Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH TERMODINAMIKA

“TERMOS AIR PANAS”

Disusun Oleh:

1. Rizki Intan Sari (A1C317013)


2. Vega Ramadhani (A1C317019)
3. Dinda Aura Natasya (A1C317077)

Dosen Pengampu: Tugiyo Aminoto, S. Si., M. Si., M. Ed.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
A. Pengertian Termos
Konsep perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari dapat kita jumpai
pada alat-alat rumah tangga, seperti termos. Menurut Priyanto (2018:52), termos ialah
wadah air panas yang berbentuk botol yang didalamnya terdapat botol kaca yang
diberi dinding seperti kaca cermin dengan bahan mengkilap yang dapat menyimpan
cairan agar dapat mempertahankan suhu seperti semula. Termos digunakan untuk
menyimpan air panas agar suhu air panas dapat bertahan beberapa hari.
B. Bagian-bagian dan Fungsi bagian termos
Berikut gambar bagian-bagian dari termos:

a. Luar Termos b. Dalam Termos c. Skema Termos

Menurut Arisworo (2006: 120) fungsi bagian-bagian dari termos:


1. Tutup termos dari karet (Isolator)
Tutup termos terbuat dari bahan isolator, seperti gabus dan karet. Fungsinya
untuk mencegah proses perpindahan kalor secara konduksi pada permukaan air.
2. Lapisan botol bagian luar
Berbahan lapisan perak yang berfungsi mencegah perpindahan kalor secara
radiasi.
3. Lapisan botol bagian dalam
Berwujud mengkilap yang berfungsi sebagai pemantul radiasi sehingga suhu
air dalam termos relatif tetap.
4. Ruang vakum atau hampa udara
Terletak diantara bagian dalam botol dan bagian luar botol yang berfungsi
sebagai penghambat perpindahan kalor secara konveksi dari dinding kaca keluar.
5. Karet penahan kaca (isolator)
Bagian yang terletak paling bawah yang berfungsi untuk menjaga posisi botol
kaca agar tetap berada pada tempatnya.
C. Prinsip Kerja Termos

Prinsip kerja termos sangat sederhana. Termos menggunakan bahan yang


bersifat adiabatik. Bahan adiabatik adalah bahan yang dapat menghambat atau yang
tidak memungkinkan terjadinya interaksi antara sistem dan lingkungan atau antara
lingkungan dan sistem (Q = 0). Kerja atau usaha yang dilakukan gas sama dengan
perubahan energy dalamnya (W = ∆ U ¿, dengan kata lain bahan adiabatik ini adalah
proses tidak adanya perpindahan kalor antara sistem dalam termos yaitu air panas
dengan lingkungannya. Dengan tidak adanya perpindahan atau pertukaran kalor dari
sistem dengan lingkungannya maka akibatnya adalah tidak terjadi pertukaran
temperatur. Termos merupakan contoh dari sistem terisolasi di dalam termodinamika,
ini dikarenakan tidak adanya panas dan uap air yang keluar dari termos sehingga air
yang ada di dalam termos tetap panas dalam waktu lama.

Bagaimana cara termos agar zat yang tersimpan di dalamnya tidak mengalami
perpindahan kalor ? caranya adalah dengan membuat dinding termos dari bahan-
bahan yang dapat mencegah terjadinya perpindahan kalor. Dinding bagian dalam
termos biasanya dibuat dari dua lapis kaca. Ruang antara dua lapisan kaca
dihampakan dari udara. Perpindahan kalor melalui ruang hampa hanya dapat terjadi
secara radiasi. Untuk menekan perpindahan kalor secara radiasi, dinding termos
terdiri dari cermin yang dilapisi dengan bahan yang mengkilap. Dari bahan yang
mengkilap tersebut menyebabkan kalor yang masuk dalam tabung tidak bisa
merambat keluar karena dihambat oleh kaca yang mempunyai warna putih
mengkilap, warna putih mengkilap ini sedikit menyerap kalor dibandingkan dengan
warna yang gelap. Dengan demikian, kalor yang ada pada air panas didalam termos
diperkecil radiasinya oleh dinding termos dan di perkecil konveksi dan konduksinya
oleh ruang hampa antara dinding. Maka dari itu, air yang tersimpan dalam termos
akan tetap panas dalam jangka waktu beberapa hari.

D. Proses yang Berlangsung dalam Sistem Termos


Hukum yang berhubungan dengan prinsip kerja termos air panas adalah Hukum I
Termodinamika pada proses adiabatik. Hukum I Termodinamika pada prinsipnya
merupakan bentuk lain dari kekekalan energi. Dalam termodinamika, jika kalor
diberikan kepada sistem, volume dan suhu sistem akan bertambah (sistem akan
terlihat mengembang dan bertambah panas). Sebaliknya, jika kalor diambil dari
sistem, volume dan suhu sistem akan berkurang (sistem tampak mengerut dan terasa
lebih dingin).

Dipanaskan (diberi kalor) Q


V > Vo

Benda mengembang dan melakukan usaha


Vo

Sistem mula-mula Q
V < Vo
Didinginkan (melepas
kalor)
Benda mengerut dan usaha perlu dilakukan
Gambar 1. Ilustrasi hukum I Termodinamika
Sistem yang mengalami perubahan volume akan melakukan usaha dan sistem yang
mengalami perubahan suhu akan mengalami perubahan energi dalam. Jadi, kalor yang
diberikan kepada sistem akan menyebabkan sistem melakukan usaha dan mengalami
perubahan energi dalam. Prinsip ini dikenal sebagai hukum kekekalan energi dalam
termodinamika atau disebut hukum I Termodinamika. Secara matematis, jika Q adalah kalor,
W adalah usaha, dan ∆ U adalah perubahan energi dalam, hukum I Termodinamika dapat
dituliskan sebagai berikut:

Q = W + ∆U

Secara sederhana, hukum I Termodinamika dapat dinyatakan:


“Jumlah kalor pada suatu sistem ialah sama dengan perubahan energi di dalam sistem
tersebut ditambah dengan usaha yang dilakukan oleh sistem”
Penerapan hukum I Termodinamika pada termos air terjadi pada proses adiabatik. Hal
itu dikarenakan, pada proses adiabatik tidak ada kalor yang masuk (diserap) dan keluar
(dilepaskan) oleh sistem atau Q = 0. Dengan demikian, usaha yang dilakukan gas sama
dengan perubahan energi dalamnya atau W = ∆ U, sehingga tidak memungkinkan terjadinya
interaksi antara sistem dengan lingkungan, tidak ada perpindahan kalor antara sistem dalam
termos dengan lingkungannya. Sehingga mengakibatkan tidak terjadi pertukaran temperatur,
maka dari itu suhu air dalam termos akan tetap.
Jika suatu sistem berisis gas yang mula-mula mempunyai tekanan dan volume masing-
masing p1 dan V1 mengalami proses adiabatik sehingga tekanan dan volume gas berubah
menjadi p2 dan V2, usaha yang dilakukan gas tersebut dapat dituliskan:

1
W= ¿)
γ −1

Dimana γ adalah konstanta yang diperoleh perbandingan kapasitas kalor molar gas
pada tekanan dan volume konstan dan mempunyai nilai yang lebih besar dari 1 (γ >1).
DAFTAR PUSTAKA
Arisworo, Djoko., Yusa., Sutresna, Nana. 2006. Ilmu Pengetahuan Alam (Fisika,
Biologi, Kimia). Jakarta: Grafindo Media Utama
Hari, Sapta. 2019. Pemanasan Global dan Perubahan Iklim. Surabaya : Duta.
Mikrajuddin, dkk. 2007. IPA TERPADU SMP dan MTS untuk kelas VII semester 1.
Jakarta : Erlangga
Priyanto, T. 2018. Buku Saku Keluarga dan Peralatan Dapur. Yogyakarta:
Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai