Makalah Studi Kasus Implementasi Instumen Analisis
Makalah Studi Kasus Implementasi Instumen Analisis
Studi Kasus
Sebelum tahun 1997, Samsung lebih dikenal dengan reputasinya sebagai
perusahan pembuat peralatan elektronik dengan produk-produk low-end. Perusahaan
tersebut hanya dikenal sebagai imitator, bukan inovator karena memang tidak
melakukan inovai-inovasi produk pada saat itu. Produk-produk kompetitif berdasar
pada low cost yang direfleksikan dengan tenaga kerja yang murah.
Saat itu Samsung belum mempunyai brand value dan belum memiliki
pasar internasional. Strategi yang dilakukannya pada saat itu adalah cost/ price
leadership. Ketika terjadi krisis ekonomi di Asia, Samsung mengalami kerugian yang
besar, namun dia dapat merespon dengan sangat baik. Ia mengembangkan
turnaround strategy, meskipun masih membawa kebudayaan tua Korea Inc yang
tidak fleksibel. Samsung memperbaiki kualitas dan melakukan inovasi-inovasi
produk.
Samsung berfokus pada pasar-pasar tertentu, ia memilih fokus pada pasar
dengan permintaan terbesar, pasar Amerika yang perkembangannya tinggi, juga pada
pasar yang pertumbuhannya cepat, yaitu China. Yun Jong Yong, CEO Samsung,
menggunakan cara tradisional untuk memperbaiki keadaan ekonomi Samsung pada
saat itu. Ia memotong 30% biaya dalam 5 bulan. Untuk itu ia memberhentikan
30.000 dari 70.000 karyawan. Dan Juga membuang unit-unit yang tidak bermanfaat.
Prestasi terbesar Yun adalah perubahan ke arah corporate culture.
Samsung kemudian berkembang menjadi perusahaan berskala
internasional. Dimulai dari menyewa staf yang berpendidikan Amerika atau
berpengalaman secara signifikan di USA. Tiga warga yang bukan berasal dari Korea
Selatan menjadi anggota komisi direktur. Warga asing memiliki 60% saham dari
grup. Perusahaan sekarang menghasilkan 70% dari pendapatannya di luar Korea
Selatan, manufaktur di 14 negara, termasuk China dan Meksiko.
Samsung juga mengadakan partnership dengan America. Pada awal tahun
1997, Samsung hampir tidak berbisnis mobile phones di luar Korea Selatan, tapi
kemudian setelah mengadakan partnership, Samsung memperoleh pesanan 1.8 juta
handsets senilai $600 juta dari Sprint PCS Group. Reputasi Samsung sekarang adalah
high-end mobile handsets dan berkembang sebagai supplier pada industri.
Setelah mengadakan partnership dengan beberapa perusahaan ternama seperti
Best Buy, Radio Shack, dan Circuit City, Samsung lebih sukses dari tahun-tahun
sebelumnya. Pada tahun 2001 Samsung menjual produk-produk senilai $500, dan
menargetkan penjualan $1 miliyar di tahun 2002. penjualan terbaiknya adalah
DVD/VCR player dan mobile phone dan juga PDA. Salah satu kunci sukses
Samsung terletak pada desain. Teknologi dan desain pada Samsung sangat baik.
Samsung memiliki 300 desainer bertalenta di Seoul dan empat kantor desain di USA,
Eropa, dan Jepang. Penekanan produknya adalah pada gaya, best practice, simple,
dan respon yang cepat pada perubahan-perubahan pasar.
Diversifikasi produk
Samsung bertujuan untuk menaikkan harga dan profit margin dengan menjual
produk-produk yang berkualitas tinggi, tidak hanya ditekankan pada teknologi baru,
tapi juga desain. Ini membutuhkan strategi inovasi yang dapat menghasilkan produk-
produk yang baru dan menarik. CEO Yun memutuskan bahwa Samsung hanya akan
menjual produk-produk high-end, sehingga membutuhkan investasi dengan jumlah
besar untuk penelitian. Penerapan inovasi desain tersebut tidak hanya untuk produk-
produk final consumer, tapi pada input-input yang penting.
Oleh karena itu, diversifikasi produk membuat Samsung menjadi berbeda
dari kompetitornya sehingga Samsung dapat masuk dalam setiap kategori
elektronik. Diversifikasi memungkinkan Samsung ikut bermain di siklus chip
yang juga dipakai oleh beberapa produsen elektronik lainnya. Dengan strategi
memposisikan produk yang terperinci, maka Samsung akan semakin mudah untuk
memasarkan kepada segmen yang tepat.
Digital-Convergence Strategy
Samsung memusatkan perusahaannya untuk bermain di produk teknologi
digital. Ia pun berhasil berdiri sebagai leader dalam era digital.Samsung’s Digital
Convergence mengacu pada dua trend, yaitu menggabungkan beberapa
teknologi ke dalam satu produk utama (major product) dan beberapa teknologi
yang terhubung dalam satu jaringan. Sebagai contoh Palm OS yang digabungkan
dengan Cell phone dan Cell phone yang digabungkan dengan kamera menjadi
tipe SPH-i700. Dengan pemusatan pada teknologi digital, maka akan membawa
kepada jaringan dimana-mana.
1. Strength (Kekuatan)
Samsung memiliki brand-image yang melekat di masyarakat.
Samsung telah memprakarsai Era Digital. Samsung menawarkan produk-
produk yang berkualitas.Samsung senantiasa melakukan inovasi-inovasi pada
perkembangan produknya teknologi yang diciptakannya mengikuti
perkembangan jaman. Desain produk-produk Samsung sangat baik dan
diunggulkan. Harga produk-produk Samsung bervariasi dan rata-rata
terjangkau. Adanya diversifikasi produk. Samsung merupakan supplier high-
end mobile handsets. Samsung merupakan pemegang pangsa pasar global
terbesar untuk tiga belas item di antara produk Samsung, termasuk
semikonduktor, TFT-LCD, monitor dan ponsel CDMA.
Pada tahun 2008 Samsung menduduki posisi pertama dalam pasar
ponsel AS, Menduduki posisi No.1 pangsa pasar TV dunia selama sembilan
kali secara berturut-turut. Dengan pandangan ke depan, Samsung telah
membuat kemajuan bersejarah di bidang RnD lini semikonduktor, termasuk
flash memori dan non-memori, semikonduktor khusus pesanan, DRAM dan
SRAM, dan juga memproduksi LCD yang terbaik di kelasnya, telepon
seluler, peralatan digital, dan lebih banyak lagi.Samsung mengadakan pa
rtnership dengan Amerika dan perusahaan-perusahaan ternama.
2. Weakness (Kelemahan)
Budaya Korea yang lebih menekankan hirarki yang dapat
menghambat ide-ide kreatif atau pendapat yang berbeda, budaya korporasi
Korea yang tidak fleksibel, pengalaman dalam mengelola perusahaan global
masih terbatas dan adanya tekanan yang ketat pada karyawan untuk mencapai
sasaran-sasaran yang membuat karyawan berusaha menjual teknologi rahasia
Samsung kepada para pesaingnya.
3. Opportunity (Peluang)
Produk-produk yang ditawarkan Samsung merupakan produk
keperluan rumah tangga yang selalu dicari, adanya peningkatan permintaan
masyarakat akan barang-barang elektronik yang sudah merupakan suatu
kebutuhan, tingkat gengsi pada masyarakat yang selalu ingin memiliki
produk elektronik terbaru dan tercanggih, pengaruh globalisasi yang
mendorong pemasaran barang elektronik yang tiada batas dan permintaan
masyarakat pada produk-produk yang gaya, best practice, simple, dan respon
yang cepat pada perubahan-perubahan pasar.
4. Threat (Ancaman)
Adanya ketergantungan produk-produk lokal pada negara tertentu
sehingga pasar sulit ditembus, kekuatan merek lain yang lebih dahulu
mengusai pasar, munculnya produk-produk baru yang lebih inovatif dari
perusahaan lain, adanya produk-produk dari perusahaan lain yang
menawarkan harga yang lebih murah dengan kualias yang tidak kalah bagus,
ketidakstabilan perekonomian tiap-tiap negara, terjadinya krisis financial
menyebabkan turunnya daya beli masyarakat dan era globalisasi yang dapat
mendorong perusahaan Eropa masuk dan melakukan penetrasi pasar Asia.
G. Analisis SWOT
1. Stategi SO
a. Selalu melakukan inovasi pada produk-produknya.
b. Melakukan investasi lebih pada RnD untuk perkembangan produknya.
c. Karena desain dan style merupakan kunci sukses Samsung, maka
diperlukan adanya perekrutan desainer-desainer yang bertalenta.
d. Memanfaatkan produksi massal, sehingga biaya dapat ditekan dan
dapat menawarkan harga yang murah.
e. Terus mengadakan partnership dengan perusahaan-perusahaan
ternama untuk menghadapi pemasaran tiada batas.
2. Strategi WO
a. Samsung perlu membuang bias Korea mereka dan merekrut lebih
banyak bakat kreatif dari negara lain, karena sistem pendidikan di
Korea tidak mendukung lahirnya insinyur dan manajer yang kreatif.
b. Mengubah gaya kepemimpinan Samsung yang kaku, sehingga
menjadi lebih fleksibel dalam berinovasi.
c. Membeli/bekerja sama dengan perusahaan lain untuk memperoleh
teknologi lanjut untuk lebih mempercepat kemajuan teknologi, namun
sebelumnya harus mempelajari teknik-teknik merger dan akuisisi di
luar negeri.
d. Menjaga kesetiaan dan disiplin organisasi yang kuat.
3. Strategi ST
a. Secara aktif berinvestasi pada pemasaran dan distribusi.
b. Membuat brand-image Samsung lebih mendunia, sehingga konsumen
lebih tertarik pada samsung.
c. Mengalokasikan sumber daya pemasarannya untuk meningkatkan
citra merek.
d. Terus menerus melakukan inovasi produk agar tidak kalah dengan
kompetitor lainnya.
e. Efisiensi produk dengan investasi perusahaan pada fasilitas produksi
dan teknologi pemrosesan yang mengurangi biaya dan meningkatkan
laba.
f. Perhatian lebih pada teknologi, kualitas, deferensiasi produk, dan
kepeminpinan harga dengan tetap mengedepankan kualitas.
g. Memperluas pasar dengan memanfaatkan kekuatan-kekuatan yang
dimilikinya.
4. Strategi WT
a. Menciptakan brand-image yang lebih kuat untuk menarik lebih
banyak konsumen.
b. Selalu berinovasi dan tetap mengupayakan desain-desain yang
menarik.
c. Melakukan hubungan kerjasama yang lebih intensif untuk merambah
pangsa pasar yang lebih luas.
d. Mengubah gaya manajemen menjadi lebih bersifat fleksibel sehingga
dapat meningkatkan kreativitasnya.
Disini terlihat bahwa skor bobot matriks IFE bernilai 2,77 yang dimana ini
mengindikasikan posisi internal perusahaan Samsung kuat.
2. EFE
Untuk memperkirakan skor pada matrik EFE dengan langkah :
1) Tuliskan faktor-faktor eksternal yang telah diidentifikasi dalam proses
audit eksternal, yang mencakup peluang dan ancaman.
2) Berikan bobot (skor) dari mulai 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (sangat
penting) untuk masing-masing faktor. Jumlah seluruh bobot harus
sama dengan 1,0.
3) Kemudian berikan peringkat 1-4 untuk setiap faktor guna
mengidentifikasi tentang seberapa efektif strategi perusahaan saat ini
dalam merespon faktor tersebut, dimana respon perusahaan superior
(4), respon perusahaan diatas rata-rata (3), respon perusahaan rata-rata
(2), dan respon perusahaan buruk (1).
4) Kalikan setiap bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan nilai
tertimbang(bobot skor) setiap variabel.
5) Jumlahkan nilai tertimbang (bobot skor) untuk setiap variabel untuk
menentukan total tertimbang.
Jadi skor total tertimbang 2,61 adalah responnya rata-rata atau poin
tengah sehingga Samsung berjalan dengan sangat baik dan dapat
memanfaatkan kesempatan eksternal dan menghindari ancaman yang
dihadapi oleh perusahaan.
3. CPM (Competitive Profile Matrix)
CPM mengidentifikasikan pesaing utama perusahaan serta kekuatan
dan kelemahan mereka dalam hubungan dengan posisi strategis dari
perusahaan yang dijadikan contoh. Bobot dan total nilai tertimbang untuk
CPM dan EFE memiliki arti yang sama. Tetapi, faktor penentu keberhasilan
(critical succes factor- CSF) dalam CPM mencakup isu eksternal dan
internal. Dengan demikian, peringkat mengacu pada kekuatan dan kelemahan
dimana 4 = kekuatan utama, 3 = kekuatan kecil, 2 = kelemahan kecil, 1 =
kelemahan utama.
Dari Matrik CPM terlihat Samsung berada di posisi pertama, namun Apple
adalah pesaing yang sangat kuat terlihat selisihnya sangat tipis sedangakan
Blackberry adalah pesaing terlemah.
4. Matriks SWOT
3 Inflasi
4 Pasar semakin
kompetitif
SO – Strategies
ST– Strategies
1) Mendesain produk baru yang inovatif yang tidak bisa ditiru oleh
pesaing (S3, T2)
2) Menyediakan banyak jenis dan model produk yang unik dan berbeda
dari produk lain dan dijual dalam harga yang terjangkau (S2, T3, T4)
WO – Strategies
WT– Strategies
5. Matriks Space
SPACE (strategic position an action evaluation) merupakan matriks yang
dipakai untuk memetakan kondisi perusahaan dengan menggunakan model yang
dipresentasikan dengan menggunakan sebuah diagram Cartesius yang terdiri atas
empat kudran dengan skala ukuran yang sama. Hasil analisisnya
mengidentifikasi pemakaian strategi aggressive, conservative, defensive, atau
competitive.
Masing – masing sumbu dari matriks SPACE menyatakan dua dimensi
yaitu :
1. Dimensi internal yang terdiri atas financial Position (FP) dan Competitive
Position (CP).
2. Dimensi eksternal yaitu Stability Position (SP) dan Industry Position (IP)
INTERNAL STRATEGIC EKSTERNAL STRATEGIC
No. No.
POSITION POSITION
Financial Position (FP) Ratings Stability Position (SP) Ratings
Pendapatan Samsung Perubahan teknologi
semakin meningkat 4.0 telekomunikasi sangat -4.0
1. setiap tahunnya 1. cepat
dengan bertambahnya
jumlah cabang yang
menambah jumlah
penjualan.
Perputaran persediaan Kisaran harga pesaing
Samsung yang relatif 3.5 yang lebih murah -3.0
2. cepat karena 2.
tingginya daya beli
masyarakat.
3. Ketatnya persaingan
di industri gadget -3.0
Rata – rata 3.8 Rata – rata -3.3
Competitive Position (CP) Industry Position (IP)
Memanfaatkan Kondisi Indonesia
1. teknologi yang -3.0 1. yang semakin 4.0
semakin canggih berkembang
dalam inovasi produk memungkinkan
baru penetrasi pasar
Samsung masuk
dengan mudah
Kesetiaan pelanggan Pertumbuhan industri
2. dalam jumlah yang -2.0 2. gadget yang positif 2.0
besar
Kualitas produk dan
3. layanan customer -3.0
service
Rata – rata -2.7 Rata – rata 3.0
FP
(0.3) , (0.5)
Kuadran II Kuadran I
CP IP
SP
Kuadran I
1. Pengembangan pasar
2. Penetrasi pasar
3. Pengembangan produk
4. Diversifikasi produk
Weak Strong
Compe Compe
titive titive
Positio Positio
n n
http://ekanetaputri.blogspot.com/2015/10/manajemen-strategi-perusahaan.html;
diakses pada tanggal 14 oktober 2018.
http://www.samsung.com/id/aboutsamsung/samsung/valuesphilosophy_02.html;
diakses pada tanggal 14 oktober 2018.