Anda di halaman 1dari 9

Nama.

:Iksal Saputra Pratama


Stambuk : 21810240
Kelas : 1V / E

1. ORGANISASI

1. Pengertian Organisasi

Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang di koordinasikan secara sadar, dengan sebuah
batasan yang relatif dapat di identifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus
untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

2. Struktur organisasi

Struktur Organisasi merupakan struktur yang menetapkan bagaimana tugas akan di bagi, siapa
melapor kepada siapa, dan mekanisme koordinasi yang formal serta pola interaksi yang akan di
ikuti.

3. Komponen Struktur Organisasi

a. Kompleksitas yaitu mempertimbangkan tingkat diferensiasi yang ada dalam organisasi,


termasuk tingkat spesialisasi atau tingkat pembagian kerja, jumlah tingkatan di dalam hirarki
organisasi, serta tingkat sejauh mana unit-unit organisasi tersebar secara geografis.

b. Formalisasi yaitu tingkat sejauh mana sebuah organisasi menyandarkan dirinya kepada
peraturan dan prosedur untuk mengatur prilaku dari para pegawainya.

c. Sentralisasi yaitu mempertimbangkan dimana letak dari pusat pengambilan keputusan.

4. Desain Organisasi

Desain Organisasi yaitu mempertimbangkan konstruksi dan mengubah struktur organisasi untuk
mencapai tujuan-tujuan organisasi serta mengkonstruksi dan mengubah sebuah organisasi sama
seperti membangun atau memperbaharui rumah. Keduanya di mulai dengan tujuan akhir.
Perancang kemudian menciptakan suatu cara atau rencana untuk mencapai tujuan tersebut.
Adanya perhatian yang konsisten dalam menawarkan cara-cara bagaimana organisasi dapat
dirancang untuk membantu pencapain tujuan organisasi.

5. Teori Organisasi

Teori organisasi adalah disiplin ilmu yang mempelajari struktur dan desain organisasi. Teori
organisasi ini menunjuk pada aspek-aspek deskriptif dan preskristif dari disiplin ilmu tersebut.
Teori ini menjelaskan bagaimana organisasi sebenarnya di struktur dan menawarkan tentang
bagaimana organisasi dapat di konstruksi guna meningkatkan keefektipan mereka.
6. Perbandingan Teori Organisasi (TO) dengan Prilaku Organisasi (PO) yaitu:

a. Teori organisasi (TO)

1) Teori organisasi (TO) mengambil pandangan makro, unit-unit analisisnya adalah organisasi
itu sendiri atau sub-sub utamanya.

2) Teori organisasi memfokuskan diri pada prilaku dari organisasi dan menggunakan defenisi
yang lebih luas tentang keefektifan organisasi.

3) Teori organisasi tidak hanya memperhatikan prestasi dan sikap para pegawai, tetapi juga
kemampuan organisasi secara keseluruhan untuk menyesuaikan diri dan mencapai tujuan-
tujuannya.

b. Perilaku Organisasi (PO)

1) Prilaku organisasi mengambil pandangan mikro, memberi tekanan pada individu-


individu dan kelompok-kelompok kecil.

2) Prilaku organisasi memfokuskan diri pada prilaku didalam organisasi dan kepada
seperangkat prestasi dan variabel mengenai sikap yang sempit dari para pegawai-produktivitas
pegawai, absensi, perputaran pegawai, dan kepuasan kerja

3) Topik-topik mengenai prilaku individu dalam perilaku organisasi adalah persepsi, nilai-
nilai, pengetahuan, motivasi serta kepribadian

4) Topik menganai kelompok adalah peran, status kepemimpinan, kekuasaan, komunikasi dan
konflik.

7. Pentingnya Mempelajari Teori Organisasi

Karena adanya keinginan untuk mengetahui struktur organisasi Untuk mengembangkan


teori organisasi yang sistematis, serta teori organisasi dipelajari karena mereka berharap dapat
membuat pilihan mengenai bagaimana organisasi akan di desain. Ada juga yang mempelajari
teori organisasi bukan untuk tujuan pribadi tetapi sebagai sarana untuk memenuhi persyaratan
untuk meraih gelar atau untuk memperoleh sehelai sertifikat.

8. Tahapan-tahapan Yang dilalui Organisasi Untuk Berkembang yaitu :

a. Tahapan kewiraswastaan (enterpreneurial)

b. Tahap kebersamaan (collectivity)


c. Tahap Formalisasi dan Kontrol (formalization and control)

d. Tahap Perluasan Struktur (elaboration of structure)

e. Tahap Kemunduran (decline)

B. EVOLUSI TEORI ORGANISASI

1. Teori organisasi yang ada sekarang ini merupakan hasil dari sebuah proses evolusi.

2. Selama beberapa dekade , para akademisi dan praktisi dari berbagai latar belakang dan
persfektif telah mengkaji dan menganalisis organisasi-organisasi.

3. Tujuan dari pembahasan ini adalah memberikan gambaran singkat mengenai kontribusi-
kontribusi tersebut serta untuk menunjukkan bagaimana kita sampai pada keadaan sekarang.

4. Jika kita ingin memahami apa yang tengah berlangsung sekarang ini pada teori organisasi,
anda perlu melihat kebelakang disepanjang alur tempat teori itu berasal.

C. KEEFEKTIFAN ORGANISASI

1. Pengertian Keefektifan Organisasi

Menurut Stephen P Robbin, mendefenisikan bahwa Keefektifan organisasi yaitu sebagai


tingkatan pencapain organisasi atas tujuan jangka pendek (tujuan), dan jangka panjang (cara).
Pemilihan itu mencerminkan konstituensi strategis, minat pengevaluasi, dan tingkat kehidupan
organisasi.

Karakteristik Keefektifan Organisasi Oleh Tom Peters dan Robert Waterman (1982)
dalam buku “ In Search of Exelence” yaitu:

a. Mereka mempunyai bias terhadap tindakan dan penyelesaian pekerjaan.

b. Mereka selalu dekat dengan para pelanggan agar dapat mengerti secara penuh kebutuhan
pelanggan.

c. Mereka memberi para pegawai mereka suatu tingkat otonomi yang tinggi dan memupuk
semangat kewiraswastaan

d. Mereka berusaha meningkatkan produktivitas lewat partisipasi para pegawainya.

e. Para pegawai mengetahui apa yang diinginkan perusahaan dan para manajer terlibat aktif
pada masalah disemua tingkat.
f. Mereka selalu dekat dengan usaha yang mereka ketahui dan pahami.

g. Mereka mempunyai struktur organisasi yang luwes dan sederhana, dengan jumlah orang
yang minimal dalam aktivitas staf pendukung.

h. Mereka menggabungkan kontrol yang ketat dan desentralisasi untuk mengamankan nilai-
nilai inti perusahaan dengan kontrol yang longgar di bagian-bagian lain untuk mendorong
pengambilan risiko serta inovasi.

2. Pendekatan Keefektifan Organisasi yaitu:

a) Pendekatan tujuan (goal attainment) yaitu Menetapkan efektifitas organisasi berdasarkan


sampai sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendekatan ini
lebih disukai pada saat tujuan jelas, dibatasi waktu, dan dapat diukur.

b) Pendekatan system yaitu Organisasi efektif jika organisasi memiliki kemampuan untuk
memperoleh masukan, memproses masukan tersebut, menyalurkan keluaran, dan
mempertahankan stabilitas dan keseimbangan didalam system. Pendekatan ini berguna pada saat
ada hubungan yang jelas antara masukan dan keluaran.

c) Pendekatan Konstituensi Strategis yaitu Efektitas organisasi sebagai sesuatu yang


memenuhi tuntutan dari konstituensi itu didalam lingkungan yang dari organisasi tersebut
memerlukan dukungan yang terus menerus bagi kelangsungan hidupnya.

d) Pendekatan nilai-nilai bersaing, dimana Pendekatan ini mencoba mepersatukan sejumlah


besar kriteria mengenai Efektifitas organisasi kedalam empat model, masing-masing didasarkan
atas suatu kelompok nilai dan masing-masing nilai, selanjutnya, lebih disukai berdasarkan di
daur hidup yang mana organisasi itu tengah berada.

D. DIMENSI-DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI

1. Kompleksitas

a)Kompleksitas merujuk pada tingkat diferensiasi yang ada dalam sebuah organisasi.

b) Deferensiasi horisontal mempertimbangkan tingkat pemisahan horisontal diantara unit-


unit

c)Deferensiasi vertikal merujuk pada kedalam hierarki organisasi

d) Diferensiasi Spasial meliputi tingkat sejauh mana lokasi fasilitas dan para pegawai
organisasi tersebar secara geografis
2. Formalisasi

a)Formalisasi merujuk pada tingkat sejauh mana pekerjaan di dalam organisasi di formalisasikan

b) Jika sebuah pekerjaan sangat di formalisasikan, maka pemegang pekerjaan itu hanya
mempunyai sedikit kebebasan mengenai apa yang harus dikerjakan, bilamana mengerjakannya
dan bagaimana ia harus melakukannya

c)Para pegawai dapat diharapkan untuk selalu menangani masukan yang sama dengan cara yang
sama dan menghasilkan keluaran yang sama dan konsisten.

3. Sentralisasi

a)Sentralisasi merujuk kepada tingkat dimana pengambilan keputusan di konsentrasikan pada


suatu titik tunggal di dalam organisasi

b) Konsentrasi yang tinggi menyatakan adanya sentralisasi yang tinggi

c)Sedangkan konsentrasi yang rendah menunjukkan adanya sentralisasi yang rendah atau yang
disebut desentralisasi.

E. STRATEGI

1. Pengertian Strategi

a. Tujuan dan strategi seolah-olah mempunyai arti yang sama. Sebenarnya keduanya saling
berhubungan namun tidak sama

b. Tujuan merujuk kepada hasil akhir. Sedangkan strategi merujuk pada cara maupun hasil
akhir

c. Oleh karena itu tujuan adalah bagian dari strategi organisasi

d. Strategi dapat didefenisikan sebagai penentuan dari tujuan dasar jangka panjang dan
sasaran sebuah perusahaan dan penerimaan dari serangkaian tindakan serta alokasi dari sumber-
sumber yang dibutuhkan untuk melaksanakan tujuan tersebut

2. Pandangan Mengenai Strategi yaitu:

a. Planning Mode (model perencanaan). Pandangan tersebut menjelaskan strategi sebagai


sebuah model perencanaan atau kumpulan pedoman eksplisit yang dikembangkan sebelumnya.
b. Evolutionary mode (model evolusi). Strategi tidak selalu harus merupakan rencana yang
dipikirkan secara matang dan sistematis. Strategi bahkan berkembang dari waktu kewaktu
sebagai pola dari arus keputusan yang bermakna.

3. Dimensi-dimensi strategi yaitu:

a. Inovasi: Sampai sejauh mana organisasi meperkenalkan produk atau jasa utamanya yang
baru, dan yang berarti dan khas.

b. Diferensiasi dalam pemasaran: yaitu mencoba menciptakan kesetiaan para pelangga dengan
cara memenuhi kebutuhan tertentu secara khusus.misalnya iklan, segmentasi pasar dan harga
yang bersaing.

c. Breadth Strategy ialah merujuk pada luasnya pasar yang dilayani perusahaan; variasi
pelanggan, luas geografis dan jumlah produk

d. Cost Control strategy yaitu memperhatikan sejauh mana organisasi itu mengontrol biaya
secara ketat, menjauhkan diri dari pembuatan inovasi atau biaya pemasaran yang tidak di
butuhkan, dan memotong harga penjualan sebuah produk dasar.

4. Teori Strategi-Struktur Kontemporer Empat Jenis Strategi (Miles &Snow) yaitu:

Defender : Startegi ini dilakukan untuk mempertahankan perusahaan agar dapat tetap bertahan
dalam bisnis yang sedang dijalankan, dari pada harus gulung tikar. Startwgi ini menekankan
pada perbaikan internal dalam rangka perbaikan peyanan kepada pelanggan

Prospectors: Strategi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengejar pertumbuhan secara lebih
agresif.

Analyzer: Startegi ini merupakan gabungan antara strategi defenders dan strategi prospectors.
Perusahaan menjawab peluang-peluang yang ada hanya terbatas pada beberapa peluang saja

Reaktor: Strategi ini tidak memiliki strategi yang konsisten, karena hanya bersifat reaktif dan
menunggu peluang yang ada dan bagimana perusahaan lan menjawab peluang tersebut.

5. Beberapa Strategi Bersaing (competitive Advantage Strategy) dari Porter yaitu:

Strategi keunggulan biaya (cost Leadership strategy): strategi ini dilakukan perusahaan jika
memungkinkan melakukan penghematan biaya dibandingkan dengan pesaingnya

Strategi diferensiasi (differensiasi Strategy): strategi ini dilakukan untuk memengaruhi proses
persaingan dengan perusahaan pesaing. Diferensiasi dapat dilakukan dengan diferensiasi
kualitas,merek produk, ataupun juga melakukan keunikan barang yang ditawarkan

Strategi Fokus (business focus strategy); strategi ini dilakukan ketika erusahaan tidak dapat
melakukan strategi diferensiasi ataupun keunggulan biaya, sehingga lebih baik menfokuskan
pada satu jenis bisnis saja sehingga seluruh perhatian dapat ditujukan kepada kemajuan
perusahaan

6. Analisis Strategi Porter dalam Struktur antara lain;

Tujuan cost Leadership adalah untuk mencapai efisiensi melalui kontrol yang ketat, penekanan
biaya tidak langsung, dan economies of scale, Struktur terbaik untuk mencapai tujuan ini adalah
yang mempunyai kompleksitas yang tinggi, formalisasi yang tinggi, dan sentralisasi

Differensiasi strategy pada dasarnya menyandarkan diri pada pengembangan produk yang unik.
Ini meminta suatu tingkat fleksibilitas yang tinggi, yang sebaiknya dicapai melalui kompleksitas
yang rendah, formalisasi yang rendah dan pengambilan keputusan yang didesentralisasikan.

F. BESARAN ORGANISASI

1. Konsep Besaran Organisasi

a. Besaran Organisasi di defenisikan sebagai jumlah keseluruhan pegawai

b. Suatu kajian menemukan bahwa korelasi antara jumlah pegawai dan kekayaan bersih
organisasi adalah 78%. Korelasi antara jumlah tenaga kerja di rumah sakit dan rata-rata pasien
ditemukan melampaui 96%, sedangkan jumlah dosen purna waktu dan paruh waktu berkorelasi
dengan penerimaan mahasiswa baru diatas 94%

c. Argumentasi-argumentasi yang kuat mengemukakan bahwa besaran adalah determinan


utama dari struktur.

2. Pendukung Besaran Imperative

a. Salah satu argumen paling kuat mengenai pentingnya besaran organisasi sebagai sebuah
determinan struktur di buat oleh Peter Blau.

b. Berdasarkan kajian dari penelitian University of Aston di Inggris menemukan bahwa


besaran adalah determinan utama struktur. Dari 40 organisasi yang diteliti ditemukan bahwa
peningkatan besaran dihubungkan dengan spesialisasi dan formalisasi yang lebih besar

c. Kesimpulannya bahwa peningkatan skala kegiatan akan meningktakan frekuensi dari


kejadian yang berulang dan pengulangan keputusan, sehingga standarisasi lebih disukai

d. Jadi organisasi yang lebih besar akan lebih dispesialisasi, maka akan mempunyai lebih
banyak peraturan, lebih banyak dokumentasi, lebih banyak hierarki yang diperluas, dan
desentralisasi pengambilan keputusan yang lebih besar pada bagian yang lebih di bawah dari
hierarki

e. Hasil penelitian Meyer ,menyimpulkan bahwa: kita tidak dapat meremehkan dampak dari
besaran terhadap karakteristik lain dari organisasi. Khususnya , ia menemukan bahwa efek
besaran berhubungan searah (artinya, besaran yang menyebabkan struktur tetapi bukan
sebaliknya, dan bahwa dampak variabel lain kelihatannya mempengaruhi struktur akan
menghilang jika besaran di kontrol

3. Hubungan Besaran Organisasi dan Struktur

a. Meskipun beberapa orang peneliti telah menemukan adanya hubungan yang kuat dan
mendukung sifat kausal dari besaran organisasi dan struktur, yang lainnya menentang pendapat
ini atas dasar metodologinya atau menyatakan bahwa besaran merupakan konsekuensi ketimbang
penyebab struktur

b. Tapi jika kita melihat hasil penelitian para pakar secara rinci, maka timbul pola yang lebih
jelas. Kita akan memperlihatkan bahwa besaran pasti tidak menentukan keseluruhan desain
struktur, tetapi penting untuk meramalkan beberapa dimensi struktur.

4. Besaran dan Kompleksitas

Besaran organisasi akan menimbulkan diferensiasi dan diferensiasi yang meningkat akan
memperbesar besaran

Bukti yang ada telah menunjukkan bahwa besaran mempunyai pengaruh cukup besar terhadap
diferensiasi vertikal. Dampak besaran terhadap diferensiasi spasial tidak jelas

5. Besaran Dan Formalisasi

Peningkatan formalisasi berhubungan erat dengan besaran organisasi

Metode yang digunakan adalah adanya pengawasan langsung dan penggunaan peraturan yang
diformalisasikan.

Menurut Stephen P. Robbin, bahwa semakin besar organisasi maka akan di formalisasikan pula
prilakunya

Karena dengan semakin besarnya organisasi maka akan mencul kekacauan internal, maka usaha
untuk meminimalkan kekacauan tersebut maka mereka akan mencari cara agar perilaku pada
tingkat bawah dalam hierarki menjadi lebih dapat dipastikan, maka perlu adanya peraturan,
prosedur, uraian pekerjaan dan teknik formalisasi lainnya .

6. Besaran dan Sentralisasi

Adalah bijaksana untuk menyatakan bahwa tidak mungkin mengontrol organisasi besar dari atas;
oleh karena itu mau tidak mau harus ada pendelegasian

Seperti telah disimpulkan bahwa formalisasi akan meningkat dengan meningkatnya besaran.
Peraturan ini memungkingkan top management untuk mendelegasikan pengambilan keputusan,
dan pada saat bersamaan memastikan bahwa keputusan sesuai dengan keinginan top
management.

7. Hubungan antara besaran Organisasi dan Komponen Administrasi

Kajian hubungan antara besaran organisasi dan komponen adminstrasi adalah yang paling
banyak dilakukan di bandingkan aspek struktur organisasi lainnya.

Komponen administrasi adalah semua pegawai dalam sebuah organisasi yang melakukan
kegiatan pendukung

Tinjauan literatur membawa kita pada konklusi bahwa hubungan antara besaran dan komponen
administratif adalah curvalinear dan bahwa selain besaran, faktor lainnya yaitu jenis organisasi,
lingkungan dan teknologi , kompleksitas dan apakah organisasi sedang tumbuh atau sedang
mundur – mempengaruhi komponen administratif .

2. Struktur Organisasi
menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang
lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang
baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa. Empat elemen
dalam struktur organisasi yaitu : adanya spesialisasi kegiatan kerja, adanya standardisasi
kegiatan kerja, adanya koordinasi kegiatan kerja, Besaran seluruh organisasi. Struktur organisasi
merupakan alat untuk membantu manajemen dalam mencapai tujuannya. Struktur organisasi
dapat memiliki pengaruh yang besar pada anggotanya. Pengaruh struktur organisasi terhadap
kepuasan dan kinerja karyawan mengarah pada suatu kesimpulan yang sangat jelas. Struktur
organisasi menjelaskan bagaimana tugas kerja akan dibagi, dikelompokkan dan
dikoordinasikan secara formal.

Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan.
Hubungan diantara fungsi- fungsi, bagian-bagian ataupun posisi maupun orang-orang yang
menunjukkan kedudukan tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu
organisasi Kerangka kerja organisasi disebut sebagai desain organisasi (organizational design).
Bentuk spesifik dari kerangka kerja organisasi dinamakan dengan struktur organisasi
(organizational structure). maka struktur organisasi pun selayaknya sejalan dengan strategi
organisasi.

Anda mungkin juga menyukai