Anda di halaman 1dari 62

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS INDONESIA
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA
Budi Anna Keliat, Riska Amalya Nasution, Ice Yulia
Wardani, Ni Putu Dita Wulandari, Elisabet Agnes
Jaftoran, Novy Helena C Daulima, Giur Hargiana,
Meulu Primananda

Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana / Budi


Anna Keliat, Riska Amalya Nasution, Ice Yulia
Wardani, Ni Putu Dita Wulandari, Elisabet Agnes
Jaftoran, Novy Helena C Daulima, Giur Hargiana,
Meulu Primananda– Jakarta: 2020

ISBN: 978-623-7685-07-4

Tata letak (lay out) : Riska Amalya Nasution


& Elfira Rusiana
Desain cover : Elfira Rusiana

Hak Cipta © 2020 pada : Penulis

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia


Gedung A Rumpun Ilmu Kesehatan UI
Kampus UI Depok, 16424
Web: https://nursing.ui.ac.id/
Email: research-nursing@ui.ac.id
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020

Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas limpahan berkat dan rahmat-Nya kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan buku
saku kader: kesehatan jiwa pada bencana. Buku ini
ditulis sebagai buku panduan untuk kader dalam
menangani masalah psikososial yang disebabkan oleh
bencana.
Materi yang terdapat dalam buku saku ini merupakan
standar pengetahuan yang dapat digunakan oleh kader
sebagai pedoman dalam melakukan skrining kepada
warga terkait kondisi kesehatan dan pengetahuan terkait
teknik manajemen stres yang dapat diberikan kepada
warga.
Tim penulis mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah mendukung dalam pembuatan buku
saku ini. terkhusus kepada Direktorat Riset dan
Pengembangan Masyarakat Universitas Indonesia
(DRPM UI). Buku saku ini merupakan luaran kegiatan
pengabdian masyarakat yang dilakukan di Kelurahan
Pamoyanan Kecamatan Bogor Selatan. Semoga buku
saku ini dapat memberikan manfaat bagi yang
membacanya. Serta tim penulis mengharapkan masukan,
kritik, dan saran yang membangun demi penyempurnaan
buku ini.
Depok, Januari 2020
Tim Penulis

i
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 KADER KESEHATAN JIWA 1
1.1 Definisi Kader 1
1.2 Syarat Menjadi Kader 1
1.3 Peran Kader Kesehatan Jiwa 2

BAB 2 KONSEP BENCANA 4


2.1 Definisi Bencana 4
2.2 Macam-macam Bencana 5
2.3 Cara yang dilakukan untuk Siap 19
Menghadapi Bencana
2.4 Masalah Kesehatan Akibat Bencana 20
2.5 Pertolongan Pertama Psikologis 21
2.6 Prinsip Pertolongan Pertama Kesehatan
Jiwa 26
2.7 Cara Mendeteksi Masalah Kesehatan Jiwa 26

BAB 3 MANAJEMEN STRES MENGATASI 29


MASALAH PSIKOSOSIAL AKIBAT
BENCANA
3.1 Pendekatan Kelompok Besar 29
3.2 Pendekatan Kelompok Kecil 38

ii
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020

3.3 Pendekatan Keluarga dan Individu 41

DAFTAR PUSTAKA 42
LAMPIRAN 1: DETEKSI DINI KELUARGA RW 46
SIAGA SEHAT JIWA
LAMPIRAN 2: INDIKATOR KELUARGA SEHAT 47
LAMPIRAN 3: SRQ 29 48
LAMPIRAN 4: DAFTAR WARGA KELOLAAN 50

iii
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020

ii
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020
2020

BAB 1
KADER KESEHATAN JIWA

1.1 Definisi Kader


Kader adalah warga masyarakat setempat yang dipilih
dan ditinjau oleh masyarakat dan dapat bekerja secara
sukarela. Kader secara sukarela bersedia berperan dalam
melaksanakan dan mengelola kegiatan keluarga yang ada
dimasyarakat. Kader merupakan tenaga masyarakat yang
dianggap paling dekat dengan masyarakat dan
diharapkan mereka dapat melakukan pekerjaannya
secara sukarela tanpa menuntut imbalan berupa uang
atau materi lainnya (Keliat, et al., 2010)

1
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020
2020

1.2 Syarat Menjadi Kader

1. Sehat secara jasmani dan rohani


2. Mampu membaca dan menulis dengan lancar
menggunakan bahasa Indonesia
3. Bersedia menjadi kader kesehatan jiwa sebagai
tenaga suka rela
4. Bersedia meluangkan waktu
5. Mendapat ijin dari suami/istri/keluarga

1.3 Peran Kader Kesehatan Jiwa

1. Mendeteksi keluarga di Kelurahan Siaga Sehat


Jiwa (KSSJ) baik pada keluarga sehat, risiko,
maupun sakit/ gangguan
2. Menggerakkan Individu dan keluarga sehat untuk
mengikuti pendidikan sehat jiwa
3. Menggerakkan Individu dan keluarga risiko
untuk mengikuti pendidikan risiko gangguan jiwa
4. Menggerakkan Individu dan keluarga sakit jiwa
untuk mengikuti pendidikan cara merawat indidu
dan keluarga baik yang resiko ataupun gangguan

1
2
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020

5. Menggerakkan pasien gangguan jiwa untuk


mengikuti Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) &
rehabilitasi
6. Melakukan kunjungan rumah
7. Merujuk kasus ke perawat penanggung jawab
kesehatan jiwa di Puskesmas
8. Mendokumentasikan kegiatan

1
3
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020

1
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020
2020

BAB 2
KONSEP BENCANA

2.1 Definisi Bencana


Kata bencana bukanlah kata yang asing bagi warga
negara Indonesia. Bencana menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sesuatu yang
menyebabkan kesusahan, kerugian, atau penderitaan.
Sedangkan Undang-Undang No 24 Tahun 2007
mendefinisikan bencana sebagai kejadian atau rangkaian
kejadian yang mengancam dan mengganggu kehidupan
dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik
faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda,
dan dampak psikologis. Dari kedua definisi tersebut,
dapat dinyatakan bahwa bencana adalah peristiwa yang
terjadi baik akibat alam, non alam, maupun manusia
yang menyebabkan kesusahan kerugian, dan/atau
penderitaan baik lingkungan, ekonomi, fisik, dan
psikologis.

4
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020
2020

2.2 Macam-macam Bencana


Jenis-jenis bencana di Indonesia terbagi menjadi 3, yaitu
(Badan Nasional Penanggulangan Bencana, 2012) :
1. Bencana Alam: merupakan bencana yang
diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang berasal dari alam seperti gempa
bumi, gunung meletus, tsunami, kekeringan,
angin topan, dan tanah longsor
2. Bencana Non-alam: Merupakan bencana yang
diakibatkan oleh non-alam antara lain kegagalan
teknologi, kegagalan modernisasi, epidemi, dan
wabah penyakit
3. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan
manusia meliputi konflik sosial antar kelompok
atau antarkomunitas masyarakat, dan teror.
Beberapa bencana yang sering terjadi di Indonesia
adalah:

2.2.1 Gempa Bumi


Pengertian Gempa Bumi
Gempa bumi merupakan kejadian dimana terjadi gerakan
getaran atau goncangan bumi akibat terjadinya

15
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020
2020

pergerakan lempeng tektonik, letusan gunung vulkanik,


jatuhnya benda langit seperti meteor atau asteroid,
dan/atau ledakan bom besar (BNPB, 2012).

Penyebab Gempa Bumi


Penyebab terjadinya gempa bumi antara lain (BNPB,
2012):
- pergerakan kulit/lempeng bumi yang
menyebabkan proses tektonik
- Adanya aktivitas patahan bagian bumi yang
cukup besar seperti tanah longsor
- Adanya aktivitas gunung api
- Ledakan bom atau nuklir
- Jatuhnya benda langit ke bumi

16
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020
2020

Tindakan Persiapan Sebelum Gempa Bumi


Hal yang dapat dilakukan untuk persiapan sebelum
gempa bumi antara lain (BMKG, 2019):
- kenali kondisi lingkungan termasuk lingkungan
rumah dan tempat bekerja. Lingkungan rumah yang
perlu diperhatikan adalah kondisi rumah, kerentanan
terhadap gempa, dan modifikasi yang sekiranya
dibutuhkan oleh rumah dalam menghadapi gempa
bumi. pada tempat bekerja, kenali letak pintu,
tangga darurat, dan tempat aman untuk belindung
saat gempa bumi. catat nomer telepon penting, dan
belajar melakukan P3K.
- persiapan rutin perabotan pada tempat bekerja dan
tempat tinggal. atur lemari atau kabinet menempel
pada dinding sehingga menghindari jatuh, roboh,
dan bergeser saat gempa bumi. Simpan bahan
mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah
pecah, atur benda berat sedapat mungkin berada di
bawag dan cek kestabilan benda yang menggantung
- Persiapan alat seperti kotak P3K, senter/lampu
baterai, alat komunikasi, serta makanan dan
suplemen.

1
7
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020

Tindakan Ketika Gempa Bumi


Tindakan yang dapat dilakukan ketika gempa terjadi alah
(BMKG, 2019 & BNPB, 2012)
- Jika berada dalam bangunan: jangan panik,
lindungi badan dan kepala anda dari reruntuhan
bangunan dengan bersembunyi di bawah atau
tempat lainnya yang mampu menghalangi
reruntuhan langung ke kepala/badan anda, lari
keluar apabila masih bisa dilakukan

- Jika berada di luar bangunan atau area


terbuka: hindari banguanan seperti gedung, tiang
listrik, pohon, atau lainnya yang dapat jatuh

1
8
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020
2020

menimpa anda. Perhatikan tempat berpijak, hindari


apabila ada retakan tanah.

- Jika sedang mengendarai mobil: Keluar, turun


dan menjauh dari mobil ke arah tanah lapang dan
hindari bangunan

19
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020
2020

- Jika berada di gunung atau pantai: ada


kemungkinan longsor dari atas gunung dan tsunami
dari pantai. segeralah pergi ke tempat aman yang
jauh dari tepi gunung, dan mengungsi ke dataran
tinggi jika anda di dekat pantai.

Tindakan Setelah Gempa Bumi


- Keluar dari gedung dengan tenang dan hati-hati,
lindungi kepada dan jangan menggunakan lift
- Berkumpullah pada titik/lokasi kumpul yang sudah
ditentukan
- Laporkan jika ada kerugian dan korban hilang
kepada pihak berwenang. Bersihkan puing-puing
dan kerusakan serta gotong royong dengan

1
10
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020
2020

masyarakat dan aparat sekitar untuk memperbaiki


sarana dan prasarana di sekitar wilayah bencana
- Beri pertolongan semampunya pada baik fisik
maupun mental pada korban terutama anak, wanita,
dan lansia
- Dengarkan informasi dari pihak yang dapat
dipercaya seperti aparat atau pihak berwenang,
jangan mudah mempercayai informasi yang belum
jelas sumbernya.

2.2.2 Banjir
Pengertian Banjir
Banjir merupakan kondisi dimana suatu daerah daratan
terendam karena volume air meningkat (BNPB, 2017).
Banjir juga dapat diartikan sebagai kondisi dimana
daratan yang dalam keadaan normal kering tertutupi oleh
air yang seharusnya berada tempatnya seperti sungai,
danau, mata air, bendungan, dan lain-lain (Geoscience
Australia, 2017). menyimpulkan dari kedua pengertian
tersebut, dapat dinyatakan bahwa banjir adalah keadaan
dimana daratan tergenangi oleh air yang seharusnya
tidak berada pada daerah tersebut.

1
11
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020
2020

Penyebab Banjir
Banjir umumnya disebabkan oleh adanya hujan besar
dalam waktu yang lama sehingga menyebabkan saluran
perairan tidak dapat menampung kelebihan air yang
jatuh. Kendatipun demikian, tidak semua banjir
disebabkan oleh hujan lebat, seperti banjir akibat
tsunami atau ombak besar yang abnormal, rusaknya
irigasi, tersumbatnya aliran air, kurangnya daerah
serapan dan lain-lain (Geoscience Australia, 2017).

1
12
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020
2020

Tindakan Persiapan Menghadapi Banjir


Hal yang dapat dilakukan dalam menghadapi banjir
adalah sebagai berikut (Pusat Krisis Kesehatan, 2016):
- Sebelum terjadinya banjir: Kerja bakti
membersihkan saluran air, menyediakan bak
penyimpanan air yang aman dari banjir, melakukan
kegiatan 3M (menguras, menutup, menimbun)
benda-benda yang dapat menjadi sarang nyamuk,
membuang sampah pada tempatnya, menyiapkan
obat dan logistik yang aman dari banjir dan segera
amankan barang berharga ke tempat yang lebih
tinggi
- Ketika terjadi banjir: Hindari berjalan di dekat
saluran air, matikan aliran listrik dalam rumah dan
hubungi pln untuk mematikan aliran listrik wilayah
bencana serta jangan menyentuh kable-kabel dan
tiang listrik, jangan berjalan-jalan/melihat-
lihat/berenang di kawasan banjir, mengungsi ke
daerah aman yang lebih tinggi atau posko banjir
sesegera mungkin, jangan minum atau memasak air
banjir, hubungi instansi terkait penanggulangan
bencana jika air terus meninggi

1
13
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020
2020

- Setelah terjadi banjir: secepatnya membersihkan


rumah menggunakan antiseptik, gunakan air bersih,
keringkan peralatan listrik dengan sempurna sebelum
menggunakannya kembali, rebus air sebeum
konsumsi, hati-hati dalam membersihkan puing-
puing atau benda yang terbawa arus air, gunakan
sepatu boots dan sarung tangan saat membersihkan
rumah, bersihkan tubuh dengan antiseptik setelah
membersihkan rumah dan sekitarnya.

2.2.3 Gunung Meletus


Pengertian Gunung Meletus
Gunung meletus merupakan kejadian dimana lava dan
gas keluar dari lubang gunung berapi (The International
Federation of Red Cross and Red Crescent Societies,
2019). Umumnya kejadian ini menyebabkan kesulitan
bahan makanan, gangguan kesehatan terutama karena
hujan abu, dan gangguan kehidupan masyarakat sekitar.

1
14
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020
2020

Tindakan Persiapan Menghadapi Gunung Meletus


Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam menghadapi
gunung meletus adalah (BNPB, 2019):
- Selama letusan terjadi: Tidak berada dilokasi yang
disarankan dikosongkan termasuk lembah dan daerah
aliran sungai, hindari tempat terbuka, lindungi diri
dari abu letusan, jangan memakai lensa kontak,
gunakan masker atau kain bawah untuk menutup
mulut dan hidung, kenakan pakaian tertutup untuk
melindungi tubuh.
- Setelah letusan terjadi: Jauhi wilayah yang terkena
hujan abu, hindari mengendarai mobil di daerah yang
terkena hujan abu vulkanik, bersihkan atap dari
timbunan debu vulkanik.

2.2.4 Tanah Longsor


Pengertian Tanah Longsor
Tanah longsor merupakan kejadian dimana terdapat
gerakan massa tanah atau bebatuan, atau keduanya,
menuruni atau keluar lereng akibat terganggunya
kestabilan tanah atau bebatuan penyusun lereng (BNPB,
2017).

1
15
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020
2020

Penyebab Tanah Longsor


Penyebab tanah longsor antara lain curah hujan yang
tinggi, sampah yang menumpuk, adanya gempa bumi
dan adanya aktivitas gunung berapi, hutan yang gundul,
beban tanah berlebih, dan erosi tanah.

Tindakan Persiapan Menghadapi Tanah Longsor


- Sebelum terjadinya longsor: segera keluar dari
daerah longsoran ke tenpat yang lebih stabil,
lingkarkan tubuh seperti bola dan lindungi kepala
jika tidak memungkinkan untuk melarikan diri,
segera tutup retakan tanah dengan material kedap,
buat saluran air permukaan yang kedap air, jauhi
lereng rentan saat hujan.
- Setelah terjadi longsor: patuhi larangan memasuki
area evakuasi dan sebarkan larangan kepada warga,
bantu penanganan warga dan keluarga yang
membutuhkan penanganan gawat darurat, bantu
berikan data kepada perugas tentang kerusakan,
kebutuhan, dan kehilangan aset keluarga,
mewaspadai adanya banjir atau aliran reruntuhan,
dengarkan informasi dari pihak yang berwenang.

1
16
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020
2020

2.2.5 Angin Puting Beliung


Pengertian Angin Puting Beliung
Angin puting beliung merupakan angin kencang yang
datang secara tiba-tiba, mempunyai pusat dan bergerak
melingkar menyerupai spiral dengan kecepatan 40-50
km/jam hingga menyentuh permukaan bumi dan akan
hilang dalam waktu singkat (3-5 menit) (BNPB, 2017).

Tindakan Persiapan Ketika Terjadi Angin Puting


Beliung
Cari tempat aman, jangan diam di dekat pohon besar
atau papan reklame. ada baiknya tiarap di dataran rendah
seperti saluran air atau sejenisnya. usahakan jangan
berlindung di bawah jembatan atau jalan layang. hindari
berkendara saat akan menghindar dari angin puting
beliung. waspada terhadap benda yang diterbangkan
angin puting beliung.

2.2.6 Kebakaran
Pengertian Kebakaran
Kebakaran adalah keadaan dimana bangunan, hutan, atau
lahan dilanda api sehingga menyebabkan korban

1
17
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020
2020

dan/atau kerugian nilai ekonomis dan nilai lingkungan


(BNPB, 2017).

Penyebab Kebakaran
Gangguan pada kelistrikan dan peralatan elektronik,
kebocoran gas, adanya sumber api terbuka, anak-anak
yang bermain api, api dari rumah yang kebakaran,
pembakaran lahan ilegal dan tanpa pengawasan.

Tindakan Menghadapi Kebakaran


Yang dapat dilakukan saat kebakaran adalah (American
Red Cross, 2019):
- Jika baju yang dipakai terbakar, lakukan Stop atau
berhenti melakukan tindakan yang sedang dilakukan
saat itu, Drop jongkok menuju tanah dan tutup
muka dengan tangan jika memungkinkan, Roll atau
berputar kedepan dan kebelakang hingga api tadi
padam. Ingat, jangan berlari karena dapat
membuat api semakin besar.
- keluar dari ruangan dan telpon pemadam kebakaran
atau nomer darurat
- Teriaklah 'Kebakaran' hingga ada orang yang datang
membantu

1
18
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020
2020

- Jika berada di lantai atas, turunlah dengan tangga


jangan menggunakan lift
- Jika pintu tertutup atau pegangan pintu panas atau
asap menghalangi jalan keluarmu, cari jalan keluar
lain
- Jika harus melewati asap, keluarlah dengan
menunduk
- Jika tidak dapat keluar ruangan, tetaplah tinggal
pada ruangan tertutup dan letakkan handuk panas di
bawah pintu, segera telpon pemadam kebakaran
atau nomer telpon darurat.

2.3 Cara yang dilakukan untuk Siap Menghadapi


Bencana
Berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan untuk siap
menghadapi bencana (Megarry & Meggary, 2007)
1. Kenali daerahmu. Cari tahu mengenai bencana yang
sering dan mungkin saja terjadi di daerah tempat
tinggalmu.
2. Persiapkan survival kit/tas SIBAD (Tas Siaga
Bencana Darurat) yang berisi makanan tahan lama,
air minum, obat-obatan, senter dengan ekstra
baterai, pakaian dan selimut, dokumen penting

1
19
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020
2020

keluarga, uang/alat tukar, radio/alat komunikasi, dan


kotak P3K

3. Kenali jalur evakuasi yang ada disekitar daerahmu


4. Cari tahu informasi menghadapi bencana dari
petugas kesehatan, BNPB, atau pihak terkait dan
ikuti pelatihan untuk menghadapi bencana yang
dilakukan pihak-pihak terkait.

2.4 Masalah Kesehatan Akibat Bencana


Bencana membawa dampak buruk terkait kesehatan.
Beberapa masalah kesehatan yang dapat terjadi akibat
bencana antara lain (Johns Hopkins University &
International Federation of Red Cross and Red Crescent
Societies, 2007):

1
20
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020
2020

1. Mass casualty incident atau kejadian kecelakaan


dalam jumlah besar melebihi kemampuan pelayanan
kesehatan untuk menanggungnya.
2. Injury (cedera) yang dialami masyarakat seperti
patah tulang, cedera kepala, luka terbuka, luka
bakar, trauma benda tumpul, dehidrasi, heat stroke,
hipertermia, hipotermia, tenggelam, dan lain-lain
3. Wabah penyakit menular seperti infeksi pernapasan,
cacar, diare, malaria, dan lain-lain
4. Kekambuhan dan semakin parahnya penyakit kronis
seperti hipertensi, diabetes melitu, asma, gangguan
ginjal, dan lain-lain
5. Gangguan psikologis seperti stres, kecemasan,
depresi, Post-traumatic stress disorder (PTSD),
berduka dan kehilangan.

2.5 Pertolongan Pertama Psikologis


Pertolongan pertama psikologis menggambarkan respon
suportif manusiawi terhadap sesama manusia yang
menderita dan mungkin membutuhkan dukungan secara
psikologis. Pertolongan pertama psikologis termasuk
menyediakan (WHO, 2011):
- Perawatan dan dukungan praktis, namun tidak
mengganggu
- Mengkaji kebutuhan dan masalah
- Menolong orang untuk memenuhi kebutuhan dasar
- Mendengarkan orang namun tidak memaksa untuk
berbicara

1
21
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020
2020

- Menenangkan dan membantu orang merasa lebih


tenang
- Membantu orang untuk mengakses informasi,
pelayanan, dan dukungan sosial
- Melindungi orang-orang dari bahaya lebih lanjut
Tindakan dasar pertolongan pertama pada psikologis
adalah look, listen, and link (WHO, 2011),
Look (Lihat):
- Cek keamanan
perhatikan apakah ada bahaya yang terjadi di
lingkungan sekitar dan pastikan bahwa anda dapat
berada di kondisi tersebut dengan aman. Jika anda
tidak yakin tentang keamanan diri, jangan datangi
tempat tersebut. usahakan membantu dan
berkomunikasi dengan orang yang membutuhkan
dengan jarak yang aman.
- Perhatikan orang-orang yang terlihat memiliki
kebutuhan dasar yang mendesak
Perhatikan orang-orang yang: cedera kritis dan
membutuhkan bantuan kegawatdaruratan medis,
berada dalam kondisi bahaya, membutuhkan bantuan
hidup dasar yang mendesak, kebutuhan untuk
mengakses pelayanan dasar, mengalami deskriminasi
dan kekerasan, serta orang lain disekitar yang dapat
membantu
- Perhatikan orang-orang dengan reaksi distres
yang serius

1
22
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020
2020

Perhatikan apakah ada orang yang terlihat sangat


marah, tidak mampu berpindah atau bergerak sendiri,
tidak merespon kepada orang lain, atau dalam
kondisi syok/terkejut.

Listen (Dengarkan):
- Dekati orang-orang yang mungkin
membutuhkan dukungan
Dekati orang dengan tetap menghormati dan
menghargai budaya mereka. Kemudian perkenalkan
diri anda dan tanyakan apakah dia membutuhkan
bantuan. jika memungkinkan, ajak orang tersebut
untuk berbicara di tempat yang aman dan tenang.
bantu otang tersebut merasa nyaman dan usahakan
untuk membuatnya merasa aman.
- Tanyakan tentang kebutuhan dan masalah yang
dimilikinya
Walaupun sudah terlihat kebutuhan dasar yang
harus dipenuhi, selalu tanyakan apa yang
dibutuhkan dan apa yang dipikirkan oleh orang
tersebut. Lihat apakah yang paling penting bagi
orang tersebut, dan bantu mereka memenuhi
prioritas kebutuhan mereka
- Dengarkan dan bantu orang tersebut untuk
merasa tenang
tetap dekat dengan orang tersebut, tidak memaksa
orang itu untuk bicara, dengarkan jika ia ingin
bicara tentang apa yang terjadi, jika mereka merasa

1
23
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020
2020

distres bantu mereka untuk merasa lebih tenang dan


bahwa mereka tidak sendiri.

Link (Arahkan):
- Bantu untuk memenuhi kebutuhan dasar dan
mengakses pelayanan yang dibutuhkan
setelah bencana, bantu penuhi kebutuhan dasar
orang yang sedang mengalami distres sesuai
permintaan mereka. Pelajari tentang kebutuhan
spesifik yang dibutuhkannya, pastikan orang yang
rentan dan marginal tidak terlewatkan. Lakukan
follow up jika sudah dijanjikan.
- Bantu untuk menyelesaikan masalahnya
bantu dalam mengidentifikasikan dukungan yang
ada dalam hidup mereka, yang dapat membantu
dalam keadaan meraka saat ini. Berikan saran yang
praktikal untuk orang tersebut dalam memenuhi
kebutuhannya sendiri. tanyakan pada orang tersebut
untuk mempertimbangkan bagaimana cara mereka
menghadapi kondisi sulit pada masa lampau dan
coba lakukan hal yang sama dalam menghadapi
situasi saat ini. Tanyakan apa yang dapat membantu
mereka merasa lebih baik. Dorong mereka
menggunakan strategi koping positif dan hindari
penggunaan koping negatif.
- Berikan informasi yang dibutuhkannya
Cari dimana bisa didapatkan informasi yang
kredibel. Kumpulkan informasi sebanyak-

1
24
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020
2020

banyaknya sebelum menawarkan bantuan. pastikan


orang-orang paham apa yang terjadi dan rencana
apa yang telah dibuat dalam menghadapi bencana.
Pastikan orang-orang tahu tentang ketersediaan
pelayanan yang ada dan paham cara untuk
mengaksesnya, sediakan juga detail kontak untuk
pelayanan-pelayanan tersebut. hanya sampaikan apa
yang kamu tahu secara sederhana dan akurat, ulangi
pesan untuk meyakinkan orang-orang mendengar
dan paham tentang informasi tersebut. Lebih baik
jika disampaikan dalam kelompok sehingga seorang
orang mendengarkan pesan yang sama. Sampaikan
bahwa anda akan memberikan kabar terbaru jika
ada.
- Fasilitasi orang tersebut untuk mendapatkan
dukungan dari orang yang dicintai serta
dukungan sosial
Bantu untuk memastikan keluarga tetap bersama.
Bantu untuk menghubungi teman, orang terdekat,
atau saudara agar mereka mendapatkan dukungan.
Jika orang tersebut mempunyai kepercayaan
terhadap agamanya, bantu mereka untuk bergabung
dengan kelompok keagamaan. Kumpulkan orang-
orang yang terkena dampak agar mereka dapat
membantu satu sama lain.

251
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020
2020

2.6 Prinsip Pertolongan Pertama Kesehatan Jiwa


Gunakan Prinsip ALGEE (Kitchener, Jorm, & Kelly,
2017 dalam Jorm & Ross, 2018):
A: (Approach) Dekati, Kaji dan Bantu pada situasi krisis
L: (Listen) Dengarkan tanpa stigma
G: (Give) Beri Dukungan dan Informasi
E: (Encourage) Dukung untuk mendapatkan bantuan
profesional
E: (Encourage) Berikan dukungan lain yang diperlukan

2.7 Cara Mendeteksi Masalah Kesehatan Jiwa


Cara mendeteksi adanya masalah kesahatan jiwa dapat
dengan menggunakan beberapa instrumen pengkajian,
diantaranya Deteksi Dini Keluarga RW Siaga Sehat Jiwa,
Indikator Keluarga Sehat, Self Reporting Questionnaire
(SRQ) 29.

a. Deteksi Dini Keluarga RW Siaga Sehat Jiwa


Formulir deteksi dini keluarga RW siaga sehat jiwa
merupakan formulir yang digunakan untuk mengetahui
gambaran kesehatan jjiwa pada suatu wilayah. Dari
pengkajian ini, akan diketahui jumlah anggota keluarga
yang memiliki masalah kesehatan jiwa baik masalah

1
26
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020

psikososial atau penyakit kronis hingga gangguan jiwa


serta pengobatanatau tindakan yang sudah dilakukan
keluarga dalam mengatasi masalah tersebut.

b. Indikator Keluarga Sehat


Formulir indicator keluarga sehat merupakan formulir
yang mengkaji 12 indikator utama keluarga sehat, yaitu:
keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB),
ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan, bayi
mendapat imunisasi dasar lengkap, bayi mendapatkan
ASI ekslusif, balita mendapatkan pemantauan
pertumbuhan, penderita tuberkolosis paru mendapatkan
pengobatan sesuai standar, penderita gangguan iwa
mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan,
anggota keluarga tidak ada yang merokok, anggota
keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN), keluarga mempunyai akses air bersih,
keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban
sehat.

271
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020
2020

c. Self Reporting Questioner (SRQ) 29


Self Reporting Quetionnaire 29 (SRQ 29) merupakan
kuesioner yang dikembangkan oleh World Health
Organization (WHO) sebagai alat ukur adanya
masalah/gangguan jiwa. Kuesioner ini terdiri dari 29
pertanyaan yang berhubungan dengan masalah yang
mungkin mengganggu selama 30 hari terakhir. SRQ
telah direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia (Kemenkes RI) untuk deteksi dini
masalah kesehatan jiwa di masyarakat. Komponen
kesehatan jiwa yang dapat dikaji melalui SRQ 29 antara
lain masalah psikososial, penggunaan narkoba/zat
psikoaktif gejala psikotik dan gejala PTSD.

1
28
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020

4
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020
2020

BAB 3
MANAJEMEN STRES MENGATASI MASALAH
PSIKOSOSIAL AKIBAT BENCANA

3.1 Pendekatan Kelompok Besar


Manajemen stres masalah psikososial akibat bencana
pada kelompok besar dilakukan dengan jumlah peserta
dari 100 hingga ribuan orang. Manajemen stres yang
dilakukan dapat berasa dari fisik, lingkungan, pikiran,
spiritual, dan sosial. Beberapa cara menangani stres
secara fisik dan pikiran yang dapat dilatihkan kepada
masyarakat antara lain:

3.1.1 Cara Fisik Menangani Stres

1. Latihan Relaksasi Progresif (Nettina,2014; Haddad,


2011)
Teknik relaksasi otot progresif dapat dilakukan dengan
mengikuti langkah berikut:

25
29
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020
2020

1. Pejamkan mata sekuat- hingga terasa tegang


kuatnya sampai merasakan kemudian lemaskan
bagian tersebut tegang dan
lemaskan perlahan

4. Sambil menyengir,
letakkan lidah pada
langit-langit kemudian
tarik kebelakang
2. Menggembungkan pipi
sampai tegang dan
sampai terasa tegang dan
lemaskan lemaskan

3. Majukan bibir seperti


mencucu sekeras-kerasnya 5. Dekatkan dagu ke
dada sampai tegang

26
30
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020
2020

kemudian tarik sampai tegang lalu


kebelakang secara lemaskan
perlahan sampai
tegang lalu lemaskan

7. Kepalkan jari tangan,


tarik ke arah dada
sampai tegang lalu
lemaskan

6. Angkat kedua bahu


menuju telinga 8. Dorong tangan ke
setinggi mungkin arah depan seperti
mendorong pintu

1
31
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020
2020

hingga tegang pada otot perut dan


kemudian lemaskan lemaskan

9. Busungkan dada
11. Tarik otot bokong ke
sampai terasa
arah dalam seperti
tegangpada otot
penjepit kertas
punggung dan
sampai tegang lalu
lemaskan
lemaskan.

10. Kempiskan perut


sampai terasa tegang 12. Tarik bagian telapak
kaki ke arah dalam

32
1
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020
2020

sekuat-kuatnya, sekuat-kuatnya dan


luruskan perlahan lemaskan perlahan

13. Dorong bagian


punggung kaki keluar

2. Latihan Napas Dalam


Teknik melakukan latihan napas (Nettina, 2014;
Suewondo, dkk., 2016)

a. Posisikan tubuh secara nyaman baik duduk


maupun berbarung, loggaran pakaian
disekitarleher dan ikat pinggang, letakkan tangan
di atas perut
b. Pusatkan pikiran dan konsentrasi, fokuskan
perhatian pada pernapasan. Jika anda memiliki
beban pikiran saat ini bayangkan beban tersebut
akan ikut keluar bersamaan dengan napas yang

1
33
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020
2020

anda buang hingga anda akhirnya kembali fokus


pada pernapasan anda
c. Tarik napas dalam dari hidung dalam hitungan 4
detik, rasakan udara memenuhi dada anda
d. Tahan napas selama 2 detik dan tetap rileks
e. Hembuskan napas perlahan melalui mulut
sembari bibir dikerucutkan sebagaimana anda
meniup balon, hembuskan selama 6 detik
f. Ulangi sebanyak 8 sampai 10 kali dengan jeda 10
detik sampai anda merasa lebih tenang dan santai

3.1.2 Cara Pikiran Menangani Stres


1. Hipnosis Lima Jari
a. Atur posisi badan dengan nyaman

1
34
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020
2020

b. Tarik napas dalam beberapa kali sampai rileks dan


tenang
c. Tutup mata dan bernapas biasa
d. Kosongkan pikiran
e. Satukan jempol dengan telunjuk, BAYANGKAN
saat badan sehat dan tidak ada gangguan apapun.

Badan terasa segar dan kuat

f. Satukan jempol dengan jari tengah,


BAYANGKAN orang yang anda sayangi dan
sangat perhatian pada anda. Bayangkan betapa
mereka peduli dengan anda.

1
35
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020
2020

g. Satukan jempol dengan jari manis, BAYANGKAN


saat anda mendapat pujian atau anda mendapat
prestasi, bayangkan betapa senangnya anda atau
pencapaian hidup selama kehidupan.

h. Satukan Jempol dengan jari Kelingking,


BAYANGKAN anda berada di tempat yang anda
sukai, seperti pinggir pantai pada pagi hari atau di
pegunungan pada sore hari. Anda berada di sana
dan anda sangat senang.

361
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020
2020
2020

i. Tarik napas dalam dan buka mata

2. Stop Berpikir
Cara-caranya adalah sebagai berikut:
a. Buat daftar pikiran yang mengganggu dan pilih
yang paling mengganggu
b. Tarik napas dalam beberapa kali sampai rileks
c. Tutup mata dan bernapas dengan biasa
d. Kosongkan pikiran
e. Saatnya memikirkan pikiran yang mengganggu
dan telah dipilih sampai hitungan 5
f. Katakan STOP pada hitungan 5
g. Tarik napas dalam dan buka mata
h. Evaluasi apa yang muncul dalam pikiran
(biasanya pikiran positif)

371
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020

3. Berpikir Positif
Selalu memandang segala sesuatu dengan sudut pandang
positif. Senantiasa bersyukur dan percaya bahwa apa
yang terjadi adalah yang terbaik yang diberikan tuhan.

3.2 Pendekatan Kelompok Kecil


Kegiatan selanjutnya yang dapat dilakukan setelah
melakukan pendekatan kelompok besar adalah
pendekatan kelompok kecil. Kelompok kecil ini
dibentuk sesuai dengan kelompok usia. Pendekatan ini
berfokus untuk membekali kemampuan kelompok untuk
bercakap-cakap, mengungkapkan perasaan, dan
membangun harapan dengan pikiran positif. Kegiatannya
antara lain (Keliat,& Marliana, 2018):

1. Kelompok Dewasa
Kelompok ini dapat bercakap-cakap tentang: perasaan,
harapan, keinginan, dan hal positif yang masih dapat
disyukuri. Kelompok dukungan sosial membangun
harapan masa depan yang realistis.

1
38
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020
2020

2. Kelompok Lansia
Kelompok lansia dapat bercakap-cakap tentang:
perasaan, berikan informasi tentang kegiatan yang
dilakukan di pengungsian, berbagi pengalaman masa lalu
yang sukses, dan lakukan pendampingan untuk masalah
dan kebutuhan lansia. Lansia merupakan kelompok yang
butuh perhatian dan rentan.

1
39
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020
2020

3. Kelompok Remaja
Kelompok remaja dapat berbincang-bincang tentang:
Olah raga, musik, tari, bernyanyi, menulis, aktivitas
sosial, latihan membangun percaya diri dan harga diri.

4. Kelompok Anak
Kelompok anak dapat dilakukan: bermain,
menggambar, musik, bernyanyi, menari, berceritra,
olah raga, pemutaran film kartun atau film anak-anak.

1
40
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020

3.3 Pendekatan Individu dan Keluarga


Ketika melakukan kegiatan kelompok kecil akan dapat
terlihat anggota kelompok yang memiliki kebutuhan
khusus seperti mengalami kehilangan keluarga dan/atau
harta benda, gangguan fisik, dan gangguan jiwa.
Pendekatan ini terfokus untuk membantu membangun
keluarga yang harmonis dengan cara melatih komunikasi
terbuka, saling menghargai, saling menolong, berubah
bukan merubah, berpikir positif, peduli, dan setia

1
41
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020

DAFTAR PUSTAKA

American Red Cross. (2019). What to do if a fire start.


Retrieved from https://www.redcross.org/get-
help/how-to-prepare-for-emergencies/types-of-
emergencies/fire/if-a-fire-starts.html
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika. (2019).
Antisipasi gempabumi. Retrieved from
https://www.bmkg.go.id/gempabumi/antisipasi-
gempabumi.bmkg
Badan Nasional Penanggulangan Bencana. (2017).
Definisi dan jenis bencana. Retrieved from
https://bnpb.go.id/home/definisi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana. (2019).
Sosialiasi menghadapi letusan gunung agung.
Retrieved from
https://bnpb.go.id/publikasi/siaga-
bencana/sosialisasi-menghadapi-letusan-
gunung-api.html
Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2007.
Pelatihan dasar penanggulangan bencana.

37
42
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020

Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan


Bencana.
Geoscience Australia. (2017. Flood. Retrieved from
https://www.ga.gov.au/scientific-
topics/community-safety/flood
Goodman, R. (1997) The Strengths and Difficulties
Questionnaire: A Research Note, Journal of
Child Psychology and Psychiatry, 38, 581586.
John HopkinsUniversity & IFRC. (2007). Public health
guide in emergemcy.
Jorm., A.F., & Ross, A.M. (2018). Guidelines for public
on how to provide mental health first aid:
Narrative review. The British Journal of
Psychiatry, 4(6), 427-440. DOI:
10.1192/bjo.2018.59
Keliat, B.A., & Marliana, T. (2018). Dukungan
kesehatan jiwa dan psikososial (mental heath
& psychosial support): Keperawatan Jiwa.
Depok: UI Press

1
43
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020

Keliat, et.al. (2010). Keperawatan Kesehatan Jiwa


Komunitas (CMHN) Basic Course. Jakarta:
EGC
Megany, M., Megany, D. (2007). Prepare for disaster: A
quick reference guide how to prepare your
family to face an emergency. Morrisville: Lulu
Nettina, S.M. (2014). Lippincott Manual of nursing
Practice 10th Edition. China: Lippincot
Wiliams & Wilkins.
Pusat Krisis Kesehatan. (2016). Sudah siapkah kita
menghadapi banjir: Buku penanggulangan
krisis kesehatan untuk anak sekolah. Retrieved
from
http://www.depkes.go.id/download.php?file=do
wnload/penanganan-
krisis/buku_pkk_anak_sekolah_banjir.pdf
Republik Indonesia. 2007. Undang-Undang No. 24
Tahun 2007 Tentang Penanggulangan
Bencana. Lembaran Negara RI Tahun 2007,
No. 66. Sekretariat Negara. Jakarta

47
44
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020

Stuart, G.W., Keliat, B.A., Pasaribu, J. (2016). Prinsip


dan praktik: Keperawatan kesehatan jiwa
Stuart. Singapore: Mosby Elsevier.
The International Federation of Red Cross and Red
Crescent Societies. (2019). Geophysical
hazard: Volcanic eruptions.
https://www.ifrc.org/en/what-we-do/disaster-
management/about-disasters/definition-of-
hazard/volcanic-eruptions/
World Health Organization. (2011). Psychological first
aid: guide for field workers. Retrieved from
https://www.who.int/memtal_health/publicatio
ns/guide_field_workers/en/

1
45
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020

DETEKSI DINI KELUARGA


RW SIAGA SEHAT JIWA

Nama Kepala Keluarga : ........................................................


Umur : ............................................. tahun
Jenis Kelamin : ........................................................
Status Perkawinan : ........................................................
Pendidikan : ........................................................
Pekerjaan : .......................................................
Alamat : .......................................................

DATA KEADAAN KELUARGA

Kondisi Kesehatan
Risiko
Pendi Keterangan
Umur Peker- Masalah
No Nama L/P - Gangguan Pengobatan
jaan Psikososial/
dikan Sehat Jiwa (Berobat
Penyakit
dimana)
kronis

10

1
46
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020

INSTRUMEN INDIKATOR KELUARGA SEHAT


Nama Pasien : ______________________
Alamat Keluarga : ______________________
Alamat : ______________________
Petunjuk Pengisian:
Beri tanda check (√) pada kolom dan baris yang sesuai dengan
kondisi pasien dan keluarga

No Indikator Ya Tidak
1 Mengikuti Program Keluarga Berencana
2 Ibu Bersalin di Fasilitas Kesehatan
3 Bayi Mendapat Imunisasi Dasar Lengkap
4 Bayi Mendapat ASI
Balita Mendapat Pantauan Pertumbuhan dan
5
Perkembangan
6 Anggota Keluarga Tidak Ada Yang Merokok
7 Keluarga Menjadi Anggota Jaminan Kesehatan Nasional
8 Keluarga Memiliki Akses Sarana Air Bersih
9 Keluarga Memiliki Akses Jamban Sehat
tidak
ada
ada
Penderita TBC Paru Mendapat Pengobatan
10
Standar
Penderita Hipertensi Mendapat Pengobatan
11
Teratur
Penderita Gangguan Jiwa Mendapat
12
Pengobatan dan Tidak Terlantar
Penderita Diabetes Mendapat Pengobatan
13
Teratur
Penderita Kanker Mendapat Pengobatan
14
Teratur

47
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020

SELF REPORTING QUESTIONNAIRE (SRQ) 29


PETUNJUK MENGISI KUESIONER
1. Pertanyaan-pertanyaan berikut berhubungan dengan
nyeri tertentu dan masalah yang mungkin
mengganggu anda selama 30 HARI.
2. Jika pertanyaan pertanyaan berikut Anda rasakan
selama lebih dari 30 HARI, maka Anda menjawab :
YA.
3. Jika pertanyaan pertanyaan berikut Tidak Anda rasakan
selama lebih dari 30 HARI, maka Anda menjawab :
TIDAK.
4. Jangan membahas pertanyaan dengan siapa pun saat
menjawab kuesioner.
5. Jika Anda tidak yakin tentang bagaimana menjawab
pertanyaan tolong beri jawaban terbaik yang Anda
bisa.
6. Kami ingin meyakinkan bahwa jawabannya Anda akan
berikan di sini bersifat rahasia.

NO PERTANYAAN YA TIDAK

1. Apakah selama 30 hari terakhir ini anda sering


menderita sakit kepala?
2. Apakah anda selama 30 hari ini tidak nafsu makan?
3. Apakah selama 30 hari terakhir ini anda sulit tidur?
4. Apakah selama 30 hari terakhir ini anda mudah takut?
5. Apakah selama 30 hari terakhir ini anda merasa tegang,
cemas atau kuatir?
6. Apakah selama 30 hari terakhir ini tangan anda
gemetar?
7. Apakah selama 30 hari terakhir ini pencernaan anda
terganggu/buruk?

48
1
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020

NO PERTANYAAN YA TIDAK

8. Apakah selama 30 hari terakhir ini anda sulit untuk


berpikir jernih?
9. Apakah selama 30 hari terakhir ini anda merasa tidak
bahagia?
10. Apakah selama 30 hari terakhir ini anda menangis
lebih sering?
11. Apakah selama 30 hari terakhir ini anda merasa sulit
untuk menikmati
kegiatan sehari-hari?
12. Apakah selama 30 hari terakhir ini anda sulit untuk
mengambil keputusan?
13. Apakah selama 30 hari terakhir ini pekerjaan sehari-
hari anda terganggu?
14. Apakah anda selama 30 hari terakhir ini tidak mampu
melakukan hal-hal
yang bermanfaat dalam hidup?
15. Apakah selama 30 hari terakhir ini anda kehilangan
minat pada berbagai
hal?
16. Apakah selama 30 hari terakhir ini anda merasa tidak
berharga?
17. Apakah selama 30 hari terakhir ini anda mempunyai
pikiran untuk
mengakhiri hidup?
18. Apakah anda Merasa lelah sepanjang waktu?
19. Apakah selama 30 hari terakhir anda mengalami rasa
tidak enak di perut?
20. Apakah selama 30 hari terakhir anda mudah lelah?
21 Lebih sering menggunakan alcohol/rokok/zat terlarang
22 Merasa seseorang bermaksud mencelakai anda
23 Merasa ada sesuatu yang mengganggu pikiran anda
24 Mendengar suara-suara yang tidak didengar
25 Mengalami mimpi bencana atau seakan bencana itu

1
48
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020

NO PERTANYAAN YA TIDAK

muncul kembali
26 Menghindari berbagai kegiatan, tempat, orang atau
pikiran yang mengingatkan akan bencana tersebut
27 Kurang tertarik terhadap teman-teman atau kegiatan
sehari-hari
28 Merasa sangat sedih bila berada dalam situasi yang
mengingatkan akan bencana tersebut
29 Sulit mengahayati atau mengeluarkan perasaan.

JUMLAH

49
1
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020

DAFTAR WARGA KELOLAAN KADER


KESEHATAN JIWA
NAMA KADER :..................................................
NO NAMA KLIEN KELOLAAN RT

47
50
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020

NO NAMA KLIEN KELOLAAN RT

1
51
Pedoman Kader Kesehatan Jiwa: Seri Bencana 2020

47

Anda mungkin juga menyukai