Anda di halaman 1dari 16

CORONA VIRUS DISEASE

( COVID – 19)

OLEH :

KELOMPOK 2
ANNISA AULIA TENRY
AULIA IRFANI
DASILVA BALQISH
DIAN PURNAMA SYAM
DEFENISI
Coronavirus 2019 (COVID-19) adalah virus jenis baru yang belum
pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia, yang menyerang
saluran pernfasan dapat menyebabkan kematian terutama pada
kelompok yang rentan seperti orang tua, ana-anak, dan orang-
orang dengan kondisi kesehatan yang kurang adekuat.
 Informasi terbatas tersedia untuk menandai spektrum penyakit
klinis yang terkait dengan COVID-19.
 Kriteria klinis CDC untuk pasien COVID-19 yang sedang
diselidiki (PUI – Patient Under Investigation / PDP – Pasien
dalam Pengawasan) telah dikembangkan berdasarkan apa yang
diketahui tentang MERS-CoV dan SARS-CoV dan dapat berubah
ketika informasi tambahan tersedia.
 Awalnya, banyak pasien dalam wabah di Wuhan, Cina
dilaporkan memiliki hubungan dengan pasar makanan laut dan
hewan yang besar, menunjukkan penyebaran dari hewan ke
orang.
 Namun, semakin banyak pasien yang dilaporkan belum memiliki
paparan ke pasar hewan, menunjukkan penyebaran orang-ke-
orang sedang terjadi.
ETIOLOGI
Coronavirus dinamai untuk virus yang mempunyai
tampilan seperti paku dengan mahkota di
permukaannya.
 Ada empat sub-kelompok utama dari coronavirus,
yang dikenal sebagai alpha, beta, gamma, dan delta.
 Virus korona manusia pertama kali diidentifikasi
pada pertengahan 1960-an.
 Tujuh coronavirus yang dapat menginfeksi manusia
adalah 229E (alpha coronavirus), NL63 (alpha
coronavirus, OC43 (beta coronavirus), dan HKU1
(beta coronavirus).
 Virus korona manusia lainnya adalah MERS-CoV,
SARS-CoV, dan COVID-19.
TANDA DAN GEJALA
Untuk infeksi COVID-19 yang dikonfirmasi,
penyakit yang dilaporkan bervariasi mulai dari
orang yang sakit ringan sampai orang yang sakit
parah dan sekarat; gejala-gejala ini dapat muncul
hanya dalam 2 hari atau selama 14 setelah
paparan berdasarkan apa yang telah dilihat
sebelumnya sebagai masa inkubasi virus MERS.
PENULARAN
Rute penularan virus corona sebagian besar
ditularkan lewat droplet atau percikan ketika
batuk, bersin atau bicara, selama prosedur invasif
pada saluran nafas manusia yang terinfeksi virus
ini kepada manusia lain.
PENCEGAHAN

2
MENGGUNAKAN
MASKER BILA

1
SERING BATUK ATAU
MENCUCI PILEK
TANGAN
DENGAN SABUN
RAJIN OLAHRAGA

4
DAN ISTIRAHAT

3
HATI-HATI/ HINDARI CUKUP
KONTAK DENGAN
HEWAN

JANGAN MENGONSUMSI SEGERA KE FASKES


DAGING YANG TIDAK BILA BATUK, PILEK

5
DIMASAK/MATANG
6 DAN SESAK NAFAS
ASUHAN KEPERAWATAN
 PENGKAJIAN
1. Data Biografi ( Identitas klien ( umur, bangsa,
status perkawinan, agama, pendidikan, pekerjaan,
alamat, tanggal masuk rs,tanggal pengkajian,dan
data penanggung jawab)
2. Riwayat Kesehatan
 Keluhan utama

 Riwayat kesehatan sekarang

 Riwayat kesehatan dahulu

 Riwayat kesehatan keluarga


3. Pola Fungsi Kesehatan
 Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan

 Pola nutrisi metabolisme

 Pola eliminasi

 Pola aktivitas dan latihan

 Pola istirahat dan tidur

 Pola kognitif dan persepsi

 Pola keyakinan dan kepercayaan

4. Pemeriksaan fisik
keadaan umum, TTV, Antopometri, sistem
(integumen,pancaindra, pernafasan,
kardiovaskuler, pencernaan, persyarafan,
muskuloskeltal, endkorin, perkemihan, reproduksi,
dan imunitas)
5. Pemeriksaan Penunjang
 Foto thoraks

 CT thoraks

 RT- PCR

 Darah perifer lengkap

 Kimia darah lainnya ( fungsi hepar, fungsi ginjal,


darah,prokalsitonin, asam laktat, dan pemeriksaan lain
yang diperlukan sesuai indikasi)
Dan Pengkajian yang COVID- 19 harus mencakup :
1. Sejarah perjalanan. Penyedia layanan kesehatan harus
mendapatkan riwayat perjalanan yang terperinci untuk pasien
yang dievaluasi dengan demam dan penyakit pernapasan akut.
2. Pemeriksaan fisik. Pasien yang mengalami demam, batuk, dan
sesak napas dan yang telah melakukan perjalanan ke Wuhan,
Cina atau negara yang treinfeksi baru-baru ini dan harus
ditempatkan di bawah isolasi segera.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan data penilaian, diagnosis
keperawatan untuk pasien dengan COVID-19
adalah:
 Hipertermia berhubungan dengan proses
penyakit (covid-19)
 Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan
ketidakseimbangan ventilasi-perfusi terkait
dengan sesak napas.
 Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar
informasi
INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Diagnosa Perencanaan
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1. hipertermi b/d Dengan dilakukannya 1. Identifikasi penyebab 1. Agar lebih mudah
proses penyakit asuhan keperawatan hipertermia mengetahui apa penyebab
(covid-19) selama 3x24 jam demam
diharapkan suhu tubuh 2. Karena suhu menunjukkan
pasien dalam rentang 2. Monitor suhu tubuh adanya proses infeksius
normal. Dengan kriteria akut
hasil 3.Monitor keluaran urine 3. Untuk mengetahui jumlah
- Kadar glukosa cairan yang keluar
darah membaik 4.Anjurkan tirah baring 4. Untuk meningkatkan
- Tekanan darah kondisi tubuh
kembali normal 5. Kolaborasi pemberian 5. Karena cairan sangat
cairan dan elektrolit penting agar tidak syok
intravena dan pemberian IV sangat
cepat cara kerjanya
2. Gangguan pertukaran gas Dengan dilakukannya 1. Monitor frekuensi, 1. Berguna untuk
b/d ketidakseimbangan asuhan keperawatan irama, kedalaman, mengevaluasi derajat
ventilasi-perfusi selama 3x24 jam dan upaya napas distress pernafasan atau
diharapkan oksigen dan kronisnya penyakit
eliminasi karbondioksida 2.Monitor pola napas 2. Untuk mengetahui jenis
pada membran alveolus pola napas apa yang
kapiler dalam batas terjadi
normal. Dengan kriteria 3. Monitor saturasi 3. Untuk mengukur
hasil : oksigen saturasi oksigen pada
- Tingkat kesadaran darah
meningkat 4. Monitor kecepatan 4. Untuk mengatur
- Dispnea menurun aliran oksigen pemasukan oksigen yang
- Gelisah tidak ada 5. Atur posisi untuk masuk pada tubuh
mengurangi sesak 5. Posisi semi fowler untuk
mengurangi sesak
3. Ansietas Dengan dilakukannya asuhan 1. Identifikasi tingkat ansietas 1. Untuk mengetahui jenis
b/d kurang keperawatan selama 2x24 jam tingkatan ansietas pasien
terpapar diharapkan kondisi emosi dan 2. Monitor tanda-tanda ansietas 2. Untuk mengetahui tanda dan
informasi pengalaman subjektif terhadap gejala ansietas
objek yang tidak jelas dan spesifik 3.Ciptakan lingkungan tenang 3. Karena lingkungan yang
dapat menurun. Dengan kriteria dan tanpa gangguan dengan tenang dapat membawa pikiran
hasil : pencahayaan dan suhu ruangan pasien ke arah yang lebih baik
- Perilaku gelisah menurun yang nyaman
- Pucat tidak ada 4. Ajarkan klien teknik relaksasi 4.Relaksasi dapat mengurangi
- Tekanan darah dalam batas ketegangan dan membuat
normal perasaan lebih nyaman
5. Anjurkan klien menggunakan 5. Agar pasien merasa lebih
pakaian longgar nyaman dan bebas saat bergerak
IMPLEMENTASI

Implementasi keperawatan adalah serangkaian


kegiatan yang dilakukan oleh perawat
untuk membantu klien dari masalah status
kesehatan yang dihadapi ke status kesehatan
yang baik yang menggambarkan kriteria hasil
yang diharapkan. Untuk kesuksesan pelaksanaan
implementasi keperawatan agar sesuai dengan
rencana keperawatan, perawat harus mempunyai
kemampuan kognitif (intelektual), kemampuan
dalam hubungan interpersonal, dan keterampilan
dalam melakukan tindakan.
EVALUASI
Tahap evaluasi adalah perbandingan yang
sistematik dan terencana tentang kesehatan klien
dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan
dengan cara bersinambungan dengan melibatkan
klien dan tenaga kesehatan lainnya. Merupakan
tahap akhir dari rangkaian proses keperawatan
yang berguna apakah tujuan dari tindakan
keperawatan yang telah dilakukan tercapai atau
perlu pendekatan lain. Sesuai dengan rencana
tindakan yang telah diberikan, dilakukan
penilaian untuk melihat keberhasilannya. Bila
tidak atau belum berhasil, perlu disusun rencana
baru yang sesuai.

Anda mungkin juga menyukai