Anda di halaman 1dari 3

PROSEDUR: PEMASANGAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM

(AKDR) PASCA PLASENTA

Persyaratan akseptor AKDR


Pasien dengan salah satu persyaratan dapat menggunakan AKDR :
 Usia reproduktif
 Menginginkan penggunaan kontrasepsi jangka panjang
 Menyusui yang menginginkan penggunaan kontrasepsi
 Keadaan setelah melahirkan
 Pasca melahirkan dan tidak menyusui bayi
 Pasca abortus tanpa adanya tanda infeksi
 Risiko rendah terkena infeksi menular seksual (IMS)
 Tidak menghendaki metode hormonal
 Pasien dengan ketaatan rendah (Poor compliance), tidak menyukai mengingat-
ingat minum pil setiap hari

Kontraindikasi pemasangan AKDR


Pasien dengan salah satu kontraindikasi tidak diperkenankan menggunakan AKDR
 Perdarahan vagina dan yang tidak diketahui penyebabnya (hingga didapatkan
sumber perdarahan)
 Riwayat abortus septik
 Anomali kongenital uterus dan/atau tumor jinak rahim yang mempengaruhi
kavum uteri
 Keganasan genitalia interna

Persyaratan fasilitas pemasangan AKDR


Ruangan
 Tersedia toilet bagi pasien dan petugas medis
 Tersedia ruang konseling dan terjaga kerahasiaan
 Tersedia ruang pemasangan dengan pencahayaan cukup
 Tersedia tempat cuci tangan

Alat dan Bahan


 Alat instrumen dasar pemasangan/pencabutan AKDR
 Alat khusus untuk pemasangan/pencabutan AKDR
 Bahan dan peralatan pencegahan infeksi
Prosedur
1. Persiapan alat dan bahan pada tempat alat diruang pemasangan
2. Lakukan konseling pra pemasangan singkat mengenai tujuan, cara kerja,
keuntungan serta efek samping dari kontrasepsi yang dipilih
3. Jelaskan hal yang akan dilakukan dan mempersilahkan untuk mengajukan
pertanyaan
4. Informed consent tertulis dari suami pasien, pasien atau orang tua/wali jika
pasien belum cukup usia
5. Mengosongkan kandung kemih
6. Melakukan cuci tangan 6 langkah
7. Melakukan a dan antisepsis daerah genitalia eksterna
8. Lepas IUD dari inserter
9. Letakkan IUD di antara jari telunjuk dan jari tengah tangan dominan
10. Tangan tidak dominan menahan fundus uteri dari luar
11. Dalam waktu 10 menit setelah plasenta lahir, IUD dimasukkan ke dalam
kavum uteri hingga mencapai fundus uteri
12. Keluarkan tangan dominan secara hati – hati agar tidak merubah posisi IUD
13. Evaluasi benang IUD setelah pemasangan, jika terlihat benang maka
penempatan IUD terlalu rendah dan dapat dipertimbangkan untuk
pemasangan ulang. Pemasangan IUD yang terlalu rendah memiliki risiko
untuk terjadinya ekspulsi
14. Buang bahan terkontaminasi pada tempat sampah medis sebelum melepas
sarung tangan serta membersihkan permukaan yang terkontaminasi
15. Dekontaminasi alat dengan merendam alat-alat terkontaminasi dan sarung
tangan pada larutan klorin 0.5% segera setelah selesai dipakai
16. Melakukan cuci tangan 6 langkah
17. Pada persalinan perabdominam, pemasangan AKDR pasca placenta
menjadi 1 paket dengan seksio sesarea

Unit terkait
 Poliklinik Keluarga Berencana RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
 Unit Gawat Darurat Kebidanan dan Kandungan RSUPN Dr. Cipto
Mangunkusumo
 Rekam Medis
Referensi
 Saifuddin AB, Affandi B, Baharuddin M, Soekir S. Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Bina Pustaka Sarwno Prawirohardjo, 2010
 Caddy S, Yudin MH, Hakim J, Money MD. SOGC Comitte Opinion: Best
Practices to Minimize Risk of Infection With Intrauterine Device. J Obstet
Gynaecol Can 2014;36(3):266–274
 Protocol for Post-Placental IUD Insertion. University of Colorado. 2010

Anda mungkin juga menyukai