Bab 8 Amp 9 PDF
Bab 8 Amp 9 PDF
KELOMPOK 3:
SURAKARTA
2013
BAB 8
MENCEGAH FRAUD
PENGANTAR
Para ahli berpendapat bahwa fraud yang terungkap merupakan bagian kecil dari
keseluruhan fraud yang terjadi. Karenanya, upaya pertama yang harus dilakukan adalah
pencegahan. Akar permasalahan dari fraud adalah fraud by need, fraud by greed, and by
opportunity, penipuan dengan kebutuhan, penipuan oleh keserakahan, dan dengan
kesempatan. Jika kita ingin mencegah fraud, hilangkan atau tekan sebisa mungkin.
Need dan greed yang mengawali terjadinya fraud dapat dihilangkan atau ditekan sejak
proses penerimaan seseorang (recruitment process). Unsur by opportunity dapat ditekan
melalui pengendalian intern. Untuk audit investigatif, kita memerlukan pengendalian intern
yang khusus ditujukan untuk mencegah fraud (fraud-specific internal control). Di samping
pengendalian intern, dibutuhkan juga kesadaran tentang adanya fraud (fraud awareness) dan
upaya menilai resiko terjadinya fraud (fraud risk assessment).
GEJALA GUNUNG ES
Penelitian yang dilakukan di luar negeri (dengan sampling) mengindikasikan bahwa
fraud yang terungkap, sekalipun secara absolut besar, sebenarnya relatif kecil bila
dibandingkan dengan keseluruhan fraud yang terjadi. Inilah yang disebut gejala gunung es.
Tiga kelompok fraud menurut Davia et al. :
1. Fraud yang sudah ada tuntutan hukum (prosecution), tanpa memperhatikan
bagaimana keputusan pengadilan.
2. Fraud yang ditemukan, tetapi belum ada tuntutan hukum.
3. Fraud yang belum ditemukan.
Fraud kelompok I merupakan fraud yang telah diketahui umum. Fraud kelompok II
bisa diketahui dengan dibukanya laporan hasil pemeriksaan BPK. Fraud kelompok III
merupakan fraud yang tertutup rapat.
Davit et al. Memperkirakan bahwa dari fraud universe, kelompok I hanyalah 20%,
sedangkan kelompok II dan III masing-masing 40%. Ini berarti lebih banyak yang tidak kita
ketahui tentang fraud. Jika statistik ini benar, berarti pengetahuan dan awareness kita terhadat
fraud cukup rendah. Saat BPK bisa mengungkap adanya fraud yang besarnya miyaran atau
triliunan, sebenarnya masih ada fraud di bawahnya yang lebih besar lagi.
PELAJARAN DARI REPORT TO THE NATION
Penerapan perangkat kendali untuk mencegah fraud dan besarnya kerugian yang
dapat dicegah (dalam persentase)
Anti-Fraud Control % Terjemahan dari AFC
Surprise audit 66,2 Audit dengan kunjungan mendadak
Jobs rotation / mandatory vacation 61 Alih tugas / wajib ambil cuti
Hotline 60 Saluran komunikasi khusus untuk melapor
ketidakberesan
Employee support programs 56 Program dukungan bagi karyawan
Fraud training for managers / 55,9 Pelatihan mengenai fraud untuk manajer
executives dan eksekutif
Internal audit department 52,8 Audit internal
Fraud training for employees 51,9 Pelatihan mengenai fraud untuk karyawan
PENGENDALIAN INTERN
Definisi 1 (Sebelum September 1992)
“The condition sough by, and/or resulting from, processes undertaken by an entity to
prevent and deter fraud”.
Kondisi yang diinginkan atau merupakan hasil, dari berbagai proses yang
dilaksanakan suatu entitas untuk mencegah dan menimbulkan efek jera terhadap fraud.
BAB 9
MENDETEKSI FRAUD
Mencegah fraud adalah bagian dari fraud audit yang bersifat proaktif, sedangkan
mendeteksi fraud adalah bagian dari fraud audit yang bersifat investigatif. Orang awam
mengharapkan suatu audit umum yang dapat mendeteksi segala macam fraud. Di sisi lain,
akuntan publik berupaya memasang pagar-pagar yang membatasi tanggung jawabnya,
khususnya mengenai penemuan atau pengungkapan fraud. Di antara keduanya terdapat
kesenjangan. Davia menyarankan fraud-specific examination untuk akuntansi forensik.