Analisis Rangka Konveyor PDF
Analisis Rangka Konveyor PDF
*) **)
Dr.-Ing. Mohamad Yamin , Widyo Purwoko
E-mail : mohay@staff.gunadarma.ac.id
*)
Dosen Teknik Mesin Universitas Gunadarma
**)
Alumni Teknik Mesin Universitas Gunadarma
Abtraksi
Conveyor merupakan alat untuk mengangkut bahan-bahan industri. Sedangkan Motor
listrik, Gearbox, pulley belt, rangka dan sabuk karet (belt conveyor) ini adalah komponen
dari conveyor, dimana komponen dari sabuk karet ini berfungsi untuk membawa sampah
ke dalam mesin chuser atau mesin penghancur sampah. Dengan peranan dari motor
listrik, gearbox, pulley, rangka, sabuk karet (belt conveyor) yang sangat penting, di
perlukan perancangan yang baik, salah satu-nya yang perlu diperhatikan adalah segi
kekuatan, dimana rangka menerima beban dari sampah maupun menerima beban dari
motor listrik yang bekerja untuk memutar pulley. Dalam penulisan tugas akhir ini dibahas
mengenai perencanaan gear box dan analisa statik struktur rangka melalui simulasi
dengan menggunakan software CATIA V5. Analisa statik telah dilakukan pada rangka
conveyor . Material dari rangka diambil dari baja kontruksi jenis AISI 4140. Adapun beban
yang diberikan pada rangka conveyor pada bagian bawah adalah sebesar 200 N, tengah
sebesar 400 N , dan atas sebesar 600 N. Untuk menentukan besar nya tegangan
maksimum dan peralihan maksimum yang dihasilkan pada rangka bagian bawah sebesar
7 2
2,95 x 10 N/m dan peralihan maksimum sebesar 0,0000536 mm, dan pada rangka
7 2
bagian tengah sebesar 6,13 x 10 N/m dan peralihan maksimum sebesar 0,000052 mm
7 2
dan pada rangka bagian atas sebesar 2,52 x10 N/m dan peralihan maksimum sebesar
0,0000651 mm
1.1 Pendahuluan
diangkut maupun keselamatan kerja dari
Di dalam industri, bahan -bahan
karyawan. Salah satu jenis alat
yang digunakan kadangkala merupakan
pengangkut yang sering digunakan
bahan yang berat maupun berbahaya bagi
adalah Conveyor yang berfungsi untuk
manusia. Untuk itu diperlukan alat
mengangkut bahan-bahan industri yang
transportasi untuk mengangkut bahan-bahan
berbentuk padat
tersebutmengingat keterbatasan kemampuan
tenaga manusia baik itu berupa kapasitas
bahan yang akan
II Landasan Teori akan diangkut. Untuk mengangkut bahan-
2.1 Fungsi conveyor bahan yang panas, sabuk yang
Conveyor yang berfungsi untuk digunakan terbuat dari logam yang tahan
mengangkut bahan-bahan industri yang terhadap panas.
berbentuk padat. Pemilihan alat transportasi Karakteristik dan performance
(conveying equipment) material padat antara dari belt conveyor yaitu :
lain tergantung - Dapat beroperasi secara mendatar
°
pada : maksimum sampai dengan 18 .
- Kapasitas material yang ditangani - Sabuk disanggah oleh plat roller
- Jarak perpindahan material Kapasitas tinggi.
- Kondisi pengangkutan : horizontal, - Serba guna.
vertikal atau inklinasi - Dapat beroperasi secara continue.
- Ukuran (size), bentuk (shape) dan - Kapasitas dapat diatur.
sifat material (properties) - Kecepatannya sampai dengan 600
- Harga peralatan tersebut. ft/m.
2.1.1 Klasifikasi Conveyor - Dapat naik turun.
Secara umum jenis/type Conveyor - Perawatan mudah.
yang sering digunakan dapat diklasifikasikan
Kelemahan-kelemahan dari belt
sebagai berikut :
conveyor:
1. Belt Conveyor
- Jaraknya telah tertentu.
2. Chain Conveyor :
- Biaya relatif mahal.
- Scraper Conveyor
- Sudut inklinasi terbatas.
- Apron Conveyor
- Bucket Conveyor
- Bucket Elevator
3. Screw Conveyor
4. Pneumatic Conveyor
Gigi sangat halus 150 <P 200 Gaya Tangensial Dapat dihitung
78 V p Fb Fd
Fd Ft untuk Vp > 4000 ft/min
78 Bila memenuhi persyaratan,
dengan melihat konsentrasi tegangan, maka perencanaan roda gigi dianggap
diperoleh persamaan gaya bending : aman. Pengujian selanjutnya adalah
Substitusi persamaan (2.21) dalam kriteria luluh von mises melibatkan suku
persamaan (2.20) menghasilkan bentuk pangkat dua, hasilnya tidak tergantung
kriteria luluh Von Mises dari tanda tegangan individual.
Semula Von Mises mengusulkan
0 2232312
1 1/2
1
2
...(2.22) kriteria ini karena matematikanya
2
sederhana. Setelah itu, ahli lainnya
Dari persamaan (2.22) dapat diduga bahwa
berusaha untuk memberikan arti fisik.
luluh akan terjadi bilamana selisih tegangan
Hencky (1924) menunjukkan bahwa
pada sisi kanan persamaan melampaui
persamaan (2.22) setara dengan
t
eganganl
uluhdal
am uj
itar
ikuni
aksi
alσ0.
perumpamaan bahwa luluh itu terjadi
Untuk mengidentifikasi tetapan k
bilamana energi distorsi mencapai suatu
dalam persamaan (2.19), perhatikan
harga kritis. Energi distorsi ialah bagian
keadaan tegangan dalam geser murni,
energi regangan total per volume satuan
seperti dalam uji puntir.
yang diperlukan untuk perubahan bentuk
1 3 2 0
yang berlainan dengan energi perubahan Prosedur analisa dengan menggunakan
volume. metode elemen hingga adalah:
2.5 Teori Metode Elemen Hingga Membagi struktur kedalam
Metode Elemen Hingga atau Finite bagian-bagian kecil (elemen
Element Method (FEM) atau analisa Elemen dengan nodes)
Hingga atau Finite Element Analysis (FEA), Menjelaskan sifat fisik dari tiap-
adalah dasar pemikiran dari suatu bangunan tiap elemen
bentuk-bentuk kompleks dengan blok-blok Menghubungkan atau merangkai
sederhana atau membagi objek yang elemen-elemen pada nodes
kompleks kedalam bagian-bagian kecil yang untuk membentuk rekaan
teratur. persamaan sistem dari
2.5.1 Penggunaan Metode Elemen keseluruhan struktur
Hingga (Finite Element Method)
Penggunaan metode elemen hingga Menyelesaikan persamaan
[9]
terdiri dari beberapa analisa : sistem dengan melibatkan
Analisa Perancangan adalah kuantitas yang tidak diketahui
perhitungan sederhana, serta pada nodal, misalnya pergeseran
simulasi komputer Menghitung kuantitas yang
Finite element method atau Finite diinginkan (regangan dan
element Analysis adalah metode tekanan) pada elemen-elemen
simulasi komputer yang paling yang dipilih
banyak diaplikasikan dalam 2.5.2 Analysis Statik Linear
engineering Masalah analisis sebagian besar
Penggunaan dari aplikasi CAD atau dapat diperlakukan sebagai masalah
CAM static linear, didasarkan pada asumsi
Aplikasi dari metode elemen hingga dalam dibawah ini :
engineering sebagai berikut: 1. Small Deformation ( perubahan
Mechanical /Aerospace / Civil / yang terjadi sangat kecil)
Automobile Engineering 2. Elastic Material
Structure analysis (static / dynamic, 3. Static Loads
linear / nonlinear) Analisa linier dapat menyediakan
Thermal / fluid flows kebanyakan dari informasi tentang
Electromagnetics perilaku suatu struktur, dan merupakan
Geomechanics suatu perkiraan baik untuk beberapa
Biomemechanics analisa. Mempertimbangkan suatu
elemen penuh pada prismatik
[9]
Tabel 2.1 Bar element dalam 2-D
Local Global
x,y X,Y
u’
i,v
’i ui , vi
Gambar 2.3 Elemen Penuh Pada 1 node 2 node
[9]
Prismatic
Dimana : b. Bar elemen pada 3–D
L = Panjang elemen (mm)
A = Luas elemen (mm)
2
E = Modulus elastis (N/mm )]
u = u (x) = Displacement (peralihan )
ε= ε(x) = Strain (ketegangan)
σ= σ(x) = Stress (tekanan)
Hubungan peralihan tegangan ditunjukkan
[9]
pada rumus dibawah ini : Tabel 2.2 Bar element dalam 3-D
Local Global
du
….
(2.
25) x,y,z X , Y, Z
dx
ui’
,v’
i ,w’
I ui , vi , wi
1 node 3 node
Hubungan tekanan dan tegangan
ditunjukkan pada rumus dibawah ini
Elemen matriks kekakuan
E ….
(2.
26)
dihitung di dalam system koordinat lokal
a. Bar elements dalam 2-D dan kemudian menstransformasi dengan
mengkoordinir sistem ( x,y,z ).
2.5.3 Analisa Komputer Menggunakan
CATIA V5
Kemajuan dibidang komputer
saat ini sangat membantu dalam proses
penyelesaian analisa, khususnya analisa
Peralihan pada cabang samping tidak kekuatan struktur. Saat ini banyak
berperan untuk peregangan dari bar/palang, tersedia berbagai jenis perangkat lunak
di dalam teori yang linier. (software) yang digunakan untuk analisa
struktur, salah satunya adalah CATIA
yang merupakan produk keluaran dari
Dassault System. Untuk versi terdahulu
mungkin penggunaan CATIA selain sulit juga sampah yang masuk dari belt conveyor
banyak keterbatasan baik data maupun hasil menuju mesin pencacah juga harus diatur
yang diinginkan. Penggunaan software agar tidak berlebihan karena dapat
CATIA dapat dipakai untuk analisa menyebabkan tumpukan sampah yang
komponen baik itu kekuatan struktur dalam terlalu banyak.
beban statis, analisis frekuensi bebas sampai 3.1.3 Data dan Spesifikasi
simulasi perancangan dapat dilakukan.
Perancangan
Kini banyak perusahaan yang
Berikut adalah data perancangan
bergerak dibidang industri, khususnya
yang dibuat dalam conveyor sampah ini:
industri otomotif menggunakan software
1. Conveyor Sampah
CATIA. Versi baru yang kini telah dipasaran
Komponen ini merupakan awal
adalah CATIA V5R16. Tetapi pada tugas
masuknya sampah menuju mesin
akhir kali ini saya menggunakan CATIA
pencacah. Conveyor ini dibuat
V5R14.
sedemikian rupa agar mampu
III. DATA PERANCANGAN CONVEYOR menahan beban dan meneruskan
sampah yang akan diolah di
3.1 Identifikasi Data
mesin pencacah. Sampah yang
Dalam suatu perancangan
diletakkan diatas conveyor yang
hendaknya terlebih dahulu mengetahui dan
akan meluncur menuju mesin
membuat data-data perancangan yang akan
pencacah, dimana conveyor ini
dikerjakan. Sehingga proses perancangan
dibuat berputar dengan putaran
dapat berlangsung dengan baik.
yang dihasilkan oleh
3.1.1 Data Perancangan Alternatif
elektromotor.
Data perancangan alternatif ini Berikut ini adalah spesifikasi dari
adalah sebagai pertimbangan awal untuk perancangan conveyor sampah :
membantu proses perancangan. Tabel 3.1 Spesifikasi Conveyor
3.1.2 Proses Kerja Conveyor Sampah
Type MBC-2000 Input
Material Rangka Baja kontruksi jenis AISI 4140
Proses pengolahan sampah
Utama 50x50x5 mm
berlangsung setelah sampah-sampah yang
Material Rangka Baja kontruksi jenis AISI 4140
dikumpulkan dibongkar dari gerobak Pendukung 50x50x5 mm
pengumpul sampah. Sampah tersebut Belt Type Black Cotton Rubber Belt 2Ply
6mm
kemudian dipilah-pilah untuk memisahkan
Roller Penarik Belt Pi
pa51/
2˝+as
s11/
2˝
sampah yang basah, kering, kertas, plastik,
Bearing Penyangga UCP 208-24
logam, maupun material-material yang Roller
lainnya. Setelah proses memilahan barulah Penggerak Elektromotor 1,5 HP + Gear
tetap stabil dan tidak terlalu cepat ditunjukkan pada tabel di bawah ini:
Table 3.3 Karakteristik material baja
agar sampah berjalan menuju mesin
kontruksi AISI 4140
pencacah tidak bertumpuk-tumpuk
3.2 Pemilihan Material MATERIAL STEEL PLATE
HOT COIL
Pemilihan material yang digunakan
11 2
pada rangka conveyor sampah ini Modulus Young 2 x 10 N/m
secara umum yaitu baja konstruksi
Poisson Ratio 0.27 –0.30
jenis AISI 4140. Material ini dipilih
karena material tersebut merupakan Density 7700 - 8030
3
baja dengan kadar karbon sedang. kg/m
Perhitungan Komputer
Start
(Compute)
Bentuk Geometri
Tidak
Pembuatan model CAD Menampilkan
chassis Hasil
Simulasi
pilihan untuk jenis pengujian analisis yang Suatu analisis statis selalu
akan digunakan, kemudian dipilih Static terdapat bagian yang dianggap kaku (fix),
Analysis. Langkah–langkah dalam bagian tersebut menjadi pemegang
melakukan Static Analysis adalah: (clamp) dari struktur rangka. Bagian yang
a. Langkah Static Analysis dianggap fix dapat berupa permukaan
b. Langkah Meshing yang rata atau terikat dengan komponen
c. Langkah pemberian Restraint dan lain. Penempatan posisi clamp sangat
Load menentukan hasil analisa. Apabila salah
d. Langkah analisa komputer dalam menetukan posisi clamp, dapat
e. Menampilkan simulasi berakibat fatal bagi keamanan dari
3.4.1 Langkah Analisa Statik komponen yang digunakan setelah
proses analisa. Untuk itu penentuan
Start Analysis & Simulation posisi clamp perlu diperhatikan lebih baik.
Posisi clamp pada rangka conveyor
Generative Structural Analysis. Maka akan
seperti terlihat pada Gambar 3.5.
muncul New Case Analysis.
Gambar 3.6 Distributed force pada rangka conveyor Deformasi yang akan terjadi
permukaan yang diberi beban dan masukkan conveyor, ditampilkan sebagai berikut:
beban pada force vector X 0 N dan Y 0 N
serta masukkan besarnya pada force vector
Z -200 N.
3.4.4 Langkah Analisa Komputer
Displacement
Maximum
Bawah
yang diberikan adalah sebesar 200 N adalah setelah diberi beban pada rangka conveyor pada
sebagai berikut: bagian bawah
o an gan n n
diberikan
Maksim minim Maksim minimu
um um m
Displacement um
(N/m2) (mm) (mm)
Maximum (N/m )
2
σe
Umur gearbox diestimasikan
beroperasi selama 10 tahun
dimana: Material Flat Belt Polyamide dengan lebar 1.1
inch
8 2
Sy = Tegangan luluh sebesar 2,95 x 10 N/m Koefisien gesek flat-belt 0.8
dimana:
η= =1
2,95 x 107N/m2
8 2
Sy = Tegangan luluh sebesar 2,95 x 10 N/m
4.2 Pemilihan Material
Pemilihan material yang
MULAI
digunakan pada mesin gear box
conveyor sampah ini secara umum
RENCANAKAN :
yaitu baja konstruksi jenis AISI 4140. Angka transmisi i
Material ini dipilih karena material Pasangan roda gigi
tersebut merupakan baja dengan Sudut tekan
Bahan roda gigi
kadar karbon sedang. Penggunaan
baja karbon sedang dikarenakan
lebih kuat dan keras dibanding baja ASUMSIKAN :
karbon rendah, penggunaannya Nilai diametral pitch P
TENTUKAN :
hampir sama dengan baja karbon Nilai diametral pitch circle
rendah, untuk perancangan
konstruksi pembebanan yang lebih
HITUNG :
berat dan memerlukan kekuatan,
Kecpatan pitch line Vp
kekerasan tinggi, maka baja karbon Torsi T
sedang lebih tepat. Gaya tangensial Ft
Gaya dinamik Fd
Tebal roda gigi b
Elektromotor
Tidak
9<b< 13
P P
Gear Box
HITUNG :
Gaya bending Fb
SELESAI
Ntpinion 30 Fw = dp . b . Q . k
dp= 6 inch=0.30 m Asumsi Fw = Fd
P 5
θ=25° k = 453
2.dg DimanaFd
:
Q = b=
dg dp Sad dp
= Teg
.Q.k. ijin Max Perencanaan (Psi)
Sat = Teg . ijin Material
2.12
= AISI 4140 42000
12 6
KL = Faktor Umur
7964,67
= = 1.7 untuk umur 86400 jam atau
6.1,33.453
10 thn
24
= 1,33 KT = Faktor Temperatur
18 T ° F= Temperatur Tertinggi dari minyak
= 2,2 Inch = 0.05 m pelumas 160 ° F
Ketebalan roda gigi haus memenuhi
460 T
F 460 160
persyaratan KT = 1
160 160
9 13 KR = Faktor Keamanan
< b <
p p = 1.00 dengan golongan I cocok dari
9 13 100 buah
< b <
5 5 Dari nilai-nilai diatas dapat dimasukan
1,8 < 2,2 < 2,6 Aman Sad = Sat . KL
9. Perhitungan Gaya Bending ( Fb ) KT . KR
S .b. = 42000 . 1,7
Fb =
p 1x1
1. Situsinternet :http://www.beltconveyor.com