Anda di halaman 1dari 2

UJI LAKTOFENOL

A. Hasil Praktikum

Gambar Karakteristik

- Hifa halus memiliki beberapa


percabangan pendek dengan
umumnya tidak bersekat
- Membentuk banyak
mikrokonidia
- Mikrokonidia berukuran kecil
dengan bentuk lonjong serta
berdinding tipis
- Makrokonidia berbentuk pensil
dan terdiri dari beberapa sel

B. Pembahasan
Lactophenol Cotton Blue (LPCB) merupakan reagen yang digunakan sebagai
pewarnaan untuk jamur. Reagen Lactophenol Cotton Blue mengandung kristal
fenol, cotton blue, asam laktat, gliserol, dan air suling. Cotton blue berfungsi
memberi warna pada jamur, gliserol berfungsi menjaga fisiologi sel dan
menjaga sel terhadap kekeringan, asam laktat mempertahankan struktur jamur
dan membersihkan jaringan sementara fenol berfungsi sebagai desinfektan .
Uji Laktofenol dilakukan untuk mengetahui karakteristik koloni jamur secara
mikroskopis. Prosedur identifikasi spesies dilakukan dengan membedakan
ciri khas struktur mikroskopik cendawan (hifa, pseudohifa, blastospora,
klamidospra, mikrokonidia dan makrokonidia). Dari hasil pengamatan pada
pewarnaan jamur menggunakan reagen Lactophenol Cotton Blue didapat hasil
adanya gambaran mikroskopik mikrokonidia berukuran kecil dengan bentuk
lonjong seperti bentuk air mata, hifa tampak halus serta memiliki percabangan
pendek dan sebagian besar tidak bersekat. Pada penampakan makroskopis
terlihat tumpukan koloni berwarna putih sedikit kekuningan. Dari seluruh
karakteristik yang tersedia, jamur yang telah teruji merupakan spesies
Trichophyton rubrum. Trichophyton rubrum memiliki bulu halus yang
merupakan strain jamur yang paling banyak menginfeksi manusia. T. rubrum
termasuk ke dalam golongan dermatofita yang dapat menyebabkan
dermatofitosis. Dermatofitosis merupakan suatu kelompok dermatomikosis
superfisialis yang disebabkan oleh jamur dermatofit, hal ini terjadi akibat dari
respon host terhadap metabolit jamur. Dermatofit merupakan sekelompok
jamur yang memiliki kemampuan membentuk molekul yang berikatan dengan
keratin dan menggunakannya sebagai sumber nutrisi untuk membentuk
kolonisasi.Terdapat tiga langkah utama terjadinya infeksi oleh dermatofita,
antara lain perlekatan dermatofit pada keratin, dilanjutkan dengan peneterasi
melalui dan diantara sel serta terbentuknya respon host.

Anda mungkin juga menyukai