Anda di halaman 1dari 3

Macam Spasia Wajah :

Fascia adalah suatu balutan jaringan pengikat yang mengelilingi struktur


(seperti  pelapis pada otot), dapat menyebabkan peningkatan spasia (space) jaringan yang  pot
ensial dan jalur yang menyebabkan penyebaran infeksi. 
Spasia wajah adalah ruangan potensial yang dibatasi, ditutupi, atau dilapisi
oleh lapisan jaringan ikat. Lapisan-lapisan pada fascia menghasilkan spasia pada wajah yang
kesemuanya terisi dengan jaringan pengikat longgar areolar 
Spasia wajah adalah area fascia-lined yang dapat dikikis atau
membengkak  berisi eksudat purulent. Spasia ini tidak tampak pada orang yang sehat namun 
menjadi berisi ketika orang sedang mengalami infeksi. Ada yang berisi
struktur neurovascular dan disebut kompartemen, dan ada pula yang berisi loose
areolar connective tissue disebut cleft. 
Infeksi odontogenic dapat berkembang menjadi spasia-spasia wajah.
Proses  pengikisan (erosi) pada infeksi menembus sampai ke tulang paling tipis hingga meng
akibatkan infeksi pada jaringan sekitar (jaringan yang berbatasan dengan tulang).
Berkembang atau tidaknya menjadi abses spasia wajah, tetap saja hal ini dihubungkan dengan
melekatnya tulang pada sumber infeksi. Kebanyakan infeksi odontogenik menembus tulang
hingga mengakibatkan abses vestibular. Selain itu terkadang dapat pula langsung mengikis
spasia wajah dan mengakibatkan infeksi spasia wajah
Spasia diklasikfikasikan menjadi spasia primer dan spasia sekunder. Spasia
primer diklasifikasikan lagi menjadi spasia primer maxilla dan spasia primer
mandibula. Spasia primer maxilla terdapat pada canine, buccal, dan ruang
infratemporal. Sedangkan spasia primer mandibula terdapat pada submental, buccal,
ruang submandibular dan sublingual. Infeksi juga dapat terjadi di tempat-tempat lain
yang disebut sebagai spasia sekunder, yaitu pada Masseteric, pterygomandibular, superficial
dan deep temporal, lateral pharyngeal, retropharyngeal, dan prevertebral

Anda mungkin juga menyukai