Pembahasan KESTER 1
Pembahasan KESTER 1
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara pencegahan penyakit
berupa sanitasi kandang dan cara pemeriksaan kesehatan ternak baik secara fisik
maupun secara sistema
1.3. Manfaat
Manfaat dari praktikum ini yaitu, mahasiswa dapat memahami tujuan dari
sanitasi kandang dan pemeriksaan ternak, mampu melaksanakan tahapan dari
proses sanitasi kandang dan pemeriksaan ternak serta mengetahui jenis dan
manfaat desinfektan yang digunakan pada saat praktikum.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Sanitasi Kandang
Ali Yatmiko (2008), sanitasi merupakan salah satu komponen utama
biosekuriti. Pengamatan aspek sanitasi pada praktikum ini meliputi kondisi
kebersihan dan penanganan kotoran ternak. Adapun kondisi kebersihan yang
diamati adalah kebersihan kandang secara umum, kebersihan lantai kandang serta
kebersihan ternak.
BPTP-Ungaran (2000), sanitasi kandang merupakan suatu kegiatan
pencegahan yang meliputi kebersihan bangunan tempat tinggal ternak atau
kandang dan lingkungannya dalam rangka untuk menjaga kesehatan ternak
sekaligus pemiliknya.
DairyNZ (2015), dalam menjamin kondisi kebersihan kandang maka
diperlukan kebijakan dan prosedur untuk melakukan pembersihan kandang.
Kementerian Pertanian tahun (2012) untuk mencegahan penularan
penyakit, maka pemeliharaan ternak harus dilakukan secara tertib dan memenuhi
tata cara budidaya ternak yang baik terutama menyangkut masalah higiene dan
sanitasi lingkungan. Hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu melakukan
pembersihan dan pencucian kandang serta menyediakan
desinfektan,membersihkan lingkungan sekitar kandang, melakukan desinfeksi
kandang dan peralatan serta melakukan penyemprotan insektisida terhadap
serangga, lalat dan pembasmian terhadap hama lainnya.
4
BAB III
MATERI DAN METODA
3.2. Materi
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu cangkul, sekop,
sapu lidi, spons, hand sprayer, pena, diktat praktikum, kamera handphone untuk
mendokumentasikan proses praktikum, detergent, air dan antisep.
3.3. Metode
Cara kerja pada praktikum sanitasi kandang yaitu pertama bersihkan feces
sapi menggunakan cangkul atau sekop lalu buang ke tempat pembuangan feces.
Kedua, bersihkan lantai kandang dengan cara menyemprot lantai kandang
menggunakan air mengalir. Ketiga, mandikan sapi menggunakan air mengalir.
Keempat, gosok lantai kandang menggunakan spons dan detergent setelah itu
siram menggunakan air mengalir. Kelima, desinfeksi menggunakan desinfektan.
Desinfektan yang digunakan yaitu antisep dengan kadar 20 ml/100 ml air.
Keenam, semprot desinfektan menggunakan hand sprayer ke tubuh ternak.
Cara kerja pada sub judul Pemeriksaan Ternak yaitu pertama buatlah tabel
hasil pemeriksaan fisik. Kedua, periksalah kesehatan ternak secara fisik dan
sistema yang terdiri dari pemeriksaan bulu dan kulit (turgor ulit, bulu, luka,
lesi/jejas), pernafasan (cara bernafas, frekuensi, cermin hidung, eksudat hidung,
batuk), sirkulasi (pulsus/denyut jantung, frekuensi pulsus, pendarahan),
pencernaan (cara mengambil pakan, cara mengunyah dan menelan, tonus
lambung, peristaltic usus, muntah, cara buang kotoran/posisi, frekuensi buang
feces, konsistensi kotoran/feces), urogenital (cara urinasi, warna urin, kekeruhan
urin), syaraf dan gerak (reaksi reflek, cara berjalan), panca indera (mata, telinga,
suhu tubuh).
5
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1.Sanitasi Kandang
Sanitasi merupakan salah satu komponen utama biosekuriti. Pengamatan
aspek sanitasi pada praktikum ini meliputi kondisi kebersihan dan penanganan
kotoran ternak. Adapun kondisi kebersihan yang diamati adalah kebersihan
kandang secara umum, kebersihan lantai kandang serta kebersihan ternak (Ali
Yatmiko, 2008).
Kebersihan kandang merupakan hal yang penting dalam menjaga kondisi
sanitasi kandang. Menurut DairyNZ (2015) dalam menjamin kondisi kebersihan
kandang maka diperlukan kebijakan dan prosedur untuk melakukan pembersihan
kandang.
Gambar 2. Desinfektan
2. Pernafasan Hasil
4. Pencernaan Hasil
8
e. Muntah Tidak ada
f. Cara buang kotoran Normal
g. Frekuensi buang feces -
h. Konsistensi kotoran/feces Normal
Urogenital Hasil
9
Cermin hidung pada sapi yang diamati yaitu basah. Menurut Jackson dan
Cockeroft (2002), yang menyatakan bahwa secara klinik moncong sapi
dimanfaatkan saat pemeriksaan fisik kesehatan hewan, yakni dengan mengamati
cermin hidungnya. Cermin hidung (muzzle) secara normal lembab dengan
sejumlah tetes–tetes cairan padanya. Cermin hidung yang kering merupakan
pertanda hewan tersebut sakit, khususnya pada hewan yang demam. Cermin
hidung yang kering juga bisa ditemukan pada hewan normal yang sedang
beristirahat. Cermin hidung bisa sangat kering pada penderita milk fever. Cermin
hidung yang kotor juga bisa ditemukan pada hewan yang sakit keras.
Sirkulasi
Dari tabel 1 diatas, di dapat hasil frekuensi denyut jantung yaitu kuat.
Menurut Cunningham (2002), frekuensi jantung adalah banyaknya denyut jantung
dalam satu menit. Pengamatan terhadap frekuensi jantung pada ruminansia besar
(seperti sapi) dihitung secara auskultasi dengan menggunakan stetoskop yang
diletakkan tepat di atas apeks jantung pada dinding dada sebelah kiri. Selain itu,
pulsus hewan dapat dirasakan dengan menempelkan tangan pada pembuluh darah
arteri coccygeal di bawah ekor bagian tengah sekitar 10 cm dari anus.
Denyut nadi sapi yang di periksa saat praktikum yaitu normal dan tidak
ada terjadi peningkatan. Menurut Wuryanto dkk. (2010) menyatakan bahwa
meningkatnya denyut nadi ternak dipengaruhi oleh peningkatan konsumsi pakan,
dampak dari konsumsipakan yang meningkat menyebabkan metabolisme tubuh
juga meningkat dan padaakhirnya terjadi kenaikan denyut nadi.
Syaraf dan Gerak
Cara berjalan sapi yang diamati yaitu normal. Tingkah laku sapi
memberikan gambaran tentang status kesehatan sap tersebut. Sapi yang sehat akan
menampakkan gerakan yang aktif, sikapnya sigap, selalu sadar dan tanggap
terhadap perubahan situasi sekitar yang mencurigakan. Kondisi sapi yang
seimbang adalah tidak terlalu gemuk atau kurus, langkah kakinya mantap dan
teratur.
10
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan didapatkan kesimpulan bahwa
sanitasi kandang digunakan untuk menjaga kebersihan kandang dan ternak serta
untuk mencegah penyakit yang dapat ditimbulkan dari kandang yang kotor.
Desinfektan yang digunakan pada saat praktikum yaitu Antisep. Setelah proses
sanitasi selesai, dilakukan proses pemeriksaan ternak secara fisik dan sistema.
5.2. Saran
Semoga praktikum selanjutnya lebih lancar dan sesuai dengan yang
diharapkan.
11