rusak embrionya.
d) Preparat embrio ayam 72 jam
Embrio mengalami pelekukan servikal sehingga daerah rhombencephalon
berada di sebelah dorsal dan telencephalon mendekati perkembangan jantung. Di
daerah setinggi AIP terjadi penebalan mesoderm yang akan berkembang menjadi
upper limb bud, atau wing bud, merupakan primordia sayap. Sedangkan di daerah
kauda dibentuk lower limb bud yaitu primordia kaki. Dua pasang yang pertama

21
menunjukkan adanya sobekan pada sebagian closing plate. Selanjutnya evaginasi
ventral usus depan berikutnya membentuk primordia hepar kranial. Esophagus
merupakan tabung yang pendek, terletak disebelah belakang primordia paru-paru.
Kemudian usus depan membuka dinding dorsal setinggi divertikulum hepar
bagian kaudal dan terjadi penebalan yang akan membentuk primordia dorsal
pankreas. Usus belakang mengalami divertikulum ventral membentuk kantong
allantois. Tepat disebelah kaudal allantois ektoderm dan entoderm bersatu
membentuk membran kloaka yang kalau pecah akan membentuk anus.

22
H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, maka dapat disimpulkan bahwa:
Ayam merupakan kelas Aves, dimana kelas ini memiliki ciri integumen
khusus yaitu bulu, bulu ayam terdiri atas calamus, rachis dan vane. Secara
morfologi, ayam memiliki bulu, paruh, pial, sayap, tungkai kaki dan ekor.
Sedangkan secara anatomi ayam memiliki cor, pulmo, tractus dan glandula
digestivus, organ urogenital serta organ ekskresi. Organ-organ ini akan bekerja
sama membentuk sistem organ pada ayam.
Pertumbuhan dan perkembangan embrionik diawali dengan pertemuan sel
telur (ovum) dengan sperma sehingga menghasilkan sebuah sel yang disebut
zigot. Zigot selanjutnya mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan melalui
tahap-tahap yaitu pembelahan zigot, gastrulasi dan organogenesis. Pada setiap
tahap pertumbuhan dan perkembangan embrio ayam, terrdapat bagian-bagian
yang nantinya akan menjadi bakal organ. Organ yang pertama terbentuk pada
embrio adalah jantung ayam dengan pembuluh darahnya.

23
Daftar Pustaka
Hardi, Susilo. dkk. 1993. Struktur dan Perkembangan Hewan. Yogyakarta: UGM.
Kimball, J. W. 1992. BIOLOGI edisi ke-5 jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Kimball, J. W. 1999. Biologi edisi kelima jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Mukayat, Djarubito. 1990. Zoologi Vertebrata. Jakarta: Erlangga.

24

Anda mungkin juga menyukai