1. Jelaskanlah perbedaan antara sistem karier dengan sistem prestasi kerja!
Sistem karier adalah suatu sistem kepegawaian, dimana untuk pengangkatan pertama didasarkan ada kecakapan yang bersangkutan sedangkan dalam pengembangannya lebih lanjut, masa kerja, pengalaman, kesetiaan, pengabdian dan syarat- syarat obyektif lainnya juga turut menentukan. Dalam system karier dimungkinkan naik pangkat tanpa ujian jabatan dan pengangkatan dalam jabatan dilaksanakan berdasarkan jenjang yang telah ditentukan. Alur karier adalah pola gerakan posisi pegawai baik secara horizontal maupun vertikal selalu mengarah pada tingkat posisi yang lebih tinggi, dipengaruhi oleh: a. Standar penilaian kinerja pegawai b. Pendidikan dan pelatihan pegawai c. Rencana suksesi (succession plan) Jalur karier adalah: pola yang menggambarkan kemungkinan urutan jabatan bagi seorang karyawan sehingga mencapai jabatan tertinggi, pola yang berkesinambungan dari beberapa pekerjaan/jabatan. Sistem prestasi kerja adalah suatu sistem kepegawaian dimana untuk pengangkatan seseorang dalam suatu jabatan didasarkan pada kecakapan dan prestasi yang dicapai oleh orang itu. Kecakapan tersebut harus dibuktikan dengan harus lulus ujian jabatan dan prestasi nya itu hanya terbukti secara nyata. Selanjutnya bukan hanya dalam pengangkatan jabatan, yang didasarkan pada ujian, tetapi untuk kenaikan gaji dan pangkat juga harus lulus ujian. Masa kerja kurang diperhatikan dalam sistem prestasi kerja ini. Oleh karena itu pada prakteknya yang dipakai adalah perpaduan dari kedua sistem ini. Prestasi kerja ialah "hasil kerja yang dicapai oleh seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Pada umumnya, prestasi kerja seorang Pegawai Negeri Sipil antara lain dipengaruhi oleh kecakapan, keterampilan, pengalaman, dan kesungguhan Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan". Keuntungan sistem prestasi kerja: - Dengan sistem ini hanya pegawai yang benar-benar mempunyai kecakapan yang tinggi dan berprestasi dapat menduduki suatu jabatan atau mendapat kenaikan pangkat. - Sistem ini mempermudah pengawasan, karena penempatan seorang pegawai didasarkan pada kecakapan dan prestasi yang dimiliki pegawai, kesalahan- kesalahan dalam kerja relatif lebih kecil. Kerugian sistem prestasi kerja: - Dalam sistem prestasi kerja tampak jelas perbedaan antara pegawai yang tidak mempunyai kecakapan dan prestasi. - Sistem prestasi kerja tidak memperhitungkan masa kerja
2. Faktor apa sajakah yang perlu dipertimbangkan dalam penempatan personel?
Prinsip dasar penempatan dan penugasan pegawai adalah kompetensi, dalam hal ini dimaksudkan kesesuaian tugas dengan kemampuan yang dimiliki pegawai tersebut (the right man on the right place). Menurut Adana I Komang (2012: 82), proses penempatan sumber daya manusia tidak terbatas pada SDM yang baru lulus seleksi, tetapi juga termasuk penempatan SDM yang lama dan akan menempati jabatan yang baru karena rotasi jabatan atau mutase dan promosi. Perlunya faktor yang dipertimbangkan dalam penempatan personalia pendidikan (Ardana I Komang, 2012: 82). Oleh karena itu sebelum menempatkan lebih dahulu mempertimbangkan faktor sebagai berikut: a. Latar belakang pendidikan b. Pengalaman kerja c. Kesehatan fisik dan mental d. Status perkawinan e. Faktor umur f. Jenis kelamin 3. Jelaskan dua metode rekrutmen pegawai dan berikan ulasan tentang kekuatan dan kelemahannya! a. Metode terbuka Metode rekruitmen terbuka adalah rekruitmen yang dilakukan oleh perusahaan dengan cara menginformasikan lowongan pekerjaan tersebut. Publikasi yg dapat digunakan oleh perusahaan juga beragam, mulai dari media cetak seperti kra sampai media elektronik seperti situs-situs penyedia lowongan kerja. Dengan menggunakan metode tersebut diharapkan perusahaan mendapat banyak pelamar, sehingga kesempatan untuk mendapatkan calon pegawai yang memenuhi kualifikasi perusahaan akan lebih besar. b. Metode tertutup Rekruitmen dengan menggunakan metode tertutup pada umumnya hanya di informasikan kepada pegawai perusahaan tersebut atau kepada beberapa orang yang dipercaya. Sehingga pelamar yg memasukkan lamarannya ke perusahaan relative sedikit. Dengan metode semacam ini, maka perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan calon pegawai yang baik sesuai dengan kebutuhan dan kualifikasi perusahaan. Metode semacam ini pada umumnya dilakukan oleh perusahaan tersebut sedang mengalami penurunan. Sehingga perusahaan menekan biaya yang dialokasikan untuk proses rekruitmen tersebut.