Anda di halaman 1dari 5

 Pelukis: Affandi

 Tahun karya: 1981


 Judul : 'Kebun Cengkeh'
 Media : Oil on Canvas

Sebuah karya seni kelas tinggi dari sang pelukis maestro Affandi, melukiskan sebuah pemandangan
alam perkebunan cengkeh, area perkebunan berbukit yang masih alami nampak terlukis apa adanya
dari alam, untuk menghidupkan suasana pada lukisan, dihadirkanya figur manusia sebagai obyek
pendukung namun adalah inti dari lukisan, yang menunjukan adanya aktifitas kehidupan yang
menyatu dengan alam. Ekspresi goresan khas Affandi terlihat unik, yang menjadikan lukisan ini
istimewa.
Seperti pada kebanyakan lukisan Affandi yang selalu menempatkan Matahari sebagai bagian dari
obyek utama, namun dalam lukisan ini, penempatan matahari nampak unik, seolah sang pelukis
mengambil perspektif posisi dibalik matahari, sehingga nampak dalam lukisan matahari tidak di balik
bukit, melainkan nampak diatas bukit dan menutupi bukit, keunikan ini mungkin hanya dimiliki oleh
Affandi, sebagai cara sudut pandang dia dalam ber ekspresi, dimana kualitas imajinasinya sebagai
seorang pelukis maestro ternama.

 Pelukis: Affandi
 Tahun karya: 1979
 Judul : 'Ayam tarung'
 Media : Oil on Canvas

Lukisan bertema ayam tarung merupakan salah satu tema kesukaan Affandi, sehingga beliau
membuat beberapa karya lukisan bertema Ayam tarung dalam versi yang berbeda, ada lebih dari 10
versi lukisan ayam tarung karya Affandi, salah satunya adalah lukisan Ayam Tarung berikut ini.
Melukiskan sebuah pertarungan ayam yang sengit, antara Ayam jago berwarna putih ke emasan dan
Ayam jago berwarna hitam ke emasan, yang merupakan simbol pertarungan antara kejahatan dan
kebenaran, itulah yang terjadi dalam kehidupan, dalam setiap diri manusia, dimana setiap waktu
selalu dihadapkan antara dua pilihan baik dan buruk, selalu terjadi pertarungan antara keduanya,
adakalanya kebenaran harus tersingkirkan, adakalanya kejahatan harus terhapuskan, namun yang
pasti kebenaran akan selalu menang pada akhirnya.
Ayam Tarung atau adu ayam merupakan salah satu tradisi rakyat khusunya jawa yang menjadi
hiburan rakyat, dan sekaligus menjadi ajang arena pertaruhan, hanya ayam-ayam kuat terpilih yang
masuk dalam arena pertarungan ini, dan ayam terbaik yang akan memenangkan pertarungan sengit
ini, untuk menjadi sang Jawara.

Dua ayam dalam lukisan ini adalah ayam-ayam terbaik yang bertarung dengan sengit, hidup dan
mati, untuk menentukan siapa yang menjadi Jawara sejati.
 Pelukis : Afandi
 Tahun karya: 1971
 Judul :'Perahu dan Matahari'
 Media : Oil on Canvas

Lukisan “Perahu dan Matahari (Badai pasti berlalu)” memiliki makna dan falsafah kehidupan yang
dalam, ada pembelajaran yang tinggi dari Lukisan ini.
Makna lukisan mengisahkan perjuangan manusia mengarungi samudera luas untuk mencapai suatu
tempat yang dituju, dan dalam perjalanan tersebut banyak sekali rintangan, mulai dari ombak badai
yang kecil hingga besar, namun setelah ombak dan badai berlalu, secercah matahari memberikan
sinarnya, membawa mereka hingga suatu tempat tujuan yang mereka inginkan. Dari kisah mereka
bisa diambil falsafah kehidupan, dimana mereka berhasil mengarungi samudera luas, karena
memiliki sebuah tujuan pasti dan keinginan yang besar untuk meraih apa yang mereka inginkan,
mereka gigih berusaha dan tidak pernah menyerah, mereka tidak perduli sebanyak apapun , sebesar
apapun badai dan ombak menghadang, mereka menghadapinya, karena ombak dan badai pasti akan
berlalu, berganti dengan indahnya sinar matahari, menuju tempat impian mereka.

Begitu juga makna dalam kehidupan, manusia seperti mengarungi sebuah samudera kehidupan,
Manusia disimbolkan dengan Perahu, harapan disimbolkan dengan Matahari, Kehidupan
disimbolkan dengan lautan Samudera, rintangan, masalah, ujian dalam kehidupan disimbolkan
dengan ombak dan badai. Setiap manusia memiliki arah tujuan kehidupanya masing-masing, bahkan
memiliki cita-cita atau impianya masing-masing, hanya manusia yang memiiliki arah tujuan hidup
yang pasti, gigih berjuang dan tidak pernah menyerah, yang akan bisa sampai pada suatu tempat
kehidupan yang mereka tuju, sesuai dengan yang mereka inginkan (sukses), meski badai dan ombak
kehidupan datang silih berganti, tidak pernah menyurutkan niat mereka untuk mundur, lari atau
bahkan menyerah. Mereka selalu mempunyai cercah harapan diatas harapan yang disimbolkan
dalam lukisan sebagai Matahari, mereka mempunyai keyakinan akan apa yang mereka lakukan,
bahwa badai dan gelombang dalam perjalanan kehidupan mereka akan berlalu, mereka akan sampai
pada suatu tempat kehidupan seperti yang mereka inginkan, dan mereka yakin bahwa impian
mereka akan terwujud.

Mereka disebut sebagai pejuang kehidupan, yang menjadi manusia hebat di masa depan, saat
mereka sukses melalui ombak dan badai kehidupan, dan bisa membuktikan bahwa mereka bisa,
mereka akan menjadi simbol manusia sukses untuk manusia yang lain.
Itulah makna falsafah kehidupan yang dalam, yang dilukiskan oleh sang pelukis maestro legendaris
Affandi dalam sebuah karya seni tinggi bergaya abstrak.
Lukisan ini bisa menjadi inspirasi, motivasi dan falsafah bagi anda para kolektor ataupun pecinta
karya Lukisan Maestro dalam kehidupan anda. Karena ada makna dan falsafah yang dalam dibalik
Lukisan ini, yang ingin disampaikan oleh Sang pelukis maestro.
 Pelukis : Afandi
 Tahun karya: 1981
 Judul : 'Sis Cut Sunflowers'
 Ukuran : 120cm X 88cm
 Media : Oil on Canvas

Enam Bunga Matahari yang mekar pada satu pohon bunga matahari, disinari cahaya matahari
terang, dominasi warna kekuningan. Bunga Matahari dimaknai sebagai simbol harapan dan
keindahan, sebagaimana matahari yang selalu menyinari kehidupan, dan membuat Dunia penuh
warna. Lukisan Bunga matahari menjadi unik dan istimewa dalam gaya lukisan abstrak.
Keindahan bunga matahari telah menarik daya imajinasi para pelukis besar, dan hampir semua
pelukis pernah melukis Bunga matahari, termasuk sang pelukis maestro Affandi, bahkan Van Gogh
sang pelukis maestro Dunia pun melukis beberapa versi berbeda dengan tema Bunga Matahari.

 Pelukis : Afandi
 Tahun karya: 1980
 Judul : 'Barong & Leak'
 Media : Oil on Canvas

Lukisan bertema "Barong & Leak" termasuk dalam salah satu tema seni budaya yang menginspirasi
Affandi dalam menciptakan karya-karya lukisanya, terbukti dengan kesukaanya melukis obyek
Barong dan Leak, ada beberapa versi karya lukisanya dengan tema Barong. Barong dan Leak
merupakan bagian seni kebudayaan dari Masyarakat Bali, "Barong" dalam filosofi kehidupan sosial
masyarakat Bali merupakan simbol kebaikan, dan "Leak" merupakan simbol kejahatan, sehingga
antara Barong dan Leak adalah musuh sebagaimana bertolak belakangnya antara kebaikan dan
kejahatan.

Seni pertunjukan kebudayaan "Barong & Leak" menjadi pesona tersendiri dari keunikan masyarakat
Bali, karena keunikan budaya dan nilai tinggi filosifi kehidupanya, menjadikan "Barong & Leak" salah
satu inspirasi istimewa bagi Affandi dalam berkarya menciptakan lukisan-lukisan bergaya abstrak
bernilai seni tinggi.

 Pelukis : Afandi
 Tahun karya: 1963
 Judul :'Andong jogja'
 Media : Oil on Canvas

Melukiskan aktifitas para delman dengan Andong mereka, lalu lalang melintasi jalan-jalan antar
kampung mengantarkan penumpang, barang-barang dagangan dan lainya, nuansa damai pedesaan
dalam kehidupan bersahaja, menyentuh Affandi untuk menuangkan inspirasinya diatas canvas
dengan gaya lukisan abstrak unik, kombinasi warna mengalir dan berpadu dengan sendirinya diatas
canvas, sapuan tangan sebagai pengganti kuas, goresan plototan cat langsung dari tube nya, nampak
lukisan abstrak dengan tekstur ekstrem, dan terciptalah lukisan berjudul "Andong jogja" ini.

Andong merupakan sebuah alat transportasi tradisional berbentuk gerobak yang ditarik oleh kuda,
hingga saat ini Andong-andong tersebut masih digunakan sebagai alat trasportasi dan wisata bagi
masyarakat Jogja, dan Andong sendiri menjadi salah satu ciri khas dari kota Jogjakarta.

 Pelukis : Afandi
 Tahun karya: 1971
 Judul :'Jatayu'
 Media : Oil on Canvas

"Jatayu" dalam cerita pewayangan jawa, merupakan nama burung yang setia dalam pengabdian
kepada sang tuanya "Ramayana", kehebatan kesetiaan dan pengabdian Jatayu terkenal pada saat
pertarunganya melawan Rahwana, dalam menyelamatkan Dewi Shinta (Istri Ramayana) yang akan
diculik oleh Rahwana seorang Raja angkara murka, Jatayu rela mengorbankan jiwa raganya demi
menyelamatkan Dewi Shinta, hingga akhirnya Jatayu gugur dalam pertarungan melawan Rahwana
tersebut.

Cerita dari pengabdian dan kesetiaan burung Jatayu telah menginspirasi Affandi untuk menciptakan
sebuah karya lukisan berjudul "Jatayu" dengan gaya abstrak yang memukau, warna-warna berani,
sesuai dengan keberanian sang Jatayu hingga titik darah penghabisan.

 Pelukis: Affandi
 Tahun karya: 1959
 Judul :'kepala kuda'
 Media : Oil on Canvas

Nampak nuansa kesedihan dari lukisan bertema "kepala kuda" obyek kuda dilukis close up, seolah
Affandi ingin menyampaikan sebuah pesan perenungan, dalam nuansa hening dari keremangan
cahaya, terlihat tatapan mata dari kuda yang sayu. 

Dipilihnya kuda sebagai obyek dari karya lukisan ini, menjadikan pertanyaan tersendiri, karena kuda
sendiri merupakan simbol kegigihan, semangat dan pantang menyerah, namun kenapa dalam
lukisan ini terlihat sosok kuda yang seolah bersedih dan merenung.

Lukisan ini dilukis pada Tahun 1959, dan pada masa tersebut masih merupakan proses peralihan
Beliau dari gaya lukisan realism menuju abstrak (ekspresionism), nampak terlihat pada obyek kepala
kuda yang masih semi realist, dengan sedikit sentuhan pelototan cat khas

Anda mungkin juga menyukai