Anda di halaman 1dari 3

Pada pelaksanaan suatu surveillance gizi, langkah sebelum pengolahan data dilakukan

tentunya dengan mengumpulkan dan merekap data-data yang dibutuhkan serta berhubungan
dengan keluaran surveillance yang direncakan. Data-data yang diambil dan dikumpulkan ini
sesuai dengan indikator yang sebelumnya telah ditetapkan. Seperti yang dijelaskan pada
pembahasan sebelumnya, bahwa penetapan indikator pelaksanaan surveillance salah satunya itu
bergantung pada objek atau populasi pelaksanaannya. Untuk pediatric, indikator yang digunakan
secara umum telah dijelaskan pada sub pembahasan sebelumnya.
Di Amerika Serikat, pelaksanaan surveillance gizi mengenai populasi pediatric
menggunakan indikator berat badan lahir rendah, aktifitas menyusui, berat badan lahir tinggi,
anemia, overweight dan obesitas, dan indikator lainnya. Pada jurnal yang berjudul “Pediatric
Nutrition Surveilance” sebagai salah satu Report Nutrition Surveilance 2008 yang dikeluarkan
oleh U.S Departement of Healthy and Human Service Centers for Disease Control and
Prevention, dijelaskan bahwa setiap indikator surveillance yang ditetapkan dalam pelaksanaan
surveilan gizi pediatric saling berkaitan dengan resiko naik turunnya prevalensi kondisi gizi yang
sedang dihadapi. Data yang telah didapat dari masing-masing indikator akan dimasukkan atau
dientri yang selanjutnya akan diolah, bisa secara manual maupun secara komputerisasi.
Pengolahan data menghasilkan data yang bisa disajikan bisa dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi, tabel silang, grafik batang, lingkaran (pie), histogram, ogive, gambar, peta dan lain
sebagainya. Sebagai contoh, pada indikator berat badan lahir rendah atau low birthweight
dalam jurnal “Pediatric Nutrition Surveilance”, data ditampilkan dalam bentuk grafik sebagai
berikut:
Dari grafik tersebut diketahui bahwa bayi pada PedNSS 2008, sebanyak 9% tergolong
bayi yang terlahir dengan berat badan lahir rendah jika dibandingkan dengan 8,2% dari semua
bayi di Amerika Serikat. Prevalensi berat badan lahir rendah lebih tinggi untuk bayi kulit hitam
(13,1%) dibanding bayi pada golongan lainnya seperti bayi kulit putih (8,5%), Kepulauan Asia
atau Pasifik (8,3%), Indian Amerika atau Alaska Native (7,7%), maupun bayi Hispanik (7,4%).
Prevalensi keseluruhan berat badan lahir rendah tetap stabil dari tahun 1999 (8,9%) sampai 2008
(9,0%) dengan diikuti usulan dari Healthy People 2010 mengenai pengurangan low birthweight
tidak lebih dari 5% dari total kelahiran hidup. Hal tersebut dikarenakan berat badan lahir rendah
yaitu berat badan bayi yang lahir < 2.500 gram berperan penting sebagai penentu kematian
neonatal dan postneonatal. Bayi dengan berat lahir rendah yang mampu bertahan hidup memiliki
risiko lebih tinggi untuk terkena masalah kesehatan yang mencakup perkembangan saraf
kecacatan dan gangguan pernapasan.
Setelah proses pengolahan data masing-masing indikator selesai, seluruh data akan
diolah kembali dan kemudian data hasil tersebut disajikan untuk dianalisa serta diinterpretasikan.
Hasil analisis dan interpretasi tersebut digunakan untuk sebagai bahan bagi para pengambil
keputusan dan penentu kebijakan untuk melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan. Dalam
jurnal yang berjudul “Pediatric Nutrition Surveilance” data hasil pelaksanaan surveillance yang
juga termasuk data low birthweight seperti tampilan diatas, diolah bersama data indicator-
indikator lainnya dan hasilnya ditampilkan sebagai berikut:

Berdasarkan tampilan data tersebut, pendataan populasi PedNSS dari tahun 1999 hingga
2008 mengalami penurunan prevalensi berat badan lahir tinggi. Besar perbaikan terjadi di
prevalensi bayi yang pernah disusui. Secara keseluruhan, perawakan bayi pendek tetap stabil
selama periode 10 tahun. Data laporan PedNSS 2008 tersebut juga menunjukkan meski tingkat
kelahiran rendah tetap stabil selama periode 10 tahun, namun hasil yang tersebut tidak mampu
memenuhi usulan dari Healthy People 2010 untuk mengurangi prevalensi BBLR hingga 5%.
Kemudian untuk prevalensi anemia masih sama tetapp tingginya diantara populasi. Prevalensi
obesitas mengalami peningkatan. Meski tingkat kegemukan dan obesitas meningkat di antara
anak-anak berusia 2-5 tahun selama Periode 10 tahun, prevalensinya tetap stabil sejak 2003.

DAFPUS: (jurnal-jurnal dari rika dan tifa digrup ya rek)


1. Jurnal cdc pediatric nutrition surveillance
2. Jurnal pednss
3. Jurnal surveillance fix yang dari indonesia

Anda mungkin juga menyukai