Dokter Mutia berpraktek sebagai dokter umum dengan SIP: 1234/Dinkes/2013 di Jalan
Srijaya Negara No 153, telp. 0711 (312967) dari hari Senin sampai dengan Sabtu, jam
praktek mulai jam 16.00 sampai dengan jam 20.00. Pada tanggal 18 Desember 2015 datang
seorang bapak bernama Sudiono, laki-laki usia 45 tahun menderita hipertensi ke tempat
praktek. Selama ini, ia menggunakan Kaptopril 25 mg dengan interval pemberian setiap 12
jam dan tekanan darahnya terkontrol 130/80 mmHg. Sejak seminggu yang lalu ia mengeluh
nyeri sendi bahu dan berobat ke Puskesmas dan mendapatkan Natrium diklofenak 50 mg dan
diminum setiap 12 jam. Saat ini ditemukan tekanan darah meningkat menjadi 170/95 mmHg.
Dokter Mutia menganjurkan diet rendah garam dan mempertimbangkan mengganti obat
antihipertensi dari golongan yang berbeda dan/atau mengganti obat anti nyeri. Analisislah
kasus di atas dengan mempertimbangkan rasionalitas pemilihan alternatif, tuliskan resep dan
lakukan komunikasi, informasi dan edukasi sehubungan penyakit dan rencana pengobatan.
Jawaban :
1. Pemberian Na diclofenac memiliki efek peningkatan tekanan darah
2. NSAID akan mengurangi efektivitas penurunan tekanan darah dengan berbagai derajat
3.Mekanisme NSAID meningkatkan tekanan darah dengan cara retensi Natrium dan
vasokontriksi
4.Ca channel blocker (amlodipine mulai dari 5 atau 10 mg per hari) dan agonis adrenergic
sentral (clonidine mulai 2x0,5 mg per hari) paling dianjurkan karena paling sedikit
dipengaruhi oleh NSAID
5. Pemilihan NSAID dapat dipertimbangkan tergantung pada derajat nyeri. misalnya jika
VAS 1-3 dapat digunakan parasetamol. VAS lebih tinggi dapat digunakan NSAID yang
selektif COX2 (celexocib).
6. Dalam tatalaksana hipertensi diperlukan edukasi dan komunikasi bahwa obat antihipertensi
harus diminum secara rutin dan tekanan darah dipengaruhi oleh banyak faktor seperti
makanan (garam), merokok, pola tidur yang cukup, minum kaffein dan stress.
7. NSAID mempengaruhi efikasi antihipertensi ARB, beta Blocker, diuretik dan ACE
inhibitor
Kunci: