Bank Central
Bank Central
Di Susun Oleh :
Kelompok II
Ade Qoulan S
Siti Ainun
Puji Lestari
Lara Puspita Sari
Heri Setiawan
Andi Rama
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
A. Bank Sentral ................................................................
B. Sistem Pembayaran ......................................................
C. Alat Pembayaran Tunai (uang) ....................................
D. Alat Pembayaran Non Tunai ........................................
Dari latar belakang di atas, maka diambilah suatu rumusan masalah dari latar belakang
tersebut. Adapun rumusan masalah adalah:
A. Bank Sentral
Dapat melakukan kerja sama dengan bank sentral negara lain dan organisasi
atau lembaga internasional.
Dalam hal dipersyaratkan bahwa anggota internasional dan atau lembaga
multilateral adalah negara, maka BI dapat bertindak untuk dan atas nama
negara RI sebagai anggota.
Status Bank Indonesia baik sebagai badan hukum publik maupun badan hukum
perdata ditetapkan dengan undang-undang. Sebagai badan hukum publik Bank Indonesia
berwenang menetapkan peraturan-peraturan hukum yang merupakan pelaksanaan dari
undang-undang yang mengikat seluruh masyarakat luas sesuai dengan tugas dan
wewenangnya. Sebagai badan hukum perdata, Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas
nama sendiri di dalam maupun di luar pengadilan.
Bank Indonesia dapat berfungsi sebagai lender of the last resort dengan memberikan
kredit atau pembiayaan kepada bank yang mengalami kesulitan likuiditas jangka pendek
(maksimal 90 hari). Bank penerima pinjaman wajib menyediakan agunan yang berkualitas
tinggi dengan nilai minimal sama dengan jumlah pinjaman.
Adapun fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral adalah sebagai bank dari
pemerintah dan sebagai bank dari bank umum (banker’s bank), dan bertujuan untuk mencapai
dan memelihara kestabilan nilai rupiah dengan melaksanakan kebijakan moneter secara
berkelanjutan, konsisten, transparan, dan harus mempertimbangkan kebijakan umum
pemerintah di bidang perekonomian. Kestabilan nilai rupiah yang dimaksud adalah kestabilan
nilai rupiah terhadap barang dan jasa, serta terhadap mata uang negara lain. Kestabilan nilai
rupiah terhadap barang dan jasa diukur dengan atau tercermin dari perkembangan laju inflasi.
Kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang negara lain diukur dengan atau tercermin dari
perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain. Kestabilan nilai rupiah
sangat penting untuk mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan
meningkatkan kesejahteraan rakyat.
B. Sistem Pembayaran
Pembayaran adalah perpindahan nilai antara dua belah pihak (secara sederhana kita
memakai istilah pembeli dan penjual), dimana secara bersamaan terjadi perpindahan barang
dan jasa. Maka, proses pembayaran antara kedua belah pihak dalam kegiatan ekonomi
digambarkan sebagai berikut.
Sistem pembayaran tunai sudah dilakukan sejak ditemukannya uang sebagai alat
pembayaran tunai. Sistem pembayaran tunai biasanya terjadi di antara kedua belah pihak,
baik individu, kelompok, lembaga, maupun negara. Sistem pembayaran tunai sudah sering
terjadi setiap hari dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti kamu membeli buku tulis di toko
buku, ayahmu membeli keperluan kantor, dan ibumu membeli kebutuhan harian di pasar.
Sistem pembayaran nontunai melibatkan lembaga perantara agar dana tersebut dapat
benar-benar efektif berpindah dari pihak yang menyerahkan ke pihak penerima. Jika kedua
pihak yang terlibat merupakan nasabah pada bank yang sama, proses perpindahan dana lebih
sederhana. Bank tersebut cukup melakukan proses pemindahbukuan dari rekening yang satu
ke rekening lainnya. Namun, tidak demikian halnya jika kedua pihak merupakan nasabah
bank pada bank yang berbeda. Untuk hal tersebut diperlukan suatu lembaga lain yang dikenal
sebagai lembaga kliring yang mengakomodir transaksi antarbank tersebut.
1. Regulator berwenang mengatur aturan main, ketentuan, dan kebijakan yang mengikat
seluruh komponen sistem pembayaran.
2. Penyelenggara adalah lembaga yang memastikan penyelesaian akhir dari seluruh
transaksi yang terjadi di penggunanya.
3. Infrastrukur adalah sarana fisik yang mendukung operasional sistem pembayaran.
4. Instrumen adalah alat pembayaran baik tunai maupun non-tunai yang disepakati oleh
para pengguna dalam melakukan transaksi.
5. Pengguna adalah konsumen yang memanfaatkan sistem pembayaran.
Sistem pembayaran yang berlaku di Indonesia tersebut, biasanya diklasifikasikan atas
dua jenis, yaitu sistem pembayaran nilai besar (high value payment system) dan sistem
pembayaran nilai kecil/retail (retail payment system).
Alat pembayaran menggunakan kartu (APMK), yaitu terdiri atas sebagai berikut.
a) Kartu kredit
b) Kartu ATM/Debit
Kegiatan usaha pengiriman uang (KUPU), diselenggarakan oleh industri (bank dan
non- bank)
Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI)
Alat pembayaran tunai adalah alat pembayaran dengan memakai uang kartal (uang
kertas dan logam), yang terdiri atas uang dengan nilai nominal Rp100, Rp200, Rp500,
Rp1000, Rp2000, Rp5000, Rp10000, Rp20000, Rp50000, dan Rp100000.
Alat pembayaran tunai berupa uang kartal tersebut masih berperan penting dalam lalu
lintas pembayaran dalam transaksi sehari-hari yang tentu saja bernilai kecil. Dalam
masyarakat moderen seperti sekarang ini, pemakaian alat pembayaran tunai seperti uang
kartal memang cenderung lebih kecil dibanding uang giral.
Uang adalah produk yang dihasilkan oleh perekonomian itu sendiri. Semakin maju
suatu perekonomian semakin membutuhkan sarana pertukaran yang mampu melayani
perekonomian itu sendiri. Dengan demikian mungkin uang yang ada sekarang ini akan terus
mengalami perubahan baik bentuk maupun fungsinya sesuai perkembangan perekonomian
dan perkembangan peradaban manusia.
1. Pra Barter
Dalam keadaan ini masyarakat belum memerlukan tukar menukar sesamanya. Masyarakat
masih diliputi suasana kekeluargaan dan disebut masyarakat yang bercorak komunalistis. Apa
yang mereka hasilkan, mereka makan sendiri, dengan demikian kegiatan produksi dan
konsumsi masih menjadi satu, artinya mereka yang memproduksi dan merekalah yang
mengkonsumsi.
2. Barter
Barter adalah suatu sistem pertukaran yang mana barang atau jasa secara langsung
dipertukarkan untuk barang dan jasa yang lainnya tanpa menggunakan alat perantara
pertukaran,
3. Uang benda
Uang benda adalah barang yang disukai oleh setiap orang dan diterima oleh semua pihak
sebagai alat penukar (generally acepted). Macam-macam barang yang pernah dipakai sebagai
uang benda antara lain: kerang, ternak, batu intan, perhiasan, garam, senjata, tembakau, dan
teh.
4. Uang Logam
Uang Logam Uang logam yang dibuat dari emas dan perak telah mulai digunakan sejak
abad ketujuh sebelum Masehi. Logam mulia yang dijadikan mata uang diberi bentuk tertentu
dan diberi tanda atau cap resmi sebagai jaminan kadar dan beratnya dan diberi angka untuk
menentukan nilainya. Nilai bahan uang (emas/perak yang termuat di dalam mata uang)
disebut nilai instrinsik, sedangkan angka yang dicap pada mata uang untuk menyatakan
nilainya disebut nilai nominal.
5. Uang kertas
uang kertas adalah uang yang terbuat dari kertas dengan gambar dan cap tertentu dan
merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut penjelasan UU No. 23 tahun 1999
tentang Bank Indonesia, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang dalam bentuk
lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya (yang menyerupai kertas).
D. Alat Pembayaran Non Tunai
Alat pembayaran non tunai adalah alat pembayaran dengan tidak memakai uang kartal
(uang kertas dan logam), yang terdiri atas paper based (cek/BG), APMK (Alat Pembayaran
Menggunakan Kartu), dan uang elektronik. Alat pembayaran nontunai sudah berkembang dan
semakin lazim dipakai masyarakat. Kenyataan ini memperlihatkan kepada kita bahwa jasa
pembayaran nontunai yang dilakukan bank maupun lembaga selain bank (LSB), baik dalam
proses pengiriman dana, penyelenggara kliring maupun sistem penyelesaian akhir
(settlement) sudah tersedia dan dapat berlangsung di Indonesia. Transaksi pembayaran
nontunai dengan nilai besar diselenggarakan Bank Indonesia melalui sistem BI-RTGS (Real
Time Gross Settlement), dan sistem kliring.
A. Kesimpulan
Pada tingkat yang paling dasar, sistem pembayaran adalah suatu cara yang disepakati
untuk mentransfer suatu nilai (value) antara pembeli dan penjual dalam suatu transaksi.
Sistem pembayaran memfasilitasi pertukaran barang dan jasa dalam suatu perekonomian.
Dalam mentransfer pasti memiliki kendala-kendala, maupun risiko-risikonya.
Pembayaran adalah perpindahan hak atas nilai antara pihak pembeli dan pihak penjual
yang secara bersamaan terjadi perpindahan hak atas barang atau jasa secara berlawanan.
Perkembangan Sistem Pembayaran diawali dari sistem Sistem Pertukaran Barter, Uang
Logam, Uang Tanda, Uang Kertas, Uang Giral,
Peran Sistem Pembayaran dalam Perekonomian adalah menjaga stabilitas keuangan
dan perbankan, sebagai sarana transmisi kebijakan moneter serta sebagai alat untuk
meningkatkan efisiensi ekonomi suatu negara.
Kewenangan Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran adalah menetapkan
kebijakan, mengatur, melaksanakan, dan memberi persetujuan, perizinan dan pengawasan
atas penyelenggaraan jasa sistem pembayaran.
B. Saran
Dalam melakukan sistem pembayaran apalagi dala mentransfer uang hendaklah
berhati-hati, karena terdapat banyak kendala atau risiko yang terjadi pada sistem pembayaran.
Dalam Tulisan singkat ini penyusun ingin menyarankan kepada teman, tugas yang
diberikan dapat dibuat dengan baik agar ke depannya kita menjadi siswa yang berguna untuk
bangsa kita dalam mengemban tugas serta tak juga selalu bersyukur pada tuhan yang maha
kuasa.
Tulisan ini juga masih banyak kekurangan karena kami sadar manusia biasa tak luput
dari salah, oleh karena itu kami perlu kritikan dan solusi yang bersifat membangun agar ke
depannya lagi dapat di susun dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.utakatikotak.com/kongkow/detail/15940/Bank-Sentral-Sistem-Pembayaran-dan-
Alat-Pembayaran-Dalam-Perekonomian-Indonesia
http://asyilarahma123.blogspot.com/2016/02/makalah-sistem-pembayaran-dan-alat.html
http://digilib.unila.ac.id/4516/14/BAB%20I.pdf
https://makalahekonomisifasav.blogspot.com/
https://docplayer.info/69805679-Bab-5-bank-sentral-sistem-pembayaran-dan-alat-
pembayaran-dalam-perekonomian-indonesia.html
https://bagiartikel24.blogspot.com/2017/01/makalah-sistem-pembayaran-alat.html
https://rohmadekonomi.wordpress.com/2018/02/13/kd-6-bank-sentral-sistem-pembayaran-
dan-alat-pembayaran/