Anda di halaman 1dari 4

Analisa VRIO (Valuable,

Rare, Inimitable,
Organized to Capture
Value)
08 Jun 2017
 Article
By: Dony Saputra, MKom, MM

Kerangka VRIO adalah suatu alat untuk menganalisa sumber daya internal
dari perusahaan dan kemampuan untuk mengetahui apakah perusahaan
dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Dalam
analisa VRIO, perusahaan akan menganalisa dari empat pertanyaan sebagai
berikut (Antonio, & Cardael, 2012) :

 Valuable
Pertanyaan pertama dalam kerangka analisa ini adalah apakah perusahaan
memilki sumber daya yang menambah nilai dalam memanfaatkan peluang
dan bertahan dalam menghadapi ancaman. Jika jawaban dari pertanyaan
tersebut adalah iya, maka sumber daya dapat diasumsikan berharga. Selain
hal tersebut, sumber daya juga berharga jika sumber daya mampu
meningkatkan nilai yang dirasakan pelanggan. Hal ini dilakukan dengan
meningkatkan diferensiasi atau / dan penurunan harga produk. Jika sumber
daya perusahaan tidak dapat memenuhi kondisi ini maka perusahaan
memiliki kelemahan dalam keunggulan kompetitif. Hal ini penting untuk
terus ditinjau karena perubahan secara internal dan eskternal yang terjadi
secara terus menerus.

 Rare
Sumber daya yang hanya bisa diperoleh oleh satu atau sangat sedikit
perusahaan merupakan sumber daya yang dianggap langka. Jika sumber
daya dapat dikatakan langka dan berharga maka peursahaan memiliki
keunggulan kompetitif sementara. Di sisi lain, jika beberapa perusahaan
memiliki sumber daya yang sama dan menggunakan kemampuan tersebut
dalam cara yang sama, maka perusahaan dapat dikatakan memilki
keunggulan kompetitif paritas / comptitive parity. Hal ini karena perusahaan
dapat menggunakan sumber daya yang sama untuk menerapkan strategi
yang sama dan tidak ada organisasi dapat mencapai kinerja yang unggul.
 Ininimitable
Sumber daya yang memiliki biaya tinggi akan sulit ditiru, dibeli, dan
digantikan oleh perusahaan pesaing. Dalam hal imitasi perusahaan pesaing
memiliki dua cara yaitu dengan cara langsung meniru / menduplikasi sumber
daya dan menyediakan produk atau jasa sebanding. Jika perusahaan
memiliki sumber daya yang berharga, langka, dan mahal untuk ditiru maka
perusahaan dapat diasumsikan sebagai perusahaan yang memiliki
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Menurut Barney (1991)
perusahaan dapat sulit ditiru karena tiga alasan yang akan dijelaskan
sebagai berikut :

 Kondisi Sejarah
Perusahaan yang dikembangkan karena peristiwa sejarah atau dalam jangka
waktu lama akan sulit ditiru.

 Ambiguitas Kausal
Perusahaan pesaing tidak dapat mengidentifikasi sumber daya tertentu yang
menyebabkan keunggulan kompetitif.

 Kompleksitas Sosial
Sumber daya dan kemampuan yang didasarkan pada budaya perusahaan
atau hubungan interpersonal.

 Organized to Captured Value


Sumber daya itu sendiri tidak memberikan keuntungan apapun bagi
perusahaan jika tidak terorganisir untuk menangkap nilai dari mereka.
Sebuah perusahaan harus mengatur sistem manajemen, proses, kebijakan,
struktur dan budaya organisasi untuk dapat sepenuhnya menyadari potensi
yang berharga, langka dan mahal agar dapat mencapai keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan.

Sources:

Antonio & Cardeal. (2012). Valuable, Rare, InInimitable Resources, and


Organization (VRIO) resources or Valuable, Rare, InInimitable Resources (VRI)
Capabilities : What Leads to Competitive advantage ?.  African Journal of
Business Management Vol.6(37).
Strategic Intent adalah strategi yang mendefinisikan bagaimana sebuah misi tersebut dapat dicapai dengan
langkah-langkah kongkrit yang dapat membuat para pekerja terinspirasi dan focus dalam bekerja setiap harinya.
Strategi ini dibuat oleh organisasi dari visi yang dibuat untuk jangka waktu yang lama.

SMART objectives!

Specific – Objectives should specify what they want to achieve.


Measurable – You should be able to measure whether you are meeting the
objectives or not.
Achievable - Are the objectives you set, achievable and attainable?
Realistic – Can you realistically achieve the objectives with the resources you
have?
Time – When do you want to achieve the set objectives?

Adalah sebuah konsep yang mengambil dari visi dan misi perusahaan, apa yang diinginkan
organisasi untuk kedepannya, definisi tujuan awal sebuah project. Secara garis besar adalah
apa yang yang penting bagi perusahaan. Ada 4 element yang digunakan dalam strategic
intention yaitu, purpose atau tujuan, strategy, values dan behavioiral standards. Dan juga
beberapa hal yang terkait di dalamnya seperti : Produk/jasa perusahaan, Market, Teknologi,
Objektif, Filosofi, Konsep, Public image.

Keperluan untuk mengases atau mengevaluasi misi(mission statement) telah menjadi masalah
yang biasa dihadapi oleh management team dan konsultan.

Adapun kriteria untuk mengevaluasi mission statement yaitu:

1. Haruslah jelas dan dapat dimengerti oleh semua bagian perusahaan.


2. Penjelasannya sejelas dan sesering mungkin agar selalu tertanam.
3. Secara jelas spesifikasinya, seperti diantaranya: What, apa yang dibutuhkan
customer bukan apa yang dapat ditawarkan oleh perusahaan, Who, siapa
customer yang ditargetkan oleh perusahaan,How, bagaimana rencana
perusahaan untuk bisnis yang dijalankannya, Why, kenapa perusahaan
dibangun. Apa yang menjadi tujuan awal dan apa yang menjadi tujuan atau
goal kedepan.
4. Identifikasi strategic vision perusahaan.
5. Dapat direfleksikan.
6. Memiliki jangkauan yang lebar agar fleksibilitas dapat masuk dan
implementasi dapat menjadi unik.
7. Menjadi sebuah “template” yang dapat digunakan oleh semua member
dalam perusahaan.
8. Memiliki values, beliefs dan filosofi dari operasi dalam organisasi.
9. Harus dapat diraih, serealistis mungkin agar dapat dipercaya bahwa akan
berhasil.
10. Sebagai “rallying point” agar bisa membantu organisasi sebagai landasan.
Berdasarkan evaluasi tersebut dan mempertimbangkan hasil analisis faktor internal dan
eksternal, maka dapat ditentukanlah intention yang menjadi arahan perusahaan dalam
bisnisnya

Prosesnya dapat dibagi menjadi beberapa langkah, yaitu: Menetapkan parameter-parameter


dasar, Mengumpulkan ide, Menetapkan batasan, Men-set prioritas dari tiap statement,
Menegaskan tiap-tiap ide, Pengujian terhadap statement, Menetapkan tampilan dokumen,
Mendapatkan persetujuan akhir manajemen.

Anda mungkin juga menyukai