Anda di halaman 1dari 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Mundu Cirebon


Mata Pelajaran : Dasar Penanganan Dan Proses Pengolahan Hasil
Perikanan
Kompetensi Keahlian : Agribisnis Pengolahan Hasil Perikanan
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok 1. Prinsip dan teknik-teknik mengemas dan
menyimpan bahan
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam
mengemas dan menyimpan bahan
3. Prosedur mengemas dan menyimpan bahan

Alokasi Waktu : 6 jp (2 pertemuan)

Kompetensi Inti SMK kelas X :


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin , tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsive dan proaktif) dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, procedural,
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradapan terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

A. Kompetensi Dasar
3.1. Memahami tujuan, prinsip dan teknik-teknik mengemas dan menyimpan bahan
4.1. Melakukan pengemasan dan penyimpanan bahan
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan tujuan, prinsip dan teknik-teknik mengemas dan menyimpan bahan
2. Memahami tujuan, karakteristik, prinsip dan teknik-teknik mengemas dan menyimpan
bahan
3. Menerapkan pengemasan dan penyimpanan bahan
4. Mengevaluasi pengemasan dan penyimpanan bahan

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat:
1. Menjelaskan tujuan, prinsip dan teknik-teknik mengemas dan menyimpan bahan
2. Memahami tujuan, karakteristik, prinsip dan teknik-teknik mengemas dan menyimpan
bahan
3. Menerapkan pengemasan dan penyimpanan bahan
4. Mengevaluasi pengemasan dan penyimpanan bahan

D. Materi Pembelajaran
1. Prinsip dan teknik produksi mengemas dan menyimpan bahan
2. Jenis-jenis pengemasan yang digunakan pada produk perikanan
3. Prosedur alur proses mengemas dan menyimpan bahan

E. Metode Pembelajaran
- Pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan saintifik (Scientific)
- Metode yang dipakai adalah model pembelajaran Discovery Learning

F. Media Pembelajaran
1. Laptop
2. LCD proyektor
3. Peralatan produksi meliputi : Plastik PP, Sealer, Nampan, dan Cool Box Styrofoam

G. Sumber Belajar.
1. Buku Penanganan Bahan Hasil Pertanian dan Perikanan (PBHPP) Kelas X
2. Internet

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


waktu

Pertemuan ke-1 1. Guru memberikan salam dan mengajak berdoa 5 menit


Pendahuluan 2. Guru melakukan presensi kehadiran peserta didik
3. Guru mengkondisikan kelas dalam suasana
kondusif untuk berlangsungnya pembelajaran.
4. Guru memberikan motivasi tentang pentingnya
memahami teknik-teknik mengemas dan
menyimpan bahan dan mengaitkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai.
6. Guru menginformasikan tentang proses
pembelajaran yang akan dilakukan termasuk aspek-
aspek yang dinilai selama proses pembelajaran
berlangsung.
7. Guru melakukan apersepsi dengan melakukan
pertanyaan secara klasikal yang bersifat menuntun
dan menggali.
Kegiatan inti Fase 1 – Pemberian stimulus terhadap siswa 20 menit
Mengamati
8. Guru meminta siswa untuk melihat kembali catatan
mengenai teknik-teknik mengemas dan menyimpan
bahan
9. Siswa diminta untuk mengulang kembali mengenai
cara mengemas dan menyimpan bahan
10. Siswa menentukan penanganan terbaik untuk
mengemas dan menyimpan bahan
11. Guru menyampaikan pertanyaan berupa masalah
pada peserta didik, selanjutnya peserta didik
diminta untuk menjawab permasalahan tersebut.
12. Guru memotivasi untuk berani mengemukakan
pendapat dan dapat menghargai pendapat orang lain

Fase 2 – Identifikasi masalah


Menanya
13. Guru menugaskan siswa untuk menentukan
masalah utama kegagalan dalam teknik mengemas
dan menyimpan bahan
14. Berdasarkan hasil membaca dan praktikum siswa
merumuskan hal apa saja yang perlu diperhatikan
dalam teknik-teknik mengemas dan menyimpan
bahan
15. Guru meminta siswa untuk mereview mengenai
aplikasi mengemas dan menyimpan bahan
16. Siswa menyampaikan pada yang lain berkaitan
dengan alat & bahan serta prosedur mengemas
bahan
17. Guru menyimpulkan mengenai teknik proses
mengemas dan menyimpan bahan
18. Siswa diberikan waktu untuk bertanya

Fase 3 – Pengumpulan data


Mengumpulkan Informasi
19. Guru meminta siswa untuk melakukan Teknik
mengemas dan menyimpan bahan.
20. Siswa diberi kesempatan beberapa menit untuk
mengamati data/informasi yang telah didapat,
kemudian menggunakan informasi tersebut untuk
menyiapkan penalaran dan bahan praktik sesuai
prosedur yang ditentukan
21. Memberi kesempatan kepada setiap kelompok
untuk mengajukan pertanyaan sebelum praktikum
dimulai, untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang kegiatan produksi yang akan dilakukan
22. Setiap kelompok menyiapkan segala peralatan dan
bahan produksi yang dibutuhkan sesuai petunjuk
dan berdasarkan hasil diskusi
23. Selanjutnya, siswa melakukan kegiatan praktik
mengemas bahan

Fase 4 – Pembuktian
Menalar
24. Guru menugaskan siswa untuk menilai dan
melakukan pengamatan organoleptik terhadap
produk yang telah dibuat.
25. Apabila terdapat kekurangan, siswa diminta untuk
menganalisis penyebab dari kekurangan tersebut.

Fase 5 – Menarik kesimpulan


Mengomunikasikan
26. Guru meminta siswa untuk menyampaikan hasil
dari praktikum yang telah dilaksanakan.
27. Siswa melaporkan hasil praktikum kelompok,
sedangkan kelompok lain menanggapi.
Penutup 28. Guru memberi kesempatan kepada beberapa peserta 5 menit
didik untuk menyampaikan pendapatnya tentang
pembelajaran yang telah diikuti
29. Guru memberikan kesimpulan dari pembelajaran
yang telah dilakukan
30. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan semangat, berdoa dan
mengucapkan Salam

Penilaian
1. Keaktifan didalam kelas
2. Kinerja pada saat praktikum
3. Laporan hasil praktikum

Mundu, November 2018


Guru Mata Pelajaran

Ramadhan Nurholis
Materi
Fakta
Pengemasan diperlukan untuk membatasi bahan pangan dengan lingkungan untuk mencegah
atau menunda proses kerusakan sehingga bahan mempunyai daya tahan lebih lama untuk
dikonsumsi. Sifat terpenting dari pengemas meliputi permeabilitas gas dan uap air serta luas
permukaan kemasan. Kemasan dengan daya hambat gas yang baik dan luas permukaan yang
lebih kecil menyebabkan masa simpan produk lebih lama. Penyimpanan merupakan kegiatan
untuk mengamankan dan memperpanjang masa penggunaan produk. Penyimpanan dilakukan
pada ruang dengan suhu, tekanan dan kelembaban udara sesuai sifat dan karakteristik hasil
perikanan.

Konsep
Fungsi sebuah kemasan pada awalnya hanya bertujuan untukmelindungi barang atau
mempermudah transportasi barang. Kemasan digunakan lebih berorientasi untuk melindungi
barang terhadap pengaruh cuaca atau proses alam lainnya yang dapat merusak barang dan
sebagai wadah agar barang mudah dibawa selama dalam perjalanan. Namun, saat ini terjadi
perkembangan fungsi dan tujuan pengemasan, diantaranya bertujuan untuk menambahkan nilai-
nilai fungsional. Peranan kemasan dalam pemasaran merupakan salah satu kekuatan utama
dalam persaingan pasar.

Sesuai dengan pernyataan Julianti E dan Nurminah M (2006), fungsi pengemasan pada
bahan pangan adalah:
1. Mewadahi produk selama distribusi dari produsen hingga kekonsumen, agar produk tidak
tercecer.
Kegiatan mewadahi dapat dilakukan sejak di lahan pertanian untuk produk hasil tanaman
atau dari kapal laut untuk hasil perikanan. Produk berupa cairan, pasta atau butiran sangat
besar kemungkinan tercecer, sehingga sejak penanganan awal perlu dilakukan pewadahan
dengan menggunakan wadah yang sesuai dengan karakteristik komoditas tersebut.
2. Melindungi produk
Produk hasil pertanian dan perikanan merupakan bahan bahan yang mudah rusak
sehingga sangat perlu dilindungi dari berbagai faktor penyebab kerusakan, seperti seperti
sinar ultraviolet, panas, kelembaban udara, oksigen, benturan, kontaminasi dari kotoran
dan mikroba yang dapat merusak dan menurunkan mutu produk.
3. Sebagai identitas produk
Selain sebagai wadah dan pelindung bahan, kemasan juga berfungsi sebagai alat
komunikasi dan informasi kepada konsumen melalui label yang terdapat pada kemasan.
Oleh karena itu desain label pada kemasan perlu diperhatikan agar mampu memberikan
informasi kepada konsumen dengan benar.
4. Meningkatkan efisiensi
Kemasan juga diharapkan mampu memudahkan penghitungan, memudahkan pengiriman
dan penyimpanan. Oleh karena itu perlu diperhatikan jumlah bahan yang dikemas dalam
satu kemasan (berisi 1 lusin, 1 gross dan sebagainya) agar mudah mengidentifikasinya.
Kemasan merupakan salah satu cara membedakan suatu produk dari produk lainnya. Hal
ini penting dalam pengelolaan persediaan maupun dalam pemasaran produk.
5. Melindungi pengaruh buruk dari produk itu sendiri Seringkali kita menemukan jenis
bahan tidak boleh dibawa kedalam kendaraan (pesawat terbang, bus, dll), serta tempat
tertentu dikarenakan memiliki karakteristik yang khas yang dapat mengganggu orang
lain. Sebagai contoh adalah durian, buah yang nikmat dan memiliki bau atau aroma yang
sangat tajam. Contoh yang lain adalah ikan asin/cumi dan berbagai produk perikanan lain
yang memiliki bau yang sangat tajam. Kedua contoh tersebut meskipun memiliki harga
yang relatif tinggi namun tidak setiap orang menyukainya sehingga sering dilarang
dibawa di tempat tertentu. Oleh karena itu untuk membawa produk tersebut harus
dilakukan dengan kemasan yang mampu melindunginya dari bau yang sangat tajam
tersebut.
6. Meningkatkan pemasaran produk Kemasan dapat berfungsi sebagai identitas produk,
sehingga proses identifikasi menjadi lebih efektif dan mencegah pertukaran oleh produk
pesaing. Kemasan yang didesain secara baik diharapkan mampu meningkatkan daya tarik
calon pembeli dan sekaligus menjadi sarana informasi dan iklan. Selain itu kemasan
diharapkan juga mampu memberi kenyamanan bagi pemakai.

Prinsip
Kegiatan mengemas bahan hasil pertanian dan perikanan perlu memperhatikan beberapa
faktor, baik bahan yang akan dikemas, bahan kemasan, serta tujuan pengemasan. Bahan yang
akan dikemas perlu dipahami karakteristiknya terlebih dahulu agar dalam menentukan proses
pengemasannya mampu mencapai tujuan yang diinginkan.
Sebagai dasar dalam pembahasan materi ini mari kita kaji terlebih dahulu peraturan tentang
wadah dan pembungkus yang terdapat dalam Permentan No 44/Permentan/OT.140/10/2009
sebagai berikut. Wadah dan pembungkus yang digunakan dalam penanganan pasca panen harus:
1. Dapat melindungi dan mempertahankan mutu isinya terhadap pengaruh dari luar.
2. Dibuat dari bahan yang tidak melepaskan bagian atau unsur yang dapat mengganggu
kesehatan atau mempengaruhi mutu makanan.
3. Tahan atau tidak berubah selama pengangkutan dan peredaran.
4. Sebelum digunakan dibersihkan dan dikenakan tindakan sanitasi.
5. Wadah dan bahan pengemas disimpan pada ruangan yang kering, ventilasi yang cukup dan
dicek kebersihan dan infestasi jasad pengganggu sebelum digunakan.

Prosedur
Produk perikanan yang tergolong dalam kategori pangan juga banyak dikemas
menggunakan plastik. Apalagi saati ini industry perikanan sudah mengalami perkembangan yang
signifikan. Penggunaaan plastik untuk produk perikanan sudah lazim kita jumpai. Namun
tahukah anda plastik yang biasa kita gunakan tersebut terbuat dari beberapa bahan kimia yang
mungkin bisa berbahaya bagi kesehatan manusia. Dalam memilih plastik sebagai bahan
pengemas harus bijak dan sesuai dengan standar yang ditentukan oleh pemerintah. Dalam dunia
perdagangan dikenal ada plastik khusus untuk mengemas bahan pangan (food grade) dan plastik
untuk mengemas bahan bukan pangan (non-food grade). Oleh karena itu bila akan memilih
plastik untuk mengemas bahan dan produk pangan maka harus dipilih yang food grade.
Oleh karenanya sebelum menggunakan Plastik sebagai bahan penegmas alangkah baiknya
kita menegtahui jenis-jenis Plastik dan kegunaananya. Berikut beberapa jenis Plastik yaitu:
1. Polietilen merupakan film yang lunak, transparan dan fleksibel, mempunyai kekuatan
benturan dan kekuatan sobek yang baik. Pemanasan polietilen akan menyebabkan plastik ini
menjadi lunak dancair pada suhu 110oC
- Low Density Polyethylen (LDPE)
Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah kuat, agak tembus cahaya, fleksibel dan
permukaan agak berlemak. Pada suhu di bawah 60°C sangat resisten terhadap senyawa
kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, akan tetapi kurang baik bagi gas-gas
yang lain seperti oksigen, sedangkan jenis plastik HDPE mempunyai sifat lebih kaku,
lebih keras, kurang tembus cahaya dan kurang terasa berlemak.
- High Density Polyethylen (HDPE)
Pada polietilen jenis low density terdapat sedikit cabang pada rantai antara
molekulnya yang menyebabkan plastik ini memiliki densitas yang rendah, sedangkan
high density mempunyai jumlah rantai cabang yang lebih sedikit dibanding jenis low
density. Dengan demikian, high density memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras,
buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. Ikatan hidrogen antar molekul juga berperan
dalam menentukan titik leleh plastik.
2. Polipropilen mempunyai nama dagang Bexophane, Dynafilm, Luparen, Escon, Olefane dan
Profax. Sifat-sifat dan penggunaannya sangat mirip dengan polietilen, yaitu: ringan (densitas
0.9 g/cm3) mudah dibentuk tembus pandang dan jernih dalam bentuk film, tapi tidak
transparan dalam bentuk kemasan kaku lebih kuat dari polieteilen (PE). Pada suhu rendah
akan rapuh, dalam bentuk murninya mudah pecah pada suhu -30oC sehingga perlu
ditambahkan PE atau bahan lain untuk memperbaiki ketahanan terhadap benturan. Tidak
dapat digunakan untuk kemasan beku. lebih kaku dari PE dan tidak mudah sobek sehingga
mudah dalam penanganan dan distribusi, daya tembus (permeabilitasnya) terhadap uap air
rendah, permeabilitas terhadap gas sedang, dan tidak baik untuk bahan pangan yang mudah
rusak oleh oksigen. Tahan terhadap suhu tinggi sampai dengan 1500C, sehingga dapat
dipakai untuk mensterilkan bahan pangan mempunyai titik lebur yang tinggi, sehingga sulit
untuk dibentuk menjadi kantung dengan hasil yang baik. Polipropilen juga tahan lemak, asam
kuat dan basa, sehingga baik untuk kemasan minyak dan sari buah.
3. Polivinil Klorida Beberapa jenis Polivinil Klorida, yaitu:
a. Plasticized Vinyl Chlorida yaitu bahan pemlastis yang digunakan adalah resin (poliester,
epoksi) dan non resin (ptalat dan posfat).
b. Vinyl copolimer mirip dengan plastized vinil klorida, hanya mesinnya berupa polimer,
sehingga dapat digunakan untuk kemasan blisterpack, kosmetika dan lain sebagainya.
c. Oriented Film adalah jenis oriented film mempunyai sifat yang luwes (lunak) dan tidak
mudah berkerut. Sifat-sifat umum kemasan oriented adalah (a) tembus pandang, ada juga
yang keruh, permeabilitas terhadap uap air dan gas rendah; (b) tahan minyak, alkohol dan
pelarut petrolium, sehingga dapat digunakan untuk kemasan, mentega, margarin dan
minyak goreng, kekuatan tarik tinggi dan tidak mudah sobek; (c) dipengaruhi oleh hidro
karbon aromatik, keton, aldehida, ester, eter aromatik, anhidrat dan molekul-molekul
yang mengandung belerang, nitrogen dan fosfor. Tidak terpengaruh oleh asam dan basa,
kecuali asam pengoksidasi, akan tetapi pemlastis akan terhidrolisa oleh asam dan basa
pekat densitas 1.35-1.4 g/cm3.
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN

Satuan Pendidikan : SMKN 1 MUNDU CIREBON


Kelas/Semester : XI/1
Topik : Pengemasan Produk Ikan Segar
Waktu : 1 x 30 menit

Indikator terampil menerapkan konsep /prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan
yang berkaitan dengan Alur Proses Pengemasan Produk Ikan
1. Kurang terampil jika sama sekali tidak dapat menerapkan konsep/prinsip dan strategi
pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan topik
2. Terampil jika menunjukkan sudah ada usaha untuk menerapkan konsep/prinsip dan
strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan topik
3. Sangat terampil jika menunjukkan adanya usaha untuk menerapkan konsep/prinsip dan
strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan topik yang dibahas.

Bubuhkan tanda V pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan .

Nama Siswa Ketrampilan

Menerapkankonsep/prinsip strategi pemecahan masalah

KT T ST

Keterangan :
KT : Kurang Terampil
T : Terampil
ST : Sangat Terampil

Anda mungkin juga menyukai