Anda di halaman 1dari 15

 


 


 


 


 


 


 


MenuHomeAboutContact

MenuHomeFeatures- Multi DropDown-- DropDown 1-- DropDown 2-- DropDown 3- ShortCodes-


SiteMap- Error PageSeo ServicesDocumentationDownload this template

Farmasetika dasar
by Maalik Ghaisan on August 20, 2017 in Pendidikan

BAB I

     PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Dengan adanya manusia di dunia ini mulailah muncul peradaban dan mulai terjadi
penyebaran penyakit yang dilanjutkan dengan usaha masyarakat untuk melakukan pencegahan
terhadap penyakit. Pada perkembangan selanjutnya masyarakat melakukan pencegahan atupun
penyembuhan suatu penyakit dengan menggunakan ataupun mengkonsumsi obat. Obat berperan
sangat penting dalam pelayanan kesehatan karena penanganan dan pencegahan berbagai penyakit
tidak dapat dilepaskan dari tindakan terapi dengan obat atau farmakoterapi.

Obat merupakan salah satu komponen yang tidak dapat tergantikan dalam pelayanan
kesehatan. Obat berbeda dengan komoditas perdagangan, karena selain merupakan komoditas
perdagangan, obat juga memiliki fungsi sosial. Obat  adalah  zat  aktif  berasal  dari   nabati, hewani,
kimiawi  alam maupun sintesis dalam dosis atau kadar tertentu dapat dipergunakan untuk preventif
(profilaksis), rehabilitasi, terapi, diagnosa terhadap suatu keadaan penyakit pada manusia maupun
hewan. Zat aktif tersebut  tidak  dapat   dipergunakan begitu saja, sebagai obat terlebih dahulu harus
dibuat  dalam bentuk sediaan. 

Bentuk sediaan obat (BSO) diperlukan agar penggunaan senyawa obat/zat berkhasiat dalam
farmakoterapi dapat secara aman, efisien dan atau memberikan efek yang optimal. Umumnya
bentuk sedian obat mengandung satu atau lebih senyawa obat/zat yang berkhasiat dan bahan
dasar/vehikulum yang diperlukan untuk formulasi tertentu. Dalam memilih bentuk sediaan obat
perlu memperhatikan sifat bahan obat, sifat sediaan, kondisi penderita dan penyakitnya, harga, dan
lain-lain. Disamping itu perlu diperhatikan pula penulisan resepnya agar jelas dan lengkap, sehingga
tidak memberikan permasalahan dalam pelayanannya.

Untuk pemakaian topical, keunggulan bentuk sediaan liquid, jika dibanding bentuk sediaan
solid maupun semisolid, terletak pada daya sebar dan bioadesivitasnya, selama viskositasnya
optimum. Namun terkait daya lekat dan ketahanan pada permukaan kulit, bentuk sediaan liquid
relatif lebih rendah jika dibanding bentuk sediaan semisolid. Hal ini terutama berhubungan dengan
tingkat viskositas dari kedua bentuk sediaan tersebut.

Dalam makalah ini, akan membahas mengenai Linimentum. Linimentum merupakan sediaan
cair atau cairan kental yang digunakan untuk pemakaian topikal pada kulit. Bentuk sediaan
linimentum dapat berupa emulsi, suspensi atau solutio dalam minyak atau alkohol tergantung dari
zat aktifnya.

I.2 Tujuan Makalah

Tujuan makalah ini adalah dapat mengetahui pengertian linimentum, jenis-jenis linimentum, contoh

sediaan linimentum, mengetahui tata cara pembuatan linimentum dengan takaran yang sesuai serta

penulisan resep linimentum (contoh untuk penyakit scabies).

BAB II

PEMBAHASAN
9.Tiger Liniment

Bahan aktif: Menthol (16%), Minyak Wintergreen (28%) dan bahan aktif: Eucalyptus Oil,
Spike Lavender Oil, Light Mineral Oil. Peringatan: Hanya Untuk Penggunaan Eksternal bila
menggunakan produk ini.
II.4 Contoh Pembuatan Resep Linimentum

a.    Bahan dan Alat yang Digunakan

Bahan-bahan yang digunakan adalah sulfur praecipitatum, oleum ricini, oleum cocos,
glicerinum, gom untuk minyak, gom untuk sulfur, aqua. Sedangkan Alat-alat yang digunakan adalah
timbangan, kertas perkamen, sendok tanduk, mortar, stamper, cawan porselin, gelas arloji, etiket
warna biru, botol, selotip.

Sulfur praecipitatum atau belerang endap memiliki ciri-ciri warnakuning pucat, sangat halus
tidak berbau, dan tidak berasa. Fungsi utama dari Sulfur praecipitatum adalah sebagai keratolitik
agent yaitu suatu zat yang dapat menghilangkan sisik-sisik kulit yang kasar atau
melunakkan/menipiskan lapisan keratin, di samping itu juga memiliki aktivitas antifungi dan
antibakteri lemah. Sulfur sering dikombinasikan dengan asam salisilat menghasilkan efek keratolitik
yang sinergis. Sulfur dipakai sebesar 10% adalah dosis yang optimal sebagai keratolotik agent dan
merupakan dosis maksimum untuk terapi scabies/kudis sehingga akan mendapatkan hasil yang
efektif. Sulfur praecipitatum praktis tidak larut dalam air, sangat mudah larut dalam karbon disulfide,
sukar larut dalam minyak zaitun, praktis tidak larut dalam etanol.

Oleum cocos merupakan minyak lemak yang diperoleh dengan pemerasan endosperm
kering Cocos nucifera L;  berbentuk cairan jernih, lembut, memiliki rasa hambar, dan bau yang aneh
berfungsi sebagai zat tambahan. Oleum cocos ini mampu membentuk busa putih, tidak diendapkan
oleh garam, dan karena itu dapat digunakan dengan air laut. Busa akan terbentuk jika oleum cocos
dicampur dengan air yang banyak, namun bila dicampur dengan air yang sedikit oleum cocos ini
akan  menggumpal. Jika terpapar sinar matahari, oleum cocos ini akan menjadi tengik. Titik leleh
berkisar dari 20 ° sampai 28 ° C (68 ° sampai 82,4 ° F.).

Oleum ricini atau minyak jarak merupakan minyak yang diperoleh dari biji Ricinus communis
Linne yamg berfungsi sebagai lucbricant. Oleum ricini (minyak jarak) ini merupakan trigliserida yang
berkhasiat sebagai laksansia. Di dalam usus halus, minyak ini mengalami hidrolisis dan menghasilkan
asam risinoleat yang merangsang mukosa usus, sehingga mempercepat gerak peristaltiknya dan
mengakibatkan pengeluaran isi usus dengan cepat. Dosis oleum ricini adalah 2 sampai 3 sendok
makan (15 sampai 30 ml), diberikan sewaktu perut kosong. Efeknya timbul 1 sampai 6 jam setelah
pemberian, berupa pengeluaran buang air besar berbentuk encer (Anwar, 2000).

Pemakaian kata gliserol dan gliserin sering membuat orang bingung. Gliserol dan gliserin
adalah sama, tetapi pemakaian kata gliserol biasa dipakai jika kemurnian rendah (masih terkandung
dalam air manis) sedangkan pemakaian kata gliserin dipakai untuk kemurnian yang tinggi. Tetapi
secara umum, gliserin merupakan nama dagang dari gliserol.

Gliserol dapat dihasilkan dari berbagai hasil proses, seperti :

Fat splitting, yaitu reaksi hidrolisa antara air dan minyak menghasilkan gliserol dan asam lemak.
Safonifikasi lemak dengan NaOH, menghasilkan gliserol dan sabun

Transesterifikasi lemak dengan metanol menggunakan katalis NaOCH3 (sodium methoxide),


menghasilkan gliserol dan metil ester

Gliserol yang dihasilkan dari hidrolisa lemak atau minyak pada unitfat splitting  ini masih
terkandung dalam air manis (sweet water). Kandungan gliserol dalam air manis biasanya diuapkan
untuk mendapatkan gliserol murni (gliserin). Biasanya untuk pemurnian gliserol ini memerlukan
beberapa tahap proses, seperti:

1. Pemurnian dengan sentrifuse

2. Evaporasi

3. Filtrasi

Dalam Industri farmasi, gliserin digunakan untuk antibiotik, capsule dan lain-lain. Sedangkan
dalam bidang kosmetik digunakan sebagai body agent, emollient, humectant, lubricant, solven.
Biasanya dipakai untuk skin cream and lotion, shampoo and hair conditioners, sabun dan deterjen.

Gum arab dihasilkan dari getah bermacam-macam pohon Acasia sp. di Sudan dan Senegal.
Gum arab pada dasarnya merupakan serangkaian satuan-satuan D-galaktosa, L-arabinosa, asam D-
galakturonat dan L-ramnosa. Berat molekulnya antara 250.000-1.000.000. Gum arab jauh lebih
mudah larut dalam air dibanding hidrokoloidlainnya. Pada olahan pangan yang banyak mengandung
gula, gum arab digunakan untuk mendorong pembentukan emulsi lemak yang mantap dan
mencegah kristalisasi gula (Tranggono dkk,1991). Gum dimurnikan melalui proses pengendapan
dengan menggunakan etanol dan diikuti proses elektrodialisis (Stephen and Churms, 1995).
Menurut Imeson (1999), gum arab stabil dalam larutan asam. pH alami gum dari Acasia Senegal ini
berkisar 3,9-4,9 yang berasal dari residu asam glukoronik. Emulsifikasi dari gum arab berhubungan
dengan kandungan nitrogennya (protein).

Gum arab dapat meningkatkan stabilitas dengan peningkatan viskositas. Jenis pengental ini
juga tahan panas pada proses yang menggunakan panas namun lebih baik jika panasnya dikontrol
untuk mempersingkat waktu pemanasan, mengingat gum arab dapat terdegradasi secara perlahan-
lahan dan kekurangan efisiensi emulsifikasi dan viskositas.

Menurut Alinkolis (1989), gum arab dapat digunakan untuk pengikatan flavor, bahan
pengental, pembentuk lapisan tipis dan pemantap emulsi. Gum arab akan membentuk larutan yang
tidak begitu kental dan tidak membentuk gel pada kepekatan yang biasa digunakan (paling tinggi
50%). Viskositas akan meningkat sebanding dengan peningkatan konsentrasi (Tranggono dkk, 1991).
Gum arab mempunyai gugus arabinogalactan protein(AGP) dan glikoprotein (GP) yang berperan
sebagai pengemulsi dan pengental (Gaonkar,1995).
Hui (1992) menambahkan bahwa gum arab merupakan bahan pengental emulsi yang efektif
karena kemampuannya melindungi koloid dan sering digunakan pada pembuatan roti. Gum arab
memiliki keunikan karena kelarutannya yang tinggi dan viskositasnya rendah. Karakteristik kimia
gum arab berdasar basis kering dapat dilihat pada Tabel

Komponen Nilai (%)

Galaktosa                    36,2

Arabinosa                    30,5

Rhamnosa                   13,0 

Asam glukoronik         19,5 

Protein                         2,24

Sumber : Glicksman (1992)

Metode Pembuatan

Botol dilakukan peneraan sampai 50 ml, kemudian diberi tanda. Selanjutnya timbangan
dilakukan peneraan juga dengan dialasi kertas perkamen. Semua bahan ditimbang, dengan
menggunakan sendok tanduk sulfur praecipitatum diambil sebanyak 3,0 gram, selanjutnya oleum
ricini dituang langsung pada cawan porselin sebanyak 2,0 gram kemudian ditimbang dan dialasi
kertas perkamen. Sebanyak 3,0 gram oleum cocos dituang langsung pada gelas arloji lalu ditimbang
dengan dialasi kertas perkamen. Begitu juga dengan, Gliscerinum, sebanyak 1,0 gram glicerinum
dituang langsung pada gelas arloji lalu ditimbang dengan dialasi kertas perkamen. Selanjutnya
dengan menggunakan sendok tanduk, diambil gom untuk minyak dan gom untuk sulfur masing-
masing sebanyak 2,5 gram dan 0,5 gram, kemudian ditimbang dengan dialasi kertas perkamen.
Terakhir adalah aqua sebanyak 1 x gom ad 50 ml

Mortar kering dan bersih, disiapkan kemudian dimasukkan ol.ricini dan ol.cocos, diaduk
homogen kemudian ditambahkan gom 2,5 g, dicampur sampai homogen. Aqua sebanyak 3,75 ml
ditambahkan sekaligus diaduk cepat dan searah sampai terbentuk corpus emulsi (CE). Gliserin
ditambahkan sedikit-sedikit pada corpus emulsi, diaduk perlahan. Air ditambahkan sedikit-sedikit,
diaduk cepat searah sampai ada perubahan fase dari emulsi A/M menjadi M/A (lebih encer).
Kemudian diencerkan dengan air 10 ml lalu diaduk, dimasukkan ke dalam botol. Mortar dibilas
dengan 5 ml air lalu dimasukkan ke dalam botol.

Mucilago dibuat lagi dalam mortar dengan cara, 0,5 g gom ditambah 0,75 ml air diaduk
cepat dan searah sampai terbentuk mucilage, kemudian disisihkan. Sulfur dimasukkan dalam mortar,
digerus lalu dicampur dengan mucilage, 5 ml aqua ditambahkan, diaduk sampai homogeny lalu
dimasukkan ke dalam botol. Mortar dibilas lagi dengan 5 ml air, dimasukkan ke dalam botol.
Terakhir, botol ditutup

Penyimpanan

Dimasukkan ke dalam botol, diberi etiket warna biru tanda bahwa sediaan ini adalah obat
luar (topikal) dan pada kemasan diberi label kocok dahulu.

II.5 Resep Linimentum untuk Penyakit Scabies

Scabies merupakan penyakit yang disebabkan oleh ektoparasitSarcoptes scabiei. Scabies


merupakan penyakit kulit yang sering ditemukan di Indonesia. Hal ini dikarenakan iklim tropis
Indonesia sangat mendukung perkembangan agen penyebab scabies. Selain itu, kepekaan individu
juga berpengaruh terhadap infestasi oleh agen.

Sarcoptes scabiei menyukai bagian tubuh yang jarang rambutnya, misalnya daerah
abdomen. Hewan terlihat tidak tenang akibat rasa gatal dengan menggaruk atau menggosokkan
pada benda keras. Rasa gatal tersebut timbul dari adanya allergen yang merupakan hasil
metabolisme Sarcoptes scabiei. Selain itu, adanya aktifitas Sarcoptes scabiei misalnya berpindah
tempat, juga dapat menyebabkan gatal. Rambut rontok dan patah-patah akibat sering menggaruk
pada bagian yang gatal. Adanya lesi dengan tepi yang tidak merata disertai keropeng, kulit bersisik
dan diikuti terjadinya reruntuhan jaringan kulit. Nafsu makan hewan turun, dan pada akhirnya akan
diikuti penurunan berat badan sehingga hewan akan tampak kurus.

Pada pembuatan sediaan linimentum untuk terapi scabies, pertama yang dicampurkan
adalah oleum ricini dan oleum cocos. Oleum cocos merupakan minyak lemak yang diperoleh dengan
pemerasan endosperm kering Cocos nucifera L;  berbentuk cairan jernih dan berfungsi sebagai zat
tambahan. Sedangkan oleum ricini atau minyak jarak merupakan minyak yang diperoleh dari biji
Ricinus communis Linne yamg berfungsi sebagai lucbricant. Kedua zat ini berbasis minyak, sehingga
tidak dapat larut dengan zat aktif (sulfur praecipitatum) sehingga diperlukan zat pembawa yaitu
gom. Pada penggunaan ini, gom arab digunakan untuk memperbaiki kekentalan atau viskositas
(pengental), penstabil, dan pengemulsi.

Tahap selanjutnya yaitu penambahan air kemudian diaduk dengan cepat. Pengadukan yang
cepat ini dilakukan agar dapat terbentuk corpus emulsi. Jika pengadukan kurang cepat maka sulit
terbentuk CE dan larutan tidak menyatu. Setelah terbentuk CE, ditambahkan gliserin sedikit demi
sedikit; aduk perlahan lalu tambahkan air sedikit demi sedikit dan aduk cepat searah sampai terjadi
perubahan fase dari air dalam minyak menjadi minyak dalam air (lebih encer).

Langkah selanjutnya yaitu pencampuran air dengan gom hingga terbentuk mucilago. Mucilago
merupakan masa yang kental seperti getah; termasuk serat yang larut air. Kemudian ditambahkan
sulfur praecipitatum, 5 ml aqua; aduk hingga homogen. Larutan tersebut dimasukkan dalam botol
dan  ditambahkan air sampai 50 ml. Setelah itu botol ditutup.

Fungsi keseluruhan dari obat ini yaitu sebagai linimentum anti scabies, yang digunakan 3 x
sehari dan digosokkan perlahan pada bagian yang sakit. Etiket yang digunakan yang berwarna biru
dan pada kemasan diberi label kocok dahulu. Belerang endap (sulfur praecipitatum) dalam minyak
merupakan sediaan yang aman dan efektif. Kekurangannya adalah pemakaian tidak boleh kurang
dari 3 hari karena tidak efektif terhadap stadium telur, berbau dan dapat menimbulkan iritasi.

Mekanisme belerang endap sebagai anti scabies yaitu saat linimentum yang mengandung
belerang diaplikasikan, sulfur bereaksi dengan substansi pada kulit agar menghasilkan hydrogen
sulfide, antibacterial yang berfungsi juga sebagai anti-inflamasi dan menyebabkan kulit melepaskan
sel mati. Mekanisme ini membantu kecepatan penyembuhan akibat infeksi scabies.

Liniments solusi atau campuran dari berbagai zat dalam minyak, larutan alkohol sabun, atau
emulsi dan mungkin mengandung bahan persiapan ini yang mungkin cair pengawet antimikroba
yang sesuai atau semi-cair dimaksudkan untuk aplikasi eksternal dan harus diberi tanda. mereka
digosok ke daerah yang terkena; karena ini sering disebut minyak gosok diterapkan dengan gesekan
dan menggosok kulit, minyak atau sabun dasar untuk memberikan kemudahan aplikasi dan pijat.

Penggunaan antipruritus digunakan untuk mengurangi rasa gatal. Umum liniments


Emollients. Astringents menyebabkan jaringan biologis untuk kontrak. Analgesik produk yang
melembutkan kulit atau mengobati kulit kering. Rubefacient  yaitu zat yang menyebabkan
kemerahan (Rubar) counterirritant agen diterapkan secara lokal untuk menghasilkan peradangan
dangkal dengan tujuan untuk mengurangi peradangan pada struktur yang berdekatan lebih dalam.

Emulsi hanya cocok untuk penggunaan eksternal. Liniments atau yang mengandung materi
tidak larut harus terguncang dengan seksama sebelum digunakan.

Bagaimana liniments disusun tindakan yang diinginkan (rubefacient, counterirritant, pijat)


dan juga pada kelarutan komponen yang diinginkan dalam berbagai pelarut. Dipersiapkan dengan
cara yang sama seperti larutan, emulsi, atau suspens.

Contoh Lain Dari Resep Linimentum :

1.    Linimentum Ammonia

Linimentum Ammonia ( F.N. 1978)

R Ammonia 20 ml Pembuatan :
/
Acid. oleinicum   1 ml Oleum sesami yang telah ditambahi acid.
Oleinic. Dikocok dengan ammonia di dalam
Oleum sesami 70 ml botol.
2.    Linimentum Methyl Salicylas

Linimentum Methylis Salicylas

R Methylis salicylas   25 ml


/
Menthol     4 ml
Ol. Eucalypti   10 ml
Ol. Arachidis           ad 100 ml

BAB III

PENUTUP
III.1 Kesimpulan

·         Bentuk sediaan obat adalah bentuk formulasi obat yang ditujukan untuk dapat mencapai tempat
aksinya di dalam tubuh. Efek farmakologi obat berkaitan dgn konsentrasi obat pada tempat aksi (site
of action) yaitu Efek toksik dan Efek terapetik Pemilihan bentuk sediaan obat merupakan salah satu
faktor penentu keberhasilan pengobatan.

·         Menurut karakteristik fisik konsistensinya, obat yg digunakan pada kulit dapat dibagi tiga kelompok,
yaitu:

a. Cairan kental atau encer : liniment

b. Setengah padat: cream, pasta

c. Lebih padat : sapo medicatus, emplastrum

·      Linimentum atau liniment adalah sediaan cair atau kental, mengandung analgetikum dan zat yang
mengandung sifat rubefasien, melemaskan otot atau menghangatkan; digunakan sebagai obat luar.

·      Sifat-sifat linimentum yaitu sebagai berikut  yaitu dipakai pada kulit yang utuh, apabila pelarutnya
minyak, iritasinya berkurang apabila dibandingkan dengan pelarut alkohol dan linimentum dengan
pelarut alkohol atau hidroalkohol baik digunakan untuk tujuan counterrritan sedang pelarut minyak
cocok untuk tujuan memijat atau mengurut.

·      Adapun sediaan Liniment di pasaran antara lain : Tawon Oil,   Bacteria Restraining


Liniment , Konicare Caju puti Oil, Muay Thai Liniment (Liquid), Cap Lang Caju Puti Oil, Equine
Liniment Leg & Muscle,Minyak Urut GPU, Sloan’s Liniment, Methyl Salicylate Liniment danTiger
Liniment

·      Fungsi keseluruhan dari obat ini yaitu sebagai linimentum anti scabies. Zat aktif sulfur praecipitatum
(belerang endap) bereaksi dengan substansi pada kulit agar menghasilkan hydrogen sulfide,
antibacterial yang berfungsi juga sebagai anti-inflamasi dan menyebabkan kulit melepaskan sel mati.
Mekanisme ini membantu kecepatan penyembuhan akibat infeksi scabies. Penggunaan linimentum
ini digosokkan pelan-pelan pada bagian yang sakit.

III.2 Saran

          Bagi individual yang masih kurang mengerti bagaimana cara pemakaian linimentum yang
benar itu sebaiknya membaca makalah ini.
            Dari pembahasan ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kami sebagai penyusun berharap agar dari semua pihak dapat memberikan kritik
dan saran untuk melengkapi kekurangan yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Linimentum. http://justanordinaryvet. blogspot. com/ 2013/ 05/ linimentum.html. Diakses


Pada Tanggal 13 April 2014

Anonim. 2009. Sediaan Obat.http://riefarmasi.blogspot.com/2009/11/sediaan-obat.html. Diakses Pada


Tanggal 13 April 2014

Anonim. 2010. Pengertian Linimentum. http:// farmasikendari. blogspot. com/ 20101101archive.html.


Diakses Pada Tanggal 12 April 201

Anonim. 2010. Linimentum Linimenta.http:// www.scribd.com/doc /70885578/24/ LINIMENTUM-


LINIMENTA. Diakses Pada Tanggal 13 April 2014

Anonim. 2014. Tata Cara Pembuatan Linimentum.http://ventriyamasi.blogspot .com/2014/03/artikel-


tentang-cara-pembuatan.html. Diakses Pada Tanggal 14 April 2014

Anonim. 2009. Bentuk Sediaan Obat. http://farmakologi. files.wordpress. com/ 2009/09/bentuk-sediaan-


obat.pdf. Diakses Pada Tanggal 13 April 2014

Anonim. 2011. Farmasetika Dasar Linimentum.http://gitamokoginta.blogspot. com/2011/03/farmasetika-


dasar-linimentum.html. Diakses Pada Tanggal 13 April 2014

Anonim. 2009. Perihal Obat BSO. http://farmakologi. files.wordpress.com /2009/ 02/perihal-obat-bso.pdf.


Diakses Pada Tanggal 14 April 2014
Anonim. 2010. Liniments.http://www.slideshare.net/BabaHopeKiragu/liniments-presentation. Diakses Pada
Tanggal 14 April 2014

Syamsuni H. 2006. Farmasetika dasar dan hitungan farmasi.  Jakarta: EGC

Tags # Pendidikan

      

About Maalik Ghaisan


Soratemplates is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with
premium looking layout and robust design. The main mission of templatesyard is to provide
the best quality blogger templates.
NEWER ARTICLE Filsafat PendidikanOLDER ARTICLE Faktor Yang Mempengaruhi
Pembentukan Akhlak

YOU MAY ALSO LIKE:


Makalah Karya Ilmiah

Makalah Zaman Al - Mukammil

Makalah Telekomunikasi

Makalah Unsur Unsur Radio Akrif
NO C O M ME NT S:
Post a Comment
Tags
ADAT (6)AGAMA (163)ALAM (15)ANTARIKSA (6)ASUHAN KEBIDANAN (29)B. INDONESIA (5)BENCANA
ALAM (1)BENGKEL (1)BIOLOGI (44)BISNIS (4)BUAH-BUAHAN (1)BUDAYA (26)BUDIDAYA (18)EKONOMI (72)ENTERTAIMENT (5
)FISIKA (12)GEOGRAFI (4)HEWAN (2)HUKUM (34)KEBIDANAN (25)KECANTIKAN (1)KENDERAAN (1)KESEHATAN (182)KESELAMATA
N (3)KESENIAN (19)KIMIA (13)KOMPUTER (14)KRIMINAL (5)LIBGKUNGAN (3)LINGKUNGAN (85)LISTRIK (4)MASAKAN (3)MASYARAK
AT (15)MEDIA (14)MEDIS (3)MEKANIK (1)MOTIVASI (12)NEGARA (9)OLAHRAGA (5)ORGANISASI (2)OTOMOTIF (1)PEMOGRAMAN (
2)PENDIDIKAN (127)PERBANKAN (12)PERTANIAN (9)POLITIK (26)PSIKOLOGI (1)REMAJA (14)RPP (2)SEJARAH (84)SOSIAL (182)TANA
MAN (30)TEKNOLOGI (54)TUMBUHAN (12)UMUM (101)WANITA (8)

Popular Posts
 Aplikasi Gerak Melingkar dalam kehidupan sehari hari

 Islam masuk istana raja


 Perbedaan dan persamaan kebijakan antara kedua tokoh deandels dan rafles
 Hakikat pendidikan kewarganegaraan
 Mengapa Deandel membangun jalan raya dari Anyer sampai Panurakan
 Rendahnya kesadaran warga negara dalam membayar pajak
 Asuhan keperawatan Hipotensi 3
 Pengertian, ruang lingkup dan tujuan mempelajari qawaid fidhiyah
 Perkembangan politik dan ekonomi pada era reformasi
 Islamisasi dan silang budaya di Indonesia

SEA RCH THIS BLOG

P OP ULAR POSTS
 Islam masuk istana raja

 Perbedaan dan persamaan kebijakan antara kedua tokoh deandels dan rafles
 Hakikat pendidikan kewarganegaraan
 Aplikasi Gerak Melingkar dalam kehidupan sehari hari
 Rendahnya kesadaran warga negara dalam membayar pajak
 Perkembangan politik dan ekonomi pada era reformasi
 Mengapa Deandel membangun jalan raya dari Anyer sampai Panurakan
 Pengertian, ruang lingkup dan tujuan mempelajari qawaid fidhiyah
 Islamisasi dan silang budaya di Indonesia
 Latar belakang pancasila sebagai dasar negara
 BLOG ARCHIVE
 FEATURED
 ▼ 2017 (670)
o ► March (20)
o ► April (70)
o ► May (20)
o ▼ August (192)
 Format Vaney ibu nifas
 Fungsi Al-qur'an dan hadist dalam kehidupan
 Fungsi berita dalam media massa
 Fungsi hadist terhadap Al-qur'an
 Fungsi Qawaidh fidyah dalam ilmu fiqih dan hubunga...
 Gambar perkembangan janin usia O kehamilan
 Gangguan gerak pada manusia
 Gastritis
 Gerak Listrik
 Gaya hidup mewah dan faktornya
 Gempa bumi
 Generasi muda
 Golongan Alkali dan Alkali tanah
 Good distribution practice
 Hadist ahad
 Hadist Aziz
 Hadist dan Sunnah
 Hadist Gharib
 Hadist Kursi
 Hadist Mansyur
 Hadist sebagai sumber ajaran Islam
 Pembangunan Ekonomi
 Hadist tentang kebersihan
 Hadist tentang masa dan rentang waktu pendidikan
 Hadist
 Hadist tentang ilmu sosial
 Hak asasi manusia bidan
 Hak asasi manusia
 Hak dan kewajiban warga negara
 Hakikat bangsa dan negara
 Hakikat pendidikan kewarganegaraan
 Hakikat riba
 Hakikat sifat pantang menyerah dan ulet
 HAM
 Hambatan penerapan bank Islam di Aceh
 Hari Akhir
 Hidrocarbon
 Hikmah dari zakat
 HAM 3
 HAM 2
 Hal - hal yang penting dalam strategi
 Hipertensi dan ASKEP
 Hipotesis pembentukan tata surya
 Hormon yang berhubungan dengan gametosis dan fungs...
 Hubungan antara perubahan sosial dengan hukum
 Hubungan dasar negara dan konstitusi
 Hubungan hukum dan perbankan
 Hubungan ilmu kalam, filsafat dan tasawuf
 Hubungan individu
 Hubungan moneter dengan masalah kehidupan masyarak...
 Hubungan pelapisan sosial dengan kesamaan derajat
 Hubungan perbankan dengan masalah kewirausahawan 2...
 Hubungan tasawuf, dengan ilmu kalam, filsafat, fiq...
 Hubungan ilmu tasawuf dengan ilmu fiqih, agama dan...
 Hudud atau zina
 Hukum islam di timur tengah dan asia tenggara masa...
 Hukum islam periode imam mazhab
 Hukum newton tentang gerak
 Hukum perikatan
 Hubungan politik dengan pancasila
 Hukum stokes dan bilangan roinal
 Hukum perikatan
 Humor
 Ijma dan kehujahannya
 Iklan
 Ilmu budaya dasar
 Ilmu fisika kesehatan 2
 Ilmu fisika kesehatan 3
 Ilmu fisika kesehatan
 Gizi
 Ilmu jiwa modern dan ilmu jiwa dalam
 Ilmu kalam
 Ilmu keperawatan Medeline M. Leineger
 Ilmu keislaman dalam islam
 Iman kepada hari akhir
 Iman kepada malaikat
 Iman kepada rasul
 Iman kepada hari akhir
 Impul dan momentum
 Imunisasi
 Indische partij
 Industri
 Infeksi saluran kemih
 Informent coise and informent consern
 Instrumen hukum dan keadilan internasional
 Interaksi sosial
 Internet
 Invertebrata dan vertebrata 2
 Investasi dalam aktiva tetap
 IPS
 Irigasi dan drainase
 Islam dan kebudayaan
 Islam masuk istana raja
 Islamisasi dan silang budaya di Indonesia
 Islamisasi dan silang budaya di nusantara
 Jagalah kebersihan
 Jam tangan pintar
 Jamur
 Jaringan Kolenkim
 Jaringan Meristem
o ► September (113)
o ► October (109)
o ► November (88)
o ► December (58)
 ► 2018 (332)
 ► 2019 (2)
Created By SoraTemplates | Distributed By Blogger Template

 


 


 


 


 

 


 

Anda mungkin juga menyukai