MANAJEMEN KEPERAWATAN
TIDAK TERLAKSANANYA PRE CONFERENCE
DI RUANG SAMBA RSJD Dr. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA
Oleh :
Rikha Amalia Malik
(070118A057)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan bagian integral dari suatu organisasi sosial dan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (World Health Organization
integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan
dituju kepada individu, keluarga, kelompok atau masyarakat baik sehat maupun
sebagai bentuk kegiatan utama dari pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
manajemen keperawatan yang dilaksanakan secara efisien dan efektif. Ada lima
tersebut saling keterkaitan satu sama lain dan dapat diterapkan baikoleh mamajer
(Swansburg, 2000).
(tiga) shift yang terdiri atas pagi, siang dan malam(Ilyas, 2007).Operan merupakan
2013).
dilakukan oleh para ketua Tim dimana akan dijelaskan apa yang akan dilakukan
Sedangkan dalam pre conference para Ketua Tim harus sudah menyiapkan apa yang
akan dibahas dalam conference sehingga tidak banyak waktu yang terbuang,
sedangkan Post conference yaitu komunikasi Katim dan perawat pelaksana tentang
hasil kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikut. Isi post
conference adalah hasil askep tiap perawat dan hasil penting untuk operan (tindak
lanjut).Post conference dipimpin oleh katim atau pj tim (Tim MPKP, 2005).
Sedang kegiatan pre dan post Conference dilaksanakan oleh ketua TIM dan
perawat pelaksana dalam MPKP. Setiap perawat harus menyadari peran mereka
evaluasi operan, pre post conference dan supervise dengan kinerja perawat di Ruang
penerapan operan kurang dan kinerja perawat pelaksana baik, dan terdapat pula
kinerja perawat kurang Sebagaimana yang dikatakan oleh Ilyas (2007), bahwa
beban kerja yang berlebihan dapat juga mengganggu penampilan kerja yang
akhirnya berdapmpak negative pada kinerja perawat tersebut secara otomatis juga
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Surakarta.
yang telah dibuat di Ruang Samba RSJD Dr. Arif Zainudin Surakarta.
C. Manfaat
1. Institusi pendidikan
2. Mahasiswa
3. Rumah sakit
standardi Ruang Samba RSJD Dr. Arif Zainudin Surakarta sehingga dapat
TINJAUAN TEORI
A. PRE CONFERENCE
1. Pengertian
Katim dan perawat pelaksana setelah selesai operan untuk rencana kegiatan
pada shift tersebut yang didampingi oleh Katim. Jika dinas pada tim tersebut
hanya satu orang, maka pre conference ditiadakan. Isi pre conference adalah
rencana tiap perawat (rencana harian), dan ada tambahan rencana dari Katim
yang akan dilakukan oleh para ketua Tim dimana akan dijelaskan apa yang
keperawatan. Sedangkan dalam pre conference para Ketua Tim harus sudah
menyiapkan apa yang akan dibahas dalam conference sehingga tidak banyak
kelompok kecil, yang didalamnya terkandung unsur fasilitas dari Ketua Tim.
fase pre conference. Pada saat Ketua Tim merencanakan fase pre
conferencedengan kelompok kecil perawat tentang suatu topic, ada hal-hal
perawat.
evaluasi operan, pre post conference dan supervise dengan kinerja perawat
dan terdapat pula kinerja perawat kurang Sebagaimana yang dikatakan oleh
Ilyas (2007), bahwa beban kerja yang berlebihan dapat juga mengganggu
penampilan kerja yang akhirnya berdapmpak negative pada kinerja perawat
dinayatakan pelaksanaan pre conference baik dan kinerjanya baik dan ada
ditambahkan.
4. Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, ketua tim dan
anggota tim
yang berbeda
6. Ruang diskusi diatur sehingga dapat tatap muka pada saat diskusi
Pre Conference
setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang
dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim. Jika yang dinas
pada tim tersebut hanya satu orang, maka pre conference ditiadakan. Isi
masing – masing.
evaluasi kemarin dan kondisi klien yang dilaporkan oleh dinas malam.
a. Utama klien
b. Keluhan klien
c. TTV dan kesadaran
e. Masalah keperawatan
h. Rencana medis.
f. Ketepatan dokumentasi.
a. Pre conference/Briefing
pelaksanaan.
mengatasinya.
itu.
d. Evaluasi
perawat pelaksana.
ANALISA MASALAH
Kajian Data :
1) Strategi komunikasi
a. Wawancara
belum dilakukan.
b. Observasi
2) Model komunikasi
a. Wawancara
3) Pre Conference
a. Wawancara
b. Observasi
1. Motivasi : 1. Dilaksanakannya Pre 1. Tidak tersediaannya Mengusulkan pengadaan SOP 1. Tidak berjalannya pre
a. Strategi conference di ruang panduan SOP pre ruangan tentang pre conference serta operan
memotivasi Samba. conference serta operan I conference serta operan. tanpa adanya panduan
individu dan Ruang Samba. Sosialisasi pentingnya SOP.
kelompok 2. Tidak dilaksanakannya dilakukan pre conference. 2. Ketidakefetifan tugas-tugas
b. System atau ketidakeektifan pre Sosialisasi keikutsertaan yang dijalankan oleh
reward/punnish conference, KARU dan KATIM saat perawat.
ment Ketidakpatuhan KARU dilaksanakannya pre 3. Informasi yang diberikan
2. Komunikas : dan KATIM terhadap saat operan tidak maksimal
conference serta operan.
SOP yang telah ada.
a. Strategi Melakukan/Action dan tidak lengkap akibat
komunikasi pelaksanaan pre Conference pre conference yang tidak
b. Model dilakukan.
komunikasi 4. Ketidakmaksimalnya
3. Sistem supervise rencana harian Katim,
4. Pendelegasian penanggung jawab Tim,
a. Jenis Perawat Pelaksana
b. Mekanisme terhadap rencana
c. Priinsip keperawatan manajemen.
d. Penetapan 5. Ketidakefektifan
tugas pengidentifikasian,
e. Tugas terurai masalah pasien,
5. Manajement perencanaan asuhan dan
konflik perencanaan evaluasi hasil.
a. Konflik yg
sering terjadi
b. Cara
penyelesaian
6. Kolaborasi dan
koordinasi
a. Alur
b. Jadwal
IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISA DATA
1. Ketidakefektifan pelaksanaan pre conference di Ruang a) Mengusulkan pengadaan SOP ruangan tentang pre conference
Samba, dan tidak tersedianya SOP pre conference. serta operan.
b) Sosialisasi pentingnya dilakukan pre conference.
c) Sosialisasi keikutsertaan KARU dan KATIM saat
dilaksanakannya pre conference serta operan.
d) Melakukan/Action pelaksanaan pre Conference
B. PRIORITAS MASALAH
Keterangan :
1. Importancy (I) atau pentingnya masalah
Prevalency (P) : Masalah lebih banyak serius
Secerity (S) : Akibat yang ditimbulkan apabila tidak ditangani.
Rate of Increase (RI) : Angaka kenaikan
Public concern (PC) : Perhatian masyarakat
Degree of Unmeetneeds(DU) : Tingkat keinginan yang tidak terpenuhi
Politic Climate (PC) : Politic Climate
2. Technology (T) : Tehnologi yang tersedia
3. Resource (R) : Sumber daya yang tersedia (manusia,dana,alat,dll
4. Skala Nilai : 1-5
A. DIAGRAM FISHBONE
1. Kurang optimalnya pelaksanaan pre conference di Ruang Samba, dan tidak tersedianya SOP pre conference.
MAN
Kurangnya motivasi pelaksanaan pre conerence di Ruang Samba
aksanaan pre conference di Ruang Samba, dan tidak tersedianya SOP pre conference
METODE
MATERIAL
Pre conference belum dilakukan, pre conference sudah dilakukan tetapi kadang-kadang.
Sudah dilakukan pre conference, tapi belum maksimal karena di Ruang Samba tidak memiliki SOP pre conference sebagai panduan.
BAB IV
NO BAHAN DAN
RENCANA TINDAKAN METODE SASARAN WAKTU TEMPAT PELAKSANA
. ALAT
1. Mengusulkan pengadaan SOP Diskusi KARU, SOP (Pre dan Maret 2019 Ruang Rikha
KATIM, PA post Samba
ruangan tentang pre conference),
conference serta operan. Laptop
KARU, Ruang
Sosialisasi pentingnya Diskusi dan Materi Pre Maret 2019 Rikha
KATIM, PA Conference Samba
dilakukan pre conference. sosialisasi
Jakarta Sitorus
danPenerapan.Jakarta: EGC
Indonesia, Jakarta.
Indonesia
Seniwati, dkk.“ Evaluasi Operan, Pre Post Conference Supervisi Dan Kinerja