Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH FISIKA ELEKTRIK

BAB I : MEDAN LISTRIK

DISUSUN OLEH :

Nama : NIM :
1. Ridoan Tua Simanullang 5193530013
2. Ruth Theresia Silitonga 5193530015
3. Agil Abdillah Fauzi 5191230003
Kelas : Teknik Elektro A
Dosen Pengampu : Drs. Juaksa Manurung, S.T., M.Si.

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS NEGERI
MEDAN
FEBRUARI 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
pertolonganNya kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Fisika Elektrik ini.
Banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi
kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang materi dari
Medan Listrik yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Makalah ini disusun oleh kami dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari
kami maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan Tuhan akhirnya makalah ini dapat kami selesaikan.
Kami tahu makalah ini masih jauh dari kata sempurna maka dari itu guna
untuk menyempurnakan makalah ini kami memerlukan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada
dosen pengampu mata kuliah yang telah membantu kami dalam menyelesaikan
makalah ini.
Semoga makalah yang kami buat ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan pembaca mengenai materi ini.

Medan, 22 Februari 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................................... ii
Medan Listrik............................................................................................................. 1
Garis-garis Medan Listrik.......................................................................................... 3
Gerakan Muatan-muatan titik pada Medan Listrik.................................................... 5
Daftar Pustaka............................................................................................................ 5

ii
Medan Listrik

Medan listrik adalah efek yang ditimbulkan oleh keberadaan muatan listrik, seperti
elektron, ion, atau proton, dalam ruangan yang ada di sekitarnya. Medan listrik memiliki
satuan N/C atau dibaca Newton/coulomb. Medan listrik umumnya dipelajari dalam bidang
fisika dan bidang-bidang terkait, dan secara tak langsung juga di bidang elektronika yang
telah memanfaatkan medan listrik ini dalam kawat konduktor (kabel).
Suatu muatan listrik q o (muatan uji) akan memberikan gaya tarik menarik atau tolak
menolak terhadap muatan-muatan yang lain, seperti gambar 1.6

Gambar 1.6 Muatan uji q 0 (muatannya relatif kecil) memberikan gaya-gaya F 1 dan F 2

Medan listrik (E) akan terjadi yang besarnya sebanding dengan gaya F dan berbanding
terbalik dengan muatan uji q 0

F
E = q0 … 1.2
Dapat dijabarkan dengan memasukkan persamaan coulomb
k q1 q2
F= 2
r
Maka diperoleh persamaan medan listrik
kq
E= 2 … 1.3
r
Gambar 1.6 memperlihatkan satu kumpulan muatan titik q 1 , q 2, yang terletak
sembarang di dalam ruang. Jika kita letakkan suatu muatan q 0 pada suatu titik di dekat sistem
muatan tersebut, akan ada gaya yang bekerja pada q 0 akibat muatan-muatan lainnya.
Keberadaan dari muatan q 0 umumnya akan mengubah distribusi awal dari muatan lainnya,
khususnya jika muatan tersebut adalah konduktor. Namun demikian, kita dapat memilih q 0
cukup kecil sehingga pengaruhnya terhadap distribusi awal muatan dapat diabaikan. Kita
sebut muatan kecil tersebut sebagai muatan uji karena muatan tersebut digunakan untuk
menguji medan dari muatan lain tanpa perlu mengganggunya. Gaya total yang dilakukan
pada q 0 merupakan jumlah vector dari masing-masing gaya yang bekerja pada q 0 oleh setiap
muatan lain pada sistem tersebut. Medan listrik adalah suatu vektor dan medan listrik
memenuhi prinsip superposisi. Oleh sebab itu, medan listrik yang diakibatkan oleh suatu

1
sistem muatan dapat ditentukan dengan cara menghitung medan listrik dari masing-masing
muatan secara terpisah dan menambahkan vektor-vektor yang dihasilkan untuk memperoleh
medan listrik total.

Tabel 1 besarnya beberapa medan listrik yang ada di alam


E, N/C
Di dalam kabel rumah 10-2
Di dalam gelombang radio 10-1
Di atmosfer 102
Di matahari 103
Di bawah suatu awan mendung 104
Di dalam sutu ledakan petir 104
Di dalam tabung sinar-x 106
Pada electron di dalam atom hydrogen 6 x 1011
Pada permukaan inti uranium 2 x 1021

Medan listrik E merupaka vektor yang menggambarkan keadaan di dalam ruang yang
dibentuk oleh sistem muatan. Dengan menggerakkan muatan uji q 0 dari satu titik ke titik lain,
kita bisa memperoleh E pada semua titik di dalam ruang (kecuali pada titik yang diduduki
oleh q). dengan demikian, medan listrik E merupakan vektor yang bergantung pada tempat.
Medan listrik akibat suatu muatan titik q 1 yang posisinya di r i dapat dihitung dengan
Hukum Coloumb. Jika kita letakkan muatan gaya pada muatan tersebut adalah :
k q1 q2
F i0 = r i 02
ri 0

Di mana r i 0 adalah vektor satuan yang mempunyai arah dari q 1 ke q 0. Medan listrik P akibat
muatan q 1 adalah
k q1
Ei = r 2 ri 0
i0

Di mana r i 0 adalah jarak dari muatan ke titik P yang disebut titik medan, r i 0 adalah vektor
satuan yang mempunyai arah dari muatan ke tiitk P. Selanjutnya kita akan mengacu pada
persamaan ini, yang sesuai dengan hukum Coulomb, sebagai hukum Coulomb untuk medan
listrik akibat satu muatan titik. Medan listrik total akibat adanya distribusi muatan-muatan
titik diperoleh dengan cara menjumlahkan medan-medan akibat tiap-tiap muatan secara
terpisah, seperti persamaan (1.4) ini.

k q1
E = ∑ i Ei = ∑ i r 2 ri 0
i0

2
Garis-garis Medan Listrik
Medan listrik dapat digambarkan dengan cara menggambarkan garis-garis yang
menunjukkan arah medan pada setiap titik. Vektor medan E menyinggung garis pada setiap
titik dan menunjukkan arah medan listrik pada titik tersebut. Garis-garis medan listrik juga
disebut garis-garis gaya, karena garis-garis tersebut menunjukkan arah dari gaya yang
dilakukan pada suatu muatan uji positif. Pada setiap titik di dekat suatu muatan positif, medan
listrik mengarah secara radial menjauhi muatan. Oleh karena itu, garis-garis medan listrik
menyebar dari suatu titik yang ditempati oleh muatan positif. Dengan hal sama, medan listrik
di sekitar muatan titik negarif mengarah ke dalam muatan, jadi garis-garis medan listrik
mengarah menuju muatan negatif, seperti gambar 1.7
`

Gambar 1.7. Garis-garis medan listrik pada muatan positif dan muatan negatif

Gambar 1.7 memperlihatkan garis-garis medan listrik dari suatu muatan positif dan garis-
garis medan listrik pada muatan negatif. Jika jaraknya semakin jauh dari suatu muatan, maka
medan listriknya semakin kecil. Misal suatu permukaan bola dengan jari-jari r dan berpusat
pada muatan, jumlah garis per satuan luas permukaan bola, yang disebut sebagai kerapatan
garis-garis. Jika jari-jari bola r semakin besar, luas permukaan bola semakin besar, akan
tetapi jumlah garis-garis yang menembusnya sam. Maka jumlah garis-garis medan per satuan
luasnya menjadi berkurang. Luas dari permukaan bola adalah A = 4πr2
Garis-garis medan listrik pada dua muatan sejenis akan saling tolak menolak, dan akan saling
Tarik menarik pada muatan yang berlainan, seperti gambar 1.8

3
Gambar 1.8 Arah garis-garis medan listrik pada muatan sejenis dan berlainan jenis

Aturan-aturan untuk menggambarkan garis-garis medan dapat disimpulkan sebagai


berikut :
1. Garis-garis medan listrik bermula dari muatan positif dan berakhir pada
muatan negatif (atau di jauh tak terhingga).
2. Garis-garis Digambar simetris, meninggalkan atau masuk ke muatan.
3. Jumlah garis yang meninggalkan atau memasuki muatan sebanding dengan
besarnya muatan.
4. Kerapatan garis-garis (jumlah garis per satuan luas yang tegak lurus garis)
pada setiap titik berbanding lurus dengan besar dari medan di titik tersebut.
5. Pada daerah yang jauh dari suatu sistem muatan, garis-garis medan berjarak
sama dan radial seperti layaknya garis medan yang keluar dari suatu muatan
tunggal dan sama dengan muatan total dari sistem tersebut.
6. Tidak ada garis-garis medan yang berpotongan.

Aturan ke-6 menunjukkan kenyataan bahwa E mempunyai arah yang unik pada setiap titik
dalam ruang (kecuali pada titik yang ditempati muatan itu atau di mana E = 0). Jika dua garis
berpotongan, pada titik tersebut, medan akan mempunyai dua arah yang berbeda.

Gerakan Muatan-muatan Titik pada Medan Listrik


Suatu partikel dengan muatan q diletakkan di dalam medan listrik E, muatan ini
mengalami suatu gaya qE. Seperti gaya gravitasi yang bekerja pada suatu partikel biasanya
diabaikan dibandingkan gaya-gaya listrik. Jika gaya-gaya listrik hanya merupakan gaya-gaya
penting yang bekerja pada partikel, partikel akan mempunyai percepatan yang sebanding
dengan muatan dan medan listrik dan berbanding terbalik dengan massanya.
q
a= m E… 1.5

4
Di mana m adalah massa partikel q. muatan partikel dan E medan listrik, maka partikel akan
mendapat percepatan sebesar a.
Dan persamaan gerak lurus berubah beraturan :
2
v 2 = v 0 + 2ax

5
DAFTAR PUSTAKA
Tipler, Paul. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga.
https://id.wikipedia.org/wiki/Medan_listrik

Anda mungkin juga menyukai