Anda di halaman 1dari 22

A.

Studi Kasus
Sebelum tahun 1997, Samsung lebih dikenal dengan reputasinya sebagai
perusahan pembuat peralatan elektronik dengan produk-produk low-end. Perusahaan
tersebut hanya dikenal sebagai imitator, bukan inovator karena memang tidak
melakukan inovai-inovasi produk pada saat itu. Produk-produk kompetitif berdasar
pada low cost yang direfleksikan dengan tenaga kerja yang murah.
Saat itu Samsung belum mempunyai brand value dan belum memiliki
pasar internasional. Strategi yang dilakukannya pada saat itu adalah cost/ price
leadership. Ketika terjadi krisis ekonomi di Asia, Samsung mengalami kerugian yang
besar, namun dia dapat merespon dengan sangat baik. Ia mengembangkan
turnaround strategy, meskipun masih membawa kebudayaan tua Korea Inc yang
tidak fleksibel. Samsung memperbaiki kualitas dan melakukan inovasi-inovasi
produk.
Samsung berfokus pada pasar-pasar tertentu, ia memilih fokus pada pasar
dengan permintaan terbesar, pasar Amerika yang perkembangannya tinggi, juga pada
pasar yang pertumbuhannya cepat, yaitu China. Yun Jong Yong, CEO Samsung,
menggunakan cara tradisional untuk memperbaiki keadaan ekonomi Samsung pada
saat itu. Ia memotong 30% biaya dalam 5 bulan. Untuk itu ia memberhentikan
30.000 dari 70.000 karyawan. Dan Juga membuang unit-unit yang tidak bermanfaat.
Prestasi terbesar Yun adalah perubahan ke arah corporate culture.
Samsung kemudian berkembang menjadi perusahaan berskala
internasional. Dimulai dari menyewa staf yang berpendidikan Amerika atau
berpengalaman secara signifikan di USA. Tiga warga yang bukan berasal dari Korea
Selatan menjadi anggota komisi direktur. Warga asing memiliki 60% saham dari
grup. Perusahaan sekarang menghasilkan 70% dari pendapatannya di luar Korea
Selatan, manufaktur di 14 negara, termasuk China dan Meksiko.
Samsung juga mengadakan partnership dengan America. Pada awal tahun
1997, Samsung hampir tidak berbisnis mobile phones di luar Korea Selatan, tapi
kemudian setelah mengadakan partnership, Samsung memperoleh pesanan 1.8 juta
handsets senilai $600 juta dari Sprint PCS Group. Reputasi Samsung sekarang adalah
high-end mobile handsets dan berkembang sebagai supplier pada industri.
Setelah mengadakan partnership dengan beberapa perusahaan ternama seperti
Best Buy, Radio Shack, dan Circuit City, Samsung lebih sukses dari tahun-tahun
sebelumnya. Pada tahun 2001 Samsung menjual produk-produk senilai $500, dan
menargetkan penjualan $1 miliyar di tahun 2002. penjualan terbaiknya adalah
DVD/VCR player dan mobile phone dan juga PDA. Salah satu kunci sukses
Samsung terletak pada desain. Teknologi dan desain pada Samsung sangat baik.
Samsung memiliki 300 desainer bertalenta di Seoul dan empat kantor desain di USA,
Eropa, dan Jepang. Penekanan produknya adalah pada gaya, best practice, simple,
dan respon yang cepat pada perubahan-perubahan pasar.

B. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan


a. Visi
Visi dari Samsung Electronics adalah menjadi pemimpin pergerakan
konvergensi digital.
Samsung meyakini bahwa melalui inovasi teknologi saat ini, mereka
akan menemukan solusi yang diperlukan untuk menghadapi tantangan hari
esok. Teknologi membuka kesempatan bagi bisnis untuk tumbuh, bagi warga
negara di pasar yang sedang berkembang untuk hidup sejahtera dengan
memasuki tahap ekonomi digital, dan agar masyarakat dapat menemukan
peluang baru.
b. Misi
Misi dari Samsung Electronics adalah menjadi “digital-εCompany”
yang terbaik.
Digital : menciptakan produk dan layanan teknologi yang memimpin industri.
menempatkan manajemen dan proses produksi yang paling efisien.
Company (perusahaan): mempertahankan fokus yang mantap untuk
memperkuat organisasi demi terus menjadi pemimpin teknologi global dan
perusahaan yang terpercaya dan bertanggung jawab.
c. Tujuan
Tujuan dari Samsung Electronics adalah mengembangkan teknologi
yang inovatif dan proses efisien yang menciptakan pasar baru, memperkaya
hidup semua orang, dan terus menjadikan Samsung sebagai pemimpin digital
yang terpercaya.

C. Marketing Mix Perusahaan


1. Produk
Samsung lebih memilih untuk memciptakan produk-produk high-end
yang tentu saja menawarkan stylish best-practice products. Produk-produk
tersebut antara lain :
DRAM, SRAM, Flash memory, CDMA mobile phones, TFT-LCDs,
Computer monitors, Big-screen TVs, VCRs, DVD players, MP3 players,
Microwave ovens, dan lain-lain
2. Price
Samsung lebih menekankan pada kualitas produk, sehingga penentuan
harga ditetapkan berdasarkan pada tingkat kualitas masing-masing produk
tersebut.
3. Place
Berhubungan dengan pendistribusian produk kepada konsumen,
Samsung tidak lagi menggunakan outlet-outlet distribusi yang murah seperti
Wal-Mart dan Target, melainkan mempercayakannya pada level yang lebih
tinggi Samsung upmarket seperti Best Buy dan Circuit City.
4. Promotion
Dalam rangka rebranding, Samsung telah mengurangi 55 agency
periklanan dan hanya memusatkannya pada satu perusahaan. Samsung
menandatangani kontrak $ 400 juta dengan Madison Avenue firm, Foote,
Cone & Belding Worldwide. Perusahaan tersebut bertugas untuk
menciptakan sebuah global brand image untuk Samsung yaitu sebagai
pembuat stylish best-practice products.
D. Analisis Internal Perusahaan
Perusahaan berfokus pada lima aspek utama, yaitu:
Hardware
Samsung lebih menekankan untuk memproduksi Hardware dan memilih
untuk tidak mengembangkan kepemilikan software dan konten seperti musik, film
dan video games. Meskipun software dinilai mempunyai profit margin yang lebih
besar dan siklus hidup yang lebih lama. Namun, strategi Samsung adalah focus pada
hardware dan perangkatnya dan berkolaborasi dengan (rovider konten ketika sudah
tepat).
Samsung melakukan outsource ke external supplier dan lebih serius pada
kegiatan manufaktur yang mandiri. Samsung berpikir bahwa dengan menguasai
manufaktur yang mandiri, maka akan dapat menghasilkan advanced products. Oleh
karena itu Samsung pun berani menginvestasikan dananya untuk pabrik
chip.Samsung juga sangat perhatian untuk menekan biaya serendah mungkin. Salah
satunya terwujud dalam pemilihan lokasi, Samsung mengoperasikan 12
pabrik/manufaktur di China pada tahun 2003 dan juga India dengan tujuan
mengambil keuntungan yang berlimpah dengan tarif upah kerja SDM yang murah
terutama pada sektor teknologi.
Samsung sangat cerdik mencegah komoditas supaya tidak terjebak, yaitu
dengan mengkostumisasi/mengkombinasikan produksi sebanyak mungkin.
Sebagai contoh sebagian dari memori chip yang diproduksi adalah special order
untuk Dell, Microsoft bahkan Nokia. Sebagai hasilnya, harga rata-rata Samsung
adalah 17% diatas level industri. Begitu pula pada pasar telepon seluler. Sementara
rata-rata bisnis elektronik lainnya melakukan outsource pada manufaktur dan focus
pada core competencies nya, Samsung lebih fokus pada manufaktur sebagai
kompeten utamanya.
Digital Product Innovation
Samsung sangat gemar melakukan inovasi, salah satu inovasinya yaitu
dengan melakukan perubahan teknologi analog ke digital. Dengan fokus berinvestasi
di produk teknologi digital, Samsung dapat memposisikan produk-produknya sebagai
produk premium. Samsung juga menerapkan Sashimi Theory yaitu menjual
dengan harga tinggi pada hari pertama disaat masih fresh, namun menurunkan
harganya secara dramatis setelahnya karena produk sudah tidak lagi fresh.

Diversifikasi produk
Samsung bertujuan untuk menaikkan harga dan profit margin dengan menjual
produk-produk yang berkualitas tinggi, tidak hanya ditekankan pada teknologi baru,
tapi juga desain. Ini membutuhkan strategi inovasi yang dapat menghasilkan produk-
produk yang baru dan menarik. CEO Yun memutuskan bahwa Samsung hanya akan
menjual produk-produk high-end, sehingga membutuhkan investasi dengan jumlah
besar untuk penelitian. Penerapan inovasi desain tersebut tidak hanya untuk produk-
produk final consumer, tapi pada input-input yang penting.
Oleh karena itu, diversifikasi produk membuat Samsung menjadi berbeda
dari kompetitornya sehingga Samsung dapat masuk dalam setiap kategori
elektronik. Diversifikasi memungkinkan Samsung ikut bermain di siklus chip
yang juga dipakai oleh beberapa produsen elektronik lainnya. Dengan strategi
memposisikan produk yang terperinci, maka Samsung akan semakin mudah untuk
memasarkan kepada segmen yang tepat.
Digital-Convergence Strategy
Samsung memusatkan perusahaannya untuk bermain di produk teknologi
digital. Ia pun berhasil berdiri sebagai leader dalam era digital.Samsung’s Digital
Convergence mengacu pada dua trend, yaitu menggabungkan beberapa
teknologi ke dalam satu produk utama (major product) dan beberapa teknologi
yang terhubung dalam satu jaringan. Sebagai contoh Palm OS yang digabungkan
dengan Cell phone dan Cell phone yang digabungkan dengan kamera menjadi
tipe SPH-i700. Dengan pemusatan pada teknologi digital, maka akan membawa
kepada jaringan dimana-mana.

E. Analisis eksternal Perusahaan


Samsung vs Sony
Sejak 2003 penjualan Sony cukup stagnan atau cenderung turun. Selain itu
profitabilitas merosot sejak tahun 1997. Penyebabnya adalah Sony tidak pernah lagi
meluncurkan produk-produk inovasi baru. Perusahaan tersebut gagal berinvestasi
secara dini dan agresif dalam mengembangkan produk-produknya yang
menyebabkan kalahnya persaingan dengan perusahaan-perusahaan lain.
Lain halnya dengan Samsung, Samsung merupakan sebuah perusahaan yang
tidak sebesar Sony namun menawarkan produk-produk unggulan dan berkinerja
hebat. TV dan produk electronics Samsung juga dikenal karena kualitasnya yang
bagus. Samsung menduduki peringkat pertama untuk semikonduktor dan cukup
tinggi peringkatnya untuk monitor LCD dan TV LCD. Samsung berhasil menemukan
tren utama dalam industri elektronik dan berinvestasi secara agresif. Oleh karena itu
kondisi keuangan Samsung dapat dikatakan lebih baik daripada SONY
Sony memiliki sejarah meluas ke luar negeri yang lebih banyak daripada
Samsung. Sony memiliki banyak pabrik produksi di luar negeri di seluruh dunia,
Samsung memang kalah dari Sony dalam segala aspek globalisasi. Namun Samsung
lebih sigap memanfaatkan peluang-peluang dan merancang strateginya, sebagai
contoh strategi dalam menciptakan brand-marketing, dalam bidang sponsorship, R n
D, dan desain produknya.

F. Identifikasi Strenght (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunities


(Peluang), dan Threat (Ancaman)

1. Strength (Kekuatan)
Samsung memiliki brand-image yang melekat di masyarakat.
Samsung telah memprakarsai Era Digital. Samsung menawarkan produk-
produk yang berkualitas.Samsung senantiasa melakukan inovasi-inovasi pada
perkembangan produknya teknologi yang diciptakannya mengikuti
perkembangan jaman. Desain produk-produk Samsung sangat baik dan
diunggulkan. Harga produk-produk Samsung bervariasi dan rata-rata
terjangkau. Adanya diversifikasi produk. Samsung merupakan supplier high-
end mobile handsets. Samsung merupakan pemegang pangsa pasar global
terbesar untuk tiga belas item di antara produk Samsung, termasuk
semikonduktor, TFT-LCD, monitor dan ponsel CDMA.
Pada tahun 2008 Samsung menduduki posisi pertama dalam pasar
ponsel AS, Menduduki posisi No.1 pangsa pasar TV dunia selama sembilan
kali secara berturut-turut. Dengan pandangan ke depan, Samsung telah
membuat kemajuan bersejarah di bidang RnD lini semikonduktor, termasuk
flash memori dan non-memori, semikonduktor khusus pesanan, DRAM dan
SRAM, dan juga memproduksi LCD yang terbaik di kelasnya, telepon
seluler, peralatan digital, dan lebih banyak lagi.Samsung mengadakan pa
rtnership dengan Amerika dan perusahaan-perusahaan ternama.
2. Weakness (Kelemahan)
Budaya Korea yang lebih menekankan hirarki yang dapat
menghambat ide-ide kreatif atau pendapat yang berbeda, budaya korporasi
Korea yang tidak fleksibel, pengalaman dalam mengelola perusahaan global
masih terbatas dan adanya tekanan yang ketat pada karyawan untuk mencapai
sasaran-sasaran yang membuat karyawan berusaha menjual teknologi rahasia
Samsung kepada para pesaingnya.
3. Opportunity (Peluang)
Produk-produk yang ditawarkan Samsung merupakan produk
keperluan rumah tangga yang selalu dicari, adanya peningkatan permintaan
masyarakat akan barang-barang elektronik yang sudah merupakan suatu
kebutuhan, tingkat gengsi pada masyarakat yang selalu ingin memiliki
produk elektronik terbaru dan tercanggih, pengaruh globalisasi yang
mendorong pemasaran barang elektronik yang tiada batas dan permintaan
masyarakat pada produk-produk yang gaya, best practice, simple, dan respon
yang cepat pada perubahan-perubahan pasar.
4. Threat (Ancaman)
Adanya ketergantungan produk-produk lokal pada negara tertentu
sehingga pasar sulit ditembus, kekuatan merek lain yang lebih dahulu
mengusai pasar, munculnya produk-produk baru yang lebih inovatif dari
perusahaan lain, adanya produk-produk dari perusahaan lain yang
menawarkan harga yang lebih murah dengan kualias yang tidak kalah bagus,
ketidakstabilan perekonomian tiap-tiap negara, terjadinya krisis financial
menyebabkan turunnya daya beli masyarakat dan era globalisasi yang dapat
mendorong perusahaan Eropa masuk dan melakukan penetrasi pasar Asia.
G. Analisis SWOT
1. Stategi SO
a. Selalu melakukan inovasi pada produk-produknya.
b. Melakukan investasi lebih pada RnD untuk perkembangan produknya.
c. Karena desain dan style merupakan kunci sukses Samsung, maka
diperlukan adanya perekrutan desainer-desainer yang bertalenta.
d. Memanfaatkan produksi massal, sehingga biaya dapat ditekan dan
dapat menawarkan harga yang murah.
e. Terus mengadakan partnership dengan perusahaan-perusahaan
ternama untuk menghadapi pemasaran tiada batas.
2. Strategi WO
a. Samsung perlu membuang bias Korea mereka dan merekrut lebih
banyak bakat kreatif dari negara lain, karena sistem pendidikan di
Korea tidak mendukung lahirnya insinyur dan manajer yang kreatif.
b. Mengubah gaya kepemimpinan Samsung yang kaku, sehingga
menjadi lebih fleksibel dalam berinovasi.
c. Membeli/bekerja sama dengan perusahaan lain untuk memperoleh
teknologi lanjut untuk lebih mempercepat kemajuan teknologi, namun
sebelumnya harus mempelajari teknik-teknik merger dan akuisisi di
luar negeri.
d. Menjaga kesetiaan dan disiplin organisasi yang kuat.
3. Strategi ST
a. Secara aktif berinvestasi pada pemasaran dan distribusi.
b. Membuat brand-image Samsung lebih mendunia, sehingga konsumen
lebih tertarik pada samsung.
c. Mengalokasikan sumber daya pemasarannya untuk meningkatkan
citra merek.
d. Terus menerus melakukan inovasi produk agar tidak kalah dengan
kompetitor lainnya.
e. Efisiensi produk dengan investasi perusahaan pada fasilitas produksi
dan teknologi pemrosesan yang mengurangi biaya dan meningkatkan
laba.
f. Perhatian lebih pada teknologi, kualitas, deferensiasi produk, dan
kepeminpinan harga dengan tetap mengedepankan kualitas.
g. Memperluas pasar dengan memanfaatkan kekuatan-kekuatan yang
dimilikinya.
4. Strategi WT
a. Menciptakan brand-image yang lebih kuat untuk menarik lebih
banyak konsumen.
b. Selalu berinovasi dan tetap mengupayakan desain-desain yang
menarik.
c. Melakukan hubungan kerjasama yang lebih intensif untuk merambah
pangsa pasar yang lebih luas.
d. Mengubah gaya manajemen menjadi lebih bersifat fleksibel sehingga
dapat meningkatkan kreativitasnya.

H. Implementasi Instrumen Analisis


1. IFE
Dimana Samsung yang awal mulanya perusahaan yang hampir
bangkrut, tapi dengan adanya inovasi yang dilakukan melalui strateginya ia
menjadi bangkit kembali dalam pasarnya. Disini memhitungkan IFE sebelum
Samsung melakukan inovasi.Untuk memperkirakan skor pada martik IFE
dengan langkah :
1) Tuliskan faktor-faktor internal yang telah diidentifikasi dalam proses
audit internal, yang meliputi kekuatan dan kelemahan.
2) Berikan bobot (skor) dari mulai 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (sangat
penting) untuk masing-masing faktor. Bobot ini diberikan kepada
masing-masing faktor mengambarkan tingkat kepentingan relative dari
faktor terhadap keberhasilan perusahaan. Faktor tersebut yang
mempengaruhi paling besar yang diberikam bobot paling tinggi.
Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1,0.
3) Kemudian berikan peringkat 1 - 4 untuk setiap faktor guna
mengidentifikasi apakah faktor tersebut menunjukan kelemahan utama
(1), kelemahan kecil (2), kekuatan kecil (3) dan kekuatan utama (4).
4) Kalikan setiap bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan nilai
tertimbang (bobot skor) setiap variabel.
5) Jumlahkan nilai tertimbang (bobot skor) untuk setiap variabel untuk
menentukan total tertimbang.

Internal factor Evalution


Faktor- Faktor Internal Bobot Peringkat Skor
Kunci Tertimbang
Kekuatan
1 Samsung memilki brand- 0,10 3 0,30
image yang melekat
2 Diversifikasi produk 0,12 4 0,48
yang berkualitas
3 Desain produk yang 0,10 2 0,20
inovatif
4 Harga yang terjangkau 0,08 3 0,24
oleh daya beli konsumen
5 Pemegang pangsa pasar 0,07 4 0,28
global terbesar
6 Partnership dengan 0,12 4 0,48
perusahaan ternama
(google)
Kelemahan
7 Persediaan barang tidak 0,11 1 0,11
sebanding dengan
permintaan
8 Tingkat pelayanan yang 0,08 3 0,24
masih kurang
9 Penyebaran produk 0,10 2 0,20
tertentu terbatas hanya
untuk negara tertentu
10 Terbatasnya update OS 0,12 2 0,24
untuk produk yang
kurang diminati
masyarakat
Total 1,00 2,77

Disini terlihat bahwa skor bobot matriks IFE bernilai 2,77 yang dimana ini
mengindikasikan posisi internal perusahaan Samsung kuat.

2. EFE
Untuk memperkirakan skor pada matrik EFE dengan langkah :
1) Tuliskan faktor-faktor eksternal yang telah diidentifikasi dalam proses
audit eksternal, yang mencakup peluang dan ancaman.
2) Berikan bobot (skor) dari mulai 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (sangat
penting) untuk masing-masing faktor. Jumlah seluruh bobot harus
sama dengan 1,0.
3) Kemudian berikan peringkat 1-4 untuk setiap faktor guna
mengidentifikasi tentang seberapa efektif strategi perusahaan saat ini
dalam merespon faktor tersebut, dimana respon perusahaan superior
(4), respon perusahaan diatas rata-rata (3), respon perusahaan rata-rata
(2), dan respon perusahaan buruk (1).
4) Kalikan setiap bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan nilai
tertimbang(bobot skor) setiap variabel.
5) Jumlahkan nilai tertimbang (bobot skor) untuk setiap variabel untuk
menentukan total tertimbang.

External Factor Evaluation


Faktor - Faktor Eksternal Skor
Bobot Peringkat
Kunci Tertimbang
Peluang
1 Daya beli 0,13 3 0,39
2 Teknologi mengikuti 0,14 4
perkermbangan zaman 0,56
3 Memiliki banyak 0,12 3
cabang sehingga
menjangkau lebih
banyak konsumen 0,36
4 Mampu dalam 0,09 3
membuat hardware
sendiri 0,27
5 Memiliki aplikasi yang 0,08 2
mampu mendorong
kreatifitas 0,16
Ancaman
6 Ketergantungan orang 0,12 1
indonesia akan
aplikasi BBM pada
Blackberry 0,24
7 Harga yang lebih 0,10 3
murah dengan kualitas
serupa dari pesaing 0,10
8 Inflasi 0,09 2 0,27
9 Pasar semakin 0,13 3
kompetitif 0,26
Total 1,00 2,61

Jadi skor total tertimbang 2,61 adalah responnya rata-rata atau poin
tengah sehingga Samsung berjalan dengan sangat baik dan dapat
memanfaatkan kesempatan eksternal dan menghindari ancaman yang
dihadapi oleh perusahaan.
3. CPM (Competitive Profile Matrix)
CPM mengidentifikasikan pesaing utama perusahaan serta kekuatan
dan kelemahan mereka dalam hubungan dengan posisi strategis dari
perusahaan yang dijadikan contoh. Bobot dan total nilai tertimbang untuk
CPM dan EFE memiliki arti yang sama. Tetapi, faktor penentu keberhasilan
(critical succes factor- CSF) dalam CPM mencakup isu eksternal dan
internal. Dengan demikian, peringkat mengacu pada kekuatan dan kelemahan
dimana 4 = kekuatan utama, 3 = kekuatan kecil, 2 = kelemahan kecil, 1 =
kelemahan utama.

Matriks CPM untuk Samsung


Samsung Blackberry Apple
No Faktor Bobot Peringkat Skor Peringkat Skor Peringkat Skor
Kesuksesan
Penting
1 Periklanan 0,12 4 0,48 3 0,36 2 0,24
2 Kesetiaan 0,12 3 0,36 4 0,48 3 0,36
konsumen
3 Layanan 0,18 2 0,36 3 0,54 2 0,36
konsumen
4 Posisi 0,16 4 0,64 2 0,32 4 0,64
keuangan
5 Ekspansi 0,13 3 0,39 1 0,13 4 0,52
global
6 Persaingan 0,14 3 0,42 2 0,28 3 0,42
Harga
7 Kualitas 0,15 4 0,60 2 0,30 4 0,60
Produk
Total 1,00 3,25 2,41 3,14

Dari Matrik CPM terlihat Samsung berada di posisi pertama, namun Apple
adalah pesaing yang sangat kuat terlihat selisihnya sangat tipis sedangakan
Blackberry adalah pesaing terlemah.
4. Matriks SWOT

Strengths-Weaknesses Kekuatan Kelemahan


–opportunities- 1 Samsung memilki 1 Persediaan barang
Threats ( SWOT ) brand-image yang tidak sebanding
Matrix melekat dengan
permintaan
2 Diversifikasi produk 2 Tingkat
yang berkualitas pelayanan yang
masih kurang
3 Desain produk yang 3 Penyebaran
inovatif produk tertentu
terbatas hanya
untuk negara
tertentu
4 Harga yang 4 Terbatasnya
terjangkau oleh daya update OS untuk
beli konsumen produk yang
kurang diminati
masyarakat
5 Pemegang pangsa
pasar global terbesar
6 Partnership dengan
perusahaan ternama
(google)
Peluang Strategi SO Strategi WO
1 Daya beli 1 Menambahkan 1 Menyediakan
jumlah produksi jumlah persediaan
untuk produk yang untuk produk
paling diminati ( S4, baru di masing-
O1) masing cabang
dengan kuantitas
yang mampu
memenuhi jumlah
permintaan ( W1,
O3)
2 Teknologi 2 Mengadakan event 2 Mengadakan
mengikuti kreativitas secara pelatihan bagi
perkermbangan online dengan karyawan baru
zaman menggunakan dan lama agar
aplikasi dari mampu
samsung sendiri ( memberikan
S6, O5) pelayanan yang
berkualitas
(W2,O3)
3 Memiliki banyak 3 Memperluas
cabang sehingga pangsa pasar
menjangkau lebih seluruh jenis
banyak konsumen produk tanpa
pengecualian
(W3, O1)
4 Mampu dalam
membuat hardware
sendiri
5 Memiliki aplikasi
yang mampu
mendorong
kreatifitas
Ancaman Strategi ST Strategi WT
1 Ketergantungan 1 Mendesain produk 1 Menyediakan
orang indonesia baru yang inovatif sarana yang
akan aplikasi BBM yang tidak bisa memungkinkan
pada Blackberry ditiru oleh pesaing keseluruhan
(S3, T2) produk untuk
diupdate baik
untuk produk
yang paling
diminati maupun
yang kurang
diminati (W4, T4)

2 Harga yang lebih 2 Menyediakan 2 Mendayagunakan


murah dengan banyak jenis dan SDM yang
kualitas serupa dari model produk yang kompeten dalam
pesaing unik dan berbeda memberikan
dari produk lain dan service
di jual dengan harga terbaik yang
yang terjangkau (S2, menjadi salah
T3, T4) satu faktor
penarik minat
konsumen. (W2,
T4)

3 Inflasi
4 Pasar semakin
kompetitif

Dari SWOT Matriks, strategi yang dapat diformulasikan oleh


Samsung adalah sebagai berikut:

SO – Strategies

1) Menambah jumlah produksi untuk produk yang paling diminati. (S4,


O1)
2) Mengadakanevent kreatifitas secaraonline dengan menggunakan
aplikasi dariSamsung sendiri. (S6, O5)

ST– Strategies

1) Mendesain produk baru yang inovatif yang tidak bisa ditiru oleh
pesaing (S3, T2)
2) Menyediakan banyak jenis dan model produk yang unik dan berbeda
dari produk lain dan dijual dalam harga yang terjangkau (S2, T3, T4)

WO – Strategies

1) Menyediakan jumlah persediaan untuk produk baru di masing-masing


cabangdengan kuantitas yang mampu memenuhi jumlah permintaan.
(W1, O3)
2) Mengadakan pelatihan bagi karyawan baru dan lama agar mampu
memberikanpelayanan yang berkualitas. (W2, O3)
3) Memperluas pangsa pasar seluruh jenis produk tanpa pengecualian.
(W3, O1)

WT– Strategies

1) Menyediakan sarana yang memungkinkan keseluruhan produk untuk


diupdate baik untuk produk yang paling diminati maupun yang kurang
diminati (W4, T4)
2) Mendayagunakan SDM yang kompeten dalam memberikan service
terbaik yangmenjadi salah satu faktor penarik minat konsumen. (W2,
T4)

5. Matriks Space
SPACE (strategic position an action evaluation) merupakan matriks yang
dipakai untuk memetakan kondisi perusahaan dengan menggunakan model yang
dipresentasikan dengan menggunakan sebuah diagram Cartesius yang terdiri atas
empat kudran dengan skala ukuran yang sama. Hasil analisisnya
mengidentifikasi pemakaian strategi aggressive, conservative, defensive, atau
competitive.
Masing – masing sumbu dari matriks SPACE menyatakan dua dimensi
yaitu :

1. Dimensi internal yang terdiri atas financial Position (FP) dan Competitive
Position (CP).
2. Dimensi eksternal yaitu Stability Position (SP) dan Industry Position (IP)
INTERNAL STRATEGIC EKSTERNAL STRATEGIC
No. No.
POSITION POSITION
Financial Position (FP) Ratings Stability Position (SP) Ratings
Pendapatan Samsung Perubahan teknologi
semakin meningkat 4.0 telekomunikasi sangat -4.0
1. setiap tahunnya 1. cepat
dengan bertambahnya
jumlah cabang yang
menambah jumlah
penjualan.
Perputaran persediaan Kisaran harga pesaing
Samsung yang relatif 3.5 yang lebih murah -3.0
2. cepat karena 2.
tingginya daya beli
masyarakat.
3. Ketatnya persaingan
di industri gadget -3.0
Rata – rata 3.8 Rata – rata -3.3
Competitive Position (CP) Industry Position (IP)
Memanfaatkan Kondisi Indonesia
1. teknologi yang -3.0 1. yang semakin 4.0
semakin canggih berkembang
dalam inovasi produk memungkinkan
baru penetrasi pasar
Samsung masuk
dengan mudah
Kesetiaan pelanggan Pertumbuhan industri
2. dalam jumlah yang -2.0 2. gadget yang positif 2.0
besar
Kualitas produk dan
3. layanan customer -3.0
service
Rata – rata -2.7 Rata – rata 3.0

Kesimpulan Koordinat Vektor Arah :

Sumbu x : (IP , CP) = (3.0) + (-2,7) = (0.3)


Sumbu y : (SP, FP) = (-3.3) + (3.8) = (0.5)

FP

(0.3) , (0.5)

Kuadran II Kuadran I

CP IP

Kuadran III Kuadran IV

SP

Dari gambar matriks di atas dapat disimpulkan bahwa Samsung berada


pada Kuadran I, yaitu posisi Agresif. Pada posisi ini strategi yang tepat untuk
Samsung adalah diversifikasi produk seperti memperbanyak jenis dan model
produk juga pengembangan pasar dengan cara mengembangkan produk baik dari
software maupun hardware, dan strategi penetrasi pasar dimana Samsung
menerapkan strategi − strategi yang diperlukan untuk meningkatkan daya beli
konsumen serta mengupayakan strategi untuk menarik konsumen dari
perusahaan pesaing.

6. Matriks Grand Strategi


Merupakan suatu alat yang digunakan dalam memformulasikan strategi.
Matriks ini menggunakan pertumbuhan pasar sebagai sumbu Y dan posisi daya
saing dalam pasar industri yang serupa sebagai sumbu X.

Rapid Market Growth

Kuadran I
1. Pengembangan pasar
2. Penetrasi pasar
3. Pengembangan produk
4. Diversifikasi produk

Weak Strong
Compe Compe
titive titive
Positio Positio
n n

Slow Market Growth

Dari gambar matriks di atas dapat disimpulkan bahwa Samsung berada


dalam kuadran I dikarenakan penetrasi pasar dan pengembangan pasar serta
pengembangan produk yang ada saat ini sudah merupakan strategi yang sesuai.
Diversifikasi produk yang dilakukan Samsung dan membantu mengurangi risiko
yang berkaitan dengan produk yang sempit. Samsung memiliki sumber daya
yang memadai untuk mengambil keuntungan dari berbagai peluang eksternal
yang muncul di berbagai bidang.
Kesimpulan

Samsung sebagai perusahaan besar di bidang teknologi terus melakukan inovasi di


tubuh perusahaan, baik inovasi personal, proses, maupun produk yang dihasilkan.
Inovasi yang dibentuk Samsung tidak hanya berasal dari internal perusahaan, namun
juga bersumber dari eksternal perusahaan dan dilaksanakan melalui strategi open
innovation. Samsung semakin memerhatikan manajemen inovasinya pada persaingan
yang kompetitif. Pengembangan pasar, Penetrasi pasar, Pengembangan produk dan
Diversifikasi produk yang bersifat agresif menunjukkan bahwa Samsung memang
benar- benar memanfaatkan celah sekecil mungkin guna mengambil keuntungan dari
berbagai peluang eksternal yang muncul di berbagai bidang.

Kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pihak Samsung memiliki fungsi untuk


menunjang proses perusahaan dalam melakukan pengembangan produk maupun
membuat produk-produk yang memiliki nilai lebih lagi bagi konsumennya. Samsung
saat ini sedang menciptakan berbagai macam konsep produk teknologi yang
bertujuan untuk meningkatkan kecepatan akses data, memudahkan proses
pembelajaran, mengubah imajinasi yang sebelumnya hanya gambar menjadi sebuah
kenyataan, dan memudahkan toko retail yang sebelumnya offline store menjadi
online store.
Daftar Pustaka

David, Fred R. 2016. Strategic Management (Manajemen Strategis Konsep). Edisi


15. Jakarta: Salemba Empat.

http://ekanetaputri.blogspot.com/2015/10/manajemen-strategi-perusahaan.html;
diakses pada tanggal 14 oktober 2018.

http://www.samsung.com/id/aboutsamsung/samsung/valuesphilosophy_02.html;
diakses pada tanggal 14 oktober 2018.

Anda mungkin juga menyukai