Anda di halaman 1dari 12

CUACA DAN MUSIM

DOSEN PENGAMPU
Dr. DERLIANA, M.Si

KELOMPOK 10
BANGKIT SUTRISNO SHITE (4172121002)
CHRISTY VERA BR SINURAYA (4173321007)
HAIDA ARITONANG (4172121007)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN, 2020
CUACA DAN MUSIM

 CUACA
A. Pengertian Cuaca
Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu
yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat. Cuaca itu terbentuk
dari gabungan unsur cuaca dan jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam
saja. Misalnya: pagi hari, siang hari atau sore hari, dan keadaannya bisa
berbeda-beda untuk setiap tempat serta setiap jamnya.

B. Unsur-unsur Cuaca dan Iklim


 Suhu udara
Suhu udara diukur dengan termometer, kertas yang berisikan catatan
suhu disebut termogram. Macam-macam termometer dan dapat digunakan
untuk mengukur suhu udara, yaitu termometer air raksa, maksimum,
miminum, maksimum dan minimum. Tipe six belani, binetal, bourdan, dan
termometer tahanan, di bawah ini digambarkan termometer maksimum-
minimum tipe six belani.
Pengukuran suhu udara dilakukan secara terus menerus selama 24 jam
sehingga didapatkan suhu rata-rata harian. Ini digunakan untuk menentukan
suhu bulanan, suhu rata-rata bulanan digunakan untuk menentukan suhu
tahunan dan suhu rata-rata bulanan diambil selama satu tahun dan suhu rata-
rata tahunan diambil selama beberapa tahun.
 Tekanan udara
Adalah udara yang mempunyai massa sehingga dapat menekan
permukaan bumi. Alat untuk mengukur tekanan udara disebut barometer.
Barometer ditemukan oleh Torricelli pada tahun 1644, hasil penemuan alat
pengukur tekanan udara y lain adalah barometer anaroid, barometer ini mudah
dibawa ke lain tempat dan dapat juga digunakan untuk mengukur tinggi
tempat di atas permukaan air laut. Garis-garis pada peta yang menghubungkan
tempat-tempat yang mempunyai tekanan udara yang sama disebut Isobar.
 Angin
Adalah aliran udara dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Angin
dapat terjadi jika ada faktor-faktor yang menyebabkan angin mempunyai arah
dan kecepatan. Biasanya untuk menentukan arah angin, digunakan bendera
angin, dan kantong angin. Arah bendera angin selalu menunjuk arah angin
tersebut datang, kecepatan angin diukur dengan anemometer dan hasil
catatannya disebut anemoram. Satuan kecepatan angin adalah km per jam atau
knot (1 knot = 1,854 per jam).
 Kelembaban Udara
Ada 2 macam yaitu kelembaban absolut (multak) dan kelembaban
relatif (nisbi). Kelembaban absolut adalah banyaknya uap air yang terdapat
dalam 1 meter kubik udara. Sedangkan kelembaban relatif adalah
perbandingan antara jumlah uang air yang ada dalam udara pada volume dan
suhu, alat pengukur kelembaban relatif disebut higrometer. Rumus untuk
menghitung kelembaban relatif :
kelembaban udara absolut
kelembaban relatif × 100 %
nilai jenuh udara
 Curah Hujan
Adalah banyaknya air hujan yang jatuh sampai ke permukaan tanah,
banyaknya curah hujan diukur dengan alat ukur curah hujan (fluviometer)
yang disebut ombiometer. Ombiometer ini dipasang di tempat yang tidak
dilindungi oleh pohon atau bangunan. Ada beberapa tempat di permukaan
bumi yang mempunyai curah hujan yang sama, tempat-tempat yang
mempunyai curah hujan yang sama sering digambarkan pada peta dalam
bentuk garis-garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang
mempunyai curah hujan yang sama disebut isohiet.
 Awan
Adalah kumpulan titik air atau kristal es yang terjadi karena adanya
kondensasi uap air yang terdapat pada atmosfer, awan terjadi karena udara
yang mengandung uap air naik sehingga suhunya turun sampai di bawah titik
embun, awan ini dapat berupa benda padat atau gas. Secara garis besar awan
mempunyai tiga bentuk, yaitu :
1)  Awan sirus (cirrus) atau awan bulu adalah awan yang tipis seperti serat
atau seperti bulu. Sangat tinggi dan biasanya terdiri dari kristal-kristal air.
2)  Awan stratus atau awan berlapis adalah awan yang rata, hampir tidak
mempunyai bentuk tertentu. Biasanya berwarna kelabu dan menutup langit
pada daerah yang luas.
3)  Awan kumulus atau awan bergumpal adalah awan tebal dengan gerakan
vertikal. Di bagian atas berbentuk setengah bulatan (dome) atau seperti kubis
dan di bagian bawahnya rata.
Cuaca terdiri dari seluruh fenomena yang terjadi di atmosfer Bumi atau
sebuah planet lainnya. Cuaca biasanya merupakan sebuah aktivitas fenomena
ini dalam waktu beberapa hari. Cuaca rata-rata dengan jangka waktu yang
lebih lama dikenal sebagai iklim. Aspek cuaca ini diteliti lebih lanjut oleh ahli
klimatologi, untuk tanda-tanda perubahan iklim.
 Proses Terjadinya Cuaca
Cuaca dan iklim merupakan dua kondisi yang hampir sama tetapi
berbeda pengertian khususnya terhadap kurun waktu. Cuaca merupakan
bentuk awal yang dihubungkan dengan penafsiran dan pengertian akan kondisi
fisik udara sesaat pada suatu lokasi dan suatu waktu, sedangkan iklim
merupakan kondisi lanjutan dan merupakan kumpulan dari kondisi cuaca yang
kemudian disusun dan dihitung dalam bentuk rata-rata kondisi cuaca dalam
kurun waktu tertentu (Winarso, 2003). Menurut Rafi’i (1995) Ilmu cuaca atau
meteorologi adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji peristiwa-peristiwa
cuaca dalam jangka waktu dan ruang terbatas, sedangkan ilmu iklim atau
klimatologi adalah ilmu pengetahuan yang juga mengkaji tentang gejala-gejala
cuaca tetapi sifat-sifat dan gejala-gejala tersebut mempunyai sifat umum
dalam jangka waktu dan daerah yang luas di atmosfer permukaan bumi.

Proses terjadinya cuaca dan iklim merupakan kombinasi dari variabel-variabel


atmosfer yang sama yang disebut unsur-unsur iklim. Unsur-unsur iklim ini terdiri dari
radiasi surya, suhu udara, kelembaban udara, awan, presipitasi, evaporasi, tekanan
udara dan angin. Unsur-unsur ini berbeda dari waktu ke waktu dan dari tempat ke
tempat yang disebabkan oleh adanya pengendali-pengendali iklim. Pengendali iklim
atau faktor yang dominan menentukan perbedaan iklim antara wilayah yang satu
dengan wilayah yang lain menurut Lakitan (2002) adalah (1) posisi relatif terhadap
garis edar matahari (posisi lintang), (2) keberadaan lautan atau permukaan airnya, (3)
pola arah angin, (4) rupa permukaan daratan bumi, dan (5) kerapatan dan jenis
vegetasi.

Gambar dibawah adalah gambar dari sistem iklim secara umum

Cuaca dan iklim muncul setelah berlangsung suatu proses fisik dan
dinamis yang kompleks yang terjadi di atmosfer bumi. Kompleksitas proses
fisik dan dinamis di atmosfer bumi ini berawal dari perputaran planet bumi
mengelilingi matahari dan perputaran bumi pada porosnya. Pergerakan planet
bumi ini menyebabkan besarnya energi matahari yang diterima oleh bumi
tidak merata, sehingga secara alamiah ada usaha pemerataan energi yang
berbentuk suatu sistem peredaran udara, selain itu matahari dalam
memancarkan energi juga bervariasi atau berfluktuasi dari waktu ke waktu
(Winarso, 2003). Perpaduan antara proses-proses tersebut dengan unsur-unsur
iklim dan faktor pengendali iklim menghantarkan kita pada kenyataan bahwa
kondisi cuaca dan iklim bervariasi dalam hal jumlah, intensitas dan
distribusinya. Eksploitasi lingkungan yang menyebabkan terjadinya perubahan
lingkungan serta pertambahan jumlah penduduk bumi yang berhubungan
secara langsung dengan penambahan gas rumah kaca secara global akan
meningkatkan variasi tersebut. Keadaan seperti ini mempercepat terjadinya
perubahan iklim yang mengakibatkan penyimpangan iklim dari kondisi
normal.
 MUSIM
A. Pengertian musim.
Musim adalah salah satu pembagian utama tahun, biasanya berdasarkan
bentuk iklim yang luas. Biasanya satu tahun terbagi menjadi empat musim, yaitu:
musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Tetapi, di Indonesia
karena terletak di daerah tropis, maka hanya dibagi menjadi dua musim saja, yaitu:
musim hujan dan musim kemarau.
B. Pergantian Musim di Bumi
Pergantian musim di bumi dipengaruhi oleh revolusi bumi terhadap matahari.
Posisi bumi yang miring 23 1/2 derajat menyebabkan adanya saat belahan bumi utara
menerima lebih banyak sinar matahari dan bumi selatan lebih sedikit, serta ada saat
belahan bumi selatan menerima lebih banyak sinar matahari dan bumi selatan lebih
banyak. Selama 365,2563666 hari bumi mengitari matahari, terjadi 4 musim utama
baik di belahan bumi selatan, maupun belahan bumi utara yang terjadi secara
berganti-gantian. Empat musim tersebut meliputi musim panas (Summer), musim
gugur (Autumn), musim semi (Spring), dan musim dingin (Winter).
Keterangan:
Solstice = titik balik matahari
Equinox = waktu matahari lewat khatulistiwa
Pada 21-22 Juni, posisi belahan utara bumi berhadapan langsung dengan
matahari, sehingga mendapatkan lebih banyak sinar matahari daripada belahan bumi
selatan. Hal ini menyebabkan dari 22 Juni hingga 22 September belahan bumi utara
mengalami musim panas, sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim dingin.
Pada 22-23 September, daerah di ekuator berhadapan langsung dengan matahari,
sehingga mendapatkan lebih banyak sinar matahari. Hal ini menyebabkan dari 23
September hingga 21 Desember belahan bumi utara mengalami musim gugur,
sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim semi. Pada 21-22 Desember,
posisi di belahan bumi selatan berhadapan langsung dengan matahari, sehingga
mendapatkan lebih banyak sinar matahari daripada belahan bumi utara. Hal ini
menyebabkan dari 22 Desember hingga 21 Maret belahan bumi selatan mengalami
musim panas, sedangkan belahan bumi utara mengalami musim dingin. Pada 21-22
Maret, daerah di ekuator kembali berhadapan langsung dengan matahari, sehingga
mendapatkan lebih banyak sinar matahari. Hal ini menyebabkan dari 22 Maret hingga
21 Juni belahan bumi utara mengalami musim semi, sedangkan belahan bumi selatan
mengalami musim gugur.

C. Macam-macam Musim
 Musim Semi
Musim semi bisa dibilang jadi musim yang paling nyaman sepanjang tahun.
Pasalnya, cuaca di musim ini cenderung ramah. Oleh karena itu, banyak binatang dan
tumbuhan yang bereproduksi di musim ini. Musim ini termasuk musim yang terjadi di
daerah-daerah nontropis. Di belahan utara bumi, musim semi dimulai sekitar tanggal
21 Maret hingga 21 Juni, sedangkan di belahan selatan bumi, musim semi dimulai
sekitar tanggal 23 September hingga 21 Desember.
Ciri-ciri Musim Semi
 Tumbuh-tumbuhan mekar kembali 
 Disebut juga musim bunga
 Siang hari lebih panjang daripada malam hari
 Hawa musim semi agak terasa panas
 Musim Panas
Musim panas adalah salah satu musim di negara berhawa sedang. Tergantung
letak sebuah negara, musim panas bisa terjadi pada waktu yang berbeda-beda. Di
belahan utara bumi, musim panas dimulai sekitar tanggal 21 Juni hingga 23
September, sementara di belahan selatan bumi, musim panas dimulai sekitar tanggal
21 Desember hingga 21 Maret. Di banyak negara, musim panas adalah musim liburan
sekolah. Di musim ini, kegiatan paling seru adalah berenang.
Ciri-ciri Musim Panas :
 Pepohonan kering
 Pencemaran udara
 Air menjadi keruh, dan
 Susah mendapatkan air
 Musim Gugur
Musim gugur merupakan peralihan antara musim panas ke musim dingin.
Sama seperti musim semi dan musim panas, musim ini hanya terjadi di negara-negara
subtropis. Musim gugur dimulai pada tanggal 1 September dan berakhir 30 November
untuk belahan utara bumi, sedangkan untuk belahan selatan dimulai tanggal 1 Maret
dan berakhir 31 Mei. Di musim ini, banyak tumbuhan yang menggugurkan daunnya.
Beberapa macam binatang seperti tupai bahkan mulai mencari cadangan makanan
untuk musim dingin.
Ciri-ciri Musim Gugur : 
 Daun-daun berguguran
 Bisa disebut musim panen
 Siang hari lebih pendek daripada malam hari
 Musim Dingin
Musim dingin atau musim salju ialah saat paling dingin di bumi. Merupakan
salah satu dari 4 musim di negeri-negeri yang beriklim subtropis dan sedang. Di
belahan utara bumi, musim dingin dimulai sekitar tanggal 21 Desember hingga 21
Maret, sementara di belahan selatan bumi, musim dingin dimulai sekitar tanggal 21
Juni hingga 23 September. Satu hal yang bikin musim dingin ini menarik, salju.
Ciri-ciri Musim Dingin :
 Udara terasa sangat dingin (80% dingin dan 20 % panas)
 Disebut juga musim salju.
 Sering terjadinya Aurora di langit-langit.
 Hewan-hewan beraktivitas di sarang
 
D. Penyebab Terjadinya Perubahan Musim
Perubahan musim diakibatkan oleh sumbu bumi yang miring ke bidang
orbitnya, melainkan menyimpang ke sudut sekitar 23,5 derajat. Dengan demikian,
pada waktu tertentu selama musim panas atau musim dingin, salah satu bagian dari
planet ini lebih langsung terkena sinar matahari. Alternatif paparan ini adalah Bumi
berputar di orbitnya. Oleh karena itu, pada waktu tertentu, terlepas dari musim,
belahan utara dan selatan mengalami musim yang berlawanan. Pengaruh kemiringan
sumbu terlihat dari perubahan panjang hari, dan ketinggian Matahari di siang hari
(puncak dari Matahari), selama setahun.
Perbedaan cuaca musiman antara belahan bumi disebabkan oleh orbit elips
bumi. Bumi mencapai perihelion (titik dalam orbitnya paling dekat dengan Matahari)
pada Januari, dan mencapai aphelion (titik terjauh dari Matahari) pada bulan Juli.
Meskipun efek ini pada musim bumi adalah kecil, tetapi terasa dingin belahan bumi
utara dan musim panas. Di belahan bumi selatan, efek mengalami sebaliknya.
Fluktuasi cuaca musiman (perubahan) juga tergantung pada faktor-faktor seperti
kedekatan dengan lautan atau badan besar lainnya air, arus pada mereka lautan, El Nino /
ENSO dan siklus samudera lain, dan angin. Di daerah beriklim sedang dan kutub, musim
ditandai oleh perubahan jumlah sinar matahari, yang sering menyebabkan siklus dormansi
pada tumbuhan dan hibernasi pada hewan. Efek ini bervariasi sesuai dengan lintang dan
dengan kedekatan dengan badan air. Misalnya, Kutub Selatan di tengah benua Antartika dan
karena jarak yang cukup jauh dari pengaruh moderating dari lautan selatan. Kutub Utara
adalah di Samudra Arktik, dan dengan demikian ekstrem suhu buffer oleh air. Hasilnya
adalah bahwa Kutub Selatan secara konsisten lebih dingin selama musim dingin selatan dari
Kutub Utara selama musim dingin utara. Siklus musim di zona kutub dan beriklim satu
belahan bumi yang berlawanan dengan yang lain. Ketika itu musim panas di belahan bumi
utara, itu adalah musim dingin di belahan bumi selatan, dan sebaliknya.
Di daerah tropis, tidak ada perubahan dalam jumlah sinar matahari. Namun, banyak
daerah (seperti laut India utara) tunduk pada hujan monsun dan siklus angin. Sebuah studi
dari catatan suhu selama 300 tahun terakhir [menunjukkan bahwa musim iklim, dan dengan
demikian tahun musiman, diatur oleh tahun tdk normal daripada tahun tropis.
Dalam istilah meteorologi, titik balik matahari musim panas dan musim dingin
solstice (atau insolation maksimum dan minimum, masing-masing) tidak jatuh dalam
Pertengahan musim panas dan musim dingin. Ketinggian ini musim terjadi sampai tujuh
minggu kemudian karena lag musiman. Musim, meskipun, tidak selalu didefinisikan dalam
istilah meteorologi.
Dibandingkan dengan kemiringan aksial, faktor lain berkontribusi kecil terhadap perubahan
suhu musiman. Musim bukanlah hasil dari variasi dalam jarak Bumi ke matahari karena orbit
elips, eksentrisitas orbit dapat mempengaruhi suhu, tapi di Bumi, efek ini kecil dan lebih dari
menetral oleh faktor lain;. Penelitian menunjukkan bahwa Bumi secara keseluruhan
sebenarnya sedikit lebih hangat ketika jauh dari matahari. Hal ini karena belahan bumi utara
memiliki lahan lebih dari selatan, dan menghangatkan tanah lebih mudah daripada laut . Mars
namun mengalami variasi temperatur yang luas dan badai debu kekerasan setiap tahun di
perihelion.
E. Perubahan Musim dan Dampaknya bagi Kehidupan di Bumi
Pergantian atau perubahan musim merupakan salah satu akibat gerakan revolusi bumi.
Bumi berevolusi mengelilingi matahari selama 365,25 hari. Pada saat bumi berevolusi, posisi
bumi berada pada kemiringan 23,5o ke arah Timur Laut dari sumbu Utara-Selatan bumi.
Pada saat kutub utara condong ke matahari, bagian utara bumi menjadi lebih dekat ke
matahari. Hal tersebut menyebabkan musim panas di bagian utara bumi, sedangkan bagian
selatan bumi berada paling jauh dari matahari yang menyebabkan terjadinya musim dingin.
Di antara keduanya terdapat musim semi dan musim gugur. Untuk membedakan bagian utara
dan selatan bumi, ditetapkan sebuah garis yang ditarik dari timur ke barat. Garis ini disebut
garis lintang, bagian utara bumi disebut lintang utara, bagian selatan bumi disebut lintang
selatan. Titik nol atau nol derajat (0o) berada pada garis khatulistiwa. Semakin ke utara,
derajat posisinya semakin besar dan maksimum berada pada titik 90o.
Garis lintang menandakan zona iklim di bumi. Diantara garis khatulistiwa, terdapat daerah
yang diapit oleh garis cancer dan capricorn (23,27o LU – 23,27oLS) yang merupakan daerah
tropis, dimana matahari bersinar sepanjang siang hari. Di sini hanya ada dua musim yaitu
musim panas dan musim penghujan. Untuk daerah antara 23,27oLU-66,33oLU dan
23,27oLS-66,33oLS disebut daerah subtropis. Terdapat 4 musim di daerah subtropis; musim
panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi. Sedangkan daerah dekat Kutub Utara
dan Kutub Selatan (90oLU dan 90oLS) pergantian siang dan malamnya tidak dapat
ditentukan dengan pasti. Periode perubahan musim dibagi menjadi empat bagian.
·         Tanggal 21 Maret sampai 21 Juni, belahan bumi bagian utara mulai bergerak
mendekati matahari. Hal ini mengakibatkan belahan bumi utara mengalami musim semi dan
siang hari yang lebih lama. Belahan Bumi selatan mengalami musim gugur dan siang hari
yang lebih pendek daripada malam hari.
·         Tanggal 21 Juni sampai 23 September, belahan bumi bagian utara condong ke arah
matahari, sedangkan belahan bumi bagian selatan berada pada titik terjauh dari matahari. Hal
ini mengakibatkan belahan bumi bagian utara mengalami musim panas dan belahan bumi
bagian selatan mengalami musim dingin.
·         Pada tanggal 23 September sampai 21 Desember, belahan bumi bagian selatan mulai
mendekati matahari dan belahan bumi bagian utara bergerak menjauhi matahari. Belahan
bumi bagian utara mengalami musim gugur dan siang hari lebih pendek daripada malam hari.
Belahan bumi bagian selatan mengalami musim semi dan siang hari lebih lama.
·         21 Desember sampai 21 Maret belahan bumi bagian utara berada pada posisi terjauh
dari matahari dan belahan bumi bagian selatan berada pada titik terdekat dengan matahari.
Belahan bumi bagian utara mengalami musim dingin, sedangkan belahan bumi bagian selatan
mengalami musim panas. Bagian bumi yang terletak antara 23,5oLU dan 23,5oLS atau
berada pada daerah tropis, tidak mengalami pergantian musim, karena daerah tropis
seperti Indonesia mendapatkan cahaya matahari sepanjang tahun.
Fase perubahan musim akibat revolusi bumi
Perubahan musim ini memberikan dampak bagi kehidupan di bumi. Perbedaan iklim
untuk daerah tropis, subtropis dan daerah kutub juga memberikan dampak bagi kehidupan
hewan dan tumbuhannya. Dampak perubahan musim yang berbeda memberikan ciri yang
berbeda pada tanaman dan hewan yang hidup di daerah tersebut.
1. Daerah Tropis
Memiliki ciri-ciri beriklim panas, matahari bersinar sepanjang tahun, perubahan suhu
antara Januari hingga Desember sangat sedikit, curah hujan sangat tinggi. Terdapat ribuan
spesies tumbuhan yang dapat membentuk suatu hutan tropis dengan ciri-ciri sebagai berikut.
 Pohon-pohon besar dan tinggi.
 Cabang pohon panjang dan banyak, membentuk naungan yang luas.
 Di dalam naungan pohon-pohon terdapat tumbuhan yang menempel.
 Tanah di bawah naungan hampir tidak pernah mendapat sinar matahari, menyebabkan
tanaman merambat ke atas.
 Di lapisan terbawah hidup lumut dan rumput sebagai makanan hewan kecil.
Hewan yang hidup di hutan tropis mulai dari bakteri pembusuk dalam tanah, burung,
kera, harimau dan binatang besar lainnya. Dan ciri lingkungan abiotik daerah tropis adalah
suhu udara pada siang hari sangat tinggi, sedangkan pada malam hari dapat mencapai 0oC.
Kelembapan udara sangat rendah, penguapan air sangat tinggi akibatnya tanah menjadi
tandus.
2. Daerah Subtropis
Daerah subtropis merupakan daerah beriklim sedang. Terdapat 4 musim yaitu: musim
panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi. Curah hujan sedikit menyebabkan
tumbuhnya bermacam-macam rumput. Tanahnya banyak mengandung humus, karena daun
dan rumput cepat mati dan membusuk ketika musim gugur. Hutannya merupakan hutan
luruh. Gugurnya daun merupakan fase awal datangnya musim dingin dan bersemi kembali
setelah musim dingin selesai. Pada musim dingin akan terbentuk salju, jumlah tumbuhan jauh
lebih sedikit, dan jarak antar pohon tidak rapat dan tidak ada perdu di bawahnya.
3. Daerah Kutub
Pada musim panas, matahari bersinar lebih dari 12 jam sehari di daerah ini. Pada
musim dingin, matahari bersinar kurang dari 12 jam sehari. Tanaman yang khas di daerah
beriklim dingin adalah hutan taiga yang pohonnya terdiri dari satu spesies (hutan homogen).
Pohon khasnya adalah konifer, dan hewan yang hidup di sekitar hutan taiga seperti mus,
beruang hitam dan marten. Di belahan utara (kutub utara) terdapat tundra. Daerah ini
mendapat sedikit radiasi matahari, perbedaan siang dan malam pada musim panas dan dingin
sangatlah besar. Binatang khas daerah ini adalah rendeer , beruang putih, dan musk axen .

Anda mungkin juga menyukai