(Survei Perusahaan UMKM PDAM Tirta Sejiran Setason Kab. Bangka Barat)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Program
Studi Akuntansi
Disusun Oleh:
15.152.0179
PALEMBANG
2019
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
(Survei Perusahaan UMKM PDAM Tirta Sejiran Setason Kab. Bangka Barat)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun Oleh:
15.152.0179
PALEMBANG
2019
ii
iii
iv
v
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN INFORMASI
AKUNTANSI PADA UMKM
(Survei Perusahaan UMKM PDAM Tirta Sejiran Setason Kab. Bangka Barat)
ABSTRAK
Secara umum, Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau biasa disebut dengan UMKM
adalah salah satu aktivita ekonomi yang dilakukan mayoritas warga negara di Indonesia.
Salah satu yang menjadi penting bagi UMKM yaitu penggunaan informasi akuntansi,
dimana peneliti melakukan surveynya di PDAM TSS Bangka Barat. Dalam permasalahan
UMKM terdiri dari beberapa permasalahan, terutama di usaha kecil seperti kesalahan
barang yang dikirim, proses biroklasi atau pembayaran yang lambat di pemerintahan,
harga yang tidak sesuai, barang yang terlambat datang, dan persaingan yang tidak
kompotitif atau tiak sehat. Sehingga pihak PDAM tersebut menjadi kesulitan untuk bisa
berkembang. Tujuan dari penelitia ini yaitu untuk mengetahui berpengaruh atau tidaknya
jenjang pendidikan terakhir, skala usaha, lama usaha, latar belakang pendidikan, dan
pengetahuan akuntansi terhadap penggunaan informasi akuntansi pada UMKM.
Populasi dalam penelitian tersebut yaitu seluruh pemilik dan karyawan UMKM
berjumlah 55 karyawan tetap UMKM. Untuk sampel penelitian dikarenakan populasinya
kurang dari 100 orang, maka sampelnya sama di populasi sebanyak 55 karyawan tetap
UMKM. Pengumpulan data yang digunakan yakni menggunakan penyebaran kuesioner
kepada pemilik dan karyawan UMKM. Data-data yang dianalisis yaitu uji validitas,
reliabilitas, statistik deskriptif, uji normalitas, multikoliniearitas, heteroskedastisitas,
analisis regresi linear berganda, uji koefisien determinasi, uji simultan dan uji parsial.
Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk uji simultan atau secara bersama-sama
kelima variabel bersifat berpengaruh signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi
pada UMKM. Sedangkan untuk uji parsial atau secara sendiri-sendiri bahwa variabel
jenjang pendidikan terakhir, skala usaha, lama usaha, dan latar belakang pendidikan
hasilnya tidak berpengaruh signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi pada
UMKM, sementara itu untuk variabel lainnya yaitu pengetahuan akuntansi hasilnya
berpengaruh signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi pada UMKM.
Kata Kunci: Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Penggunaan Informasi
Akuntansi, PDAM.
vi
FACTORS THAT AFFECT THE USE OF ACCOUNTING INFORMATION IN
UMKM
(Survey of UMKM PDAM Tirta Sejiran Setason, West Bangka Regency)
ABSTRACT
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Jadilah seperti karang dilautan yang kuat dihanam ombak dan kerjakanlah hal yang
bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, karena hidup hanyalah sekali. Ingat
hanya pada Allah apapun dan dimanapun kita berada kepada Dia-lah tempat
KU PERSEMBAHKAN UNTUK
Allah SWT
Saudara-Saudaraku Tersayang
Teman-Teman Seperjuangan
Angkatan 2015
viii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
FOTO
3X4
A. Identitas Diri
ix
Perusahaan Pembiayaan
3 Zahir Accounting 5 03 Oktober 2016, Univ. Bina Darma
4 Seminar Wirausaha Muda Bina Darma 21 Desember 2016, Univ. Bina
Darma
5 Seminar Workshop Pemantauan 02 November 2017, PDAM TSS
Pengolahan dan Distribusi Air Minum Muntok
Untuk PDAM Bangka Barat
6 Bimbingan Teknis Penerapan Sistem 02 Febuari 2018, PDAM TSS
Pengendalian Intern Pada PDAM Muntok
7 Pelatihan Customer Service Di Batam, 10 Juli 2018, PERPAMSI dan PT.
Kepulauan Riau ADHYA TIRTA BATAM
8 Praktek Kerja Lapangan / Magang 10 Oktober 2018, PDAM Tirta
Musi Palembang
9 Seminar dan Forum Diskusi Mahasiswa 20 Desember 2018, Univ. Bina
Ekonomi Se-Kota Palembang Darma
10 Seminar Lembaga Diklat keuangan dan 14 Febuari 2019, S-One Hotel
Informasi Perpajakan Indonesia Palembang
11 Seminar Career Coaching 20 Agustus, 2019, Univ. Bina
Darma
Penulis,
x
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dan Bisnis pada Universitas Bina Darma
Palembang.
Pada saat penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan bantuan,
bimbingan dan nasishat dari berbagai pihak, sehingga dapat membantu dalam proses
penyusunan skripsi. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis berkeinginan
1. Ibu Dr. Sunda Arina, M.Pd., M.M. selaku Rektor Universitas Bina Darma
Palembang.
2. Bapak Dr. Muji Gunarto, S.Si., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
3. Bapak Ade Kemala Jaya, S.E., M.Acc., AK., CA, selaku Ketua Program Studi
4. Ibu Siti Nurhayati Nafsiah, SE., M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
xi
5. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Bina
Darma Palembang.
6. Bapak Abdi Nursahri, ST, selaku Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
7. Kepada kedua orang tuaku tercinta yang telah memberikan semangat dan doa kepada
penulis, dan tidak lupa kepada saudara-saudaraku yang juga memberikan doa agar
Sepenuhnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
kesempurnaan skripsi ini, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
pembaca dan penulis sendiri. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN DEPAN……………………………………………………… ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………. iv
SURAT PERNYATAAN………………………………………………… v
ABSTRAK………………………………………………………………… vi
ABSTRACT………………………………………………………………. vii
KATA PENGANTAR……………………………………………………. xi
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………. 1
xiii
Halaman
Akuntansi………………………………………………………... 37
xiv
Halaman
Informasi Akuntansi…………………………………………. 45
Akuntansi……………………………………………………. 45
Akuntansi…………………………………………………….. 46
Informasi Akuntansi………………………………………… 46
Informasi Akuntansi………………………………………… 47
3.4.1 Populasi………………………………………………………. 50
3.4.2 Sampel……………………………………………………….. 51
xv
Halaman
xvi
Halaman
4.3 Pembahasan……………………………………………………… 99
xvii
Halaman
DAFTAR PUSTAKA
xviii
DAFTAR TABEL
Halaman
Akuntansi di UMKM…………………………………………………… 80
Akuntansi di UMKM…………………………………………………… 83
xix
Halaman
xx
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 3 : SK Pembimbing
xxii
BAB I
PENDAHULUAN
dan Menengah atau disebut dengan singkatan UMKM di Negara Indonesia menjadi
secara global dan juga banyaknya permasalahan yang terjadi seperti menciptakan
brand dan desain, sehingga UMKM di Indonesia menjadi kalah bersaing dengan
Negara lainnya. Pada tahun 2019, jumlah UMKM di Indonesia saat ini sudah
mencapai sekitar 56 juta dengan kompleks permasalahan yang ada. Hal ini
dikhawartirkan akan mengalami kegagalan serta kerugian yang lumayan besar baik di
Untuk bisa mengatasi permasalahan yang ada, perlu adanya suatu solusi, salah
menciptakan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu
yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya,
serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan secara pribadi. Dengan melakukan
menciptakan peluang dirinya sendiri untuk meraih suatu keuntungan. Hal ini akan
Secara umum, Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau biasa disebut dengan
UMKM adalah salah satu aktivita ekonomi yang dilakukan mayoritas warga negara di
1
2
Indonesia . Menurut (UU No. 20 Tahun 2008), UMKM bertujuan menumbuhkan dan
Domestik Bruto atau disebut dengan PDB, angka ekspor nasional, serta investigasi
mengatakan bahwa jumlah Unit Usaha UMKM di Indonesia pada tahun 2017
mencapai sekitar 62.922.617 unit dan Tenaga Kerjanya sebesar 116.673.416 orang.
berkembang dari tahun ke tahun dan akan semakin bagus jika UMKM di Indonesia
dihadapinya, seperti masalah krisis ekonomi pada tahun 1997-1998 dan krisis
ekonomi global pada tahun 2008, yang dimana pada tahun 2008 tersebut sempat
menggemparkan Negara Indonesia dan hanya UMKM saja yang masih sempat berdiri
kokoh.
Kecil, dan Menengah (UMKM), usaha kecil dan menengah adalah sebuah usaha
ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau
badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
dari usaha menengah atau usaha besar yang dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil
UMKM pada penyerahan kredit / pembiayaan UMKM, yang merupakan salah satu
3
Secara umum, Informasi akuntansi merupakan suatu alat yang dipakai bagi
Informasi akuntansi juga digunakan dalam penelitian berdasarkan manfaat bagi para
signifikan serta waktu yang tepat buat perancangan, penanganan, pengambil hasil
keputusan akhir serta penilaian prestasi atau disebut dengan evaluasi kinerja.
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yaitu sebuah bentuk untuk melaksanakan
yang menjadi bagian BUMD yaitu di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta
Sejiran Setason Kab. Bangka Barat, yang merupakan suatu perusahaan bergerak
dalam penyajian dan distribusi air bersih bagi masyarakat umum. Dalam suatu
penelitian, penulis memfokuskan pada bagian pemilik dan karyawan UMKM yang
merupakan Perusahaan UMKM dari PDAM di Kab. Bangka Barat. Dari kedua
sebagai mitra kerja, dimana hubungan tersebut bertujuan untuk melengkapi kebutuhan
Dibalik kerja sama antara pemilik UMKM dan PDAM Kab. Bangka Barat,
terdapat beberapa pemasalahan yang harus dihadapi oleh beberapa rekanan usaha
kecil seperti kesalahan barang yang dikirim, proses biroklasi atau pembayaran yang
lambat di pemerintahan, harga yang tidak sesuai, barang yang terlambat datang, dan
persaingan yang tidak kompentitif atau tidak sehat. Untuk memperkuat permasalahan
tersebut, berikut merupakan data yang terkait berupa jumlah pembelian barang oleh
Tahun Jumlah
2017 Rp 684.539.031
2018 Rp 684.480.500
Sumber: PDAM Tirta Sejiran Setason Kab. Bangka Barat, 2019
barang oleh pihak PDAM kepada pihak UMKM selama satu periode mengalami
penurunan. Hal ini terbukti bahwa informasi akuntansi pada pemilik UMKM di usaha
kecil tidaklah relevan dan tidak tepat waktu, sehingga pihak PDAM tersebut menjadi
dan tepat waktu. Penggunaan informasi akuntansi yang baik diperlukan guna
mengatasi permasalahan yang terjadi sehingga tidak terjadi kerugian di PDAM Kab.
Bangka Barat. Informasi akuntansi dalam UMKM merupakan rangkaian proses yang
pengelolahan perusahaannya.
5
mengelola usahanya dengan melihat berapa jumlah karyawan yang dipekerjakan dan
berapa besar penjualan dan aset yang diperoleh perusahaan dalam satu periode
akuntansi. Semakin besar skala usaha yang dibutuhkan, maka semakin tinggi juga
yang akan datang. Ketiga lama usaha dimana lamanya UMKM itu berdiri, melalui
anggapan maka semakin lama usaha tersebut berjalan, hal tersebut akan menyebabkan
adanya kemajuan usaha yang bersifat signifikan baik kearah positif maupun negatif.
persaingan yang bearti di dunia pasar maupun usaha. Keempat latar belakang
akuntansi yang baik maka wirausaha ini akan dapat menggunakan dan memahami
penelitian ini, faktor-faktor yang difokuskan untuk diteliti yakni jenjang pendidikan
6
terakhir, skala usaha, lama usaha, latar belakang pendidikan, dan pengetahuan
terakhir, ukuran perusahaan, lama usaha dan latar belakang pendidikan hasilnya
dari penelitian (Aufar, 2013), dimana yang menjadi perbedaan antara penelitian
terdahulu dengan penelitian penulis terdiri dari dua. Perbedaan pertama yaitu
variabel, sedangkan penulis menambahkan satu variabel bebas menjadi lima variabel
yakni jenjang pendidikan terkhir, skala usaha, lama usaha, latar belakang pendidikan
Dan perbedaan kedua yaitu lokasi pengambilan data, dimana lokasi penelitian
sedangkan penulis berada di perusahaan UMKM PDAM Tirta Sejiran Setason Kab.
Bangka Barat.
6) Apakah jenjang pendidikan terakhir, skala usaha, lama usaha, latar belakang
tersebut, diantaranya :
informasi akuntansi.
Penelitian ini diharapkan agar dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi perpustakaan, serta
dengan kuesioner, untuk ruang lingkup untuk penelitian tersebut yaitu pemilik atau
bos dari perusahaan beserta karyawan UMKM yaitu berada di Perusahaan UMKM
PDAM Tirta Sejiran Setason Kab. Bangka Barat. Waktu penelitian ini akan
garis besar dan menjelaskan isi dari penelitian sehingga dapat menggambarkan
keterkaitan antara bab yang satu dengan bab yang lain. Berikut akan diuraikan
BAB I : PENDAHULUAN
BAB V : PENUTUP
Dalam bab ini akan ditarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis data
yang telah diuraikan pada Bab IV, serta diberikan saran berdasarkan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
mempunyai peran penting dan strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Selain
berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, UMKM juga
terbukti tidak terpengaruh terhadap krisis. Ketika krisis menerpa pada periode tahun
pelayanan ekonomi serta luas kepada masyarakat, berperan dalam proses pemerataan
usaha mikro kecil dan menengah atau disebut dengan UMKM. Selanjutnya
11
12
“UM atau biasa disebut dengan Usaha Mikro merupakan usaha produktif milik
usaha mikro . UK atau biasa disebut dengan Usaha Kecil merupakan usaha
produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perseorangan atau badan
usaha bukan merupakan anak cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah
atau besar yang memenuhi kriteria usaha kecil. Usaha Menengah adalah usaha
ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang perorangan
atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah
Usaha Kecil (UK), termasuk Usaha Mikro (UMi), adalah entitas usaha yang
tanah dan bangunan tempat usaha dan memiliki penjualan tahunan paling
entitas usaha milik warga negara Indonesia yang memiliki kekayaan bersih
“Usaha Kecil adalah usaha produktif milik warga negara Indonesia, yang
berbentuk badan usaha perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum,
13
atau badan usaha berbadan hukum seperti koperasi, bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi, baik langsung
tahun. Sedangkan Usaha Menengah yaitu usaha yang memiliki kriteria aset
s.d Rp.600.000.000).”
kecil dan menengah merupakan usaha ekonomi produktif yang digerakkan oleh orang
keterbatasannya dalam meluaskan usaha, serta bukan anak perusahaan / afiliasi yang
pembagian UMKM. Maka dari itulah, di penelitian saat ini yang digunakan dengan
penyusun merupakan UU No. 20 Tahun 2008 menjadi sebuah motif guna penjenisan
tanah dan bangunan tempat usaha, atau memiliki hasil penjualan tahunan
dari empat orang. Standar UM diantaranya yaitu: jenis barang atau komoditi
sebagian dari mereka sudah akses ke lembaga keuangan non bank, umumnya
tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP.”
sampai dengan 19 orang. Ciri-ciri usaha kecil adalah sebagai berikut: jenis
barang atau komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak gampang
berubah, lokasi atau tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-
keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha. Sudah memiliki izin usaha
pada umumnya telah memiliki manajemen dan per-organisasi yang lebih baik,
lebih teratur bahkan lebih modern, dengan pembagian tugas yang jelas antara
lain: izin tetangga, izin usaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan
perbankan.”
menempuh beraneka ragam kritis finansial yang sempat menerjang Indonesia maupun
secara Global membuat disebut-sebut UMKM bagaikan bagian usaha yang teruji
tahun 2017 mengatakan maka total pelaku usaha UMKM sudah sampai 62.922.617
unit usaha / berkembang sebesar 2.06% , berbeda melalui tahun 2016 yaitu sebesar
61.651.177 unit. Berikut merupakan data terkait UMKM bersadarkan skala usaha:
16
Dari data di atas maka dapat dilihat hasilnya, maka kenyataannya total pelaku
usaha bagian UMKM yang jauh makin tinggi dibandingkan dengan bagian sektor yang
besar. Banyaknnya pelaku usaha tersebut pastinya sedang mempunyai daya pastinya
jauh bertambah tinggi yang sedang dikontribusikan untuk bagian UMKM sekarang.
Adapun data Product Domestic Bruto (PDB) Atas Dasar Harga Berlaku.
Dimana di tahun 2016, hasil UMKM tersebut sebesar Rp 7.009.283.000,- atau sekitar
7.704.635.900,- atau sekitar 60.00% . Berikut merupakan data yang terkait terhadap
2016 2017
Skala Usaha Hasil % Hasil %
Mikro Rp 4.292.287.800 36,65 Rp 4.727.989.400 36,82
Kecil Rp 1.128.056.800 9,63 Rp 1.234.210.700 9,61
Menengah Rp 1.588.938.300 13,57 Rp 1.742.435.700 13,57
Total UMKM Rp 7.009.283.000 59,84 Rp 7.704.635.900 60,00
Besar Rp 4.703.167.600 40,16 Rp 5.136.223.100 40,00
Sumber: Kementrian Koperasi dan UMKM, 2018
Tabel 2.2 Kelompok UMKM Bersadarkan PDB Atas Dasar Harga Berlaku
17
Dari data diatas dapat diketahui, bahwa jumlah dari tahun 2016 ke tahun 2017
Selain data UMKM yang berada di Indonesia, penulis juga mengambil data
pertumbuhan UMKM pada tahun 2017 sebesar 130.467 unit, sedangkan di tahun 2018
sebesar 180.509 unit. Berikut merupakan data yang terkait tentang pertumbuhan
Tahun 2018
Kabupaten / Kota Tahun 2017 (15 Febuari 2018)
Pangkal Pinang 17.308 10.000
Bangka 3.617 52.000
Belitung 20.491 16.881
Bangka Tengah 39.754 21.515
Bangka Barat 23.813 22.731
Bangka Selatan 6.593 47.122
Bangka Timur 18.891 10.260
Jumlah 130.647 180.509
Sumber: Kabupaten/Kota Prov. Bangka Belitung, 2018
Prov. Bangka Belitung mengalami perkembangan dari tahun 2017 ke tahun 2018,
yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya.
18
adalah suatu data yang tegarap yang menyebabkan dapat dijadikan bagian umum
memiliki definisi yang jauh lebih berharga yakni sebagai pengetahua umum untuk
memastikan suatu kesimpulan saat ini maupun dimasa yang akan mendatang agar
untuk mendapatkan suatu perubahan terhadap data yang tersedia untuk membentuk
operasi, diantarannya yakni data input, data transformation dan information output.
Untuk faktor output tersebut, dibutuhkan suatu aktivitas sebelum data tersebut
dilakukan akan mendapatkan hasil berupa informasi, hal tersebut akan ditampilkan /
informasi adalah data yang telah diolah ke dalam suatu bentuk yang berguna bagi
penerimanya dan nyata atau berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan
mempunyai pengertian yang berbeda-beda dengan data. Data dari fakta-fakta dan
angka-angka yang secara relatif kurang mempunyai arti bagi pemakai. Bila data ini
bahwa informasi itu adalah data yang diproses atau data yang mempunyai arti.
19
Menurut (Ardana dan Lukman, 2016) informasi merupakan hasil olahan data
yang bermanfaat bagi pengguna informasi. Termasuk juga dalam kegiatan informasi
menyimpulkan bahwa informasi merupakan suatu data yang dikelola dan diproses
untuk mengetahui hasil dari data tersebut dan kemudian akan dilakukan pengambilan
keputusan.
Berdasarkan (Sofyan Safri, 1994: 47) dalam (Kristian, 2010) adalah suatu
situasi bidang usaha serta hasil usahanya untuk suatu periode tertentu.
bahwa akuntansi dapat diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan
perusahaan.
sedemikian rupa, sistematis dari segi isi, dan berdasarkan standar yang diakui umum.
Oleh karena itu, pihak yang berkepentingan atas perusahaan dapat mengetahui posisi
keuangan perusahaan serta hasil operasi pada setiap waktu yang diperlukan, sehingga
bidang ekonomi.
akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang digunakan untuk mengubah data
pencatatan, dan juga pengukuran untuk menghasilkan suatu laporan keuangan. Hasil
dari laporan tersebut tidak dapat diubah dikarenakan merupakan suatu pendapatan
kepada negara untuk memunggut pajak berupa pendapatan. Hal ini merupakan suatu
meninggi.
(Soemarso, 2004). Maka pada saat itulah akuntansi disebutkan sebagai suatu metode
yang memperkirikan aktivitas bidang usaha, mengelola data menjadi sebuah informasi
Akuntansi atau akutan sebagai suatu sistem informasi membentuk laporan / informasi
untuk beberapa keperluan baik itu secara individuan maupun perkelompokan berupa
suatu organisasi atau bisnis dengan kelompok yang bersifat penting, baik itu yang ada
22
berhubungan dengan angka-angka dari suatu uang yang dituangkan dalam bentuk
a) perancangan
dapat membentuk rencana yan sesuai, baik yang jangka pendek, menengah,
b) Penyelenggaraan
c) Pertanggungjawaban
pengambilan kesimpulan.
dengan pertumbuhan badan usaha, munculnya sistem perpajakan yang bersifat baru
zaman :
b) Auditing
Bidang ini berhubungan dengan audit secara bebas terhadap laporan yang
dihasilkan oleh akuntansi keuangan. Walaupun tujuan utama audit adalah agar
tertentu.
c) Akuntansi Manajemen
d) Akuntansi Biaya
Bidang ini menekankan pada penetapan dan kontrol atas suatu biaya.
tetapi perhatian yang mulai meningkat diberikan atas biaya distribusi. Bahkan
e) Akuntansi Perpajakan
akuntansi yang lain. Hal ini disebabkan oleh berbedanya konsep tentang
transaksi dan kejadian keuangan, metode pengukuran, dan tata cara pelaporan.
f) Sistem Informasi
sistem ini diproses informasi yang diperlukan untuk menyusun laporan kepada
g) Penganggaran
kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu di masa datang serta analisis
dan pengontrolannya.
h) Akuntansi Pemerintah
i) Akuntansi Internasional
Hubungan aspek tersebut yaitu semua usaha untuk mengetahui hukum serta
multinasional berjalan.
serta badan non profit lainnya. Hal tersebut dibutuhkan karena organisasi
pengamatan operasional.
dapat digunakan dengan bijak oleh bagian internal maupun eksternal usahanya, maka
2013).
a) Informasi Operasi
Informasi tersebut dipakai oleh dua fungsi manajemen, yaitu perancangan dan
Akuntansi manajemen.
Menyajikan data berupa laporan keuangan yang bisa diberikan kepercayaan serta
berguna untuk investor dan kreditor untuk alat pengambilan kesimpulan dan
penyerahan kredit.
Menyajikan data berupa ekonomi dari sebuah kesatuan ekonomi terhadap bagian-
bagian yang memiliki kepentingan, baik bagian-bagian dari dalam badan usaha
memfokuskan asal muasal ekonomi perusahaan serta awal dari kekayaan tersebut.
kepada pihak dalam maupun luar perusahaan. Informasi tersebut dihasilkan dari
sistem informasi yang terdiri dari sistem informasi akuntansi, sistem informasi
informasi sumber daya manusia, dan sistem informasi keuangan. Sistem informasi
akuntansi terdiri dari sistem akuntansi keuangan dan sistem informasi manajemen.
28
penetapan harga penjualan. Hal tersebut dibutuhkan keputusan yang tepat untuk
Perpajakan.
Sebagai bahan atau dasar untuk menilai kinerja perusahaan menurut (Suhairi,
and Ezzel, 1980). Contohnya seperti biaya operasional yang digunakan untuk
meningkatkan penjualan.
Sebagai bahan untuk analisa kredit (pemberian kredit) bagi pihak Bank.
catatan aset dan utang untuk mengetahui transaksi-transaksi yang terjadi dalam
Sebagai bahan untuk menghasilkan informasi akuntansi yang berguna bagi pihak-
keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dengan kata lain laporan keuangan ini
Sementara itu menurut (Aufar, 2013) laporan keuangan yaitu suatu pelaporan
yang sangat diperlukan buat dunia bisnis dan ekonomi, terutama dalam melakukan
pengambilan kesimpulan. Secara umum bahwa laporan keuangan yaitu suatu langkah
beberapa transaksi / insiden yang merupakan suatu geerakan ekonomi badan usaha
sedemikian mungkin, hal ini membuat hanya informasi yang signifikan yang mampu
memberikan gambaran secara layak atau cocok tentang kodisi keuangan beserta hasil
hitungan yang telah digapai oleh badan usaha yang disajikan dalam bentuk berupa
laporan keuangan.
Laporan keuangan merupakan informasi dan dibutuhkan oleh bagi pihak-pihak yang
berkepentingan.
ikhtisar-ikhtisar yang menggambarkan posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas serta
perubahan ekuitas sebuah organisasi dalam satu periode dalam waktu tertentu. Tiap
ikhtisar tersebut dibuat dalam satu format sendiri secara terpisah. Ikhtisar posisi
keuangan tercermin dalam laporan keuangan yang disebut neraca. Laporan ini
mengikhtisarkan status atau posisi sumber daya pada suatu saat tertentu.
keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat
ini atau dalam suatu periode tertentu. Maksud laporan keuangan yang menunjukkan
kondisi perusahaan saat ini adalah merupakan kondisi tertentu. Kondisi perusahaan
terkini adalah keadaan keuangan perusahaan pada tanggal tertentu (untuk neraca) dan
penulis menyimpulkan bahwa laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu
keuangan perusahaan dalam satu peiode akuntansi baik secara keuangan maupun
kinerja perusahaan.
Menurut (IAI, 2012) dalam (Sari, 2017), tujuan laporan keuangan adalah
memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas
entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan
31
kepada mereka. Informasi yang terdapat catatan atas laporan keuangan membantu
pengguna laporan keuangan dalam memprediksi arus kas masa depan dan khususnya
dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya kas dan setara kas.
Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan
Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang
Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada
Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan
periode.
masyarakat, dan terakhir lembaga-lembaga lainnya (IAI, 2001) dalam (Aufar, 2013).
informasi yang berlainan bagi mereka. Kagunaan / keperluan mereka tentang laporan
a) Investor
badan usaha di masa yang akan datang. Mereka membutukan informasi guna
bagus agar investasi mereka dapat kembali serta memperoleh hasil yang lebih
dari investasinya.
b) Kreditor
c) Pemasok (Supplier)
kondisi perusahaan yang dijadikan mitra oleh mereka dapat membayar segala
perusahaan, mereka harus dapat melihat apakah jumlah yang terutang akan
d) Pelanggan
e) Pemerintah
f) Karyawan
g) Manajemen
karakteristik yang berbeda satu sama lain sehingga rincian laporan keuangan satu
34
perusahaan lainnya dapat berbeda, tetapi setiap laporan keuangan yang dihasilkan
oleh setiap institusi harus memenuhi beberapa standar kualitas berikut agar
bermanfaat :
a) Relevan
Setiap jenis laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan harus sesuai
b) Dapat dimengerti
Laporan keuangan harus disusun dengan istilah dan bahasa yang sesederhana
Laporan keuangan yang tidak dapat dimengerti tidak akan ada manfaatnya
sama sekali.
c) Daya uji
d) Netral
ditujukan kepada pihak tertentu saja. Laporan keuangan tidak boleh berpihak
e) Tepat waktu
Laporan keuangan harus dapat disajikan sedini mungkin agar dapat digunakan
f) Daya banding
g) Lengkap
ETAP) adalah suatu standar akuntansi keuangan diamana pemiliknya ditunjukan agar
entitas usaha yang tidak dimiliki akuntanbilitas publik yang ditetapkan oleh Ikatan
Akuntansi Indonesia (IAI) terhadap entitas mikro, kecil dan menengah (UMKM).
SAK ETAP dikeluarkan pada tanggal 17 juli 2009, tetapi penerapan efektif pada
tahun 2011, maka entitas tersebut harus tetap menggunakan SAK umum secara
yang tidak terlibat langsung dalam pengelola usaha, kreditur, dan lembaga
pemeringkat kredit.
Di dalam SAK ETAP tersebut, bahwa suatu entitas tersebut diperlukan agar
a) Neraca
Menyajian suatu data laporan keuangan berupa aset, kewajiban beserta ekuitas
suatu entitas pada saat tanggal tertentu maupun di akhir periode tertentu juga.
selama satu tahun atau periode akuntansi. SAK ETAP mengaturkan suatu pos-
pos minimal yang harus dimiliki dari suatu laporan pendapatan, beban, bagian
laba atau rugi dari investasi yang memakai jenis entitas serta beban pajak.
Menyediakan data berupa laba atau rugi entitas di suatu periode, pos
pendapatan serta beban yang disetujui secara langsung dalam entitas untuk
kesalahan yang telah disetujui dalam periode tersebut dan dividen. Laporan
Menyediakan data berupa informasi perubahan historis atas kas beserta setara
kas entitas, yang membuktikan secara terpisah perubahan yang telah dilakukan
selama satu periode dari suatu kegiatan operasi, investasi beserta pendanaan.
37
penjelasan secara khusus, baik yang dimiliki dari informasi data neraca,
merupakan suatu tingkatan sekolah yang telah ditetapkan bersumber pada jenjang
dalam pendidikan formal, nonformal serta informal yang biisa mendukung satu sama
terbuka melalui tatap muka atau melalui jarak jauh. Pendidikan tersebut bertujuan
menguasai teori dan keterampilan yang menyangkut kegiatan untuk mencapai tujuan.
a) Pendidikan Dasar
(SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI) serta bentuk lain yang sederajat, berikutya
b) Pendidikan Menengah
c) Pendidikan Tinggi
magister, spesialis, serta doktor yang telah disiapkan dengan perguruan tinggi.
usahanya dengan memandang ada beberapa total pegawai atau karyawan yang
dikerjakan serta jumlah tingginya penjualan dan aset didapatkan oleh badan usaha
atau perusahaan dalam satu tahun periode akuntansi (Nicholls and Holmes, 1989)
Total aset dan penjualan dihasilkan oleh badan usaha dapat memperlihatkan
tersebut, maka semakin tinggi juga tingkatan kompleksitas badan usaha dalam
Lama usaha di dalam hal tersebut merupakan lamanya suatu Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah atau (UMKM) dibangun atau usia dari UMKM sejak usaha
Sebagai anggapan bila semakin lama usaha tersebut berdiri, maka hal tersebut
maupun kearah bagian negatif. Pertumbuhan dalam usaha tersebut bergantung dari
iklim perdagangan serta kompetisi yang terdapat didunia usaha maupun pasar. Sama
juga halnya dengan badan usaha kecil dan menengah, bila pimpinan maupun manajer
diharuskan memiliki pola pikir secara luas serta memiliki usaha yang mempunyai usia
yang sudah dikatakan mapan sudah bisa berkompetisi dengan usaha maupun pelaku
UMKM lainnya.
Pendidikan merupakan suatu usaha sadar serta terencana agar bisa tercapai
suasana belajar dan juga proses pembelajaran agar didikan peserta secara aktif bisa
dibutuhkan dirinya dan juga bermasyarakat (Aufar, 2013). Pengusaha dengan latar
belakang ekonomi diyakini akan mempunyai persepsi yang lebih baik pembukuan dan
pengunaan informasi akuntansi di UMKM dapat menjadi suatu hal yang wajib di
jalankan.
dan penganalisaan data keuangan dalam sebuah organisasi. Proses pelajaran mengenai
yang didapatkan oleh pengguna UMKM akan pastinya akan mempengaruhi terhadap
fakta-fakta dan berdasarkan konsep, biasanya tergantung dari instruksi yang ada.
41
menambah referensi dan sebagai acuan dalam penulisan pada tabel berikut:
Hal tersebut memiliki tujuan untuk melihat berpengaruh yang terdiri atas jenjang
43
pendidikan terakhir, skala usaha, lama usaha, latar belakang pendidikan, dan
seseorang maka akan semakin tinggi tingkat pemahaman yang didapatkan pimpinan
Skala usaha yaitu suatu keahlian perusahaan untuk dilakukan olah usahanya
dengan cara memandang jumlah total karyawan yang dikerjakan serta berapa tinggi
aset dan penjualan yang diperoleh perusahaan dalam satu periode akuntansi. Semakin
besar skala usaha yang dibutuhkan, maka semakin banyak informasi untuk
datang. Salah satu informasi yang dibutukan perusahaan tersebut yaitu informasi
akuntansi.
Lama usaha yaitu lamanya suatu badan usaha yang telah dibangun dalam
melakukan proses usaha tersebut. Dengan asumsi bahwa semakin lama usaha tersebut
kearah yang positif atau negatif. Lamanya perusahaan itu berdiri, maka informasi
berguna untuk badan usaha, dikarenakan mereka lebih bisa memahami ilmu beserta
44
akuntansi yang baik maka wirausaha ini akan dapat menggunakan dan memahami
keputusan.
sebagai berikut:
Jenjang Pendidikan
Terakhir (X1)
Penggunaan
Pengetahuan
Akuntansi (X5)
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
sementara dari suatu permasalahan yang dimaksudkan, hal tersebut sebagai tuntutan
45
Informasi Akuntansi
dan karyawan UMKM dimana mempunyai jenjang pendidikan yang tingkatnya sudah
tinggi.
akuntansi.
skala usaha untuk mengelola usahanya dengan melihat jumlah karyawan, total aset
serta penjualan yang dimiliki dalam satu periode akuntansi. Hal tersebut akan
46
menentukan langkah-langkah apa yang harus diambil perusahaan dimasa yang akan
datang.
akuntansi.
satu yang akan mempengaruhi informasi akuntansi, dikarenakan badan usaha yang
banyaknya informasi dibanding dengan badan usaha yang dibangun lebih dari 10
tahun. Oleh karena itu semakin lama perusahaan itu berdiri, maka semakin banyak
berikut:
akuntansi.
Akuntansi
dapat berkembangnya keahlian serta membuat watak beserta peradaban bangsa yang
bermantabat.
Oleh karena itu, latar belakang pendidikan menjadi penting bagi informasi
akuntansi, karena mereka lebih dapat mengetahui ilmu dan kegunaan akuntansi atau
akuntansi.
Akuntansi
pengambilan keputusan.
usahanya juga pastinya akan semakin berkembang. Oleh karena itu, pengatahuan
akuntansi.
informasi akuntansi.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Objek penelitian merupakan suatu variabel atau apa yang menjadi titik
perhatian dari suatu penelitian. Yang menjadi objek dalam penelitian tersebut yaitu
untuk meneliti sesampai manakah jenjang pendidikan terakhir, skala usaha, lama
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode analisis data yang
digunakan dalam dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode kuantitatif
adalah suatu penelitian yang data tersebut menggunakan angka-angka dan analisis
menggunakan statistik.
UMKM.
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dara dua jenis, yaitu:
a) Data Primer
Data primer merupakan suatu data yang diperoleh langsung dari sumbernya
49
50
b) Data Sekunder
tertulis dengan mempelajari berbagai tulisan dari buku, jurnal, dan internet
3.4.1 Populasi
terdiri atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
Populasi untuk penelitian tersebut yaitu semua pemilik dan karyawan dari UMKM
dimana merupakan perusahaan UMKM di PDAM Tirta Sejiran Setason Kab. Bangka
3.4.2 Sampel
dimiliki oleh populasi. Dapat dilihat dari populasi bahwa jumlah yang ada di
UMKM. Menurut (Arikunto, 2006) dalam (Sari, 2017) bahwa untuk sekedar ancer-
ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya
besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Berdasarkan pendapatan
tersebut, maka sampel penelitian diambil sama dengan jumlah populasi sebanyak 55
karyawan UMKM.
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket (Kuesioner).
Tirta Sejiran Setason yang berada di Kab. Bangka Barat. Menurut (Sugiyono, 2010)
mengatakan bahwa angket atau disebut dengan kuesioner merupakan suatu metode
berupa pertanyaan tertulis untuk para-para responden akan dijawab. Tujuan dari
peneliti yang secara langsung dengan mengambil angket yang telah diisi pada UMKM
yang bersangkutan.
52
Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari tingkat jenjang pendidikan terakhir
(X1), skala usaha (X2), lama usaha (X3), latar belakang pendidikan (X4), pengetahuan
sesuatu yang dibentuk apa saja untuk ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, hal
akhir.
untuk setiap variabel-variabel yang berhubungan untuk penelitian. Selain itu, proses
sekolah formal antar lain “SD SMP SMA”, “D3”, “S1 S2” dan pendidikan terkhir
yaitu “S3”. Untuk nilai akan diberikan berdasarkan tanggapan dari pertanyaan
53
tersebut yaitu berkhisar 1-4, dimana Pendidikan “SD, SMP, SMA” diberi nilai 1,
“D3” diberi nilai 2, “S1, S2” diberi nilai 3 dan untuk “S3” akan diberi nilai 4.
Penentuan indeks skala usaha yaitu dengan memberikan nilai kepada tanggapan di
angket atau kuesioner, pertanyaan tersebut berupa total atau jumlah karyawan, total
Poin yang diberikan kepada skala usaha yaitu dimana masing-masing dari
“A” diberi poin 1, untuk yang “B” diberi poin 2, untuk yang “C” diberi poin 3, dan
untuk yang “D” diberi poin 4. Untuk pertanyaannya dikelompokkan menjadi sebagai
berikut: Untuk jumlah karyawan terdiri dari beberapa kelompok yakni < 4 karyawan,
5 – 8 karyawan, 9 – 12 karywan, dan > 12 karyawan. Untuk aset yang dimiliki terdiri
dari beberapa kelompok yakni < Rp 50 juta, Rp 50 juta – Rp 250 juta, Rp 250 juta –
Rp 500 juta, dan > Rp 500 juta. Sementara untuk penjualan terbagi juga dalam
beberapa kelompok, yakni < Rp 100 juta, Rp 100 juta – 500 juta, Rp 500 juta – Rp 1
tersebut hingga dengan penelitian tersebut dilaksanakan. Untuk poin lama usaha
54
terdiri dari < 5 tahun poinnya “1”, 6-10 tahun poinnya “2”, 11-15 tahun poinnya “3”,
belakang pendidikan formal yang dipelajari oleh pemilik dan karyawan UMKM. Bila
tanggapan tersebut dipilih yaitu “Akuntansi” maka nilai yang akan diberikan yaitu 4,
pembelian secara tunai atau kredit, pencatatan retur pembelian atau penjualan.
Pengukuran pengetahuan akuntansi ini dibuat untuk menggunakan skala likert lima
nilai tanggapan, dimana nilai 1 mengambarkan “sangat tidak setuju”, point 2 yaitu
“tidak setuju”, point 3 “cukup setuju”, point 4 yakni “setuju”, dan point 5 “sangat
Setuju”.
dependen yaitu dilakukan dengan menggunakan skala likert lima point, dimana point
1 mengambarkan “sangat tidak setuju”, point 2 yaitu “tidak setuju”, point 3 “cukup
(Aufar, 2013)
Skala Usaha Kemampuan -Aset perusahaan Ordinal
(X2) perusahaan dalam -Jumlah karyawan
mengelola usahanya -Penjualan per-tahun
(Aufar, 2013) dengan memandang
beberapa total
karyawan yang
dipekerjakan, aktiva
yang dimiliki beserta
berapa besar penjualan
yang diperoleh
perusahaan dalam satu
tahun periode
akuntansi
Lama Usaha Lama perusahaan -Lamanya badan usaha Ordinal
(X3) berdiri atau beroperasi berjalan sampai
dengan sekarang ini.
(Aufar, 2013)
Latar Belakang Latar belakang -Akuntansi Ordinal
Pendidikan pendidikan formal -Manajemen
(X4) yang dipelajari oleh -Lainnya
pemilik atau manajer
(Aufar, 2013) UMKM
56
likert untuk mengukur kuesioner atau pertanyaan yang dijawab oleh responden.
Variabel yang berkaitan dengan skala tersebut yaitu pengetahuan akuntansi (X5) dan
likert dipakai untuk memandang sikap, pendapat, serta persepsi seseorang maupun
Sedangkan untuk variabel jenjang pendidikan terakhir (X1), skala usaha (X2),
lama usaha (X3), dan latar belakang pendidikan (X4) menggunakan skala ordinal.
Menurut (Anwar Sanusi, 2017) skala ordinal adalah skala pengukuran yang
menyatakan sesuatu lebih dari (hal) yang lain. Skala ordinal memberikan nilai
peringkat terhadap dimensi konstruk atau variabel yang diukur sehingga menunjukkan
57
suatu urutan penilaian atau tingkat preferensi. Skala tersebut bertujuan untuk
Untuk skala likert, ukuran yang dipakai untuk dinilai suatu tanggapan-
tanggapan yang diberikan yaitu berupa tingkatan, dimana tingkatan tersebut bergerak
dimulai dari angka satu “sangat tidak setuju” sampai dengan angka lima “sangat
setuju”.
penelitian:
Skor Minimum =1
Skor Maksimum =5
=5–1=4
= 4 : 5 = 0,8
Dengan memakai rumus yang telah dijelaskan diatas, peneliti memastikan ada
Tabel 3.3 Skor Untuk Jawaban Kuesioner Variabel (X5) dan (Y)
berguna bagi seorang peneliti, dikarenakan data merupakan suatu variabel yang
diteliti dan data tersebut berfungsi sebagai pembuktian hipotesis. Oleh karena itu, data
yang dimiliki akan menentukan hasil dari suatu penelitian. Data yang berupa
kuesioner harus memenuhi kedua persyaratan tersebut yaitu valid dan reliabel.
beserta kevalidan dari sebuah alat pengukuran maupun instrumen penelitian. Uji
pencarian nilai korelasi dengan memakai rumus koefisiensi korelasi Product Moments
N ( ∑ XY ) – ( ∑ X ∑ Y )
r=
√( N ∑ X2 – ( ∑ X )2 ) ( N ∑ Y2 – ( ∑ Y )2 )
Keterangan :
r = Koefisien Korelasi
Setelah nilai korelasi (r) didapat, kemudian dihitung nilai thitung untuk menguji
r √n - 2
t=
√1 – r 2
Ket :
r = Koefisien korelasi
thitung tersebut dengan angka ttabel pada taraf signifikansi sebesar α = 0,05 serta
Jika thitung > ttabel, maka alat ukur atau instrumen penelitian yang digunakan
yaitu valid.
Jika thitung < ttabel, maka alat ukur atau instrumen penelitian yang digunakan
beberapa pernyataan tersebut digunakan dengan memakai alat bantu pengolahan data
Dari penelitian tersebut, skala pengukuran agar uji validitas digunakan dengan
cara membedakan rhitung maupun angka yang didapatkan untuk uji reabilitas adalah
pada kolom Correlation Item - Total Correlation dengan angka yang didapatkan rtabel
(Ghozali, 2011) dalam (Aufar, 2013). Jadi untuk perbedaan antara rhitung dan rtabel
Ho : rhitung > rtabel, maka butir pertanyaan pada kuesioner dinyatakan valid.
H1 : rhitung < rtabel, maka butir pertanyaan pada kuesioner dinyatakan tidak valid.
indikator dari suatu variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau
handal apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu (Sugiyono, 2010). Uji tersebut berfungsi untuk mengetahui
k.r
Alpha (α) =
1+(k–1).r
Keterangan :
angka nol hingga satu. Makin besar koefisien, makin tinggi juga keandalan alat ukur
Jika r < 0,20 maka tingkat keandalan sangat lemah atau tingkat keandalan
tidak bearti.
61
Jika r diantara 0,20 – 0,40 maka ditafsirkan bahwa tingkat keandalan yang
Jika r diantara 0,40 – 0,70 maka ditafsirkan tingkat keandalan yang cukup
bearti.
tinggi.
Jika r > 0,90 maka ditafsirkan bahwa tingkat keandalannya sangat tinggi.
Uji reliabilitas dibuat atas alat pengukuran berupa angket atau kuesioner yang
dipakai untuk penelitian dari variabel penggunaan informasi akuntansi. Uji reliabilitas
tersebut dibuat dengan menggunakan alat bantu pengolahan data berupa Software
pemilik, jumlah karyawan, aset perusahaan, penjualan perusahaan, lama usaha, latar
Menurut (Ghozali, 2011:19) dalam (Aufar, 2013) Statistik deskriptif yaitu statistik
yang memberikan gambaran / deskriptif suatu data yang dipandang dari rata-rata,
Penggolahan beserta analisis data tidak bisa dilepas dari penerapan teknik
serta mode statistik tertentu, yang memberikan dasar dalam penjelasan keterkaitan
yang berlaku. Pengujian tersebut digunakan dengan alat bantuan statistik paramedik.
62
Penelitian tersebut terdapat dalam variabel dependen serta lebih dari dua variabel
penelitian telah tercapai syarat-syarat yaitu bebas dari asumsi klasik. Oleh karena
itulah, sebelum memulai pengujian hipotesis dengan analisis regresi linear berganda,
pertama-tama perlu dilakukan uji klasik terlebih dahulu. Uji asumsi klasik dipakai
untuk menguji kesalahan model regresi yang dipakai untuk penelitian. Menurut
(Aufar, 2013) uji asumsi klasik yaitu salah satu kriteria yang harus dicapai, hal ini
bertujuan persamaan regresi dapat dibilang sebagai persamaan regresi yang bagus,
maksud dari perkataanya yaitu persamaan regresi yang dihasilkan akan valid bila
dipakai buat prediksi. Uji asumsi klasik ini biasanya sudah biasa dipakai dalam
pengujian dalam asumsi klasik diantaranya uji normalitas, uji multikolinearitas, dan
1. Uji Normalitas
Berdasarkan (Ghozali, 2011: 160) dalam (Aufar, 2013) mengatakan kalau uji
normalitas memiliki maksud untuk menguji apakah dalam model regresi variabel
normalitas digunakan untuk melihat sifat distribusi data penelitian yang berguna
untuk melihat hasil apakah sampel yang diambil normal atau tidak dengan menguji
Ada beberapa hal yang bisa dipakai agar bisa melihat normalitas data untuk
a. Apabila nilai signifikan < 0,05 alhasil distribusi data tidak normal.
data normal berbentuk lonceng (bell shaped). Data yang bagus merupakan
suatu data yang mempunyai pola distribusi normal. Jika data menceng ke
Apabila data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti garis
2. Uji Multikolinearitas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah di dalam model analisis regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Menurut (Ghozali, 2011: 160)
dalam (Aufar, 2013) model regresi yang sesuai sebaiknya tidak terjadi atau tidak
1) Tolerance Value
dijelaskan pada variabel bebas yang lainnya. Niat cutoof yang biasa dipakai
merupakan suatu angka tolerance 0,10 atau sama dengan VIF diatas 10. Bila angka
tolerance hasilnya lebih besar dari 0,10 maupun angka VIF hasilnya lebih kecil dari
10, bisa dapat disebutkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas antar variabel pada
3. Uji Heteroskedastisitas
lain (Ghozali, 2011: 139) dalam (Aufar, 2013). Apabila variance dari residual satu
heteroskedastisitas, dalam penelitian tersebut dipakai grafik plot antara angka prediksi
penyimpanan variabel memiliki sifat konstan atau justru tidak. Salah satu metode
untuk melihat ada tidaknya heteroskedastisitas bisa dilakukan dengan melihat ada
tidaknya pola-pola atau gambar-gambar tertentu dari grafik scatterplot antara variabel
tersebut membangun suatu gambar atau pola tertentu, hal ini bisa dikatakan telah
terjadi heteroskedastisitas serta jika polanya acak atau menyebar ke segala arah, hal
heteroskedastisitas atau diagram pencar (Chart), yaitu latar ajaran yakni sebagai
berikut, diantaranya :
Apabila tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar baik dibawah
heteroskedastisitas.
perluasan dari regresi linear sederhana, yaitu menambahkan jumlah variabel bebas
yang sebelumya hanya satu menjadi dua atau lebih variabel bebas. Teknik ini dibantu
dengan instrumen berupa program SPSS (statistic pagkage for social sience). Berikut
Y=α + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + e
Keterangan :
X2 = Skala Usaha
X3 = Lama Usaha
X5 = Pengetahuan Akuntansi
α = Konstanta
66
b = Koefisien Regresi
e = Standar Error
variabel dependen. Angka koefisien determinasi merupakan antara angka nol sampai
dengan satu. Angka (R2) yang kecil bearti keahlian variabel-variabel independen
untuk memperjelas variasi variabel dependen sangat terbatas. Angka yang mendekati
R2 / k
F hitung =
(1–R2)/(n–k–1)
Ket :
n = Seluruh Sampel
b. H0 tidak berhasil ditolak jika F statistik > 0,05 atau Fhitung < Ftabel
df2 (penyebut) = n – k – 1
Ket :
n = Total Observasi
k = Variabel Independen
Pengujian parsial atau biasa disebut dengan (t-test) dipakai untuk menguji
hipotesis secara parsial atau secara sendiri-sendiri, hal ini berguna untuk
variabel dependen. Uji-t merupakan suatu pengujian koefisien regresi dari tiap-tiap
68
variabel independen terhadap variabel dependen untuk melihat seberapa besar atau
r√n-2
Thitung =
1–r2
Ket :
r = Koefisien Korelasi
n = Total Sampel
b. H0 tidak berhasil ditolak jika t statistik > 0,05 atau thitung < ttabel.
df = n- k- 1
Ket :
n = Seluruh Observasi
k = Variabel Independen
69
tersebut yaitu nilai sebesar 5% atau 0,05 dikarenakan dinilai cukup untuk menguji
korelasi diantara kedua variabel cukup nyata. Tingginya signifikansi 0,05 yang bearti
Pada penjelasan kali ini, penyusun akan menjelaskan hasil survey atau
pengolahan terlebih dahulu untk bisa dilakukan analisis serta bisa dipakai untuk
tersebut terdiri dari jenjang pendidikan terakhir, skala usaha, lama usaha, latar
Dimana variabel independen (variabel bebas) untuk penelitian tersebut berupa jenjang
pendidikan terakhir, skala usaha, lama usaha, latar belakang pendidikan, dan
dari UMKM yang merupakan perusahaan UMKM dari PDAM Tirta Sejiran Setason
Kab. Bangka Barat berjumlah 55 karyawan tetap UMKM. Untuk sampel penelitian,
dikarenakan populasi dari penelitian tersebut kurang dari 100 orang, maka Sampel
yang diambil dalam penelitian ini sama yang berada di populasi sebanyak 55
70
71
Pria 28 50.90%
Wanita 27 49.09%
Jumlah 55 100%
Sumber: Data Diolah, 2019
yang digunakan menjadi subjek penelitiannya, maka dapat diketahui bahwa tanggapan
responden berjenis kelamin pria sedikit lebih banyak dibandingkan wanita yaitu pria
Dapat dilihat dari tabel diatas, maka dapat diketahui kalau tanggapan
responden yang mempunyai antara usia 31 sampai dengan 40 tahun yaitu tanggapan
responden tertinggi untuk suatu penelitian sebanyak 27 orang dan pensentase 49.09%.
Sementara itu yang mempunyai usia > 50 merupakan tanggapan responden terendah
kedalam 4 jawaban dari suatu angket atau kuesioner, yakni dimensi jenjang
pendidikan SD SMP SMA, Diploma 3, Sastra 1 Sastra 2, dan terakhir Sastra 3. Hal
karyawan UMKM.
terakhir:
yaitu sebesar 40 orang dan persentasenya 72,73%, sementara itu untuk jawaban
sebesar 7 orang dan persentasenya 12,73%. Dan untuk tabel yang tidak terjawab
Variabel skala usaha terbagi menjadi 3 macam pertanyaan yang yang dari
yang terdiri dari 1 pertanyaan, pertanyaan total karyawan terdiri dari 1 pertanyaan,
dan pertanyaan penjualan terdiri dari 1 pertanyaan. Hal tersebut akan disajikan serta
1. Aset
rekapitulasi jawaban responden yang diajukan untuk bisa mengukur variabel skala
usaha berdasarkan dimensi aset. Dimensi aset tersebut terdapat dalam 1 butir
pertanyaan yakni:
dalam penelitian ini yaitu sebesar 21 orang dan persentasenya 38.18%, sementara
terendah dalam penelitian ini yaitu sebesar 16 orang dan persentasenya 29,09%.
74
Dan untuk tabel yang tidak terjawab dalam penelitian tersebut yaitu berupa lebih
2. Jumlah Karyawan
rekatipulasi jawaban responden yang diajukan untuk bisa mengukur variabel skala
dalam penelitian ini yaitu sebesar 37 orang dan persentasenya 67,27%, sementara
responden terendah dalam penelitian ini yaitu sebesar 18 orang dan persentasenya
32,73%. Dan untuk tabel yang tidak terjawab dalam penelitian tersebut yaitu
3. Penjualan
berupa 500 juta sampai dengan 1 miliar merupakan tanggapan responden tertinggi
dalam penelitian ini yaitu sebesar 25 orang dan persentasenya 45,45%, sementara
itu jawaban berupa 100 sampai dengan 500 juta merupakan tanggapan responden
terendah dalam penelitian ini yaitu sebesar 7 orang dan persentasenya 12,73%.
Dan untuk tabel yang tidak terjawab dalam penelitian tersebut yaitu berupa lebih
dari 1 miliar.
Variabel lama usaha terdapat dalam 1 buah pertanyaan yang dimana terbagi
dalam 4 jawaban, yakni jawaban lamanya usaha berdiri terdiri dalam 1 pertanyaan.
beserta persentase:
76
< 5 Tahun 0 0%
6 – 10 Tahun 23 41.82%
11 – 15 Tahun 23 41.82%
> 15 Tahun 9 16.36%
Jumlah 55 100%
Sumber: Data Diolah, 2019
23 orang dan 41,82%, sementara itu untuk jawaban berupa lebih dari 15 tahun
orang dan persentasenya 16,36%. Dan untuk tabel yang tidak terjawab dalam
yang terbagi dalam 4 jawaban, yaitu jawaban latar belakang pendidikan yang diukur
lainnya. Hal tersebut akan disajikan serta menjelaskan kecenderungan jawaban dalam
77
yaitu sebesar 33 orang dan persentasenya 60,00%, sementara itu untuk jawaban
yaitu sebesar 8 orang dan persentase 14,55%. Dan untuk tabel yang tidak terjawab
atau tidak dipilih oleh responden dalam penelitian ini yaitu berupa “ekonomi”.
persentase:
1. Pengetahuan Akuntansi
prive?
Apakah Bapak/Ibu setuju
jika penggolongan F 11 28 13 2 1
rekening digolongkan
2. 211 275 76.77 3.84
menjadi rekening rill dan
nominal? % 20.00 50.90 23.66 3.66 1.82
tertinggi dalam penelitian ini dari total 9 pertanyaan yaitu tanggapan responden
nomor 4 atau biasa disebut “setuju” dimana frekuensinya sebesar 285 orang dan
penelitian ini yaitu tanggapan responden nomor 1 atau biasa disebut “sangat tidak
dilakukan penjumlahan dari tiap-tiap skor maka terbentuklah skor aktual sebesar 1973
dengan skor totalnya sebesar 2475. Setelah didapatkan kedua skor tersebut
terbentuklah hasil persentase sebesar 79,72%, dan setelah didapatkan persentase maka
dapatlah hasil akhir atau mean skor sebesar 3,99, dan hasil tersebut sudah termasuk ke
kategori baik.
buah pertanyaan yang terdiri kedalam 4 jawaban, yakni jawaban persepsi penguasaan
berkaitnya bahwa pentingnya laporan keuangan. Hal tersebut akan disajikan serta
laporan tersebut?
Apakah perusahaan yang
Bapak/Ibu pimpin dalam F 15 22 13 4 1
menggunakan software
akuntansi sangat
11. 211 275 76.73 3.84
membantu dalam
penyusunan laporan
% 27.27 40.00 23.64 7.27 1.82
keuangan perusahaan?
tertinggi dalam penelitian ini dari total 14 pertanyaan yaitu tanggapan responden
nomor 4 atau biasa disebut “setuju” dimana frekuensinya sebesar 335 orang dan
persentasenya 43,51%, sementara itu untuk tanggapan responden nomor 1 atau biasa
disebut “sangat tidak setuju” dimana frekuensinya sebesar 11 orang dan persentasenya
1,43%. Setelah dilakukan penjumlahan dari tiap-tiap skor maka terbentuklah skor
aktual sebesar 3050 dengan skor totalnya sebesar 3850, setelah didapatkan keu=dua
skor tersebut terbentuklah hasil persentase sebesar 79,22% dan setelah didapatkan
persentase maka dapatlah hasil akhir atau mean skor sebesar 3,96, dan hasil tersebut
Pada bagian ini akan disajikan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh
dari penyebaran kuesioner kepada responden sebagai sumber data dalam penelitian
ini. Kuesioner terdapat dalam 29 buah pertanyaan dengan perincian 1 butir pertanyaan
berupa jenjang pendidikan terakhir, 3 buah pertanyaan berupa skala usaha, 1 buah
pertanyaan berupa lama usaha, 1 buah pertanyaan berupa latar belakang pendidikan, 9
menganalisis data dalam penelitian tersebut yaitu uji validitas serta reliabilitas untuk
informasi akuntansi, statistik deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi linear
berganda, koefisien determinasi, uji f, serta uji t sebagai pengujian hipotesis untuk
penelitian, dimana kedua uji tersebut telah diuji oleh penelitian terdahulu yaitu
penelitian Aufar dan Wulandari. Dalam penelitian kali ini, penulis melakukan
pengujian ulang terhadap validitas dan reliabilitas, hal ini untuk memperlihatkan
apakah alat ukur yang dipakai berupa butiran item pertanyaan yang diajukan untuk
para-para responden bisa mengukur secara cermat serta tepat apa yang akan diukur
tidak. Untuk pengujian tersebut bermaksud untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
responden dari tiap-tiap pertanyaan. Angka Rhitung dibandingkan dengan Rtabel. bila
Rhitung > Rtabel, hal tersebut dapat disimpulkan kalau data ini bersifat valid.
berikut, yakni :
dalam 9 butir pertanyaan maka hasil tersebut dikatakan valid, dikarenakan Rhitung
hasilnya lebih tinggi dibandingkan dengan Rtabel. Dengan demikian, item pertanyaan
dari 14 butir pertanyaan maka hasil tersebut dinyatakan valid, karena R hitung lebih
kriteria validitas.
untuk menjawab hal yang berhubungan dengan pertanyaan yang merupakan suatu
87
variabel serta disusun sedalam satu susunan kuesioner. Uji reliabilitas bisa digunakan
secara bersama-sama kedalam semua item pertanyaan untuk lebih dari satu variabel.
Cronbach’s
No. Nama Variabel Cronbach’s Alpa Based On N of
Item Alpa Standardized Items
Item
Pengetahuan
1. Akuntansi 0,818 0,279 9
(X5)
Penggunaan
2. Informasi Akuntansi 0,863 0,279 14
(Y)
Sumber: Hasil Output SPSS, 2019
Berdasarkan tabel 4.13, dapat diketahui bahwa nilai cronbach’s alpa untuk
sebesar 0,863 lebih besar dibandingkan dengan cronbach’s alpa based on standardized
item sebesar 0,266, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua variabel tersebut sudah
Pengujian ini dipakai untuk memperlihatkan deskripsi dalam sebuah data yang
dilihat dalam angka maksimum, nilai minimum, dan nilai rata-rata (mean) yang
dihasilkan dalam variabel penelitian. Oleh karena itu, dari analisis statistik deskriptif
menggunakan alat bantu pengolahan data program SPSS Ver. 25.00 yang didapatkan
Valid N (listwise) 55
Sumber: Hasil Output SPSS, 2019
Dapat dilihat dari tabel di atas, analisis deskriptif tersebut diketahui bahwa
2. Skala Usaha
usaha menunjukkan nilai minimum sebesar 4,000, nilai maksimum sebesar 9,000,
3. Lama Usaha
usaha menunjukkan nilai minimum sebesar 2,000, nilai maksimum sebesar 4,000,
5. Pengetahuan Akuntansi
normal. Dan hasilnya dapat dilihat di grafik atau gambar dibawah ini:
mengikuti garis diagonal dimulai dari awal sampai ke akhir, selain itu titik-titik
tersebut juga tidak melakukan penyebaran secara jauh baik itu melebar jauh ke atas,
maupun melebar jauh ke bawah. Sehingga dapat disimpulkan dan jelas bahwa model
regresi ini layak dipakai dikarenakan memenuhi asumsi normalitas atas data
berdistribusi normal.
satu variabel bebas lain. Pengujian tersebut digunakan dengan menggunakan VIF
dimana kriterianya, jika nilai tolerance < 0,10 serta nilai VIF suatu variabel bebas >
10, hal tersebut dapat dijelaskan kalau variabel bebas tersebut terjadi
multikolinearitas. Berikut berupa tabel hasil nilai VIF dari masing-masing variabel
bebas:
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
Jenjang Pendidikan Terakhir ,356 2,807
Skala Usaha ,184 5,446
Lama Usaha ,197 5,084
Latar Belakang Pendidikan ,292 3,430
Pengetahuan Akuntansi ,760 1,315
Berdasarkan dari tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa dapat diketahui
bahwa nilai tolerance dari variabel independen menunjukkan nilai lebih dari 0,10
91
sementara nilai VIF dari variabel independen menunjukkan nilai tidak lebih dari 10.
Oleh sebab itu, bisa disimpulkan kalau tidak terjadi multikolinearitas antara variabel
model regresi terdapat ketidaksamaan varians dalam residual dari satu pengamatan ke
pengamatan yang lainnya. Model regresi yang bagus yaitu tidak terdapat
prediksi variabel terikat dengan residualnya. Bila terdapat pola-pola tertentu, seperti
titik-titik menyebar di atas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak
Setelah dilihat dari gambar diatas yang menggunakan penggujian scatter plot,
maka dapat dihasilkan bahwa titik-titik tersebut melakukan penyebaran kesegala arah
92
baik itu keatas, kebawah, maupun kesamping, selain itu tidak terdapat pola-pola
disimpulkan dan jelas bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dan bisa dilanjutkan ke
variabel yang satu, jika harga variabel lainnya diketahui. Persamaan model regresi
yang dipakai penyusun yaitu persamaan model regresi berganda (Multiple Regression
Analysis). Hal tersebut disajikan dalam tabel model regresi dalam bentuk yaitu
sebagai berikut:
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
11 (Constant) 23.202 7.633 3.040 .004
0,359.
Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .761a .578 .535 5.07321
determinasi, maka dapat dilihat hasilnya bahwa angka berupa Ajusted R2 memiliki
nilai sebesar 0,535, hal ini mempunyai arti bahwa bahwa variabilitas variabel
independen untuk penelitian tersebut yaitu sebesar 53,5%, sedangkan sisanya sebesar
model penelitian.
95
sama atau secara simultan seluruh variabel bebas berpengaruh atau tidaknya terhadap
variabel terikat, hasil dari uji-F dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
ANOVAa
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1730.500 5 346.100 13.447 .000b
Residual 1261.136 49 25.737
Total 2991.636 54
Sumber: Hasil Output SPSS, 2019
Dapat dilihat dari tabel diatas, bahwa setelah dilakukan pengujian yaitu uji
simultan atau disebut uji-t, maka dapat diketahui bahwa terdapat dua nilai yang harus
diperhatikan, untuk hasil nilai signifikan menunjukkan bahwa nilai signifikan yamg
didapatkan dalam penelitian ini yaitu sebesar 0,000, sedangkan untuk nilai signifikan
level 5% yaitu sebesar 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai signifikan
sebesar 0,000 < 0,05 atau nilai signifikan hasilnya lebih kecil dibandingkan dengan
signifikan level 5%. Selain dapat dilihat dari nilai signifikan, kita juga dapat melihat
dari nilai F, dimana hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai Fhitung yang didapatkan
dalam penelitian ini hasilnya sebesar 13,447, sedangkan nilai Ftabel yang didapatkan
yaitu sebesar 2,40, sehingga dapat disimpulkan juga bahwa nilai 13,447 > 2,40 atau
nilai dari Fhitung hasilnya lebih besar dibandingkan dengan Ftabel. Setelah diketahui
kedua nilai tersebut, maka dapat disimpulkan dan jelas bahwa secara bersama-sama
atau secara simultan yaitu jenjang pendidikan terakhir, skala usaha, lama usaha, latar
Berbeda dengan pengujian simultan atau uji-F, tujuan dari pengujian parsial
atau disebut dengan uji-t yaitu menghitung masing-masing dari setiap variabel
independen atau variabel bebas terhadap variabel dependen atau variabel terikat, hasil
pengujian yang baik yaitu hasil yang memiliki nilai lebih kecil dari signifikan level
5% . Jadi apabila nilai signifikan hasilnya lebih kecil dibandingkan nilai signifikan
signifikan hasilnya lebih besar dibandingkan nilai signifikan level 5% maka hasilnya
bersifat tidak berpengaruh signifikan . Hasil dari uji-t dapat dilihat dari tabel dibawah
ini:
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 23.202 7.633 3.040 .004
Jenjang Pendidikan Terakhir (X1) -.359 1.568 -.036 -.229 .820
Skala Usaha (X2) -.274 .779 -.076 -.352 .726
Lama Usaha (X3) -2.131 2.145 -.208 -.993 .325
Latar Belakang Pendidikan (X4) .426 1.216 .060 .350 .727
Pengetahuan Akuntansi (X5) 1.098 .178 .655 6.154 .000
Sumber: Hasil Output SPSS, 2019
Dapat dilihat dari tabel diatas, bahwa hasil pengujian parsial atau uji-t terdapat
Setelah dilakukan hasil pengujian parsial atau disebut dengan uji-t, maka
disimpulkan bahwa nilai 0,820 > 0,05 atau nilai dari signifikan hasilnya
lebih besar dibandingkan dengan nilai signifikan level 5%. Hal ini dapat
dilihat juga dari nilai T bahwa nilai Thitung yang didapatkan dalam
penelitian ini yaitu sebesar -0,229, sedangkan nilai Ttabel yang diperoleh
yaitu sebesar 2,40, sehingga dapat disimpulkan juga bahwa nilai -0,229 <
2,40 atau nilai dari Thitung hasilnya lebih kecil dibandingkan dengan nilai
Ttabel. Setelah diketahui kedua hasil tersebut, maka dapat disimpulkan dan
akuntansi.
Setelah dilakukan hasil pengujian parsial atau disebut dengan uji-t, maka
dapat diketahui bahwa variabel skala usaha untuk nilai signifikan yang
nilai 0,726 > 0,05 atau nilai dari signifikan hasilnya lebih besar
dibandingkan dengan nilai signifikan level 5%. Hal ini dapat dilihat juga
dari nilai T bahwa nilai Thitung yang didapatkan dalam penelitian yaitu
sebesar -0,352, sedangkan nilai Ttabel yang diperoleh yaitu sebesar 2,40.
Sehingga dapat disimpulkan juga bahwa nilai -0,352 < 2,40 atau nilai dari
kedua hasil tersebut, maka dapat disimpulkan dan jelas bahwa secara
Setelah dilakukan hasil pengujian parsial atau disebut dengan uji-t, maka
dapat diketahui bahwa variabel lama usaha untuk nilai signifikan yang
98
nilai 0,325 > 0,05 atau nilai dari signifikan hasilnya lebih besar
dibandingkan dengan nilai signifikan level 5%. Hal ini dapat dilihat juga
dari nilai T bahwa nilai Thitung yang didapatkan alam penelitian ini yaitu
sebesar -0,993, sedangkan nilai Ttabel yang diperoleh yaitu sebesar 2,40,
sehingga dapat disimpulkan juga bahwa nilai -0,993 < 2,40 atau nilai dari
diketahui kedua hasil tersebut, maka dapat disimpulkan dan jelas bahwa
Setelah dilakukan hasil pengujian parsial atau disebut dengan uji-t, maka
disimpulkan bahwa nilai 0,727 > 0,05 atau nilai dari signifikan hasilnya
lebih besar dibandingkan dengan nilai signifikan level 5% . Hal ini dapat
dilihat juga dari nilai T bahwa nilai Thitung yang didapatkan dalam
penelitian ini yaitu sebesar 0,350, sedangkan nilai Ttabel yang diperoleh
yaitu sebesar 2,40, sehingga dapat disimpulkan juga bahwa nilai 0,350 <
2,40 atau nilai dari Thitung hasilnya lebih kecil dibandingkan dengan nilai
Ttabel. Setelah diketahui kedua hasil tersebut, maka dapat disimpulkan dan
akuntansi.
99
Setelah dilakukan hasil pengujian parsial atau disebut dengan uji-t, maka
disimpulkan bahwa niali 0,000 < 0,05 atau nilai dari signifikan hasilnya
lebih besar dibandingakn dengan nilai signifikan level 5%. Hal ini dapat
dilihat juga dari nilai T bahwa nilai Thitung yang didapatkan dalam
penelitian ini yaitu sebesar 6,154, sedangkan nilai Ttabel yang diperoleh
yaitu yaitu sebesar 2,40, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai 6,154 >
2,40 atau nilai dari Thitung hasilnya lebih besar dibandingkan dengan nilai
Ttabel. Setelah diketahui hasil tersebut, maka dapat disimpulkan dan jelas
Setelah dihitung secara satu persatu, maka dapat diambil sebuah kesimpulan
bahwa secara sendiri-sendiri atau secara parsial untuk variabel indenpenden atau
variabel bebas yaitu jenjang pendidikan terakhir, skala usaha, lama usaha, dan latar
4.3 Pembahasan
4.3.1 Bahasan Penggunaan Informasi Akuntansi pada UMKM
analisis deskriptif yang terdiri dari 14 macam pertanyaan berupa kekhususan yaitu
100
informasi akuntansi dimana skor aktual yang didapatkan sebesar 3.050 dengan skor
idealnya sebesar 3.850. Setelah didapatkan kedua skor tersebut maka terbentuklah
persentase dimana nilainya yaitu 79,22%. Setelah didapatkan nilai persentase, maka
terbentuklah hasil akhir yaitu mean skor dengan nilai yaitu 3,96. Jadi setelah
didapatkan kedua hasil akhir tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan
Setelah dilakukan pengujian yaitu uji simultan atau disebut uji-f, maka dapat
diketahui bahwa nilai signifikan yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu sebesar
0,000, hasil ini lebih kecil dibandingkan dengan signifikan level 5% sebesar 0,05,
sehingga dapat disimpulkan bahwa 0,000 < 0,05 atau hasil signifikan lebih kecil
dibandingkan signifikan level 5%. Selain dapat dilihat dari nilai signifikan yang
didapatkan, kita juga dapat melihat dari nilai F, dimana nilai Fhitung yang didapatkan
dalam penelitian ini yaitu sebesar 13,447, sedangkan nilai Ftabel yang diperoleh yaitu
sebesar 2,40, sehingga dapat disimpulkan juga bahwa hasil 13,447 > 2,40 atau hasil
dari Fhitung hasilnya lebih besar dibandingkan dengan Ftabel. Setelah diketahui kedua
hasil tersebut, maka dapat disimpulkan dan jelas bahwa secara bersama-sama atau
secara simultan yaitu jenjang pendidikan terakhir, skala usaha, lama usaha, latar
Dari hasil proses pengujian dalam penelitian ini, terdapat perbedaan hasil
terakhir, skala usaha, lama usaha, latar belakang pendidikan, dan pengetahuan
parsial, hanya variabel indenpenden atau variabel bebas yaitu pengetahuan akuntansi
pendidikan terakhir, skala usaha, lama usaha, dan latar belakang pendidikan tidak
dapat diketahui bahwa nilai signifikan yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu
sebesar 0,820, sedangkan nilai signifikan level dari 5% sebesar 0,05, sehingga
dapat disimpulkan bahwa nilai 0,820 > 0,05 atau hasil dari signifikan hasilnya
lebih besar dibandingkan dengan nilai signifikan level 5%. Hal ini dapat dilihat
juga dari nilai T bahwa nilai Thitung yang didapatkan dalam peelitian ini yaitu
sebesar -0,229, sedangkan nilai Ttabel yang diperoleh yaitu sebesar 2,40, sehingga
dapat disimpulkan juga bahwa nilai -0,229 < 2,40 atau hasil dari Thitung hasilnya
lebih kecil dibandingkan dengan nilai Ttabel. Setelah diketahui kedua nilai tersebut
maka dapat disimpulkan dan jelas bahwa variabel jenjang pendidikan terakhir
hal ini terjadi disebabkan tingkat pendidikan yang dimiliki oleh beberapa
102
perusahaan UMKM sudah terbilang tinggi yaitu rata-rata sudah memasuki jenjang
sehingga pendidikan yang tinggi belum tentu memiliki informasi akuntansi yang
informasi akuntansi yang sudah bersifat luas. Maka dari itu diperlukan perbaikan
mempunyai pemahaman informasi akuntansi yang luas serta tidak hanya dilihat
baik.
Hal ini telah didukung juga dengan penelitian sebelumnya yaitu peneliti
menurut Hadi (2016) dan wulandari (2016) dimana hasil akhir dari penelitian ini
dapat diketahui bahwa nilai signifikan yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu
sebesar 0,726, sedangkan nilai signifikan level dari 5% sebesar 0,05, sehingga
dapat disimpulkan bahwa nilai 0,726 > 0,05 atau hasil dari signifikan hasilnya
lebih besar dibandingkan dengan nilai signifikan level 5%. Hal ini dapat dilihat
juga dari nilai T bahwa nilai Thitung yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu
sebesar -0,352, sedangkan nilai Ttabel yang diperoleh yaitu sebesar 2,40, sehingga
dapat disimpulkan juga bahwa nilai -0,352 < 2,40 atau hasil dari Thitung hasilnya
lebih kecil dibandingkan dengan nilai Ttabel. Setelah diketahui kedua nilai tersebut
103
maka dapat disimpulkan dan jelas bahwa variabel skala usaha hasilnya tidak
membaik, karyawan yang dimiliki kurang dari 15 orang, dan penjualan yang
sudah bagus, namun hal tersebut belum termasuk ke kategori baik, dikarenakan
kemampuan perusahaan dalam mengelola usahanya tidaklah tinggi. Maka dari itu
dampak negatifnya yaitu peusahaan yang memiliki skala usaha yang rendah secara
UMKM menjadi tidak relevan, sedangkan dampak positifnya yaitu tingginya atau
Hal ini telah didukung juga dengan penelitian sebelumya yaitu peneliti
menurut Kristian (2010) serta Andriani dan Zuliyati (2015) yang menunjukkan
hasil bahwa skala usaha skala usaha tidak berpengaruh signifikan terhadap
dapat diketahui bahwa nilai signifikan yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu
sebesar 0,325, sedangkan nilai signifikan level dari 5% sebesar 0,05, sehingga
dapat disimpulkan bahwa nilai 0,325 > 0,05 atau hasil dari signifikan hasilnya
lebih besar dibandingkan dengannilai signifikan level 5%. Hal ini dapat dilihat
juga dari nilai T bahwa nilai Thitung yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu
sebesar -0,993, sedangkan Ttabelyang diperoleh yaitu sebesar 2,40, sehingga dapat
disimpulkan juga bahwa nilai -0,993 < 2,40 atau hasil dari Thitung hasilnya lebih
104
kecil dibandingkan dengan nilai Ttabel. Setelah diketahui kedua nilai tersebut maka
dapat disimpulkan dan jelas bahwa variabel lama usaha hasilnya tidak
sekitar kurang dari 15 tahun, namun perusahaan yang belum berdiri lama
membuat kondisi perusahaan tidak begitu baik, hal yang belum lama itulah
akuntansi. Maka dari itu diperlukan perbaikan untuk mengurangi dampak negatif
bisa beralih ke dampak positif, dampak negatifnya yaitu lama usaha yang baru
berdiri jauh akan memiliki informasi akuntansi yang masih terbatas, untuk
dampak positifnya yaitu lamanya perusahaan UMKM berdiri selama lebih dari 25
tahun akan memiliki informasi akuntansi yang luas dan akan menguntungkan
Hal ini telah didukung juga dengan penelitian sebelumnya yaitu peneliti
menurut Novianti (2018) dimana hasil akhir dari penelitian ini menunjukkan
dapat diketahui bahwa nilai signifikan yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu
dapat disimpulkan bahwa nilai 0,727 > 0,05 atau hasil dari signifikan hasilnya
lebih bear dibandingkan dengan nilai signifikan level 5%. Hal ini dapat dilihat
juga dari nilai T bahwa nilai Thitung yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu
105
sebesar 0,350, sedangkan nilai Ttabel yang diperoleh yaitu sebesar 2,40, sehingga
dapat disimpulkan bahwa nilai 0,350 < 2,40 atau hasil dari Thitung hasilnya lebih
kecil dibandingkan dengan nilai Ttabel. Maka setelah diketahui kedua nilai tersebut
maka dapat disimpulkan dan juga jelas bahwa variabel latar belakang pendidikan
hal ini dapat terjadi disebabkan banyaknya karyawan perusahaan UMKM lebih
mengenai ekonomi lainnya bahkan diluar ekonomi pun tidak dipelajari walaupun
hanya beberapa orang saja yang memahami semua latar belakang pendidikan, hal
inilah yang membuat tidak luasnya pemahaman yang dimiliki oleh perusahaan
UMKM terutama di penggunaan informasi akuntansi. Maka dari itu perlu adanya
negatifnya yaitu banyaknya karyawan memahami satu bagian saja akan memaksa
pemilik untuk memasukkan ke bagian tersebut atau bisa jadi dipecat dari
akuntansi yang dimiliki oleh karyawan tersebut akan membuat pemilik untuk bisa
Hasil ini telah didukung juga dengan penelitian sebelumnya yaitu peneliti
menurut Hadi (2016) dimana hasil akhir peelitian ini menunjukkan bahwa variabel
Setelah dilakukan hasil pengujian parsial atau disebut dengan uji-t, maka
dapat diketahui bahwa nilai signifikan yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu
106
sebesar 0,000, sedangkan nilai signifikan level dari 5% sebear 0,05, sehingga
dapat disimpulkan bahwa nilai 0,000 < 0,05 atau hasil dari signifikan hasilnya
lebih kecil dibandingkan dengan nilai signifikan level 5%. Hal ini dapat dilihat
juga dari nilai T bahwa nilai Thitung yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu
sebesar 6.154, sedangkan nilai Ttabel yang diperoleh yaitu sebesar 2,40, sehingga
dapat disimpulkan juga bahwa nilai 6.154 > 2,40 atau hasil dari nilai Thitung
hasilnya lebih besar dibandingkan dengan nilai T tabel. Maka setelah diketahui
kedua nilai tersebut maka dapat disimpulkan dan jelas bahwa variabel
dan akan selalu dibutuhkan untuk di masa yang akan datang. Maka dari itu perlu
Hal ini telah didukung juga dengan penelitian sebelumnya yaitu peneliti
menurut Wulandari (2016) serta Hendrawati (2017) dimana hasil akhir dari
5.1 Kesimpulan
pengelolahan data SPSS, maka bisa diambil kesimpulan sebagai berikut bahwa:
yaitu rata-rata sudah memasuki jenjang S1, namun hasilnya tidak berpengaruh
2. Untuk variabel skala usaha sudah masuk ke kategori sedang baik di aset,
3. Untuk variabel lama usaha sudah masuk ke kategori sedang yaitu rata-rata
usaha berdiri sudah berjalan sekitar 10 s/d 15 tahun, namum hasilnya tidak
4. Untuk variabel latar belakang pendidikan sudah masuk ke kategori tinggi yaitu
akuntansi.
5.2 Saran
sebagai berikut:
107
108
perusahaan UMKM, jadi semakin tingginya aset yang dimiliki, karyawan yang
terus bertambah dan penjualan melebihi batas target akan meningkatkan laba
akuntansi, jadi tidak hanya memiliki lamanya usaha yang tinggi, tetapi juga
6) Diharapkan untuk bisa menggunakan judul tersebut secara luas, sehingga judul
Ardana, Cenik, I dan Lukman, Hendro. (2016). “Sistem Informasi Akuntansi.” Edisi
1. Jakarta: Mitra Wacana Media
Bahri, Shayful. (2016). “Pengantar Akuntansi Berdasarkan SAK ETAP dan IFRS.“
Edisi 1. Yogyakarta
Farras, Bernhart. 2019. UMKM Kalah Saing Jokowi Beberkan Masalahnya. [Online].
https://www.cnbcindonesia.com/news/20190111134416-4-50214/umkm-kalah-
saing-jokowi-beberkan-masalahnya (Diakses Tanggal 11 January 2019 13:56)
Fahmi, Hasan. (2017). “ Perencanaan Sistem Informasi Akuntansi Pada UMKM Titi
Sari Collecton Di Gresik.” Jurusan Akuntansi: Universitas Islam Negeri
Holmess, Scott and Nicholls, Des. 1989. “Modelling The Accounting Information
Requirementof Small Business”. Accounting and Business Research, Vol. 19.
No.74. pp.143-150
Kasmir. (2012). “Analisis Laporan Keuangan” Edisi 1-5. Jakarta: Rajawali Pers
Oktasari, Pini, Dian. (2018). “Analisis Laporan Keuangan Untuk Mengukur Kinerja
Keuangan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Musi Kota
Palembang” Progran Studi manajemen: Universitas Bina Darma Palembang
(Penelitii Tidak Dipublikasi)
Rijanto Erwin. (2015). “Profil Bisnis Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMKM).”
Bank Indonesia