BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Otot merupakan salah satu bagian di tubuh yang memiliki peranan sangat
penting, sehingga sangatlah dianjurkan untuk menjaga agar tetap sehat dan terjaga
dengan baik yang akan memberikan dampak yang baik bagi tubuh. Masalah
memiliki kekuatan otot dada yang kuat biasanya cenderung melibatkan kaum pria,
dimana mereka berlomba-lomba melatih otot dada agar memiliki badan yang
istilahnya dikenal dengan tubuh yang atletis. Tubuh yang atletis dengan otot dada
yang berisi, berbentuk yang baik terkesan menunjukkan kejantanan bagi kaum
pria.
Memiliki kekuatan otot dada yang baik untuk menambah kekuatan tubuh,
pada otot dada dimana otot dada yang terjaga dan terlatih tidak hanya mampu
melakukan gerakan dan memiliki kekuatan yang besar, tetapi juga memberikan
stabilitas pada bagian bahu dan struktur kerangka tubuh . Dengan stabilnya bahu
dan kerangka tentu akan memberikan tambahan kekuatan pada tubuh. Contohnya
pada cabang olahraga gulat, kekuatan otot dada sebagaimana diketahui seorang
pegulat memiliki kekuatan otot yang baik dan kuat pasti akan memberikan
tersebut terjadi disebabkan oleh latihan beban yang dilakukan dengan bentuk
pelatihan yang tepat sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai. Bentuk
pelatihan yang dapat digunakan untuk melatih otot dada yaitu bentuk pelatihan
8
9
set, repetisi, kemudian diselingi dengan istirahat guna mencapai hasil yang
berkemampuan (Badudu dan Zain, 2001). Kekuatan otot adalah kemampuan otot
diperlukan dalam setiap cabang olahraga dan sangat penting dalam mencetak atlet.
pembebanan yang cukup, tanpa menggunakan beban pelatihan otot tidak akan
bertambah.
Kekuatan yaitu tenaga yang dihasilkan dari kontraksi otot atau sekelompok
otot yang dipakai untuk mengangkat, memindahkan, mendorong benda dari satu
tempat ke tempat yang lainnya. Kekuatan adalah kemampuan otot skeletal tubuh
untuk melakukan kontraksi atau tegangan maksimal dan menerima beban sewaktu
maksimal yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot dan kemampuan
otot-otot yang dimulai pada umumnya adalah otot-otot tangan, lengan, bahu,
dada, perut, tungkai kaki dan punggung, kekuatan otot tangan dan lengan penting
suatu gerak atau bentuk dari suatu benda, gerakan menarik, mengangkat, atau
mendorong dapat mengakibatkan suatu benda berhenti atau berubah arah yang
tergantung pada sifat fisik benda dan besarnya kekuatan dari titik tumpuan dan
arah kekuatan yang dilakukan (Pate et.al, 1993). Kekuatan (strength) dalam
tenaga secara keseluruhan untuk mencapai suatu prestasi yang tinggi. Dan dalam
selama pelatihan (Harsono, 1988). Kekuatan otot merupakan tenaga atau tegangan
yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi
disimpulkan bahwa kekuatan otot yaitu kemampuan kontraksi maksimal dari otot
ke tempat lain. Kekuatan otot dada yaitu kemampuan dada dengan mengerahkan
semua tenaga dari otot-otot skeletal dada didukung oleh otot-otot skeletal
punggung bagian belakang atas, bahu serta lengan atas dan bawah, bahkan
didukung oleh semua otot skeletal anggota gerak atas dalam satu kali kontraksi.
seseorang untuk bergerak, otot mempunyai ujung-ujung yang terdiri dari jaringan
ikat yaitu disebut urat atau tendon. Otot yaitu jaringan yang kuat dan elastis terdiri
glikogen dan lemak. Menurut Dinata (2004) seluruh otot diselimuti oleh jaringan
ikat yang disebut epimysium, ikatan otot atau fasciculus juga dikelilingi oleh
jaringan ikat yang disebut perimysium. Satu ikatan otot berisi satu lebih serabut
otot. Setiap serabut otot deselimuti oleh jaringan ikat yang disebut endomysium.
Jaringan ikat memberikan kekuatan dan keutuhan otot. Jaringan ikat juga sering
menyebabkan rasa sakit otot akibat pelatihan. Menurut Nala (2002) otot adalah
daging, skeletal adalah tulang. Jadi otot skeletal adalah daging yang menempel
seseorang berlatih dengan teratur, maka massa ototnya akan bertambah besar
sehingga kekuatan otot pun akan bertambah kuat. Pembesaran otot disebut dengan
Hypertropy otot adalah menambahnya ukuran atau massa otot, hal ini
disebabkan meningkatnya jumlah flamen aktin dan myosin dalam setiap serat otot
dan menyebabkan bertambah besarnya serat-serat otot yang ada (Guyton dan Hall,
1997). Serat-serat otot yang memang sudah ada sejak lahir. Myofibri merupakan
protein yang halus actin dan myosin didalam serat bertambah sehingga membuat
serat yang lebih besar. Akibatnya kolektif dari bertambah besarnya didalam
terlihat. Pembesaran pada serat-serat yang sudah ada disebut hypertropy otot
(Thomas dan Barney, 2003). Menurut Rai (2006) hypertropy otot merupakan
pertumbuhan massa otot dimana serabut otot bertambah besar atau tebal.
terjadi saat seluruh serabut otot yang dilatih benar-benar terpakai semua untuk
Perekrutan serabut otot yang maksimal harus terjadi untuk biasa mendapatkan
pertumbuhan otot yang maksimal, karena tanpa perekrutan seluruh serabut otot
pada bagian tubuh dilatih maka potensi perkembangan otot hanya sekecil jumlah
serabut otot yang dipakai. Artinya semakin banyak atau semakin maksimal
serabut otot direkrut dalam satu sesi latihan, maka semakin besar potensi
perkembangan massa otot (hypertrophy). Menurut Rai, Hamid dan Tsiang (2007)
mengatakan bahwa hipertrofi otot adalah pertumbuhan massa otot dimana serabut
otot bertambah besar atau tebal. Hipertrofi istilah untuk serabut otot rangka yang
membesar dari ukuran aslinya. Serabut otot rangka membesar melalui pembesaran
ditujukan untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan statis, akan terutama
bertambahnya unsur kontraktil (actin dan miosin) di dalam otot, menebalnya dan
sel-sel otot (serabut-serabut otot) dan jumlah kapiler di dalam otot khusunya yang
dilatih untuk daya tahan. Otot-otot yang tidak terlatih akan mengecil (atrofi) dan
serabut otot yang menyebabkan meningkatnya kekuatan pasif dan aktif otot serta
1) Anatomi dan fisiologi molecular otot fungsi otot adalah memahami dinamika
perubahan intraselular otot. Oleh karena itu perlu lebih dahulu dibahas antomi
2) Fungsi Otot (Fisiologi Otot) Pada tingkat Molekular, kontraksi otot adalah
serangkaian peristiwa reaksi fisiko kimia antara filamen actin dan myosin.
otot yaitu perubahan anatomis, kimiawi dan fisiologis. Pada perubahan anatomis,
ukuran besarnya serabut otot atau disebut hypertrophy otot. Hypertrophy akan
terjadi setelah melakukan latihan beban selama 6 minggu atau lebih sehingga
sintesis protein otot, degradasi protein, transkripsi dan perilaku sel satelit. Jalur
transduksi ini mengubah sinyal mekanik yang muncul saat latihan menjadi sinyal
protein. Penelitian menunjukkan bahwa jalur mTOR adalah titik pusat dimana
otot akan mengintegrasikan input dari berbagai sumber dan menentukan derajat
sintesis protein dan hipertropi otot yang terjadi. Jalur yang berlawanan dengan
mTOR dan pertumbuhan otot adalah jalur myostatin – Smad. Defek genetik akan
menekan jalur ini yang berakibat besar pada ukuran otot. Namun demikian jalur
menyatakan bahwa kekuatan otot akan muncul sebagai akibat dari latihan yang
sistematik dan progresif dengan frekuensi, intensitas dan durasi yang cukup
mengakibatkan adaptasi. Sehingga, rencana suatu latihan otot akan terdiri dari
beban (%1RM), volume latihan (set dan repetisi), waktu istirahat dan perubahan-
perubahan progresifnya. Selain itu, kita nyatakan pula tujuan latihan (kekuatan,
daya tahan, hipertropi), jenis latihan yang dilakukan, dan sifat kontraksi yang
2014). Pertumbuhan ukuran otot dapat terjadi melalui mekanisme hipertropi yaitu
kondisi dimana ukuran dan masa sel yang bertambah dan bukan diakibatkan oleh
pertambahan jumlah sel atau hiperplasia. Hipertropi hanya akan dapat terjadi
apabila tubuh berada dalam keseimbangan protein positif yang artinya sintesis
jam setelah latihan (Miller, 2005). Masa sintesis protein ini dapat mebohemanjang
apabila seseorang berada pada kondisi sesudah makan, hipertropi hanya dapat
terjadi pada kondisi keseimbangan protein positif, terjadi ketika jumlah asam
amino tinggi yang terjadi setelah waktu makan, dimana protein dipecah menjadi
penurunan beban yang dapat memberikan otot untuk pemulihan dan beradaptasi
dan berkembang.
pertumbuhan otot dan melatih kekuatan otot, pada system pirmid ini beban
serabut otot, system metabolism energi, panjang awal otot, jumlah motor unit
meliputi sudut sendi, interaksi posisi antara bagian tubuh dengan system mekanik
gaya secara keseluruhan dan aspek fisiologi. Suharno (1995), menyebutkan ada
5. Tergantung besar kecilnya otot rangka, makin besar otot rangka makin
6. Keadaan tonus otot saat istirahat, tonus makin rendah berarti kekuatan otot
otot, perbedaan tersebut terjadi terutama karena adanya perbedaan kekuatan otot
antara pria dan wanita. Secara biologis terdapat perbedaan proporsi otot dan besar
otot dalam tubuh seseorang yang dimana pada umumnya kekuatan otot pria lebih
cabang olahraga bela diri seperti : tinju, gulat, pencak silat, yudo 13-14 tahun
permulaan berolahraga, dan umur 15-16 tahun spesialisasi dan mencapai prestasi
kepelatihan dimana terjadi interaksi antara pelatih dan atlet atau guru dengan
siswa (Depdiknas, 2005). Suatu yang dilatih adalah atlet atau siswa sedangkan
batasan pelatihan turut berbeda (Menpora, 2000). Pelatihan adalah suatu proses
yang sistematis dari berlatih atau bekerja yang dilakukan secara berulang-ulang
dengan kian hari meningkatkan jumlah beban latihan atau pekerjaan (Iskandar,
2011). Pelatihan merupakan suatu gerakan fisik atau aktivitas mental yang
melakukan pelatihan dalam durasi yang panjang dan secara sistematis. Pada
dasarnya latihan itu merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, yaitu
tujuan untuk memperbaiki sistema serta fungsi fisiologi dan psikologi tubuh agar
Pelatihan merupakan suatu proses perubahan kearah lebih baik, yaitu untuk
psikis anak latih (Sukadiyanto, 2011). Pelatihan yaitu sebuah aktivitas olahraga
dalam waktu yang lama dan secara progresif, sistematik dan individual,
yang mana mengarah ciri-ciri fungsi fisiologis dan psikologis manusia untuk
terhadap control otot fleksor dan ekstensor selama gerakan yang cepat
(Nala,
2002). Menurut Rogi (2004) pelatihan harus dilakukan secara sistematis, dimana
secara sistematis itu ialah dilakuan secara terencana, terjadwal, dari tahap
mudah ke tahap yang lebih sulit. Dengan berlatih secara sistematis dengan
neurofisiologis tubuh akan bertambah baik. Pelatihan yang tepat yaitu pelatihan
yang dapat meningkatkan besarnya kekuatan otot. Secara khusus pelatihan itu
diartikan sebagai pelatihan yang sistematis dari berlatih yang dilakukan dengan
berulang-ulang dengan memakai takaran dan tipe yang tepat. Pelatihan secara
sistematis adalah pelatihan yang berencana, sesuai jadwal, menurut pola dan
sistem tertentu, motodis, dari mudah ke sukar, pelatihan yang teratur dari yang
sederhana ke lebih kompleks (Rogi, 2004). Menurut Nala (2002) Pelatihan adalah
suatu usaha untuk memperbaiki system organ atau tubuh dan fungsinya dengan
bertambah baik. Dan gerakan-gerakan yang awalnya sukar akan menjadi mudah,
lama kelamaan gerakan akan menjadi kuat, otomatis dan reflex dibandingkan
dengan gerakan sebelumnya. Pelatihan yang baik itu adalah pelatihan yang aman
dan tepat bagi atletnya dan membawa atletnya ke tubuh yang sehat.
proses
penyempurnaan kemampuan, dan dilakukan secara sistematis dan
kekuatan otot dada dengan model pelatihan bench press pyramid system dan
beberapa makna seperti: practice, exercises, dan training. Pengertian dari kata
kemampuan berolahraga yang berisikan materi teori dan praktek, metode, dan
aturan pelaksanaan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Dalam
pelatihan yang akan diberikan, karena apabila takaran dan dosis tidak tepat maka
pelatihan yang dilakukan tidak akan tercapai. Karena apabila beban pelatihan
terlalu berat itu dapat menyebabkan kelelahan pada otot, nyeri otot dan bahkan
jatuh sakit. Tetapi apabila beban terlalu ringan juga itu tidak akan ada
yang besar dan cepat pada kekuatan otot, melalui pengamatan pendahuluan
sebagai reaksi dari pelatihan yang disebabkan oleh penyesuaian dari otot yang
atau beban luar yang digunakan sebagai pemberat. Pelatihan beban sangat
pelatihan beban merupakan salah satu metode yang dipakai untuk dapat
dada maka perlu dilakukan pelatihan (weigth training ) sehingga otot mampu
melakukan berbagai pekerjaan atau aktivitas fisik yang lebih berat, karena
menggunakan beban dari luar (pemberat), dalam latihan beban tubuh akan dipaksa
menyesuaikan diri dengan membesarkan jaringan otot yang dilatih, dalam latihan
rangsangan motorik (gerak) yang dapat diatur dan di kontrol untuk memperbaiki
kinerja organ tubuh baik fisik maupun biomotorik dikarenakan latihan beban
berlebih (overload), (b) peningkatan secara progresif, (c) pengaturan latihan, (d)
kekhususan, (e) individu, (f) berkebalikan (reversibilitas), dan (g) pulih asal.
(Pekik, 2003). Latihan beban adalah salah satu bentuk latihan tahanan untuk
rupa sehingga atlet harus mengeluarkan tenaga untuk menahan beban. Beban
tersebut sedikit demi sedikit bertambah berat agar perkembangan otot terjamin.
Oleh karena itu, latihan tahanan harus dilakukan secara progresif dan tidak
berhenti pada satu berat beban atau bobot tertentu (Komarudin, 2007). Latihan
menggunakan gaya berat gravitasi, untuk menentang gaya yang dihasilkan oleh
otot melalui kontraksi konsentris atau eksentrik. Bentuk latihan tersebut di mana
lain untuk merangsang pertumbuhan/ kerja otot, kekuatan dan daya tahan, dengan
menargetkan kelompok otot tertentu dan jenis gerakan. Latihan beban juga disebut
hubungan dengan intensitas dan lamanya latihan. Makin tinggi intensitas dan
makin lama waktu tiap latihan maka frekuensi latihannyapun makin sedikit. Hal
minggunya. Frekuensi latihan beban bisa berlangsung antara 2-5 kali per minggu.
dalam waktu tertentu. Untuk mengetahui suatu intensitas latihan atau pekerjaan
maksimum (DNM) = 220 – umur (dalam tahun). Jika seseorang yang berumur 20
Untuk olahraga prestasi: antara 80%-90% dari DNM. Jadi bagi atlet yang berumur
20 tahun tersebut taakaran intensitas yang harus dicapainya dalam latihan adalah
c. Untuk olahraga kesehatan: antara 70%-85% dari DNM. Jadi untuk orang
yang berumur 40 tahun yang berolahraga menjaga kesehatan dan kondisi fisik,
Waktu atau durasi yang diperlukan dalam satu kali latihan. Durasi
menunjukan pada waktu, atau kalori yang digunakan selama latihan. Kalori
menunjuk pada jumlah energi yang digunakan selama latihan. Latihan beban
Tipe latihan adalah bentuk atau model yang dipilih untuk latihan yang
disesuaikan dengan fasilitas yang ada dan tujuan latihan. Tipe latihan menunjuk
1. Pemanasan (Warm-Up)
aktivitas sesuai dengan gerakan yang akan dilakukan pada latihan inti.
2. Latihan Inti
Pada latihan inti ini berisi serangkaian latihan yang sudah disiapkan sesuai dengan
3. Pendinginan (Cooling-down)
kondisi fisik dan psikis anak seperti keadaan semula. Lakukan gerakan relaksasi
secukupnya.
yang dominan pada cabang olahraga tergantung dari takaran pelatihan yang akan
diberikan dalam pelatihan beban, untuk meningkatkan daya tahan otot, selain
mengikuti takarannya juga sebagai garis besarnya adalah dengan jumlah beban
Efek dari latiha beban yaitu akan terjadi perubahan pada tubuh,
Tipe pelatihan adalah jenis, bentuk atau model pelatihan yang akan
diberikan untuk orang coba. Tipe pelatihan dapat mencapai sasaran apabila
adalah jumlah berat beban yang akan diberikan kepada orang coba agar pelatihan
yang diberikan mencapai peningkatan hasil kekuatan otot yang maksimal. Karena
maksimal seseorang. Menurut Nala (2001), intensitas berat beban dalam pelatihan
itu adalah :
Dalam penelitian ini takaran pelatihan dengan intensitas tiga kali dalam
seminggu untuk menghindari terjadinya waktu senggang lebih dari 2 hari berturut-
turut yang dapat menyebabkan efek pelatihan yang hilang. Dan penelitian yang
dilakukan selama 6 minggu ini akan menunjukan hasil yang maksimal, dengan
repetisi dan set yang akan menyebabkan meningkatnya kekuatan otot dada.
Bench press adalah latihan tubuh bagian atas atau yang bisa kita sebut
Torso, sebenarnya latihan ini ditujukan untuk binaraga tetapi kita tetap bisa
menggunakan metode latihan yang satu ini untuk memperoleh kesehatan. Latihan
ini berfokus pada pengembangan dari otot pectoralis utama serta otot-otot
Gambar 2.1 Otot-otot yang terlibat dalam bench press (Mackenzie, 2005)
2.8.1 Tipe Gerakan Bench Press
Flat Bench press adalah latihan dada dengan posisi tidur terlentang/datar
di atas bangku, lakukan pegangan sedikit lebar dari lebar bahu, namun jangan
terlalu lebar karena membebani sendi terlalu berat. Angkat beban luruskan lengan
Incline Bench Press adalah latihan dada dengan posisi badan duduk
bersandar di bangku yang tujuannya untuk memberi beban pada dada bagian atas.
Incline Bench Press yang dilakukan dengan kemiringan sekitar 30 derajat adalah
salah satu latihan otot dada yang terbaik. Latihlah otot dengan fokus untuk
menambah massa otot bukan sekedar untuk menambah beban latihan yang
otot dada saat menurunkan beban. Doronglah beban naik dengan menggunakan
otot dada dan bukan otot bahu. Pectoralis mayor (otot dada) pada dasarnya terdiri
atas 2 (dua) otot yang terpisah, yaitu sternal (bawah), yang bekerja ketika
melakukan flat dan decline bench press, dan clavicular (atas) yang bekerja ketika
Decline Bench Press adalah latihan dada dengan posisi tidur terlentang di
atas bangku badan miring dengan posisi kepala lebih rendah daripada badan,
lakukan pegangan sedikit lebar dari lebar bahu, namun jangan terlalu lebar karena
membebani sendi terlalu berat. Angkat beban luruskan lengan ke atas, lalu
lurus, buat sedikit sudut dan turunkan beban pada dada bagian bawah latihan ini
3. Punggung dikunci agar saat melakukan gerakan mengangkat beban otot bahu
tidak cedera.
bangku agar tidak terjadi cedera yang fatal, namun terkadang anda
kesalahan gerakan ini dapat menyebabkan cedera yang fatal pada bagian
(dokumentasi)
dada dan akan menyebabkan kurangnya kontraksi pada otot dada yang
merangsang kekuatan otot dada, gerakan yang tepat yaitu menurunkan bar
30
dengan perlahan dan merasakan kontraksi pada otot dada sentuhkan bar ke
naikkan beban dengan lebih cepat daripada saat menurunkan karna cara ini
maksimal.
keberadaannya, karena saat melakukan latihan beban yang lerbih berat kita
bisa dibantu oleh partner. Namun seorang partner harus mengerti cara
membantu agar beban yang kita angkat tidak terlalu banyak di angkat oleh
partner kita.
Gerakan bahu yang tepat saat melakukan gerakan bench press yaitu
maksimal. Hal ini akan mematikan kontraksi pada otot dada dan akan
membuat kontraksi pada bahu, sehingga yang lebih berkembang yaitu otot
dada, namun yang sering terjadi yaitu diturunkan hanya setengah saja dan
Menurut Pekik (2000) untuk mencapai tujuan latihan atau fitness Secara
optimal, maka perlu mengetahui prinsip-prinsip dasar dalam latihan fitness yang
diinginkan secara efektif dan aman, artinya latihan yang dipilih dapat mencapai
Konsep awal harus sudah ditentukan untuk mengetahui tujuan yang akan
e. Prinsip interval
Pada prinsip ini sangat penting dalam rencana suatu pelatihan yang
bersifat harian, mingguan, bulanan dan tahunan yang berguna untuk ketahanan
Model latihan yang dipilih harus disesuaikan dengan tujuan yang hendak
dipakai, bersifat khusus dan tidak boleh disamakan antara satu orang dengan yang
lainnya.
akan hilang atau kembali ke asal karena latihan yang tidak berkelanjutan atau
cabai, yaitu digigit langsung terasa pedasnya. Untuk meraih prestasi terbaik
diperlukan proses latihan dalam jangka waktu yang lama. Pengaruh beban
memerlukan waktu dan proses yang harus dilakukan secara bertahap dan
a. Frekuensi Pelatihan
sering pula kekerapan melakukan pelatihan adalah suatu gerakan aktivitas disebut
b. Intensitas Pelatihan
di lakukan dalam satu sesion, sekali pelatihan atau lamanya berada dalam satu
d. Tipe pelatihan
Tipe pelatihan yaitu tipe aktivitas atau olahraga yang di pilih untuk
selama pelatihan yang terdiri atas durasi atau lama waktu yaitu detik, menit, jam,
hari, minggu, bulan (Nala, 2002). Dalam pelatihan ini volume latihan adalah
pelatihan kekuatan otot dada dengan model pelatihan bench press A dan B dengan
waktu istirahat 1 menit tiap set dan pelatihan dilakukan selama 6 minggu.
ulangan yang dimaksud adalah gerak yang dilakukan dalam satu seri pelatihan
itu adalah antara kontraksi otot secara maksimal sesuai dengan kebutuhan
Daya tahan adalah keadaan atau kondisi tubuh yang mampu untuk
bekerja dalam waktu yang lama, tanpa kelelahan yang berlebihan setelah
menyelesaikan suatu kegiatan. Daya tahan terdiri dari dua macam, daya
daya tahan otot adalah kemamapuan otot dalam melakukan gerakan atau
ledakan (tiba-tiba dan kuat), daya ledak ini sering pula disebut kekuatan
Dimana tubuh terdorong ke atas atau vertical baik dengan cara melompat
dengan cara mengukur jarak yang ditempuh dan waktu yang dibutuhkan
bebas menuju ke suatu sasaran. Sasaran ketepatan dapat berupa jarak atau
objek langsung yang harus di kenai atau di sasar. Pada olahraga “bela
lebih dikenal dengan reaction time yakni waktu yang dibutuhkan oleh
atas setiap perubahan posisi tubuh, sehingga tubuh tetap stabil terkendali.
posisi tubuh secara tepat pada saat berdiri (static balance) atau pada saat
atas setiap perubahan posisi tubuh, sehingga tubuh tetap stabil dan
untuk bekerja dalam waktu yang lama, tanpa kelelahan yang berlebihan
setelah yang menyelesaikan suatu kegitan. Daya tahan terdiri dari dua
macam, yaitu: daya tahan umum dan daya tahan otot. Daya tahan umum
2.10.1 Pengukuran
data dengan cara menentukan jumlah dari pada sesuatu. Dalam hal ini
yang diukur adalah selisih raihan jumlah angkatan beban, baik dalam
bangku.
dada.
9. Hasil repetisi yang berhasil dilakukan di catat sebagai data dari tes awal
Adaptasi adalah karakteristik utama pada otot skeletal sebagai respon dari
latihan, perubahan akut yang terjadi pada sistem, organ atau sel. Adaptasi selular
sintesis pada komponen selular. Sel otot dapat mengalami sintesis dan degradasi.
dampak atau respon terhadap otot. Adaptasi yang dapat terjadi setelah latihan
metabolik.
1. Adaptasi Neurological
dramatis. Peningkatan ini akan berlanjut secara linear selama 6-12 minggu.
neurologi secara alami. (Morianti, 1979; Sale, 1988).” Adaptasi ini dapat
2. Adaptasi Struktural
Adaptasi structural pertama pada resistance exercise untuk meningkatkan
otot atau peningkatan ukuran otot skeletal dengan resistance exercise dapat
3. Adaptasi Metabolik
Pada adaptasi metabolik terdapat tiga enzim kompleks yang terlibat dalam
selama pelatihan.