Fibroadenoma Mamae
Makalah ini di ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Community, Fammily
and Geriatric Nursing
Disusun oleh:
Dessy Angghita
SA10017
PENDAHULUAN
Menurut penelitian Siti Fitria Dewi (2008), dari hasil penelitian tersebut
diperoleh 144 kasus fibroadenoma payudara pada wanita. Paling banyak
ditemukan pada usia di bawah 30 tahun (79,90%), yaitu pada kelompok
usia 21–25 tahun (41,70 %), kelompok usia 16–20 tahun (25,70 %),
kelompok usia 26–30 tahun (9,70%) dan kelompok usi 10–15 tahun
(2,80%). Lokasi yang tersering terdapat pada payudara kanan (44,50%), dan
ditemukan kasus yang jarang sekali terjadi yaitu Giant Fibroadenoma
(tidak diketahui lokasinya 0,70%). Upaya deteksi dini atau pencegahan
fibroadenoma mammae dapat dilakukan dengan Periksa Payudara Sendiri
(SADARI). SADARI adalah tindakan deteksi dini terhadap adanya gejala-
gejala fibroadenoma mammae yang dapat berkembang menjadi kanker
payudara. Metode ini sangat sederhana, namun diharapkan dapat
menekan tingginya angka penderita kanker payudara, karena semakin awal
terdeteksi maka semakin cepat proses pengobatan yang diperlukan.
PEMBAHASAN
1. Windshield survey
Digunakan perawat komunitas untuk mengidentifikasi berbagai
dimensi dari komunitas untuk mengidentifikasi berbagai dimensi dari
komunitas, lingkungan, serta gaya hidup masyarakat.
2. Data sekunder
Pada metode ini perawat menggunakan data yang telah tercatat
sebelumnya,yang termasuk dalam data sekunder meliputi data-data
seperti data statistik, dokumen yang telah diterbitkan, catatan dalam
pertemuan, hasil survey kesehatan, dan catatan kesehatan
(C.O.Helvie,1998).
Selain data sekunder di atas, metode pengkajian komunitas bisa
didapatkan dari data survey, wawancara dengan informan,observasi
komunitas,serta forum komunikasi.
2.2.1 Difinisi
Fibroadenoma mammae merupakan jenis tumor jinak payudara yang
paling banyak ditemukan, dan merupakan tumor primer yang paling
banyak ditemukan pada kelompok umur muda.(Yulianto, 2007).
Fibroadenoma adalah tumor jinak yang memperlihatkan bukti- bukti
tentang proliferasi jaringan ikat dan epitelium. Ini berasal dari lobus
payudara dandapat dianggap sebagai suatu penyimpangan dari
perkembangan lobuler normal bukan tumor yang sesungguhnya. Asal
penyakit ini menjelaskan mengapa fibroadenoma sering terjadi pada
wanita muda pada masa perkembangan lobuler, dan mengapa ini kadang
ditemukan dalam kombinasi dengan karsinoma lobuler (Morris, 2002).
Fibroadenoma merupakan tumor jinak payudara yang biasanya timbul
pada wanita berumur 18-20 tahun, yang biasanya terasa membesar pada
saat haid(Oswari, 2003) Fibroadenoma adalah suatu neoplasma berbatas
tegas, padat, berkapsul, dan lesi payudara terlazim dalam wanita berusia
dibawah 25 tahun. Sebagian besar (80%) tunggal (Sabiston, 2002).
Hormon juga bisa menyebabkan gangguan abnormal pada payudara
wanita. Salah satu akibat negatif dari hormon estrogen adalah dapat
menimbulkan terjadinya fibroadenoma mammae yaitu tumor jinak
payudara yang sering ditemukan pada usia reproduksi yang disebabkan
oleh beberapa kemungkinan yaitu akibat sensitivitas jaringan setempat
yang berlebihan terhadap esterogen sehingga kelainan ini sering
digolongkan dalam mammary displasia. Penyakit ini terjadi secara
asimptomatik pada 25% wanita dan sering terjadi pada usia awal
reproduktif dan puncaknya adalah antara usia 15 sampai 35 tahun (Brave
jurnal, 2009).
2.2.2 Etiologi
Peningkatan mutlak atau nisbi aktivitas estrogen diperkirakan berperan
dalam pembentukan fibroadenoma, dan lesi serupa mungkin muncul
bersama dengan perubahan fibrokistik (fibroadenosis). Fibroadenoma
biasanya terjadi pada perempuan muda (Morris, 2002). Fibroadenoma
tergantung pada hormon dan bisa berfluktuasi dalam diameter sebanyak
1 cm di bawah pengaruh esterogen haid normal, kehamilan, laktasi, atau
penggunaan kontrasepsi oral. Pertumbuhan cepat bisa jelas selama
kehamilan atau laktasi (Sabiston, 2002).
2.2.3 Patofisiologi
Fibroadenoma merupakan tumor jinak payudara yang sering ditemukan
pada masa reproduksi yang disebabkan oelh beberapa kemungkinan yaitu
akibat sensitivitas jaringan setempat yang berlebihan terhadap estrogen
sehingga kelainan ini sering digolongkan dalam mamary displasia.
Fibroadenoma biasanya ditemukan pada kuadran luar atas, merupakan
lobus yang berbatas jelas, mudah digerakkan dari jaringan di sekitarnya.
Pada gambaran histologis menunjukkan stroma dengan proliferasi
fibroblast yang mengelilingi kelenjar dan rongga kistik yang dilapisi epitel
dengan bentuk dan ukuran yang berbeda.
2.2.6 Terapi
Terapi untuk fibroadenoma tergantuk dari beberapa hal sebagai berikut:
1. Ukuran
2. Terdapat rasa nyeri atau tidak
3. Usia pasien
4. Hasil biopsy
Terapi dari fibroadenoma mammae dapat dilakukan dengan operasi
pengangkatan tumor tersebut, biasanya dilakukan general anaesthetic
pada operasi ini. Operasi ini tidak akan merubah bentuk dari payudara,
tetapi hanya akan meninggalkan luka atau jaringan parut yang nanti
akan diganti oleh jaringan normal secara perlahan.(Alhadrami, 2007).
Fibroadenoma yang lebih besar (lebih dari 2 cm) harus diangkat, karena
dapat menyebabkan nyeri dan dapat bertambah besar terus (Schrock,
2002).
2. Tujuan
Tujuan dari SADARI adalah mendeteksi dini apabila terdapat
benjolan atau kelainan pada payudara sehingga dapat segera
dilakukan tindakan apabila ditemukan kelainan (Putri, 2009).
3. Waktu
Langkah 1
a) Ukuran payudara
b) Bentuk payudara
c) Warna payudara
b) Terjadi lipatan
c) Ada benjolan
2) Langkah 2
3) Langkah 3
b) Periksalah ada cairan yang keluar dari puting atau tidak (baik
itu cairan bening seperti susu, berwarna kuning, atau bercampur
darah).
Jika anda tidak menyusui maka tidak akan keluar cairan apapun.
Namun jika anda menyusui akan mengeluarkan ASI tentunya.
4) Langkah 4
a. Langkah 4a
Merasakan payudara dengan cara berbaring
b. Langkah 4b
5) Anda juga dapat membuat gerakan naik turun, gerakan ini bagi
sebagian besar wanita dianggap lebih efektif.
5) Langkah 5
2.3.1 Pengkajian
a. Identifikasi data
1. Komposisi Keluarga
Dilakukan pengidentifikasian penyakit Fibroadenoma Mamae di
mulai dari anggota keluarga yang sudah dewasa kemudian diikuti
anak sesuai dengan urutan usia dari yang tertua.
a) Umur penderita seringkali berasal dari usia produktif (15-50
tahun).
b) Jenis kelamin, insiden tertinggi pada wanita
2. Tipe Keluarga
Garis keturunan atau silsilah keluarga dari tiga generasi apakah ada
yang menderita penyakit fibroadenoms mamae.
3. Latar Belakang Budaya
Status kesehatan yang buruk (alkoholisme, perokok), kadar hormon
estrogen di dalam tubuh, penggunaan alat kontrasepsi dan siklus
haid.
4. Pola Spiritual
Agama yang dianut dalam keluarga dan kegiatan yang aktif diikuti.
5. Status Kelas Sosial
a) Penghasilan keluarga
Keluarga yang berpenghasilan kurang atau kepala keluarga yang
tidak mampu bekerja lagi, pendapatannya menurun dan akan
mempengaruhi dalam pemenuhan gizi keluarga, dan
mempengaruhi kontak dengan pelayanan kesehatan untuk
mendeteksi dini keadaan penyakit.
b) Pendidikan
Keadaan ekonomi yang rendah sangat berkaitan dengan masalah
pendidikan, ketidakmampuan keluarga dalam mengatasi
masalah yang mereka hadapi dan kurangnya pengetahuan
tentang masalah penyakit membuat keluarga tidak mampu
merawat penderita baik yang mengakibatkan kondisi penyakit
bertambah buruk dan timbuk komplikasi.
6. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Aktivitas yang dilakukan bersama-sama dengan keluarga, frekuensi
aktivitas anggota keluarga dan penggunaan waktu senggang secara
bersama-sama.
b. Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan setiap angggota keluarga dari usia bayi sampai
usia lanjut.
2. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Riwayat kesehatan dalam keluarga adakah keluarga yang pernah
menderita penyakit kronis, penyakit menular atau penyakit yang
sifatnya herediter misalnya diabetes, hipertensi, hepatitis serta
bagaimana perawatan dari keluarga dan pengobatan medis yang telah
diberikan.
c. Data Lingkungan
1. Karakteristik hubungan dengan tetangga
Biasanya penderita cenderung merasa rendah diri dalam pergaulan
dan biasa penderita mengalami gangguan gambaran diri
2. Mobilitas geografis keluarga
Status rumah yang di huni keluarga apakah rumah sendiri atau
menyewa, sudah berapa lama tinggal di daerah tersebut dan pindah
dari daerah mana.
3. Interaksi keluarga dengan masyarakat
a) Fasilitas sosial dan kesehatan
Fasilitas kesehatan yang tidak memadai dan tidak terjangkau
menjadi kendala dalam kelangsungan pengobatan penderita.
b) Fasilitas transportrasi
Transportasi merupakan sarana yang penting dan sangat
diperlukan agar penderita mendapatkan pelayanan kesehatan
dengan segera. Ketiadaan sarana transportasi menjadikan
penderita enggan untuk datang ke pusat pelayanan kesehatan
sehingga memperburuk keadaan.
4. Sistem pendukung dalam keluarga
Dalam keberhasilan pendeteksian dini dibutuhkan kontrol atau
dukungan keluarga untuk mengajarkan cara pendeteksi dini
mengetahui fibroadenoma mamae.
d. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi
Menjelaskan cara berkomunikasi antar angggota keluarga, sistem
komnunikasi yang digunakan, efektif atau tidaknya komunikasi
dalam keluarga.
2. Struktur peran
Apakah anggota keluarga sudah menjalankan perannya dalam
keluarga dengan baik sesuai dengan fungisnya. Seorang penderita
fibroadenoma mamae akan mengalami perubahan kapasitas fisik
dalam melaksanakan peran.
3. Struktur kekuatan keluarga
Sejauh mana keluarga mampu mengambil keputusan dengan tepat
dalam masalah mengatasi firoadenoma mamae yang ada di
keluarga.
4. Nilai dan norma keluarga
Persepsi keluarga terhadap masalah kesehatan yang terjadi di
keluarga dalam hal ini penyakit firoadenoma mamae.
e. Fungsi Keluarga
1. Fungsi perawatan kesehatan
a) Keluarga mengenal masalah kesehatan
b) Keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat
c) Keluarga mampu melakukan perawatan pada anggota keluarga
yang sakit
d) Keluarga mampu memodifikasi dan memelihara lingkungan
untuk menunjang kesehatan.
e) Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas layanan kesehatan
yang ada.
2. Koping keluarga
a) Stresor yang sering muncul dalam keluarga
b) Respon keluarga terhadap stresor
c) Koping yang digunakan dalam menghadapai stresor
2.3.2 Analisa Masalah
No Data Penyebab Keterangan
1. DS: Ketidaktahuan Kecemasan
Biasanya keluarga keluarga tentang
mengatakan cemas penyakit, perubahan
dengan sakit yang di kesehatan dan sosio
derita oleh salah satu ekonomi
anggota keluarga
DO:
Peningkatan keteganngan
dan mengekspresikan
kesanggungan peran
2. DS: Ketidakmampuan Gangguan
Biasanya keluarga klien keluarga konsep diri
mengatakan klien jarang mengkomunikasikan
keluar rumah dan hanya tentang perubahan
berdiam diri dirumah. diri
DO:
Klien jarang mengobrol
dengan orang lain, klien
lebih sering berada di
rumah.
2.3.3 Diagnosa Keperawatan Komunitas
1. Kecemasan berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga tentang penyakit,
perubahan kesehatan dan sosio ekonomi.
2. Gangguan konsep diri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengkomunikasikan tentang perubahan diri.
2.3.4 Rencana Asuhan Keperawatan
Tujuan Kriteria evaluasi
Diagnosa
No Jangka Intervensi
keperawatan Jangka pendek Kriteria Standart
panjang
1 Kecemasan Setelah 1 1. Respon 1.1.1 Klasifikasi
berhubungan minggu mengenal verbal pemahaman
dengan pertemuan masalah ca menjelaskan keluarga tentang
ketidaktahuan masalah mammae Pengertian fibroadenoma mamae: pengertian
keluarga dapat 1.1 Pengertian benjolan yang terdapat pada mammae fibroadenoma
tentang teratasi fibroadenoma Tanda dan gejala : mamae
penyakit, mamae - Kelainan bentuk payudara 1.1.2 Jelaskan
perubahan - Nyeri pada payudara pengertian
kesehatan 1.2 Tanda dan - Erosi puting susu fibroadenoma
dan sosio gejala - Eritema kulit mammae pada
ekonomi. Penyebab : keluarga
- Infeksi 1.2.1 Jelaskan tanda
- Kontrasepsi dan gejala
1.3 Penyebab - Radiasi dinding dada fibroadenoma
- Riwayat keluarga mammae
- Tidak menikah 1.3.1 Jelaskan
penyebab
fibroadenoma
mammae
1.3.2 Bersama
keluarga
mengidentifikasi
kemungkinan
penyebab
fibroadenoma
mammae
2. Respon Keluarga memodifikasi kondisi potensi 2.1 Observasi
mengenal psiko motor keluarga untuk mengatasi masalah : kemampuan
masalah - Menggunakan mekanisme koping keluarga dalam
fibroadenoma untuk mengatasi cemas atau stres menggunakan
mammae koping dan
membuat kondisi
rumah yang
bersih
2.2 Catat koping
yang tidak efektif
seperti kurang
interaksi sosial
dan
ketidakberdayaan
3. Keluarga Psikomotor Manfaat fasilitas kesehatan : 3.1 Jelaskan
mampu - Dapat dirawat secara langsung manfaat kesehatan
menggunakan - Memperoleh informasi di rumah terkait keluhan
pelayanan - Mendapat terapi pengobatan yang ada
kesehatan yaitu: 3.2 Motivasi
3.1 Menyebutka Fasilitas kesehatan terdekat : keluarga untuk
n fasilitas - Jarak Posyandu 400 m mengunjungi
3.2 Menyebutka - Jarak Puskesmas 1 km fasilitas kesehatan
n fasilitas - Jarak RS 8 km guna pengobatan
kesehatan tindak lanjut
terdekat 3.3 Dukung
keluarga untuk
mengunjungi
fasilitas kesehatan
3.4 Jelaskan
jarak, waktu buka,
biaya masing-
masing fasilitas
kesehatan yang ada
3.5 Tanyakan
perasaan keluarga
setelah
mengunjungi
fasilitas kesehatan